Bab 17
Halil Arka
Seperti dugaanku. Dia sama sekali tidak mengingatku sama sekali
Brian
Kamu anak baru itu kan?
Brian
Kamu lihat Naura dengan Rania tidak?
Halil Arka
Mereka baru saja ke kantin
Brian
Oh iya. Makasih banyak ya
Di kantin sekolah. Brian langsung menarik tangan Naura menuju atap sekolah. Sudah jelas tujuan dia mendekati gadis itu hanya karena menginginkan tubuhnya.
Rania Jihan
Tunggu, kalian mau kemana?
Brian
Kami ada urusan sebentar
Naura
Rania, aku pergi dulu ya
Naura
Brian, jangan di sini, bahaya
Brian
Tenang saja, tidak akan ada yang naik ke atap ini
Naura
Tunggu dulu..aaaaakkt
Naura belum menyelesaikan kata-katanya, Brian sudah langsung nyosor dengan menyandarkannya di tembok atap hingga suara desahan mereka terdengar jelas. Tanpa mereka sadari kalau Arka sedang ada di atas mereka berbaring. Pria tamoan itu langsung mengabadikan momen itu dengan baik lalu kembali bersembunyi
Naura
Kenapa kamu menikmati tubuhku tapi tidak bisa mencintaiku
Brian menarik rembut Naura hingga ia berteriak kesakitan ditambah lagi dengan cara Brian yang terlalu keras menembaknya
Halil Arka hanya bisa geleng kepala. Apalagi saat melihat Brian sudah mencumbui Naura lalu pergi begitu saja.
Saat mereka tengah merapikan bajunya, Arka kembali bersembunyi dan menunggu mereka turun dari atap
Halil Arka
Untung saja mereka tidak melihatku
Rania Jihan
Kalian darimana sih? Lama amat?
Naura
Biasa, urusan kecil.
Mata Arka dan Rania bertemu lalu saling memberi senyuman
Brian memperhatikan mereka lalu menghampiri Rania
Brian
Rania, entar pulang sekolah ada yang ingin kubicarakan denganmu
Arka kaget dan menggelengkan kepala ke arah Rania
Rania Jihan
Aah. tidak apa-apa
Rania Jihan
Aku tidak bisa, ada urusan
Arka tersenyum menganggukkan kepala
Sementara di kantor Ghani, Zakia terus menggodanya hingga mereka bercumbu lagi. Tapi wajah yang selalu terlintas di benak Ghani adalah wajah keponakannya, yaitu Rania Jihan.
Zakia Hana
Kamu terlihat pucat, sakit?
Ghani Gibran
Aah..tidak kok. Ayo lanjut
Brian
Naura, ayo ikut aku lagi
Halil Arka
Hei, bisa bicara sebentar?
Rania Jihan
Hai, Arka. Mm...bisa
Halil Arka
Kita ke taman dekat jembatan, yuuk.
Mereka pun berjalan berdampingan menuju taman S
Rania Jihan
Wah..bunga-bunga di sini nampak sangat indah. Makasih sudah membawaku ke sini
Halil Arka
iya, untunglah kamu suka
Rania Jihan
Hehe. Jadi, apa yang ingin kamu katakan
Halil Arka
Aku takut kamu tidak mempercayainya. Tapi, saranku, jangan terlalu dekat dengan Brian.
Rania Jihan
Loh..kenapa? Dia orangnya baik kok
Halil Arka
Coba kamu lihat ini. Aku tidak sengaja mengabadikannya tadi saat di atap. Aku sedang tidur di atas tapi mereka sangat berisik
Rania Jihan
Apa? Tidak mungkin
Kedua telapak tangan Rania menutup mulutnya
Rania Jihan
Kok bisa sih? Dasar si Brian tidak punya perasaan. Kasihan Naura
Rania Jihan
Pantas saja Naura selalu murung. Ternyata begitu...duh...Naura, maafkan aku
Keluh Rania merasa gagal sebagai teman
Halil Arka
Kamu juga harus hati-hati
Rania Jihan
Iya...makasih ya, Arka
Halil Arka
Ada satu hal lagi
Halil Arka
Apa kamu tidak ingat padaku?
Comments
Amanda Veron
BaruKaliIniAkuBacaChetStoryYangCeritanyaKayakNovel😊
-MungkinAoturNyaPintar
2021-04-05
1
Erna Wati
apa gk takut hamil ya...koq gituan terus..kan mereka masih sekolah
2021-03-21
2
Vina Rodiana
Arka oh Arka sama Rania aja udah
2021-03-17
0