Kepulangan.

Setelah selesai bersiap, riani segera keluar dari tempatnya menginap, sebelum menuju travel yang sudah dia pesan semalam riani memcari makan siang dulu.

Meskipun selera makannya sedang berantakan seperti suasana hatinya riani tetap maksakan untuk makan.

Sesampai di tempat yang di janjikan oleh supir travel semalam, travel yang dia pesan belum terlihat, untuk menunggu riani duduk di halte yang ada.

"Kemarin aku berangkat masih dengan setatus istri orang, sekarang aku pulang dengan setatus janda" lamun riani dihalte.

" setelah perceraian ini apa yang harus aku lakukan, bagaimana aku akan bersikap ketika bertemu dengan ibu dan bapak juga kepada liana, mereka terlalu baik oada ku, seandainya kamu tidak ringan tangan dan bisa lebih bijak dalam bersikap mungkin semua ini tidak akan pernah terjadi, talak yang kau ucapkan merupakan pungkas dari semuanya, maafkan aku jika harus meninggalkan mu".

Tiba - tiba riani dikejutkan oleh tepukkan tangan di bahunya.

" maaf jika mengagetkan mbak riani, soalnya dari tadi mbak riani tidak dengar saya panggil".

" saya yang minta maaf pak, tidak seharusnya saya melamun di halte".

" tidak apa - apa mbak, mari, penumpang yang lain sudah menunggu".

"mari pak".

Selama perjalanan biasanya riani tidak pernah bisa menahan kantuknya, akan tetapi kali ini berbeda seolah matanya enggan terpejam.

Setelah menempuh perjalanan selama 5 jam sampailah Riani dikampung halamannya, ketika Riani turun dari travel terlihat sang ayah dan gadis kecilnya telah menunggunya diterminal.

"Duh gadis ibu, kangen banget ibu nak"

Setelah bersalaman dengan sang ayah Riani memeluk serta mencium i sang anak.

"pulang sekarang ndok"

"iya pak, supaya cepat sampai rumah, ria sudah capek banget"

" iya awas ada barang yang tertinggal"

"nggeh pak"

Dengan dibonceng motor oleh ayahnya riani berangkat pulang menuju desanya, tiga puluh menit perjalanan sampailah mereka didepan rumahnya, terlihat sang emak sudah menunggu kedatangannya di teras rumahnya.

"Assalamualaikum mak" ucapk riani sambil mencium tangan emaknya.

" Waalikum salam, Perjalanan lancar ndok"

" Alhamdulilah lancar mak, riani tidak beli oleh - oleh banyak mak, cuma klempang ini saja, maaf nggeh".

"iya nggak apa" itu saja sudah cukup'

" wah dini dibelikan apa itu sama ibu nak ?".

"Oneka mbah"

" seneng ya, itu hadiah dari ibu karena dini anak yang pintar ditinggal sama mbah tidak rewel".

" alhamdulilah ya mak selama riana tinggal dini tidak rewel".

" iya ndok, kamu mau makan dulu atau mandi dulu ndok"

" mandi dulu saja mak, lengket rasanya badan riani dari tadi pagi belum mandi, sekalian mau mandiin dini kasian sudah sore juga, takutnya kalau kesorean mandinya dini kedinginan mak, setelah mandi nanti riani ceritakan proses sidang terakhit kemaren nggeh.

" iya, mandilah dulu kalau gitu, makanannya ibu simpan dulu ya".

" iya mak".

" sayang ayo mandi dulu nak"

Digendongnnya dini menuju kamarnya, ketika langkahnya memasukki kamarnya dan melihat meja yang ada disudut kamarnya terlintas kenangan akan sang mantan suami yang suka meletakkan handuk ketika selsai dipakai dimeja itu.

Bahkan ketika riani membuka lemari pakaiannya masih tersimpan beberapa potong baju sang mantan suami yang tertinggal

" hemz, masih ada yang tertinggal rupanya bajumu".

Lalu riani mengeluarkan baju - baju Aldi dan dimasukkannya dalam tas punggung mantan suaminya yang juga nasih tertinggal di kamarnya, agar besok atau lusa akan dia titipkan ke adek aldi untuk dibawa pulang ke rumahnya.

Riani tidak ingin ada satu hal pun tentang aldi yang tertinggal dikamarnya bahkan di rumahnya, bahkan riani juga sudah menurunkan foto pernikahannya dengan aldi ketika mau mendaftarkan perceraian mereka beberapa bulan yang lalu.

"selesai juga, ayo sayang mandi, lalu nanti kita makan bersama dengan mbah kakung dan mbah putri ya"

" ayam goyeng ya bu"

" iya, nanti ibu suapi dengan ayam goreng kesukaan dini, tapi sekarang anak cantik mandi dulu, bonekanya ditaruh dulu, kalau di bawa mandi nanti basah nak"

Melihat senyum serta tingkah gadis kecilnya membuat hati riani nelangsa.

" benarkah jalan yang aku pilih ya Allah, bagaimana nanti kedepannya aku harus menjalani hari ku, apa bisa aku menjadi ibu serta ayah buat anak ku, mampukah aku membahagiakan anak ku seorang diri, egoiskah aku karena memisahkan anakku dengan ayahnya"

Tanpa terasa air mata riani jatuh membasahi pipinya, timbul rasa bersalah karena telah memisahkan seorang ayah dengan anaknya, dipeluknya gadis kecilnya dengan erat.

"maafkan ibu nak karena harus memisahkan dini dengan ayah, ibu berjanji akan selalu ada buat dini dan akan berusaha semampu ibi untuk membahagiakan mu nak"

"ibu, andi"

" iya, sayang".

Digendongnya gadis kecilnya menuju kamar mandi yang berada didekat dapur.

" sini ndok pakai sampo dulunya, biar bersih rambutnya, duh siapa tadi yang ikat rambut dini nak?"

"mbah uti bu"

" nangis nggak tadi pas diikat rambunya sama mbah uti"

"nggak"

"anak pinter"

" na, sudah pakai sampo, pakai sabun dulu ya, badannya biar bersih dan wangi"

Selesai memandikan anaknya, lalu riani memakaikan baju ganti juga mendandani anaknya, riani paling suka mengikat rambut anaknya dengan beragam model yang selalh berganti - ganti.

Setelah selesai sholat magrib dan selesai makan malam, riani berkumpul dengan keluarganya di ruang keluarga.

" bagai mana kemaren sidangnya ndok? "bapak riani membuka pembicaraan.

" Alhamdulilah lancar pak, kemaren kan cuma keputusan sidang".

" kata emak mu akta cerainya langsung keluar ya, mana? ".

" sehari setelah sidang pak baru keluar, sebentar riani ambil dulu akta cerainya di kamar".

Bergegas riani meuju kamarnya untuk mengambil akta cerainya.

" ini pak".

" kok cuma satu".

" iya memang cuma satu, itu akta cerai riani saja, yang punya bapaknya dini biar dia ambil sendiri pak".

" simpan baik - baik, kemarin bapak sempag ngobrol sama pak P3N, katanya nanti kalau kamu mau nikah lagi akta cerai ini dikumpulkan".

"oalah pak baru juga cerai kok sudah bahas soal pernilahan sih".

" jangan lama - lama menjanda ndok, apa kata orang, kamu itu seorang guru, dan juga kasian dini dia butuh sososk seorang bapak".

" iya pak, tapi riani masih ingin fokus ke dini juga fokus ngajar pak".

" iya akan tetapi jangan lama - lama, apa kamu memiliki rasa trauma ndok".

" trauma tentu saja pak, akan tetapi itu tidak menjadi alasan utama bagi riani untuk tetap menjanda, nanti kalau ada jodoh lagi riani pasti menikah tetapi tidak dalam waktu dekat, tolong maafkan riani, riani tidak mau membuat bapak dan emak kecewa lagi".

" apa pun itu bapak sama emak tidak pernah kecewa ndok, semua sudah jalan takdir yang harus kita jalani" emak riani ikut menimpaali.

" iya mak, riani minta maaf karena dulu sudah tidak menuruti kata - kata bapak sama emak".

" sudah malam, dini sudah menganuk rianinke kamar dulunya".

" iya".

Episodes
1 Sidang Keputusan.
2 Akta cerai
3 Kepulangan.
4 Memulai hari dengan setatus baru
5 Keluarga ke dua ku
6 Ketemu Mantan Mertua.
7 Anak ku penyemangatku.
8 Tentang mantan
9 Empat tahun kemudian
10 Gara - gara komen di Fb
11 Lagi - lagi inbok
12 Pergin ke pasar.
13 Bertemu mantan mertua di pasar.
14 Pulang dari pasar.
15 Mimpinya jangan ketinggian.
16 Ada nomer baru menelfon
17 Kedatangan mantan suami.
18 Keinginan Aldi.
19 Kekecewaan keluraga aldi.
20 Tentang Ragil Pamungkas.
21 Rutin like dan komen.
22 Kepulangan Ragil.
23 Pertemuan.
24 Aku Cemburu Dek.
25 Maunya Cuma Om Ragil.
26 Kabar Pernikahan Mantan.
27 Kunjungan Ibu dan Mbak Radi.
28 Kepergian Radi
29 Galaunya Aldi.
30 Patah Hati.
31 Gerak Cepat Ragil.
32 Terbongkarnya Sekandal Nabila.
33 Menduda Kembali.
34 Dini Sakit.
35 Selalu Ada Buat Kami.
36 Aldi datang menjenguk dini.
37 Tetap Pada Pendirian.
38 Hasil Keputusan Keluarga.
39 Kedatangan Keluarga Ragil
40 Lamaran.
41 Gara - Gara Setatus.
42 Pernikahan Yana.
43 Curhatan Naya
44 Kita Sudah Mantan.
45 Jalan Kita Sudah Berbeda.
46 Menjelang Hari H.
47 Hari H
48 Malam Pertama Bertiga
49 Pamer Ayah Baru.
50 Ayah Sambung Serasa Ayah Kandung.
51 Kunjungan Pertama Ke Rumah Mertua
52 Kedatangan Mantan.
53 Ide Riani.
54 Keributan yang Diciptakan Oleh Mila
55 Pulang
56 Ketika Masa Cuti Telah Berakhir.
57 Sulit Inikah Melupakan Mu.
58 Rencana Perjodohan.
59 Rahasia Imah.
60 Mulai Menjalankan Rencana. 1
61 Mulai Menjalankan Rencana. 2
62 Suksesnya Rencana Pertama.
63 Skenario Pertemuan.
64 Menjalankan Rencana Ke Dua
65 Kabar Bahagia.
66 Lamaran.
67 Hari Pernikahan
68 Salah Sebut Nama
69 Gagal Menikah
70 Keributan Yang Terjadi.
71 POV yana.
72 Kunjungan.
73 Lahiran.
74 Dino Saputra dan Dina Saputri.
75 Curhatan Imah.
76 Dua pilihan Untuk Imah.
77 PILIHAN IMAH.
78 Pergi.
79 Pertemuan dan kehancuran imah.
80 Akhir Kisah.
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Sidang Keputusan.
2
Akta cerai
3
Kepulangan.
4
Memulai hari dengan setatus baru
5
Keluarga ke dua ku
6
Ketemu Mantan Mertua.
7
Anak ku penyemangatku.
8
Tentang mantan
9
Empat tahun kemudian
10
Gara - gara komen di Fb
11
Lagi - lagi inbok
12
Pergin ke pasar.
13
Bertemu mantan mertua di pasar.
14
Pulang dari pasar.
15
Mimpinya jangan ketinggian.
16
Ada nomer baru menelfon
17
Kedatangan mantan suami.
18
Keinginan Aldi.
19
Kekecewaan keluraga aldi.
20
Tentang Ragil Pamungkas.
21
Rutin like dan komen.
22
Kepulangan Ragil.
23
Pertemuan.
24
Aku Cemburu Dek.
25
Maunya Cuma Om Ragil.
26
Kabar Pernikahan Mantan.
27
Kunjungan Ibu dan Mbak Radi.
28
Kepergian Radi
29
Galaunya Aldi.
30
Patah Hati.
31
Gerak Cepat Ragil.
32
Terbongkarnya Sekandal Nabila.
33
Menduda Kembali.
34
Dini Sakit.
35
Selalu Ada Buat Kami.
36
Aldi datang menjenguk dini.
37
Tetap Pada Pendirian.
38
Hasil Keputusan Keluarga.
39
Kedatangan Keluarga Ragil
40
Lamaran.
41
Gara - Gara Setatus.
42
Pernikahan Yana.
43
Curhatan Naya
44
Kita Sudah Mantan.
45
Jalan Kita Sudah Berbeda.
46
Menjelang Hari H.
47
Hari H
48
Malam Pertama Bertiga
49
Pamer Ayah Baru.
50
Ayah Sambung Serasa Ayah Kandung.
51
Kunjungan Pertama Ke Rumah Mertua
52
Kedatangan Mantan.
53
Ide Riani.
54
Keributan yang Diciptakan Oleh Mila
55
Pulang
56
Ketika Masa Cuti Telah Berakhir.
57
Sulit Inikah Melupakan Mu.
58
Rencana Perjodohan.
59
Rahasia Imah.
60
Mulai Menjalankan Rencana. 1
61
Mulai Menjalankan Rencana. 2
62
Suksesnya Rencana Pertama.
63
Skenario Pertemuan.
64
Menjalankan Rencana Ke Dua
65
Kabar Bahagia.
66
Lamaran.
67
Hari Pernikahan
68
Salah Sebut Nama
69
Gagal Menikah
70
Keributan Yang Terjadi.
71
POV yana.
72
Kunjungan.
73
Lahiran.
74
Dino Saputra dan Dina Saputri.
75
Curhatan Imah.
76
Dua pilihan Untuk Imah.
77
PILIHAN IMAH.
78
Pergi.
79
Pertemuan dan kehancuran imah.
80
Akhir Kisah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!