tiada rasa suka, hanya rasa peduli yang hampa, dan perhatian akan rasa nyaman. hati ini tetap saja kosong, sering kali berbunyi keras memanggil sebuah nama, tapi belum ku tau siapa dirinya yang mampu membuat hatiku tertunduk dan memikat aliran nadi ku menjadi nadi mu.
3 bulan sudah aku berpacaran dengan hannah, entah apa yang membuatnya bertahan sejauh ini.
"Niel" panggil hannah kepada ku yang sedang sibuk makan.
"Ya" tatapan ku beralih ke dirinya, baru ku menyuap, mulut ku penuh dengan makanan.
"Ada gak rasa suka kamu kamu sedikit aja ke aku? Kayanya semua yang kamu lakuin sama seperti yang lainnya"
"Bagus dong" kataku
"Bagus gimana? Jelas-jelas aku gak ada bedanya dengan yang lain" hannah dengan nada tenang.
"waktu terbanyak aku kasih ke kamu hannah" jawabku menatapnya.
"iya aku mendapatkan perhatian kamu, kepedulian kamu, tapi tidak dengan hati kamu" jawabnya, jujurnya aku bosan jika harus terus berdebat seperti ini di sedikit pertemuan.
"kalo hati aku kamu ambil, aku gak punya hati lagi dong, terus.. aku bisa sakit, aku gak bisa kuliah, aku gak bisa ketemu kamu dalam waktu lama" aku mengaitkannya dengan hati dalam sistem pencernaan.
"ihh.. kamu bisa aja jawabnya, kamu selalu bisa mencairkan suasana, tapi aku kesel sama kamu yang gak suka sedikitpun ke aku"
"Ya terus aku harus gimana?". aku yang sudah lelah berbicara dengannya, dimana aku selalu saja salah.
"Hannah" suara lembut tiba-tiba muncul dari seorang wanita berambut coklat panjang, tubuh tidak terlalu tinggi tidak kurus dan tidak gemuk, wajah dan rambut yang anggun. Dia sangat anggun dan kulihat dari sikapnya mungkin dia agak sedikit pemalu. Dia bersama dua wanita lainnya. dua lainnya berambut hitam panjang, tapi yang satu tergerai, dia juga cantik, tapi aku lebih suka dengan yang yang berbicara ini. yang satunya lagi diikat kuncir kuda, dengan gayanya yang tomboi, ku lihat dari cara berpakaiannya. sepertinya mereka bertiga teman dekat.
"Ini buku kamu yang aku pinjam, makasih ya" katanya lagi sambil memberinya sebuah buku.
"Iya, sama-sama sherly" jawab hannah
"Kalo gitu aku pamit dulu" katanya sebelum meninggalkan aku dan pergi menjauh.
"Tadi siapa?" Tanya ku menatap hannah.
"Kenapa? Kamu suka sama dia? Mau deketin dia?" Jawab hannah, dia sudah berprasangka buruk saja, padahal belum pernah sedikit pun aku mengejar seorang wanita.
"Tidak" jawab ku singkat.
"Dia sherly, temen sekelas ku, yang 2 lainnya teman dekatnya, sekelas dengan ku juga" hannah memberi jawaban lalu menyedot minumnya.
"Ohh.." aku mengangguk.
"Jangan bilang kamu tertarik... Aku tau dia lebih cantik dari aku, aku tau dia juga pintar, aku tau dia.."
"Sstt" kataku sambil meletakkan jari telunjukku di depan bibirnya, dia langsung terdiam, aku tersenyum.
"kamu habiskan makan, seminggu lagi kamu uas, nanti kalo kamu sakit siapa yang repot?.. Aku pula, kamu juga harus belajar kan sebelum itu, jadi jangan sakiti diri kamu sendiri dengan over thinking dan hal-hal lain yang seharusnya tidak kamu pikirkan.
"Iya". jawab hannah singkat meneruskan makannya, begitu juga aku.
Selesai makan aku mengantar hannah pulang, dan bergegas ke rumah zayeen menemui calvin dan gabriel, mereka teman sekelas ku.
"Calvin mana?" Tanya ku ketika sampai.
"Katanya mau jalan dulu bentar sama ceweknya" jawab gabriel.
"Owalah... btw sekarang kita harus menyiapkan diri untuk ujian blok terakhir ya" kataku sambil merebahkan diri di kasur zayeen.
"Iya, makanya jangan pacaran mulu lo niel, mana ganti-ganti cewek mulu lagi" sahut gabriel, aku berubah posisi menjadi tengkurap, aku terpikirkan bahwa aku sudah lelah dengan banyak wanita.
""kenapa jadi pacaran? apa hubungannya?" tanya ku.
'lo harus fokus niel, biar bisa lulus ujian blok, lo mau ulang lagi emangnya?" jawab gabriel lagi.
"iya niel, selain menyakiti diri lo sendiri, lo juga menyakiti orang lain apalagi hati perempuan itu gampang rapuh niel, dan lo malah memberi luka dalam pada mereka yang tidak bisa ditangani oleh medis" dukung zayeen.
"iya, gua paham guys, gua juga bingung harus gimana, sebenarnya gua akhir-akhir ini berpikir untuk putus dengan mereka semua, tapi kalo mereka gua putusin serentak, jahat banget gak gua?"
"Menurut gua gapapa sih, demi kebaikan lo juga mereka, sebelum mereka jatuh lebih dalam lagi dan semakin membuat kalian terikat" jawab gabriel sambil menonton tv yang sedang duduk dilantai bersandar di kasur dan membelakangi ku.
"Kalo menurut lo gimana zay?" Tanya ku lagi meminta pendapat zayeen yang berada di samping ku.
"Hmm.. ada benarnya juga kata gabriel, tapi lo juga menyakiti hati wanita, sebelum semakin dalam, lebih baik sekarang, kalo lo gak suka lo juga gak usah peduli"
"Bener tuh niel, jadi lo harus cari wanita yang benar-benar lo suka" gabriel menyauti.
"Hmm, tapi untuk sekarang belum ada wanita yang gua suka gimana?" Tanya ku lagi.
"Guys" calvin datang.
"Ada yang abis ngedate nih guys" gabriel cetus.
"Tuh lo gak tanya pendapat calvin juga niel" ucap zayeen.
"Pendapat apa?" Tanya calvin dan duduk di samping gabriel. Gabriel menceritakan semuanya.
"Owalah, jadi lo mau ke satu wanita aja nih yang lo suka gitu?" Calvin antusias dengan gayanya sok mikir "bisa-bisa, langkah pertama lo harus cari wanita yang lo suka, kedua, putusin semua cewek yang lo gak suka, ketiga jalani dengan baik" calvin sambil menghitung jari.
Aku menarik napas.
"Tapi ada diantara itu cewek yang lo suka niel?" Tanya calvin.
"Paling hannah ya, gua liat lo sering banget sama dia" cetus zayeen.
"Enggak.. enggak ada" aku sambil berpikir langkah apa yang harus diambil dan apalah ada wanita yang aku suka.
"Terus gk ada yang membuat lo tertarik?" Tanya lagi calvin.
"Untuk saat ini belum, tapi kayanya gua akan putuskan semua cewek yang berhubungan dengan gua sebelum ujian blok, gua capek, gua mau jomblo dulu" kataku lalu merentangkan tubuh.
"itu keputusan lo niel, tapi gua dukung" sahut gabriel.
Melihat langit-langit kamar zayeen aku teringat akan wanita bernama sherly yang membuat ku ingin lebih mengenalnya lagi, aku kembali tengkurap dan memberi tahu isi pikiran ku.
"Tapi, tadi gua liat cewek anak psikologi, temennya hannah, tapi gua sedikit ingin kenal dia lebih dalam, gua liat dia agak sedikit berbeda dari pada wanita lainnya"
"Kalo lo mau kenal lebih dekat silahkan niel, tapi jangan sampe itu cewek jadi korban play boy lo juga" sahut zayeen.
"Iya zay".
Dan akhirnya 3 hari sebelum ujian blok kedokteran, aku memutuskan semua cewek yang saat ini masih berhubungan dengan ku satu per satu melalui telpon, termasuk hannah. awalnya hannah menolak, tapi ku yakinkan dia bahwa aku sedang ingin sendiri dan dia menerimanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
verachipuuu
bagus banget.... nanti up terus yeahh
2023-02-05
0
verachipuuu
hannah posesif banget kalau jadi pacar
2023-02-05
1
verachipuuu
apakah ini asli dari author? 🤭
2023-02-05
0