Karena malamnya Riani susah tidur membuatnya hampir melewatkan sholat subuhnya,
setelah melaksanakan sholat subuh riani mandi agar tubuh ringkihnya terasa segar. ketika sedang mengeringkan rambutnya, gawai riani bergetar tertuliskan nama bidadari ku muncul dilayar.
"Assalamualaikum bidadari ibu, sudah bangun ya" sapa riani kepada anaknya.
" Ibuu ulang" jawab sang anak diiringi dengan tangisan.
"iya sayang, nanti ibi pulang, sayang ibu mau dibelikan apa?"
"oneka"
"iya nanti ibu belikan boneka beruang yang besar ya"
"hoyeee, acih ibu"
"dini nggak boleh nakal ya sama mbh,"
"dini pinter nggak rewel kok ri" panggilan beralihbke bapak
" mak mu sudah cerita kebapak soal sidang kemaren, hari ini bisa pulangkan?"
"iya pak, hari ini riani pulang, nanti jam 9 mau ke pengadilan lagi ambil akta cerai"
"ya wes, yang penting hati - hati, kalau ada apa - apa kasih kabar ke bapak atau mamak ya"
"nggeh pak, nitip dini ya pak"
" iya selesaikam dulu semuanya baru pulang"
"nggeh, riani tak siap - siap dulu, supaya bisa segera pulang"
" iya ndok, Assalamualaik"
" Waalaikum salam"
" Ya Allah dalam usia dua tahun anakku harus mengalami semua ini, semoga anakku bisa tumbuh menjadi anak yang sholehah".
" maafkan ibu nak yang harus memisahkan mu dengan bapakmu".
Ditatapnya kembali foto dini yang ada di galeri hpnya.
Selesai bersiap riani segera keluar dari penginapan untul cari saraoan terlebih dahulu perutnya sudah sangat lapar karena dari kemarem dia belum makan,
Selesai sarapan riani segera mencari ojek untuk mengantarkannya menuju pengadilan agama.
Sesampai di pengadilan masih terlihat sepi karena baru beberapa petugas pengadilan yang yang datang.
" ada yang bisa dibantu dek".
Tiba - tiba ada petugas pengadilan yang mendatangi riani.
"iya pak, saya mau mengambil akta cerai saya, katanya kemarin hari ini bisa diambil".
" owh, mengambil akta cerai biasanya agak siang dek, karena petugasnya belu.datang, adek bisa menunggu dulu di ruangan tunggu di sebelah kanan itu".
" iya pak terima kasih "
Riani lalu menghubungi pihak panitra yang kemarem membantunya dalam proses percerainnya,
"Assalamualaikum pak, saya sudah di pengadilan."
"oh, iya mbk sebentar saya ambilkan dulu akta cerai mbk, tunggu saya di ruang tunggu saja mbk"
" iya pak, ini memang saya berada diruangan tunggu".
Setelah menunggu hampir tiga puluh menit muncul lah bapak panitra sambil membawa sebuah amplop berwarna coklat.
" wah pagi banget mbak kesininya, sudah tidak sabar menunggu akta cerainya ya" seloroh bapak panitra kepada riani.
"hehee, tidak pak, sengaja kesini pagi - pagi supaya bisa langsung pulang nanti pak" jawab riani
" owh, ini akta cerainya selamat, semoga tidak lama berada ditangan mbak ya"
" terima kasih pak, saya sekalian pamit pulang"
"iya mbak hati - hati, semoga perjalananya lancar'
" Amiin"
"mbak kalau misal mau membawakan akta cerai mantan suaminya bisa mbak, itu pun kalau mbak mau".
" tidak pak, biar nanti kalau mas aldi butuh biar diambil sendiri".
" mari pak, saya pulang dulu".
" iya mari mbak".
Keluar dari pengadilan agama riani lalu mencari ojek yang akan mengantarkannya untuk membeli oleh - oleh sang anak.
Sebuah boneka beruang berwarna coklat, dan beberapa setel baju sudah riani beli untuk sang anak, kini riani sudah berada di penginapan lagi untuk berkemas sebelum pulang.
"assalamualaikum mak, riani sudah selesai ambil akta cerainya, ini lagi siap - siap mau pulang, dini mana mak"
" waalaikum salam, syukurlah kalau sudah selesai ndok, dini lagi tidur, tadi habis nangis mencari kamu"
" ya Allah, nanti pas jemput riani diterminal bapak suruh ajak dininya mak"
" iya, nanti tak sampaikan ke bapakmu, awas jangan ada barang yang ketinggalan kamu itu",
" nggeh mak, ya sudah sambung nanti lagi, riani mau siap - siap pulang"
Setelah mengakhiri percakapannya dengan ibunya riani mengambil amplop coklat berisi akta cerai yang tadi diambilnya di pengadilan agama.
"Semua sudah berakhir mas, sudah tidak ada lagi pengikat diantara kita, hanya ada dini yang menjadi pengikat diantara kita, semoga kamu bisa menapatkan pengganti yang lebih dariku, tiga tahun kebersamaan kita akan selalu ku kenang dan akan ku jadikan pelajaran hidup ku", lirih riani seorang diri.
" semoga ini adalah akta cerai pertama dan terakhir ku, dan semoga kamu segera pergi dari hidupku".
Ditatapnya akta cerai ditangannya lalu akta cerai itu dimasukkan riani ke dalam amplop coklat kembali dan di masukkan ke dalam tasnya.
Ditengah - tengah bersiap untuk pulang hp riani berdering terlihat ada panggilan masuk dari liana.
" mbak sudah mau pulang ya?".
"salam dulu bibik".
" maaf, assalamualaikum mbak, sudah mau pulang mbak ?, bagaimana tadi akta cerainya sudah dapat ? nanti yang jemput mbak di terminal siapa ?, mau liana yang jemput?".
" Ya Allah bik satu - satu kalau tanya jangan seperti gerbong kereta api tidak ada habisnya"
" ya mbak kan tinggal jawab satu - satu, liana tetep dengerin kok meskipun jawaban mbak panjang".
" Mbak sedang bersipa mau pulang, akta cerai sudah ditangan mbak, nanti yang jemput mbak di terminal dini sama mbah kakunnya, dan kamu tidak usah jemput mbak, sudah mbak jawab semua kan ada pertanyaan lagi tidak ?, kalau tidak mbak matikan panggilannya karena mau melanjutkan bersipnya".
" ya sudah, semoga perjalanannya lancar mbak, assalamualaikum".
" waalikum salam".
"Meskipun mbak sudah resmi berpisah dengan mas mu kenapa kamu masih tetap baik sama mbak lian".
" Sama denganu dek bagi mbak kamu tetap adek perempuan mbal riani", riani berguman sendiri di kamar penginappannya.
Tok..tok..tok..
Terdengar pintu kamar penginapan riani ada yang mengetuk, setelah riani buka ternyata ada mbak - mbak petugas penginapan, yang terlihat datang membawa sebuah nampan.
" permisi mbak tadi pagi saya mengantarkan cemilan untuk sarapan akan tetapi mbaknya tidak ada jadi baru saya antarkan sekarang, maaf ya".
" owh iya mbak tadi saya memang pagi - pagi sudah keluar kamar, ini apa mbak ?".
" ini ada pempek telok dengan teh mbak, selamat menikmati saya permisi dulu ya".
" iya mbak mari".
" wah bagus juga pelayanan penginapan ini bisa si ulang menginap disini, tapi mau ngapain saya menginap lagi di penginapan ini, cerai lagi ? Ogah ah, tes CPNS lagi kali ya".
" aduh riani tes yang tahun lalu saja gagal masak mau ikut tes lagi" riani berkata sambil tersenyum.
Mengingat akan tes CPNS tahun lalu yang gagal hati riani tiba - tiba terasa miris, dia teringat tes CPNS tahun lalu adalah yang pertama dan terakhir bagi riani tes diantar oleh aldi yang tahun lalu masih bersetatus suaminya.
Masih terkenang dalam benak riani ketika mereka bertiga, aldi riani dan dini makam malam lesehan di taman kota yang ada di kota kabupaten tempatnya tinggal, dimana aldi mau menyuapi anak dan istrinya dengan tangannya sendiri, itu pun merupakan perlakuan manis yang pertama dan terakhir yang riani peroleh selama menikah dengan aldi.
" Tahun lalu tes CPNS diantar suami gagal, tahun ini dengan setatus janda semoga bisa lulus Amiin". harap riani.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments