Keluarga ke dua ku

Hari ini tidak ada yang berbeda dari hari - hari sebelumnya, suasana mengajar tetap sama, riani pun sebisa mungkin bersikap profesional, dia kesampingkan suasana hatinya yang hancur, riani tetap bersikap ceria di dalam kelas atau pun di hadapan teman - teman sejawatnya.

" Dek kamu baik - baik saja kan?" tanya bu Tyia kawan mengajar sekaligus orang yang paling dekat dengan riani.

Riani aalah guru yang paling muda diantara semua guru di sekolahnya oleh karena itu sebagian besar guru - guru memanggil riani dengan sebutan dek.

Alhamdulilah mbak,ria baik - baik saja"

" sabar ya dek, semua akan indah pada akhirnya"

" badai pasti berlalu dek" bu imah menimpali"

"Bagaimana bu, proses perceraian ibu sudah selesai?" pak baron pun ikut bertanya.

" Alhamdulila berjalan lancar, sekarang setatusnya sudah resmi menjanda"

" kok ibu tiya tau" pak baron kembali bertanya

" iya tau dong pak, saya kan selalu terdepan soal gosip" kelakar mbak tiya

Suasan kantor pun terdengar riuh oleh gelak tawa gara - gara perkataan mbak tiya.

" kalau soal itu percaya saya bu, bu tiya kan selalu kepo orangnya"

" bukan gitu bu ima, saya memang selalu memantau soal proses perceraian riani karena kalau sudah resmi menjanda mau saya comblangin dengan keponakan saya".

" mbak tiya bisa saja, tapi benar kata mbak tiya bapak ibu, berkat do'a dari bapak ibu proses perceraian saya berjalan lancar, terimakasih atas do'anya ya, dan maaf sudah merepotkan untuk mengisi kelas saya pas saya tinggal krmaren"

" iya bu ria sama - sama, nggak merasa direpotkan kok kami semua kan keluarga ke dua bu ria, ya kan bapak ibu"

" iya benar itu bu,tidak usah merasa tidak enak begitu, sudah kewajiban kita sebagai sesama saudara saling membantu"

" sekali lagi saya ucapkan terima kasih bapak ibu"

" sudah - sudah tidak usah melow gitu,ayo masuk kelas jam istirahat sudah abis nih"

" masih sepuluh menit lagi bu tia, tumben bu tia semangat banget mau masuk kelas"

" lha saya kan memang paling semangat masuk kelas pak, ayo riani masuk kelas"

" ayo mbak"

Karena letak kelas riani dan mbak tiya berdampingan mereka beriringan berjalan menuju kelasnya.

" tumben mbak buru - buru masuk kelas, waktu istirahatnya belum habis lo, lihat anak - anak juga masih banyak yang di kantin".

" kamu itu nggak peka sekali jadi orang, gimana mbak mau tanya - tanya sama kamu kalau banyak orang di ruang guru tadi".

" emang mau tanya apa sih mbak, kan semua sudah ria ceritain ke mbak".

" banyak, jadi siap - siap saja kamu menjawabnya".

" Sebenarnya ada yang mau saya tanyakan kepadamu ri, tapi saya tidak enak mau menanyakan langsung tadi di depan kawan - kawan"

" mau bertanya apa sih bu"

" apa benar aldi tidak datang sama sekali dibeberapa sidang perceraian kalian"

" iya benar bu, itulah yang membuat proses perceraian kami berjalan lancar, lagian buat apa juga dia datang toh sebelum riani mengajukam gugatan cerai riani kan sudah ditalak mbak, jadi dia mau datang atau tidak sama sekali tidak akan mempengaruhi jalannya persidangan, kami tetap akan bercerai".

" owh, jadikan semua ini pelajaran hidup, dengarkan nasihat teman ketika mau menikah".

"iya mbak, maaf dulu sudah tidak mengindahkan nasihat mbak, benar kejadian apa yang mbak khawatirkan dulu".

"nanti kalau mau nikah lagi fikirkan soal anak mu, cari suami yang benar - benar tulus mau menerima mu beserta anak mu"

" belum kefikiran untuk nikah lagi mbak, mau fokus ke anak dan karir dulu"

" jangan begitu, ingat anakmu dia masih butuh sosok ayah lo, jangam trauma kamu jadikan alasan, lagian tidak enak lama - lama menjanda, belum lagi pandangan miring orang tentang janda"

" nggeh mbak, terima kasih nasehatnya, riani masuk kelas dulu mbak"

" oke, ingat jangan lama - lama menjanda".

" eh jamu sebentar, kemarin mbak ketemu dengan mantan ibu mertuamu, sepertinya beliau habis sakit, nggak nengokin kamu?".

" iya mbak benar, kemrin ketika riani mau berangkat sidang liana nelfon riani dan bilang ibu sakit, kangen dengan anak sulungnya mungkin mbak, kan sudah lama pergi merantau tidak pulang - pulang".

" kamu salah, mantan ibu mertuamu kangen dengan cucunya, dia merasa sangat kehilangan kamu dan anakmu, beliau kesepian semenjak kamu pergi dari rumahnya".

" ya kalau kangen tinggal main ke rumah to mbak, nggak pernah juga ada yang nengokin dini semenjak aku sama mas aldi berpisah, kecuali liana ada beberapa kali main ke rumah".

" maska sih".

" kalau mbak tidak percaya ya sudah tanya bapak sama emak ku saja, atau tanya sama bulek lina yang rumahnya di depan rumah ku, ada tidak melihat mbah atau bapaknya dini datang berkunjung".

" sudah dulu mbak jam istirahat sudah habis tuh lihat bapak ibu guru mulai keluar dari ruangan guru".

" iya lain waktu disambung lagi gosipnya".

Setelah jam istirahat selesai para dewan guru kembali masuk ke kelas masing - masing, begitupun dengan riani, hanya ketika berada ditengah - tengah anak didiknya dia bisa melupakan lara hatinya.

Karena dia mengajar di kelas rendah maka jam pulang kelasnya pun lebih awal dari kelas yang tinggi, akan tetapi riani tidak langsung pulang akan tetapi masih menunggu dewan guru kelas yang lainnya selesai jam pembelajarannya lalu mereka akan pulang bersama - sama.

" sudah pulang bu kelasnya" pak baron yang merupakan guru olahraga dan jam mengajarnya sudah selesai jadi beliau berada di ruang guru sambil berdiskusi dengan bapak kepala sekolah, entah apa yang mereka diskusikan riani tidak tau.

" sudah pak, baru saja".

" bu riani bisa ikut saya keruangan saya sebentar ada yang mau saya sampaikan kepada bi riani". Bapak kepala sekolah berkata kepada riani.

" bisa pak".

" silahkan duduk bu".

"terima kasih pak".

" begini bu riani saya sebagai kepala sekolah yang bertanggung jawab dinsekolah ini, apa. Bisa saya minta tolong kepada bu riani?".

Berdebat hari riani bahkan detak jantungnya berdetak lebih cepat, " ada apa ini, apa karena setatus saya janda dan telah mencoreng nama baik sekolah, kalau iya saya harus bagaimana? ", risau hati riani.

" apa pak, kalau saya bisa akan saya kerjakan akan tetapi kalau say tidak bisa ya maaf sebelumnya pak".

" begini bu ada kebijakan baru tentang sekolah yang harus memiliki seorang operator,dan setelah saya diskusikan dengan pak baron dan seluruh dewan guru jugq dengan bapak komite sekolah, bisa tidak kalau bu riani menjadi operator sekolah?"

Yeesss rasanya hati riani, sangat jauh dari apa yang sudah riani fikirkan dan risaukan.

" apa pak, jadi operator sekolah, apa saya mampu pak".

" saya yakin bu riani bisa dan mampu, maaf kalau saya sudah mengambil keputusan sepihak tanpa memberi tau bu riani terlebih dahulu, ini semua sudah keputusan rapat bu, bagaimana? Bersedia atau tidak bu riani menjadi operator sekolah?".

" kalau pun saya menolak sepertinya sudah tidak bisa, baik saya meneranya pak".

" bagus saya dan seluruh warga sekolah senang mendengarnya, nanti akan ada pertemuan sebulan satu kali di kecamatan untuk bimbingan seluruh operator sekolah bu, nanti laptop dan lain - lain sekolah yang menyiapkan".

" baik pak".

" sudah, itu saja yang mau saya sampikan ada pertanyaan bu".

" tidak pak".

" kalau tidak ibu boleh keluar".

" iya pak permisi".

Episodes
1 Sidang Keputusan.
2 Akta cerai
3 Kepulangan.
4 Memulai hari dengan setatus baru
5 Keluarga ke dua ku
6 Ketemu Mantan Mertua.
7 Anak ku penyemangatku.
8 Tentang mantan
9 Empat tahun kemudian
10 Gara - gara komen di Fb
11 Lagi - lagi inbok
12 Pergin ke pasar.
13 Bertemu mantan mertua di pasar.
14 Pulang dari pasar.
15 Mimpinya jangan ketinggian.
16 Ada nomer baru menelfon
17 Kedatangan mantan suami.
18 Keinginan Aldi.
19 Kekecewaan keluraga aldi.
20 Tentang Ragil Pamungkas.
21 Rutin like dan komen.
22 Kepulangan Ragil.
23 Pertemuan.
24 Aku Cemburu Dek.
25 Maunya Cuma Om Ragil.
26 Kabar Pernikahan Mantan.
27 Kunjungan Ibu dan Mbak Radi.
28 Kepergian Radi
29 Galaunya Aldi.
30 Patah Hati.
31 Gerak Cepat Ragil.
32 Terbongkarnya Sekandal Nabila.
33 Menduda Kembali.
34 Dini Sakit.
35 Selalu Ada Buat Kami.
36 Aldi datang menjenguk dini.
37 Tetap Pada Pendirian.
38 Hasil Keputusan Keluarga.
39 Kedatangan Keluarga Ragil
40 Lamaran.
41 Gara - Gara Setatus.
42 Pernikahan Yana.
43 Curhatan Naya
44 Kita Sudah Mantan.
45 Jalan Kita Sudah Berbeda.
46 Menjelang Hari H.
47 Hari H
48 Malam Pertama Bertiga
49 Pamer Ayah Baru.
50 Ayah Sambung Serasa Ayah Kandung.
51 Kunjungan Pertama Ke Rumah Mertua
52 Kedatangan Mantan.
53 Ide Riani.
54 Keributan yang Diciptakan Oleh Mila
55 Pulang
56 Ketika Masa Cuti Telah Berakhir.
57 Sulit Inikah Melupakan Mu.
58 Rencana Perjodohan.
59 Rahasia Imah.
60 Mulai Menjalankan Rencana. 1
61 Mulai Menjalankan Rencana. 2
62 Suksesnya Rencana Pertama.
63 Skenario Pertemuan.
64 Menjalankan Rencana Ke Dua
65 Kabar Bahagia.
66 Lamaran.
67 Hari Pernikahan
68 Salah Sebut Nama
69 Gagal Menikah
70 Keributan Yang Terjadi.
71 POV yana.
72 Kunjungan.
73 Lahiran.
74 Dino Saputra dan Dina Saputri.
75 Curhatan Imah.
76 Dua pilihan Untuk Imah.
77 PILIHAN IMAH.
78 Pergi.
79 Pertemuan dan kehancuran imah.
80 Akhir Kisah.
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Sidang Keputusan.
2
Akta cerai
3
Kepulangan.
4
Memulai hari dengan setatus baru
5
Keluarga ke dua ku
6
Ketemu Mantan Mertua.
7
Anak ku penyemangatku.
8
Tentang mantan
9
Empat tahun kemudian
10
Gara - gara komen di Fb
11
Lagi - lagi inbok
12
Pergin ke pasar.
13
Bertemu mantan mertua di pasar.
14
Pulang dari pasar.
15
Mimpinya jangan ketinggian.
16
Ada nomer baru menelfon
17
Kedatangan mantan suami.
18
Keinginan Aldi.
19
Kekecewaan keluraga aldi.
20
Tentang Ragil Pamungkas.
21
Rutin like dan komen.
22
Kepulangan Ragil.
23
Pertemuan.
24
Aku Cemburu Dek.
25
Maunya Cuma Om Ragil.
26
Kabar Pernikahan Mantan.
27
Kunjungan Ibu dan Mbak Radi.
28
Kepergian Radi
29
Galaunya Aldi.
30
Patah Hati.
31
Gerak Cepat Ragil.
32
Terbongkarnya Sekandal Nabila.
33
Menduda Kembali.
34
Dini Sakit.
35
Selalu Ada Buat Kami.
36
Aldi datang menjenguk dini.
37
Tetap Pada Pendirian.
38
Hasil Keputusan Keluarga.
39
Kedatangan Keluarga Ragil
40
Lamaran.
41
Gara - Gara Setatus.
42
Pernikahan Yana.
43
Curhatan Naya
44
Kita Sudah Mantan.
45
Jalan Kita Sudah Berbeda.
46
Menjelang Hari H.
47
Hari H
48
Malam Pertama Bertiga
49
Pamer Ayah Baru.
50
Ayah Sambung Serasa Ayah Kandung.
51
Kunjungan Pertama Ke Rumah Mertua
52
Kedatangan Mantan.
53
Ide Riani.
54
Keributan yang Diciptakan Oleh Mila
55
Pulang
56
Ketika Masa Cuti Telah Berakhir.
57
Sulit Inikah Melupakan Mu.
58
Rencana Perjodohan.
59
Rahasia Imah.
60
Mulai Menjalankan Rencana. 1
61
Mulai Menjalankan Rencana. 2
62
Suksesnya Rencana Pertama.
63
Skenario Pertemuan.
64
Menjalankan Rencana Ke Dua
65
Kabar Bahagia.
66
Lamaran.
67
Hari Pernikahan
68
Salah Sebut Nama
69
Gagal Menikah
70
Keributan Yang Terjadi.
71
POV yana.
72
Kunjungan.
73
Lahiran.
74
Dino Saputra dan Dina Saputri.
75
Curhatan Imah.
76
Dua pilihan Untuk Imah.
77
PILIHAN IMAH.
78
Pergi.
79
Pertemuan dan kehancuran imah.
80
Akhir Kisah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!