Sepanjang malam Juniar tidak tidur, bahkan Atm yang yang terselip di dompetnya semua telah di bekukan pihak Bank
Juniar tidak bisa mengambil uang nya yang ada di atm nya. Saat pagi menjelang, Juniar kembali ke rumah nya yang sudah terbentang tulisan di sita Bank hanya sekedar mencari sisa makanan yang bisa dia makan.
Beruntunglah pihak Bank belum mengosongkan rumah nya, belum menyita seluruh barangnya, karena Om Yoga pengacara nya meminta Bank menangguhkan pelelangan rumah tersebut selama satu minggu.
Satu minggu ini Juniar harus menyiapkan uang 15 M untuk Bank.
Saat itu Juniar sedang makan di rumah nya, Juniar menghangatkan sisa masakan yang sempat di masak pembantu nya sebelum semuanya lenyap.
Juniar makan sambil menagis, saat itu dia berpikiran untuk mengakhiri hidup nya.
Tapi kalau aku bunuh diri, bagaimana nasib Daddy. Gumam Juniar sambil melahap sarapannya.
Juniar bahkan lupa belum mandi, dia enggan masuk ke kamar nya.
Biasanya dia akan mandi di bantu pembantu nya.
Juniar buru - buru menyelesaikan makan nya tanpa mandi dan berganti baju, Juniar langsung ke rumah sakit kembali.
Dilihatnya sang daddy yang masih belum sadarkan diri.
peralatan medis pun masih menempel di tubuhnya.
saat itu Daddy mya masih di ruang isolasi khusus penyakit dalam, dan tidak sembarangan orang bisa masuk termasuk Juniar.
Juniar hanya bisa melihatnya di balik kaca.
" Juniar !!"
Juniar langsung melirik ke arah suara, dilihatnya Miranda dan Boy.
" Kenapa pagi - pagi begini kalian sudah datang kembali??"
" Keperawanan kamu sudah terjual, keperawanan kamu sudah terlelang. Ada yang mau membelinya 20 M" ucap Boy
Saat itu Juniar bingung antara harus sedih atau bahagia.
" Terus??"
" Si pembeli akan menjemput kamu siang ini"
" Daddy bagaimana??"
" Kita akan gantian melihat daddy kamu ke rumah sakit"
" Siapa yang membeliku??? apa orang luar negeri?? apa aku akan jadi budak nya di luar negri??"
" Bukan Niar, Yang membeli kamu masih orang Indonesia. Dia pengusaha asal kalimantan"
" Sudah Tua??"
" Mana aku tahu, makanya kamu siap- siap, dia akan menjemput kamu siang ini"
" Aku harus persiapan apa??"
" Mandi dan ganti baju , biar aku yang bantu " ucap Miranda.
Tak lama Juniar meninggalkan rumah sakit di temani Miranda juga Boy.
Juniar benar - benar menginjakan kaki di kamar nya. dan dia mandi di bantu oleh Miranda.
Perih untuk mengingat beberapa waktu yang lalu dimana dia masih menjadi princes nya daddy Jacko.
" Kamu pilihkan baju yang cocok untuk aku Mir"
" Iya sebentar ya, aku pilihkan yang cocok"
Miranda terlihat menggeser geser baju Juniar yang ada di lemarinya.
" Ini ya???"
" Iya pakai apa saja lah Mir, toh nanti aku di telanjangi "
" Aakhhh Juniar " Miranda memeluk Juniar yang baru saja mandi.
" Sudah belum, cepatan dong!!!" teriak Boy
" Iya sebentar" jawab Miranda.
" Orang nya sudah nunggu di Bandara husein" teriak boy.
" Selama Aku di Kalimantan tolong jaga daddy aku ya Mir"
" Iya tenang saja"
----- Tak butuh waktu lama, Juniar sudah siap dengan pakaian yang di pilihkan Miranda.
"Waah kamu cantik Juniar " puji Boy
" Hemmm biar tidak mengecewakan yang membeli aku dengan harga fastastis" ucap Juniar.
" Aneh ya, ko ada yang mau beli keperawanan dengan harga 20 M"
" Tidak ada yang aneh di kehidupan jaman sekarang" jawab Miranda.
" hemmm Benar Mir, Aku saja yang kemarin masih memiliki keluarga lengkap, bergelimang harta, Sekarang harus memulai kehidupan dalam kenistaan"
Ucap Juniar.
" Sudah - sudah. Bukannya semua demi Daddy"
" Mendengar kata daddy tentu saja Juniar langsung mengembangkan senyum nya, daddy lah alasan dia untuk tetap bertahan hidup.
" Ayo" ajak Boy.
---- Boy dan Miranda menuju badara Husain mengantarkan Juniar kepada pembeli nya.
Sesampainya di Bandara, Boy dan Miranda duduk di ruang tunggu menemani Juniar.
" orangnya mana??"
" Nanti dia akan kesini, dia sudah tahu wajah Juniar"
" kita belum tahu dia seperti apa, haduh " ucap Miranda.
sedangkan Juniar meremas remas jari tangannya.
Inikah akhir tahta nya sebagai Princes nya Tuan Jacko dan Nyonya Jessi.
" Maafkan Juniar Dad, maaf Juniar melakukan ini" gumam Juniar.
Tak lama 3 orang laki - laki menghampiri Juniar dan teman - temannya.
Tiga orang laki - laki berjas dan berdasi dengan kaca mata hitam.
Salah satu laki - laki dengan rambut yang sudah memutih perkiraan usia 50 tahun berdiri diantara laki - laki tinggi besar.
" Oohh Mungkin dua orang laki - laki tersebut adalah bodyguard atau pengawal nya si kakek, si kakek pembeli Juniar " gumam Boy
Juniar dan teman - temannya menatap ketiga laki - laki tersebut sampai menganga dan membulatkan matanya.
" Juniar, malang sekali nasibmu" gumam Miranda.
" ya Tuhan, bahkan yang membeliku terlihat lebih tua dari daddy " gumam Juniar
" Juniar??" Ucapan laki - laki tua tersebut
" I - ya " jawab Juniar terbata.
" Mari ikut saya, terimakasih telah mengantarkan Juniar" ucap Laki - laki tua tersebut kepada Boy dan Miranda dan membungkukan badannya tanda kembali pamit.
Juniar terpaksa melangkah mengikuti laki - laki tua tersebut, Juniar berjalan berdampingan dengan laki - laki tua tersebut.
sedangkan kedua laki - laki yang tinggi besar mengikuti langkah Juniar dari belakang.
Boy dan Miranda masih mematung melihat Juniar sampai hilang dari pandangan mereka.
" Apa Juniar akan baik - baik saja Boy??? Apa yang sudah kita lakukan kepada Juniar"
" dia akan baik - baik saja, tidak ada pilihan lain untuk Juniar menyelamatkan rumah dan daddy nya" ucap Boy.
Juniar masih sempat melirik kembali ke arah kedua temannya. Dilihat nya Boy dan Miranda masih berdiri melihat dirinya yang nista.
Ternyata ketiga laki - laki tersebut menggiring Juniar langsung baik pesawat pribadi.
" Saya akan di bawa kemana??" tanya Juniar setelah berhasil duduk di dalam pesawat.
" Kita akan ke kalimantan " ucap Laki - laki tua tersebut yang duduk berhadapan dengan Juniar.
" Sebaiknya Anda tidur dulu, nanti saya bangunkan setelah sampai tujuan "
Jangankan untuk memejamkan mata, membayangkan kehidupan selanjutnya di Kalimantan akan seperti apa Juniar tidak tahu.
Juniar juga tidak menyangka kalau pembeli nya seorang laki - laki tua.
" ya Tuhan aku harus menyerahkan keperawanan kepada laki - laki Tua ini???" gumam Juniar melihat kembali laki - laki di depannya yang sibuk dengan laptop nya.
Juniar tidak bisa membayangkan kalau hidupnya berakhir seperti ini.
" Mommy, mommy kemana??? kenapa mommy tinggalkan Juniar dan Daddy dalam keadaan seperti ini" gumam Juniar.
Saat pikirannya menerawang jauh, Juniar tidak sengaja mengeluarkan air matanya.
Sungguh ini kehidupan yang tidak pernah terbayangkan oleh Juniar, dalam mimpi pun Juniar tidak ingin menjalani kehidupan seperti ini. apalagi ini kenyataaan hidup yang baru akan di mulai nya.
" Kenapa menangis??" tanya laki - laki tua tersebut membuyarkan lamunan Juniar.
" Akkh tidak tuan, saya kelilipan " jawab Juniar.
" panggil saya Mus"
" Hah?? " Juniar harus memanggil Tuan di pembeli tubuh nya dengan nama??
" Maaf Tuan, itu kurang sopan" jawab Juniar.
" Tolong biasakan " jawab laki - laki tua tersebut.
" Akan berapa lama aku bersamanya. apa aku akan menghabiskan sisa umurku bersama laki - laki tua yang sudah membeliku dengan harga 20 milayar???" gumam Juniar.
" Ya Tuhan " Juniar bergumam kembali.
.
.
.
.
.
.
Like
Vote
komentar
😌😌😌😌😌 loVe Juniar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Rahmawati
syukurnya masih orang Indonesia ya
2024-07-21
0
Alinta-Natasha
Weddehh,pengusaha asal Kalimantan niih😃.
2022-10-02
2
Alinta-Natasha
Weddehhh,asal Kalimantan niih😍
2022-10-02
2