Seusai membersihkan diri dan tubuhnya sudah terasa lebih segar daripada tadi, Audrey pun segera keluar kamar dan menyiapkan sarapan untuk ayahnya sebelum ia berangkat kerja.
"Audrey, semalam kamu ke mana?"
Audrey yang saat itu sedang memasak, terlihat gugup ketika mendengar pertanyaan Dimas—ayah Audrey.
"Semalam Audrey dari rumah Ratih, Pak. Eh, malah ketiduran di sana. Ratih juga." Audrey berusaha menjawab tenang agar sang ayah tidak mengetahui kalau ia sedang berbohong saat ini. Bahkan, ia sengaja menyibukkan diri untuk mengindari tatapan sang ayah.
"Lain kali, kalau pergi jangan sampai larut jadi kamu tidak ketiduran. Bapak menunggu kamu dengan cemas," ucap Dimas lembut.
"Iya, Pak. Maafkan Audrey."
"Sudah tidak apa. Ini juga bukan pertama kali kamu ketiduran di sana." Dimas terkekeh. Putrinya itu memang mudah sekali ketiduran entah di mana tempatnya. Apalagi saat tubuhnya sedang merasa lelah. Jadi, Dimas sama sekali tidak menaruh curiga.
"Audrey sudah selesai masak, Pak. Lebih baik Bapak menunggu di meja makan biar Audrey siapkan," suruh Audrey.
"Kamu tidak butuh bantuan?" tanya Dimas menawari. Namun, Audrey menggeleng dengan cepat.
"Baiklah, bapak akan menunggu di depan." Dimas pun berbalik dan meninggalkan dapur.
Tatapan nanar Audrey sangat lekat ke arah lelaki paruh baya yang sedang berjalan terpincang menggunakan tongkat, menjauh dari pandangannya. Ia merasa iba ketika melihat sang ayah yang harus menjadi cacat karena sebuah kecelakaan tunggal. Bahkan, kecelakaan itu juga yang merenggut nyawa sang ibu dan mengharuskan Audrey hidup berdua dengan sang ayah.
Aku harus selalu kuat demi Bapak. Jangan sampai lemah apalagi menyerah. Ingat kata pepatah, Audrey. Mengeluh boleh, menyerah jangan, harus tetap semangat bestie.
Audrey berusaha menyemangati dirinya sendiri.
***
"Aku harus bisa menemukanmu. Entah bagaimana caranya. Jangan sampai kamu memanfaatku suatu saat nanti."
Menghisap sebatang rokok yang tersemat di sela jarinya, Zayn menatap pemandangan luar dari balkon kamar. Pikiran lelaki itu begitu kalut ketika teringat Audrey. Berusaha mengingat percintaan panas mereka dan bagaimana bisa mereka terjebak dalam satu ranjang. Namun, ia sama sekali tidak bisa mengingat dengan baik. Kepalanya justru mendadak pening saat dipaksa berpikir keras.
Yang diingat Zayn adalah dirinya yang mabuk karena sakit hati melihat langsung perselingkuhan kekasihnya. Melampiaskan semuanya lewat alkohol dan berharap akan melupakan semua rasa sakit itu. Namun, ia tidak menyangka kalau dirinya justru sampai nekat bercinta dengan wanita asing yang bahkan baru pertama bertemu tanpa sengaja.
"Aku harus mencari wanita itu. Jangan sampai ia mengandung anakku. Aku tidak mau memiliki anak dari wanita yang bahkan tidak aku kenali." Zayn merogoh benda pipih dari saku celana. Lalu menghubungi seseorang untuk mencari informasi tentang Audrey.
Setelah memberikan perintah, Zayn pun menyimpan kembali ponsel tersebut dan mematikan rokoknya. Lalu bergegas pergi menuju ke kantor karena ada rapat. Tidak apa ia terlambat datang ke kantor, paling penting baginya tidak terlambat rapat yang akan dilaksanakan sekitar setengah jam lagi.
Mobil merah milik Zayn melaju membelah jalanan kota yang tidak terlalu padat. Membuat lelaki itu menambah laju kecepatan hingga tidak ada dua puluh menit, mobil miliknya masuk ke sebuah perusahaan yang cukup besar.
Sebagai pemimpin perusahaan, Zayn begitu dihormati. Banyak orang yang menunduk ketika lelaki itu berjalan melewati mereka. Zayn pun hanya membalas setiap sapaan dengan senyuman tipis dan tidak peduli kepada karyawan yang berusaha mencari perhatian kepadanya.
Ketika telah masuk ke ruangan, Zayn segera menghempaskan tubuhnya di atas kursi kebesarannya. Melirik jam tangan lalu mengembuskan napas lega. Masih ada sekitar lima menit untuknya beristirahat. Ia menyandarkan kepala dan menatap langit ruangan sebelum akhirnya memejamkan mata secara perlahan.
Semoga ia bisa terlelap meski sebentar sekadar menghilangkan rasa pusing yang masih terasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Nona Bucin 18294
ayah adalah cinta pertama anak perempuan
2023-02-25
0
nurcahaya
ini laki satu bner2 dah
2023-01-18
0