Episode 4

tak kenal maka tak sayang, kalo udah kenal kita otw sayang ya...

Sekarang hari senin, sudah seminggu aku masuk kuliah setelah liburan semester lalu, sekarang aku berada di semester 2. Lega rasanya tanpa ada gangguan dari wanita manapun, walaupun beberapakali mereka suka menelpon ku, apalagi hannah.

"Hai" sapa seorang perempuan saat aku baru saja keluar mobil setelah memarkirkannya. Dia bersama dua teman lainnya, salah satunya sherly, dia sangat anggun. dia membuat mataku ingin terus menatapnya, sesekali dia hanya menunduk. mereka bertiga adalah wanita yang pernah menemui hannah saat sherly mengambalikan bukunya.

"Siapa?" Tanya ku ketika melihatnya.

"Kenalin, gua zyana, biasa dipanggil ana, dari jurusan psikologi" jawab nya sambil mengangkat lengan mengajak bersalaman, aku membalasnya.

"Daniel, jurusan kedokteran" jawab ku, kami melepaskan salaman.

"Oiya, daniel, lo kenal pria di gambar ini?" Tanya zyana memberikan potret seorang pria di hp nya, dia terlihat seperti zayeen.

"Ya, dia teman sekelas gua, ada apa?" Tanya ku, sesekali saat bicara, pandanganku tercuri sherly, entah kenapa, tapi dia malah menunduk.

"Siapa namanya?" Tanya dia lagi.

"Zayeen"

"Nama yang bagus, boleh gua minta nomornya?" hp nya sudah siap di tangannya.

"sebentar, gua izin dulu ke orangnya" jawabku, mengeluarkan hp dan chat dengannya, aku menelponnya, tapi zayeen tidak mengangkatnya.

"gak diangkat, lain kali aja boleh? biar gua izin dulu" jawab ku. aku takut zayeen marah karena memberi nomornya ke sembarang orang, apalagi yang belum dikenal.

"ihh sekarang aja, pleasee..." mintanya dia dengan menggenggam kedua telapak tangannya dan kedua mata yang menatapku dalam.

"Buat apa?" Tanya ku, takut untuk disalah gunakan.

"Hmm... Ingin kenalan aja sama dia" jawab zyana malu-malu.

"Ohh.." aku mengerti maksudnya, apalagi selain dia tertarik pada zayeen dan malu untuk menemuinya, jadi dia meminta nomornya melalui perantara. aku mengeluarkan hp dan memberi barcode wa ku padanya.

"Save kontak gua, nanti gua kirim kontaknya ke lo"

"Oke" kami bertukar kontak.

"Kalo gitu sampai nanti daniel, makasih ya"

"Iya, sama-sama"

Mereka bertiga pergi, aku juga turut melangkah menuju kelas.

*****

sepulang kuliah, aku memberi kontak zayeen kepada ana, seorang wanita yang tadi menemui ku di parkiran.

*dalam room chat*

"makasih daniel"

"iya, sama-sama"

"btw, perempuan yang sama lo tadi 2 siapa?"

"yang satu sherly, yang satunya lagi mila, kenapa?"

"gua boleh minta kontak keduanya?"

"lo mau deketin mereka?"

"belum tau"

"gua tau lo play boy, gua gak bakal izinin mereka untuk masuk dalam permainan lo daniel"

aku menarik napas sebelum membalas pesan singkat yang dikirim ana tadi. aku bahkan tidak terpikir sampai disana, walaupun dia memang menarik, tapi mengapa rasanya aku ingin mengenal dia lebih dalam lagi.

"gua udah putus sama semua cewek yang berhubungan dengan gua, gua jomblo sekarang"

"iya? gua gak percaya cowok kaya lo bisa jomblo niel"

"lo bisa tanya zayeen kalo gak percaya"

"oke gua kasih kontak mereka ke lo, tapi kalo lo permainkan mereka, gua akan diam"

"iya, gua janji"

"gua pegang janji lo niel, kalo lo mau sama mereka ambil salah satunya jangan dua-duanya"

"iya, gua tertarik sama sherly, dia yang rambut coklat bukan?"

"iya, yang tomboi namanya mila, pas banget pilihan lu, soalnya mila tomboi-tomboi udah punya pacar hehe"

"bagus kalo gitu, kirim kontaknya, dua-duanya buat nambah relasi aja"

zyana benar mengirim kontak sherly dan mila

"gua pantau terus lo daniel"

"iya ana tenang aja, btw lo suka sama zayeen?"

"hmm.. belum tau, tapi kayanya iya"

"dia bukan type cowok yang gampang didekati"

"gua juga mau kasih tau lo, sherly bukan perempuan yang gampang dideketin apalagi sama buaya kaya lo"

"iya, tapi gua akan berusaha buat dapetin dia"

"gua juga akan berusaha dapetin zayeen, kita saling bertukar informasi aja ya daniel dan saling mendukung"

"setuju banget gua"

"oke deh semoga berhasil"

"lo juga"

"iya

percakapan di room chat pun berakhir antara aku dan ana.

*****

dering.... ini telpon dari calvin. jarang sekali calvin menelpon ku, biasanya dia sibuk bersama teman-temannya di tongkrongannya.

"halo vin, kenapa?"

"lo pasti udah denger kan? kalo jenazah ica kemarin, dia sedang mengandung bayi yang berusia dua minggu?".

"iya, gua udah dapet info itu terus kenapa?"

"lo tau pelakunya niel?"

"enggak, lo tau emang?"

"maaf niel gua cuma mau nanya dulu nih ya, lo putus sama ica kapan?"

"kalo gak salah gua belom putus sama ica sampai ica meninggal"

"ada teman gua cerita, katanya dia pernah liat lo berduaan sama dia terus masuk ke apartemen sekitar abis isya"

"vin, lo dengerin gua ya, gua emang pernah nganterin ica jam segitu ke apartemen, tapi gua cuma anterin dia sampe loby, setelah dia bertemu temannya gua pulang, lagian temannya itu juga cewek yang gua liat dan satu lagi lo jangan nuduh gua yang macem-macem, gini-gini gua gak pernah ngelakuin hal itu vin" jawab ku dengan sedikit menaikan emosi.

"tenang niel, gua gak berniat nuduh lo, gua cuma nanya dan menemukan kebenarannya, soalnya kaya ada cerita yang ganjil dari cerita teman gua, dan dia bilang, yang hamilin itu lo, tapi tenang aja niel, gua lebih percaya ke lo" calvin memberi penjelasan.

"iya, gua percaya sama lo vin, tapi tolong lo jangan bawa-bawa gua untuk kasus ini, karena gua bener-bener gak tau apa-apa, gua cuma pacaran sama dia sekitar 3 mingguan, itu juga dia yang nembak gua, gua ada rasa apa-apa sama dia, bahkan sedikitpun gua gak pernah berpikiran kotor ke wanita manapun termasuk dia" aku memberi penjelasan, sejelas yang aku bisa, takut berita ini menyebar dan mencemari nama ku yang sudah buruk menjadi lebih buruk bahkan lebih parah dari sebelumnya.

"yaudah niel kalo gitu, makasih penjelasannya"

"emang lo lagi dimana vin? terus lagi ngapain?" tanya ku penasaran kenapa tiba-tiba dia membahas ini lagi.

"gua baru pulang dari tempat tongkrongan gua, sekarang gua lagi di kost an temen gua, lo tau lah ya gua tidur nomaden, karena rumah gua jauh dan males ngekost sendiri"

"terus kenapa lo tiba-tiba nanya ini ke gua?"

"ditempat tongkrongan pada ngomongin kasus ini, jadi gua ingin memverifikasi ke lo sendiri niel, karena gua juga gak yakin lo ngelakuin ini"

"ohh gitu yaudah gapapa vin, btw kalo ada kabar lebih lanjut atau berita lagi tentang ini tolong kabarin gua ya niel, apalagi ini menyangkut harga diri gua, mau ditaro dimana muka gua, gua juga gak mau berita hoax ini tersebar, gua mohon banget bantuan lo niel, dan bantu gua cari siapa pelakunya, hanya itu yang bisa membersihkan nama gua dari semua tuduhan yang mengarah ke gua".

"iya niel, tenang aja, akan voba membantu yang terbaik, kalo gitu udah dulu ya"

"iya vin, bye" calvin langsung mematikan telponnya.

tak ku sangka, kasus yang sudah terjadi 4 bulan lalu masih menjadi perbincangan hangat, dan lebih parahnya lagi, banyak yang mengira aku adalah pelakunya, yang benar saja.

Terpopuler

Comments

verachipuuu

verachipuuu

ayolah.... kenapa harus Daniel????

2023-02-05

0

verachipuuu

verachipuuu

aseakkkk

2023-02-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!