“Apa?! Baik..baik ibu kami segera kesana!” ucap Ganes dengan panik.
Tut!
Galih yang sedari tadi tengah memonopoli squisy sang istri pun mendongakkan kepalanya seraya menatap panik wajah sang istri.
“Ada apa Nes? Kenapa kamu panik sekali?” tanya Galih yang masih memeluk erat tubuh Ganes dari samping.
Kedua anak manusia itu berada dalam satu selimut tanpa sehelai pakaian. Sudah di pastikan, semalam mereka usai menunaikan sunnah rosul yang kebanyakan pengantin baru lakukan usai menikah.
“Gaby..mas Gaby!” ucap Ganes tergagap karena panik.
“Gaby kenapa?” Galih pun bangun dari rebahannya seraya mendudukkan tubuhnya di dasbord ranjang mereka seperti Ganes.
“Gaby...Gaby! Gaby kecelakaan mas!”
Deg!
Apa? Gaby kecelakaan? Apa ini karena aku menikahi Ganes ?
#Flasback
“Kak Galih, sebenarnya Gaby mencintai kaka. Apakah kakak bersedia menjadi pacar Gaby?” ungkap Gaby kala itu.
“Maafkan kakak Gab, kakak tidak bisa menerima perasaanmu. Karena kakak sudah memiliki seseorang di hati ini,” tunjuk Galih pada dadanya sendiri.
Air mata Gaby pun tak mampu gadis itu sembunyikan lagi.
“Siapa wanita itu kak? Siapa wanita yang berani menggeser posisiku di hatimu?” ujar Gaby lagi.
“Gaby, Maafkan kakak, karena kakak tidak bisa menerima perasaanmu ini sampai kapanpun. Karena selama ini, kakak hanya menganggapmu sebagai seorang adik tidak lebih.”
Gaby pun nampak menguatkan hatinya. Lalu dengan segenap hati, Gaby berusaha menerima keputusan Galih.
“Baiklah, semoga kakak bahagia. Siapa pun wanita itu, Gaby doakan semoga kalian cepat menikah.”
“Terima kasih Gaby, rencananya memang minggu ini kakak akan melamarnya. Doakan ya.”
#Flasbackoff
Tangis Ganes pun pecah di hadapan suami yang baru sehari di nikahinya. Sebagai suami Galih pun lantas memeluk tubuh polos istrinya.
“Segera bersihkan dirimu, aku akan membersihkan diri di lantai bawah. Kita ke rumah sakit sekarang,” titah Galih kepada istrinya Ganes.
“Baik mas.”
Galih dan Ganes pun bergegas menelusuri koridor rumah sakit. Sampainya ruangan rawat Gaby, Kedua langsung masuk begitu saja tanpa permisi.
“Ibuk! Ayah! Bagaimana keadaan Gaby? Kenapa hal ini bisa terjadi?” isak Ganes.
Ganes pun menghampiri kedua orang tuanya dan langsung memeluk sang ibu. Air matanya tumpah dalam pelukan wanita yang sudah melahirkannya dahulu.
“Ganes, kamu yang tenang ya sayang. Gaby kita..Gaby kita mengalami pembekuan darah pada otakknya. Kata dokter kemungkinan besar terjadi, Gaby akan mengalami amnesia,” tutur bu Murni dengan suara bergetar.
Air mata wanita paruh baya itu tampak mengalir kembali dari kedua sudut matanya yang sudah membengkak, karena sudah menangis semalaman.
“Ya Allah, kenapa ini harus terjadi kepada Gaby!” ratap Ganes.
Dari tempatnya, Galih jadi merasa bersalah. Apalagi tepat sehari sebelum pernikahannya bersama Ganes, Gaby sama sekali tak mengindahkan pesan singkatnya.
*
*
Setelah orang tua Ganes dan Gaby pulang ke rumah untuk mengurus sisa-sisa pesta pernikahan semalam, kini hanya tinggal Ganes dan Galih yang menunggui Gaby di kamar rawat gadis itu.
“Ganes,” panggil Galih memecah kesunyian.
“Iya mas,” sahut Ganes dengan wajah yang memerah usai menangis.
“Sebenarnya, waktu sehari sebelum aku melamarmu Gaby sempat menyatakan cinta padaku.”
“Apa?! Kenapa kamu tak cerita kepadaku mas, apa kemungkinan Gaby belum mengetahui hubungan kita selama ini?”
Galih pun nampak menggeleng pelan.
“Mas, aku sangat menyayangi Gaby. Aku tak mau melihat Gaby jadi seperti ini mas.” Ganes pun kembali menangis dalam pelukan suaminya
“Kamu berdoa saja sayang, semoga apa yang dokter katakan tidak benar-benar terjadi.”
“Semoga saja mas.”
Tak lama, Gaby pun menampakkan tanda-tanda mulai siuman. Gaby mulai menggerakan jari-jemarinya secara perlahan.
“Mas Gaby mas! Gaby sudah sadar!” seru Ganes seraya menghapus air matanya.
“Kamu tetap di sini ya, mas akan akan panggilkan dokter sebentar.”
Ganes pun mengangguk patuh, lalu menghampiri Gaby yang masih berusaha membuka matanya.
“Dek...bagaimana keadaanmu dek? Jangan bikin kakak khawatir seperti ini,” ujar Ganes sambil membelai lembut surai sang adik yang tak tertutup oleh kain perban.
Dengan sorot mata yang lemah. Gaby terlihat ingin membalas tanya Ganes yang kini duduk di samping brankarnya.
“Sia...pa..ka..mu!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
May Risma Mutamam
sedi sumpah bacanya😭bener amnesia.. sesuai yg di ingin kan karna ingin lupain galih
2023-02-25
1
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
Hihi semangat thor,, aku mampir nih
2023-02-11
1
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
Galih seharusnya jgn bilang itu ke ganes, buat ganes merasa bersalah juga pada adiknya
2023-02-11
1