"Hei, kenapa kau diam saja? Apa kau semalam menggodaku dan menjebakku dalam sebuah percintaan panas?" Suara Zayn meninggi dan penuh penekanan.
Lelaki itu merasa kesal karena Audrey justru bersikap tak acuh kepadanya. Ini tidak seperti biasa. Jika biasanya wanita yang dekat dengannya akan bergelayut manja sembari meminta uang, tetapi tidak dengan Audrey. Wanita itu justru sibuk mengenakan pakaian tanpa mengucap sepatah kata pun. Termasuk tidak peduli kepada Zayn sudah merasakan tubuhnya memanas karena melihat pemandangan menggoda di depannya.
"Hei! Apa kau bisu dan tuli? Katakan yang sejujurnya, kau menggodaku karena menginginkan hartaku, bukan? Bilang saja kau mau berapa juta aku akan memberikannya, tapi anggap aja percintaan semalam tidak pernah terjadi," ujar Zayn.
Ia menatap Audrey sangat lekat ketika wanita itu berjalan mendekat. Ia sangat yakin kalau Audrey akan duduk dalam pangkuannya lalu meminta uang dengan nominal yang besar. Zayn tidak ragu lagi. Namun, kenyataannya tidak seperti yang dibayangkan.
Plak!
Zayn dikejutkan dengan tamparan yang mendarat mulus di pipinya. Tamparan itu sangat kuat dan keras hingga membuat Zayn sampai meringis kesakitan. Dengan geram, Zayn turun dari tempat tidur dan langsung mendelik tajam ke arah Audrey.
"Dasar jal*ng sialan!" Zayn hampir saja menampar balik Audrey. Akan tetapi, ketika tatapannya beradu dengan Audrey, hati lelaki itu tiba-tiba serasa lumpuh. Menurunkan kembali tangannya yang sempat tergantung di udara.
Plak!
Lagi dan lagi, tamparan Audrey mendarat di pipi Zayn yang sebelahnya lagi. Menyalurkan rasa yang tidak kalah panas dan nyeri seperti tadi. Sungguh, Zayn merasa begitu murka. Baru kali ini ada wanita yang berani bersikap seperti itu kepadanya.
"Tamparan itu layak kau dapatkan! Satu untuk kebrengs*kanmu karena sudah menodaiku, satu lagi karena kau sudah berani menghinaku!" Suara Audrey begitu menggebu bahkan tatapan matanya penuh dengan kilatan amarah.
Wanita itu rasanya sangat membenci lelaki di depannya. Lelaki yang sudah menghancurkan masa depannya. Setelah ini, Audrey tidak yakin apakah ia tetap bisa hidup dengan baik atau tidak.
"Dan satu lagi sebagai salam perpisahan. Semoga sampai kapan pun kita tidak dipertemukan lagi!" Audrey menendang selangk*ngan Zayn sangat kuat lalu berjalan pergi meninggalkan kamar tersebut.
Sementara Zayn masih mengerang kesakitan. Tendangan tadi seperti akan memecahkan kedua telurnya dan mematahkan adik kecilnya.
"Wanita sialan!" umpat Zayn disela rintihannya. "Lihat saja, aku akan menemukanmu dan memberi pelajaran untukmu! Membalas rasa sakit ini! Brengsek!"
Setelah rasa nyeri sedikit reda, Zayn segera memakai pakaiannya dan bergegas pergi meninggalkan kamar tersebut tanpa melihat ke arah tempat tidur. Di mana ada bercak merah yang terlihat jelas di atas sprei tersebut. Zayn sama sekali tidak melihat dan menyadari kalau ia sudah merenggut keperawanan Audrey.
***
"Audrey pulang." Suara Audrey terdengar lesu dan tidak bertenaga ketika ia masuk ke rumah.
Sebuah bangunan sederhana dengan perabotan yang sudah lusuh. Audrey menghela napas panjang sebelum akhirnya berjalan masuk ke kamar sang ayah. Melihat lelaki paruh baya yang masih terlelap tidur, Audrey pun kembali menghela napas panjangnya.
Ketika menunggu beberapa saat dan tidak ada pergerakan dari sang ayah, Audrey pun memilih kembali ke kamar miliknya. Kamar yang tidak terlalu luas, tetapi Audrey nyaman tidur di dalamnya.
Matanya terpejam saat merasakan sakit yang masih begitu terasa. Bahkan, rasa lengket di antara kedua paha membuat ia sangat membenci Zayn. Berharap suatu saat tidak akan dipertemukan lagi dengan lelaki itu.
"Aku sudah kotor sekarang. Aku tidak yakin apakah hidupku akan tetap baik-baik setelah ini atau justru malah sebaliknya." Audrey menghirup napas dalam. "Aku harus bertahan demi ayah. Kalau aku lemah dan pergi jauh, nanti siapa yang akan menjaga ayah."
Dengan deraian air mata yang sudah memenuhi seluruh wajahnya, Audrey pun turun dari kasur dan mengambil handuk. Ia harus membersihkan sisa percintaan yang masih melekat. Meskipun kesuciannya tidak mungkin bisa kembali, tapi ia tidak ingin ada sisa dan jejak lelaki brengsek itu di tubuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Nona Bucin 18294
Zayn ku tunggu bucinmu hhee
2023-02-25
1
Az Zidan
❤️❤️❤️
2023-02-22
0
nurcahaya
kasian kamu ndry, yg sabar ya.
kamu adalah kekuatan ayahmu
2023-01-18
0