“Apa? Jadi aku harus menjadi kekasih Gaby?” Galih menatap tak mengerti kearah istrinya. Dan dalam hatinya ia sangat menolak keras ide gila istrinya itu.
“Mas, kami tidak ada alasan khusus untuk menahan mas terus menerus dalam keluarga kami. Karena kami tidak mungkin jujur sekarang kepada Gaby mengenai status kita. Sedangkan Gaby hanya mau melakukan apa pun jika itu mas yang meminta seperti tadi saat mas menyuapi Gaby makan,” bujuk Ganes seraya menitikkan air matanya.
Karena rasa sayangnya Ganes kepada Gaby, membuat Ganes rela berbagi kasih sayang Galih suaminya dengan sang adik.
Ide gilanya itu tercetus begitu saja, usai Ganes melihat bagaimana interaksi Gaby yang nampak begitu manja kepada Galih. Tidak seperti dengannya, Gaby begitu ketus dan dingin.
Galih pun menarik nafasnya berat. Harapan bisa berbulan madu dengan Ganes usai menikah pupus sudah. Kini pemuda itu harus menghadapi sikap manja Gaby kembali. Adik kandung dari istrinya Ganes.
“Baiklah, tapi ada satu syarat. Aku hanya akan membantu saja sampai Gaby mulai mengingat satu diantara kamu, ayah atau ibu. Karena bagaimana pun Gaby sudah menjadi adikku,” pinta Galih dengan syarat.
“Terima kasih mas, aku menyayangimu.”
Ganes pun memeluk Galih dengan penuh cinta, begitu pula Galih. Karena Galih begitu mencintai istrinya Ganes lebih dari apapun. Oleh karena itu, Galih menyetujui permintaan Ganes karena tak ingin terus-terusan melihat istrinya sedih.
“Ehem! Lalu apakah kamu rela Nes melihat suaminya bersama adikmu?” sela sang ayah menyakinkan Ganes kembali akan ide putrinya yang tak masuk akal.
Kedua pasangan pengantin baru itu pun saling mengurai pelukan mereka. Dan tersenyum kikuk.
“Yah, maaf.”
“Tidak apa-apa, ayah juga pernah muda,” sahut Pak Martin dengan santai membuat Ganes dan Galih semakin merasa dibuat malu sendiri.
“Jadi bagaimana? Kamu yakin Ganes tidak apa-apa membiarkan suamimu Galih bersama adikmu?” imbuhnya.
Ganes pun menatap dalam kearah Galih. Perasaan tak rela sebenarnya ada, hanya tertutup akan rasa sayangnya kepada Gaby jauh lebih besar. Dan Ganes juga percaya, cinta Galih hanya untuknya.
Galih tak kalah menatap sang istri dengan dalam. Berharap Ganes menarik kembali ucapannya, dan membatalkan ide tak masuk akal sang istri.
Bagaimana mungkin ia harus berpura-pura menjadi kekasih Gaby yang notabene sudah menjadi adik iparnya? Dan bagaimana nanti kalau suatu saat Gaby tahu, ia hanya berpura-pura menjadi kekasih gadis chubby itu? Berbagai pertanyaan menghiasi isi kepala Galih.
“Ganes yakin yah, ini semua demi kesembuhan Gaby. Ganes rela berbagi perhatian mas Galih dengan Gaby,” ujar Ganes dengan mantap seraya menatap ke arah Galih dan ayahnya bergantian.
“Ayah hanya tak ingin kamu menyesal nanti Ganes, meski ini hanya pura-pura bagaimana pun manusia itu hanya tempat salah dan khilaf. Ayah tak ingin kamu mengorbankan kebahagiaanmu pada akhirnya. Semoga rumah tangga kalian baik-baik saja ke depannya,” nasihat Pak Martin kepada putrinya dan juga anak menantunya.
“Yah, Galih akan menjaga perasaan Ganes. Karena Galih juga tak ingin melihat Ganes terus terlarut-larut dalam kesedihan, lagi pula ini hanya pura-pura sampai Gaby sembuh dan kembali mengingat keluarganya,” sahut Galih menyakinkan ayah mertuanya.
Tidak ada pilihan lain. Galih harus melakukan demi kebahagiaan sang istri. Melihat Ganes terus menangis membuat hati Galih merasa teriris perih.
“Baiklah, lakukan yang terbaik Galih. Tapi ayah ingatkan jangan sampai terbawa perasaan. Karena bagaimana pun Gaby itu sekarang adik iparmu,” peringat Pak Martin lagi.
“Baik ayah, Galih akan berusaha terus mengingatnya.”
*
*
Keesok paginya, Gaby ingin mengajak Galih mengelilingi halaman rumah sakit karena sudah merasa bosan berhari-hari berdiam diri dalam ruangan yang tertutup.
Menggunakan kursi roda karena kaki Gaby belum bisa berjalan akibat mengalami pergeseran sendi saat kecelakaan. Galih pun membopong tubuh Gaby dan mendudukkan gadis itu pada kursi rodanya.
“Kak....kenapa aku hanya bisa mengingatmu? Kenapa aku sama sekali tidak mengingat siapa keluargaku?” tanya Gaby pada Galih yang mendorong kursi rodanya dari belakang.
“Sudah ku bilang bahwa kakak ini kekasihmu, makanya kamu selalu ingat kakak.” Mendengar ucapannya terdiri membuat hati Galih merasa sakit.
Disaat ia sudah mempunyai istri, tapi ia harus mengakui sebagai kekasih terhadap wanita lain.
Tak jauh dari tempat Galih dan Gaby, Ganes memperhatikan interaksi kedua orang terkasihnya itu. Hatinya tercubit kala menyaksikan sendiri, suaminya mengaku sebagai kekasih orang lain. Tak terasa air mata mengucur begitu saja dari mata upturnednya.
Ada rasa tak rela dalam hatinya, namun ada pula rasa kasihan yang tak bisa ia jelaskan. Padahal selama ini ia sudah terbiasa dengan kedekatan Galih dan juga Gaby. Mungkin status mereka yang kini membuat perasaan Ganes sedikit sensitif. Ganes pun masih membuntuti kemana suami dan juga adiknya pergi.
“Kak..lihat! Ada kupu-kupu cantik sekali!” seru Gaby seraya berusaha bangkit dari kursinya untuk menangkap kupu-kupu itu.
“Gaby awas!” pekik Galih lalu dengan sigap menangkap tubuh Gaby yang terhuyung ke depan dan membiarkan tubuh pemuda itu menjadi matras untuk Gaby yang kini terjatuh diatas tubuhnya.
“Maaf kak, Gaby terlalu senang hingga tak sadar bahwa kaki Gaby ternyata belum bisa berjalan,” ucap Gaby dengan wajah merona menatap wajah Galih yang kini berada di bawahnya.
Sesaat mata keduanya saling mengunci. Dan menatap satu sama lain. Dari jarak tak jauh Ganes mampu melihat dengan jelas bagaimana Gaby terbaring diatas tubuh suaminya.
Ada rasa panas yang seketika menjalar dalam dirinya melihat kedekatan Galih yang begitu intim dengan Gaby. Ganes pun meremat kuat-kuat dress yang ia kenakan.
“Ya Allah, aku percaya hati mas Galih hanya untukku. Semoga hambamu ini kuat menjalani semua ini ya Allah.”
To be continue...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Fenti
Semoga saja keputusan ganes tidak salah😌
2023-02-24
1
Fenti
nah itu kan, baru mulai udah nangis
2023-02-24
1
Fenti
Gimana kalau Gaby nanti pura-pura lupa agar terus bersama Galih?🤔
2023-02-24
1