Juniar
Bandung pukul 07.00
Seperti hari - hari sebelumnya, pagi ini Juniar bersiap untuk mandi di bantu dengan dua orang pembantu nya. Dialah Princes di rumah orang tua nya yang super kaya.
Tim Make up telah siap menunggu Juniar yang sedang mandi.
Hari ini adalah hari perpisahan Juniar di Sekolah Menengah Atas.
Juniar adalah Anak gadis bungsu Daddy Jacko dan mommy Jessie.
" Juniar, Juniar !!!" Januar Kakak laki - laki Juniar memanggil Juniar dan masuk kedalam kamar adiknya.
" Princes Juniar sedang mandi" ucap laki - laki gemulai salah satu tim yang akan merias Juniar pergi ke acara sekolah nya.
Januar masuk ke kamar mandi. dilihatnya adiknya sedang berendam di Bath up dan dikelilingi tiga orang pembantu.
" Juniar !!!"
" Ada apa sih Kak pagi - pagi teriak - teriak ?"
" Pinjam ATM kamu "
" ATM Kakak kemana??"
" Limit "
" Haaah?? bukannya no limit??"
" Daddy membatasi ATM Kakak "
" Kamu boros sih "
" Mau kasih pinjam tidak ??"
" Ambil di tas Aku " ucap Juniar tanpa melihat Kakak nya.
" Nanti balikin dengan bonus nya"
" Oke bonus makan malam ya, terima kasih Adiku sayang " ucap Januar mengusap puncak kepala Juniar dan berlalu begitu saja.
Januar berlari keluar kamar Adiknya setelah mendapatkan ATM milik adiknya dan menuju ruang makan.
" Mau kemana kamu ??" tanya Mommy Jessie saat melihat anak sulungnya hanya meminum susu dan berlari meninggalkan ruang makan.
" Kuliah Mom "
" Sarapan dulu "
" Januar buru - buru Mom " ucap Januar mengecup kening mommy nya.
" Sarapan dulu!!!"
" Januar kesiangan Dad!!"
" Kamu tidak akan ikut acara wisuda Juniar??" tanya Mommy Jessie
" Alaah baru Wisuda SMA, nanti Wisuda Sarjana Januar baru ikut"
Daddy Jacko dan Mommy Jessie hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat anak sulung nya yang sudah berlalu begitu saja.
" Biarkan saja Mom" ucap Daddy Jacko.
Mommy Jessie pergi ke kamar anak bungsu nya.
Anak bungsunya sudah mengenakan baju terbaik untuk acara wisuda dan perpisahan Sekolah nya. Dan sedang di make up oleh tim make up keluarga nya.
" Mom udah siap??"
" Sudah sayang "
" Daddy sudah siap Mom???"
" Sudah sayang, Daddy masih sarapan."
" Kamu mau kuliah dimana??"
" Di Paris boleh Mom??"
" Boleh sayang"
" Princes bagaimana??" ucap laki - laki gemulai menanyakan hasil riasannya kepada Juniar.
" Aku suka, bagaimana Mom ??"
" Anak mommy memang princes, so beautiful"
" Kak Januar masih sarapan Mom ??"
" Kakak kamu sudah berangkat kuliah sayang."
" Kuliah??? paling kelayapan ngabisin duit daddy " gumam Juniar yang tahu kebiasaan Kakak nya.
Juniar keluar kamar nya menuju ruang makan di bantu pembatu nya.
" Dad" panggil Juniar kepada Daddy nya.
" Waaah anak Daddy cantiknya."
Juniar tersenyum dan duduk di sebelah kiri Daddy nya disusul Mommy Jessi duduk di sebelah kanan Daddy Jacko.
" Dad, Juniar ingin kuliah di Paris."
" Oke "
" Terima kasih Dad " Juniar mengembangkan senyum karena segala permintaannya tidak pernah di tolak.
Baru saja Juniar melahap sarapannya ponsel Daddy nya berdering.
Salah satu pembantu yang berdiri di samping Daddy Juniar mengambilkan ponsel majikannya dan menggeserkan tombol hijau tanda jawab dan menyimpan ponsel rersebut di telinga majikannya.
Pembantu tersebut memegangi ponsel majikannya.
" Hallo " Ucap Daddy
" Apa??? dimana anak saya sekarang???"
" Saya akan kesana " jawab Daddy
" Kenapa Dad??" tanya Mommy
" Terjadi sesuatu dengan Januar, kita ke rumah sakit sekarang "
" Terus acara Wisuda Juniar bagaimana Dad?? "
" Kakak kamu meninggal Juniar "
" Apaaaa??!!!" Mommy Jessie langsung menutup mulut nya yang menganga
" Tidak mungkin, Kakak barusan ke kamar Juniar Dad"
Hari Wisuda kelulusan Juniar menjadi hari penuh kepedihan untuk Juniar, di mana Kakak laki - laki nya ternyata meninggal dan tidak tahu sebabnya.
Daddy telah pergi dari ruang makan, Mommy Jessie telah pingsan dan di bawa ke kamar oleh para pembantu.
Juniar melemparkan sepatu high heelsnya, dia akan melewatkan hari wisuda dan tidak akan bertemu dengan teman - temannya, Boy juga Miranda.
Juniar berlari ke depan rumah nya dan meminta salah satu supir mengikuti mobil Daddy nya.
Juniar pergi di temani dua pengawal pribadinya.
Mobil mewah nya mempunyai alat lacak lokasi, dengan mudah Juniar bisa mengetahui kemana mobil Daddy nya pergi.
" Cepatan ikuti Daddy !!!"
" Baik Princes "
" Semoga berita nya tidak benar " gumam Juniar.
" Tuan ke rumah sakit Princ "
" Ikuti terus"
Sesampainya di rumah sakit, Juniar dengan mudah mencari Daddy nya karena supir nya mengantarkan langsung ke titik lokasi daddy nya dengan alat lacak ponsel supir yang mengantar daddy nya.
Juniar melihat Daddy nya sudah bersandar di tembok salah satu ruangan di rumah sakit ditemani dengan asisten dan pengawal pribadi daddy nya.
" Dad " panggil Juniar.
" Mana Kakak??"
Baru saja Juniar menanyakan Kakak nya, pintu terbuka dan keluarlah perawat mendorong pasien yang sudah tertutup kain putih.
Juniar menghentikan perawat dan membuka kain penutup pasien.
" Kakak !!!!" teriak Juniar.
" Selesaikan administrasi nya dan bawa anak ku pulang" ucap Daddy kepada asistennya.
" Kak Januar !!! Bangun Kak, Bangun!!!"
Juniar menggoyang - goyangkan badan Kakaknya.
" Kak, kakak sudah berjanji akan mengajak Juniar makan malam dan mengembalikan Atm Juniar. Bangun Kak !!!!"
" Kaaaak " ucap Juniar lemah
" Segera bawa pulang Anak aku " ucap Daddy kepada pengawal - pengawal yang mengantar Juniar.
" Dad, kenapa Kakak bisa meninggal. barusan dia baik - baik saja"
" Kakak mu over dosis"
" Apa??" Juniar masih tidak percaya, pasalnya sang Kakak selama ini tidak pernah bertindak aneh apalagi bertindak seperti pecandu narkoba.
" Pasti ada yang salah Dad, tolong periksa lagi sama dokter"
" dokter yang mengatakannya"
Dengan langkah gontay Juniar meninggalkan rumah sakit, kembali kerumah dengan membawa jenazah Kakak nya.
Juniar menguatkan diri tetap tegar dihadapan sang Daddy dan Mommy.
Kini Juniar menjadi anak tunggal, tidak ada lagi Kakak yang mengganggu nya.
Tidak ada lagi Kakak yang akan meminjam mobil baru nya setiap Juniar ganti mobil.
Tidak akan ada lagi Kakak yang meminjam I- Phone baru nya setiap Juniar ganti I- phone.
Tidak akan adalagi Kakak yang menganggu ritual mandinya.
Akkkh terasa singkat dia menghabiskan waktu bersama sang Kakak.
Mommy Jessi bahkan masih terlihat Shock dan tidak banyak bicara juga tidak ikut pemakaman.
---------
Pemakaman Kakak laki - laki Juniar sudah selesai, rangkaian bunga ucapan bela sungkawa memenuhi kediaman Juniar.
Berita kematian Januar karena Over dosis langsung menyebar di dunia maya.
Kediaman Juniar yang bak Istana dipenuhi pengawal dan pembantu tapi tetap sunyi setelah kematian Anak sulungnya.
Kematian Kakak nya membuat nya shock, Juniar melewatkan acara wisuda sekolahnya.
Ijazah SMA nya saja diambil oleh salah satu pengawalnya.
Saat ini Juniar tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan perusahaan sang Ayah.
Sang Ayah bahkan sudah terkapar dan tidak sadarkan diri.
" Apa yang terjadi??" tanya Juniar kepada salah satu tamu yang baru saja datang ke rumahnya.
" Maaf Nona, perusahaan Tuan Jacko mengalami kebangkrutan dan pailit??"
" Apa??Akhhh apa yang terjadi hari ini??? tadi pagi semua masih baik - baik saja " teriak Juniar
" Tolong bawa Daddy kerumah sakit " teriak Juniar pada pembantu dan pengawal - pengawalnya.
Tapi tidak ada satu pun yang mendengar permintaan Juniar.
" Aku princes kalian, cepat tolong Aku" teriak Juniar lagi sambil memeluk Daddy nya.
" Mom Bantu Aku bawa Daddy" ucap Juniar.
Mommy Jessi bahkan terlihat seperti mayat hidup, dia tidak merespon ucapan Juniar.
Saat itu Juniar tidak berpikir panjang dan tidak ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan perusahaan Daddynya.
Yang dia pikirkan bagaimana cara membawa Daddy nya kerumah sakit.
Juniar dengan sekuat tenaga memboyong Daddy nya untuk di bawa ke rumah sakit.
Juniar benar - benar membawa Daddy nya sendirian ke rumah sakit, di rumah sakit Juniar meminta Dokter menolong Daddy nya.
Setelah Daddy nya mendapat pertolongan medis, Juniar kembali kerumah hendak mengambil Atm nya untuk administrasi rumah sakit.
Betapa Kaget nya Juniar saat melihat rumah nya yang bak istana sudah terbentang tulisan Disita Bank.
Mobil dan motor yang berjejer di garasi rumahnya bahkan tidak tersisa satu pun.
Pembantu - pembantu, juga pengawal - pengawal Di rumah Juniar satu persatu sudah meninggalkan kediaman Juniar.
" Kalian mau kemana??"
" Maaf prinsces, Bapak Jacko sudah bangkrut. kami akan pergi, kami juga tidak akan meminta gaji pesangon kami " ucap pengawal dan pembantu - pembantu nya yang kurang lebih berjumlah 10 orang.
Dan yang paling membuat shock Juniar, Mommy nya pun tidak ada di rumah.
" Mom, mommy dimana??" teriak Juniar di tengah rumah nya yang megah.
Juniar berputar - putar di tengah rumahnya.
" Oh Tuhan, Apa yang sedang Aku alami ???"
.
.
.
.
.
Like .Vote dan komentar ya🤭🤭🤭
Halusinasi berikutnya...JUNIAR
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Rosa Rosiana
menarik
2023-04-03
0
Pipin 99
kabari aku jika sudah end kawan kawan.. saya suka lupa alur klo gak baca sampek end. karya lesta selalu the best. selalu menunggu karya terbaru dr lesta🥰
2022-06-30
3
suharyantik
lanjutkan thorr dan tetap semangat 💪
2022-01-31
2