BAB 5 - Kau harus disini

Asap mulai mengepul dari sela bibirnya. Ia menyenderkan punggungnya ke senderan sofa, dan tatapannya melayang keatas.

Sepertinya bayangan gadis cantik di kamarnya itu mulai merayap di fikirannya.

‘Apakah gadis yang membuat hasratku bergelora itu harus kubunuh?' batinnya mulai goyah.

Setelah beberapa saat, pria itu menikmati kepulan asap rokok yang menghilangkan sedikit kegalauannya, tetapi kemudian…

"Aaaaa!!!"

Tiba-tiba suara jeritan dari arah kamar terdengar dan mengejutkan lamunan Alfhonso.

Pria itu spontan menoleh ke arah kamar, dan bangkit dengan cepat menuju pintu.

Ia mendapati si gadis telah sadar dari pingsannya.

Gadis itu telah bangkit dari berbaringnya dan duduk di ranjang milik Alfhonso dengan meraup menutupi kemeja seragamnya yang telah terbuka.

Pria itu menatap mata milik gadis itu, ternyata sangat indah, berwarna coklat berkilau.

Tetapi ia berusaha menyembunyikan kekagumannya.

“Kau sudah sadar?" tanya Alfhonso bersender di bibir pintu, kemudian melipat tangannya di dada.

“Apa yang kau lakukan padaku?!" tanya gadis cantik itu dengan nada cemas.

“Tenang saja, kau masih orisinil, aku belum menyentuh milikmu.." ujar Alfhonso santai di bibir pintu kamar sambil mengepulkan asap rokoknya seolah menutupi hasratnya yang tadi menggelora.

Gadis itu menunduk memandang kemejanya yang telah terbuka yang tengah ia tutupi dengan raupan tangannya.

Seolah mengatakan bahwa pria itu telah berbuat sesuatu padanya.

“Aku hanya menyentuh bagian atasmu..yaah..sedikit " ucap Alfhonso santai.

Tetapi kata-kata Alfhonso justru membuat mata indah gadis itu membulat dan alisnya mengerut.

“Hah? Apa yang telah kau lakukan?" tanyanya pada pria yang berdiri di bibir pintu.

“Tidak ada.., ngomong-ngomong kenapa kau bisa pingsan?!" tanya pria itu dengan kepulan asap tipis dari bibirnya.

“A-aku sangat ketakutan tuan..” ujar gadis itu polos.

“Yah, wajar saja kau ketakutan,..dan memang sudah seharusnya begitu" ucap Alfhonso dengan wajah mendongak dan kembali menyembur asap tipis lurus dari sela bibirnya.

“Siapa namamu?" tanya Alfhonso masih di bibir pintu.

“J-Jasmine…” ucap gadis itu sedikit menunduk.

“Jasmine.., mulai sekarang kau akan tinggal disini, karena kau adalah saksi atas pembunuhan yang ku lakukan"

“Tapi tuan!, aku tidak akan memberitahu siapapun tentang kejadian tadi. Tapi tolong jangan membunuhku dan biarkan aku pulang tuan..” ucap lirih gadis bernama Jasmine.

“Tidak!, kau harus tetap disini!, aku kan menjamin kehidupanmu disini, maksudku…kau harus menjadi tahananku" Alfhonso seolah salah ucap.

Alfhonso tanpa sengaja mengucapkan kalimat tersebut, ia hanya ingin gadis itu di tempatnya dan seakan ia tidak ingin gadis itu pergi.

"Tolong jangan bunuh aku tuan, aku tidak akan memberitahu siapa-siapa tentang kejadian tadi, aku bersumpah" pinta Jasmine.

"Yah, aku tidak akan membunuhmu jika kau patuh padaku, dan tak melawan" ucap Alfhonso

“Aku berjanji tuan akan menutup mulut, tapi tolong biarkan aku pulang tuan..kumohon..” wajah melas gadis itu diam-diam semakin memikat Alfhonso.

“Apa kau khawatir dengan orang tuamu?, aku akan memberimu sejumlah uang, dan kau berilah kepada mereka, tetapi kau harus tetap disini" ujar pria itu memaksa.

“Aku sudah tidak memiliki orang tua, aku hanya tinggal dengan adik laki-lakiku, kasihan adiku..dia pasti menungguku dirumah..” ujar Jasmine lirih.

“Itu urusanmu, kau tetap harus disini!" paksa Alfhonso.

“Tuan, kumohon biarkan aku pulang..” mata gadis itu mulai berkaca-kaca lagi.

“Kau disini dan tetap hidup, atau kau keluar dan kematian akan menghampirimu!" ancaman Alfhonso membuat Jasmine semakin takut dan diam sejenak.

“Baiklah tuan, tapi kumohon..izinkan aku melihat adikku sebentar saja, dan jika perlu aku akan kembali kesini sebagai tahananmu..”

“Kau adalah kakak yang perhatian rupanya..” ujar Alfhonso.

Melihat wajah melas dan mata indah Jasmine yang tengah menggenang air bening, Alfhonso mulai tersentuh.

“Hmm, baiklah..aku akan menyuruh orangku untuk mengantarmu menjemput adikmu, dan bawalah kesini, bawa juga semua pakaianmu..”

“Tapi tuan?, apa aku akan tinggal lama disini?" Jasmine menatap wajah pria tampan dan dingin itu.

Alfhonso melangkah mendekati Jasmine. Langkahnya yang berwibawa sekaligus menyeramkan membuat Jasmine lagi-lagi ketakutan.

“Tuan, tolong jangan sakiti aku..” gadis cantik itu sedikit mundur kebelakang.

“Jika aku ingin menyakitimu, bisa saja kulakukan dari tadi ketika kau pingsan" ucap Alfhonso yang kini mulai menaiki ranjang miliknya.

Kini Alfhonso berada di hadapan gadis yang ketakutan itu.

“Kenapa kau harus tinggal disini?, karena kau adalah saksi pembunuhan, dan karena aku juga memiliki pekerjaan untukmu..” Alfhonso menyentuh rambut Jasmine yang berwarna coklat gelap berkilau.

Gadis itu memejamkan lagi matanya karena ketakutan, dan menunduk seolah akan menerima sesuatu yang buruk lagi dari pria di hadapannya.

“Bukalah matamu" perintah Alfhonso perlahan.

“Tuan, aku sudah memiliki pekerjaan..aku-..”

“Ssstt,…jangan bantah perintahku, semua anak buah yang membantahku berakhir dengan tragis..aku memiliki pekerjaan untukmu!, dan kau harus bekerja untukku, kau mengerti?" Alfhonso menyentuh kembali bibir kenyal milik Jasmine, tapi ia menarik kembali jemarinya. kemudian pria itu bangkit beranjak dari ranjangnya.

Dengan keterpaksaan, Jasmine mau tidak mau mengikuti perintah Alfhonso.

Ia harus menerima apapun pekerjaan yang akan di berikan pria itu.

“Apa yang harus aku kejakan tuan..” tanya Jasmine masih sedikit terselimuti ketakutan.

“Kau akan menjadi mata-mataku..penyusup..” ucap Alfhonso yang melangkah keluar kamar, hilang dari pandangan gadis itu, kemudian kembali duduk di sofanya.

“Hah?" mulut Jasmine sedikit menganga mendengar kalimat Alfhonso.

Jasmine turun dari ranjang dan mengikuti pria itu keluar kamar sambil mengancingi kemejanya dengan buru-buru.

“Mata-mata?, maaf tuan, tapi apakah anda memintaku menjadi mata-mata yang menyusup dan menyamar ke tempat musuh tuan?" tanya Jasmine berdiri di pinggir sofa memandang kearah Alfhonso.

“Ya, betul..dan kali ini kau akan menyamar menjadi wanita penghibur" dengan santai Alfhonso mengatakannya pada Jasmine sambil mengepulkan asap tipis dari sela bibirnya.

Dada gadis itu solah sesak, jantungnya seakan ditusuk belati mendengar pekerjaan yang akan ia jalankan.

“Apa?!..aku tidak bisa melakukan itu!" suara Jasmine agak meninggi dan matanya yang indah membulat.

“Baiklah, berlututlah sekarang, dan bersiaplah dengan tembakanku di kepalamu" ancam Alfhonso seraya mengambil pistolnya yang ada di sebelahnya.

Jasmine di buat tak berdaya, ia diam dengan menahan segala ketakutan dan kekesalan dengan apa yang terjadi pada dirinya saat itu.

Sudut bibir Alfhonso menaik, ia tersenyum seolah senang menikmati ketakutan gadis cantik itu.

“Tapi tuan, aku tak tahu caranya menjadi seorang wanita penghibur..” Jasmine sedikit menunduk seolah pasrah dengan keadaannya.

“Seseorang akan membantumu..” ujar Alfhonso.

“Tapi tuan, apa nantinya aku akan…aku belum pernah berhubungan dengan laki-laki manapun, dan apa aku harus melepaskan kesucianku begitu sa-…” ucapan Jasmine terputus seiring tangisnya yang mulai pecah lagi, membayangkan keburukan yang akan terjadi.

tangis lirih gadis itu sambil menutup wajahnya dengan telapak tangan.

“Tenang saja, aku akan menjamin kau tidak akan sampai menyerahkan milikmu" tegas Alfhonso.

"Apa benar tuan?apa bisa begitu?" tanya Jasmine dengan air mata masih meleleh.

"Hmm, kau hanya jalankan yang aku perintahkan, jika berjalan sesuai rencana maka kau akan aman" ujar Alfhonso.

Kemudian pria itu menelpon seseorang, dan beberapa saat kemudian…

Tok..tok..tok…

“Tuan, aku Boren" ucap seseorang di balik pintu.

Suara ketukan pintu membuyarkan percakapan mereka.

“Masuk!"

Pintu ruangan dibuka, seorang pria botak dengan badan besar dan lengan yang kokoh, berjas hitam menghadap sang tuan yang tengah duduk di sofa.

“Boren, kau antarlah Jasmine menjemput adiknya dan bawalah mereka kesini lagi” perintah Alfhonso.

“Baik tuan, mari nona..” ujar pengawal berbadan besar bernama Boren.

Akhirnya Jasmine menjemput sang adik untuk di bawa kembali ke apartement Alfhonso.

Alfhonso menghubungi seseorang di handphonenya, dan ia meminta seseorang tersebut datang ke apartemennya.

Terpopuler

Comments

🌸ReeN🌸

🌸ReeN🌸

kasihan jasmine gak tau apa2 lgsng jadi mata2...berbahaya pula tu

2023-01-17

0

lihat semua
Episodes
1 BAB I - Alfhonso
2 BAB 2 - Lantai 21
3 BAB 3 - Saksi Pembunuhan
4 BAB 4 - Kurir Pizza
5 BAB 5 - Kau harus disini
6 BAB 6 - Adik Kecil
7 BAB 7 - Persiapan
8 BAB 8 - Penyamaran dimulai
9 BAB 9 - Kepura-puraan
10 BAB 10 - Selesainya pekerjaan pertama
11 BAB 11- Tangan Kanan
12 BAB 12 - Di Sebuah Transaksi
13 BAB 13 - Perusak Suasana
14 BAB 14 - Jangan Ganggu Milikku + Visual
15 BAB 15 - Ruang Pameran
16 BAB 16 - Malam di pinggir kota
17 BAB 17 - Di depan minimarket
18 BAB 18 - Misi kedua
19 BAB 19 - Selesai Misi kedua
20 BAB 20 - Carlos
21 BAB 21 - Ternyata kau disana
22 BAB 22 - Reondess
23 BAB 23 - Terpaksa
24 BAB 24 - Terganggu
25 BAB 25 - Berjanji
26 BAB 26 - Kelakuan Reondess
27 BAB 27 - Perkelahian
28 BAB 28 - Kecewa bercampur Lega
29 BAB 29 - Penembakan anggota
30 BAB 30 - BLACK LORD BROTHERHOOD (BLOOD)
31 BAB 31 - Perjalanan ke desa
32 BAB 32 - Rumah Bibi Jade
33 BAB 33 - Pengalaman Baru
34 BAB 34 - Melawan Bandit
35 BAB 35 - Kembali ke kehidupan kota
36 BAB 36 - Jasmine mengambil tindakan
37 BAB 37 - Pertolongan Ramonev
38 BAB 38 - Kepulangan Jasmine
39 BAB 38 - Makan bersama
40 BAB 40 - Mengalah
41 BAB 41 - Hadiah untuk Jasmine
42 BAB 42 - Di Toko
43 BAB 43 - Di Bungalau
44 BAB 44 - Mama
45 BAB 45 - Sebuah tragedi ditengah keceriaan
46 BAB 46 - Dia masih hidup
47 BAB 47 - Meminta si Penembak
48 BAB 48 - Peringatan
49 BAB 49 - Kebebasan untuk Lioz
50 BAB 50 - Kita akan sibuk...
51 BAB 51 - Dia Leopard
52 BAB 52 - Tawaran yang lebih tinggi
53 BAB 53 - Penat
54 BAB 54 - Masa lalu
55 BAB 55 - Keputusan
56 BAB 56 - Kembalikan Gadisku
57 BAB 57 - Dipertahankan atau dilupakan
58 BAB 58 - Apa yang terjadi disana?
59 BAB 59 - Pembalasan
60 BAB 60 - Awas kau
61 BAB 61 - Melamar
62 BAB 62 - Pernikahan
63 BAB 63 - Bibi dan sepupu
64 BAB 64 - Mereka tidak sopan
65 BAB 65 - Ada pencuri?
66 BAB 66 - Di Jebak
67 BAB 67 - Kemarahan Raizon
68 BAB 68 - Mabuk
69 BAB 69 - Hasrat Raizon
Episodes

Updated 69 Episodes

1
BAB I - Alfhonso
2
BAB 2 - Lantai 21
3
BAB 3 - Saksi Pembunuhan
4
BAB 4 - Kurir Pizza
5
BAB 5 - Kau harus disini
6
BAB 6 - Adik Kecil
7
BAB 7 - Persiapan
8
BAB 8 - Penyamaran dimulai
9
BAB 9 - Kepura-puraan
10
BAB 10 - Selesainya pekerjaan pertama
11
BAB 11- Tangan Kanan
12
BAB 12 - Di Sebuah Transaksi
13
BAB 13 - Perusak Suasana
14
BAB 14 - Jangan Ganggu Milikku + Visual
15
BAB 15 - Ruang Pameran
16
BAB 16 - Malam di pinggir kota
17
BAB 17 - Di depan minimarket
18
BAB 18 - Misi kedua
19
BAB 19 - Selesai Misi kedua
20
BAB 20 - Carlos
21
BAB 21 - Ternyata kau disana
22
BAB 22 - Reondess
23
BAB 23 - Terpaksa
24
BAB 24 - Terganggu
25
BAB 25 - Berjanji
26
BAB 26 - Kelakuan Reondess
27
BAB 27 - Perkelahian
28
BAB 28 - Kecewa bercampur Lega
29
BAB 29 - Penembakan anggota
30
BAB 30 - BLACK LORD BROTHERHOOD (BLOOD)
31
BAB 31 - Perjalanan ke desa
32
BAB 32 - Rumah Bibi Jade
33
BAB 33 - Pengalaman Baru
34
BAB 34 - Melawan Bandit
35
BAB 35 - Kembali ke kehidupan kota
36
BAB 36 - Jasmine mengambil tindakan
37
BAB 37 - Pertolongan Ramonev
38
BAB 38 - Kepulangan Jasmine
39
BAB 38 - Makan bersama
40
BAB 40 - Mengalah
41
BAB 41 - Hadiah untuk Jasmine
42
BAB 42 - Di Toko
43
BAB 43 - Di Bungalau
44
BAB 44 - Mama
45
BAB 45 - Sebuah tragedi ditengah keceriaan
46
BAB 46 - Dia masih hidup
47
BAB 47 - Meminta si Penembak
48
BAB 48 - Peringatan
49
BAB 49 - Kebebasan untuk Lioz
50
BAB 50 - Kita akan sibuk...
51
BAB 51 - Dia Leopard
52
BAB 52 - Tawaran yang lebih tinggi
53
BAB 53 - Penat
54
BAB 54 - Masa lalu
55
BAB 55 - Keputusan
56
BAB 56 - Kembalikan Gadisku
57
BAB 57 - Dipertahankan atau dilupakan
58
BAB 58 - Apa yang terjadi disana?
59
BAB 59 - Pembalasan
60
BAB 60 - Awas kau
61
BAB 61 - Melamar
62
BAB 62 - Pernikahan
63
BAB 63 - Bibi dan sepupu
64
BAB 64 - Mereka tidak sopan
65
BAB 65 - Ada pencuri?
66
BAB 66 - Di Jebak
67
BAB 67 - Kemarahan Raizon
68
BAB 68 - Mabuk
69
BAB 69 - Hasrat Raizon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!