Mendadak Jodoh 4

Sebulan sudah aku menjadi istri Raika dan tinggal di desa ini. Kegiatanku hanya di rumah saja, tidak ada yang lain. Aku bosan sejujurnya namun bagaimana lagi pria yang menjadi suamiku itu hanya ingin menjadikanku istri yang mendekap di rumah. Dia melarangku bekerja, padahalkan aku juga ingin mengajar seperti dia, menghilangkan rasa bosanku.

Untunglah Raika mengabulkan permintaanku ketika aku melihat halaman belakang rumahnya. Aku merasa sayang saja, tanah kosong itu tidak di manfaatkan. Aku memintanya membuat kolam ikan, dan dia langsung membuatkannya untukku. Aku juga menyuruhnya memasang pipa paralon untuk sayuran hidroponik, sebenarnya punya kebun hidroponik sendiri di rumah itu impianku. Aku suka berkebun, melihat mereka tumbuh hijau, cantik sekali. Lagian aku bisa mendapat sayur segar sesukaku.

Raika memang menuruti keinginanku, tapi aku menolak semua yang dia minta seperti memasakannya makan, mencuci atau menyiapkan bajunya. Aku tidak sudi, enak aja!

Raika juga tidak peduli, apa aku makan atau tidak. Apa tidurku nyenyak atau tidak, buktinya dia menggempur ku hampir tiap malam dan itu berakhir sampai aku lelah dan tertidur dengan sendirinya. Raika itu kejam jika sudah di ranjang, lelaki itu tidak perna puas, aku saja heran kenapa dia begitu kuat menindas ku. Sejujurnya aku ingin menolak, namum mau bagaimana, bukankah melayani suami tugas seorang istri, aku takut dosa.

Kalau ditanya aku menikmatinya, tentu saja tidak. Aku selalu berharap akan melakukannya dengan orang yang kucintai bukan Raika itu. Aku tidak ikhlas kalau boleh jujur, lagian kami itu menikah karena terpaksa.

Namun beberapa hari ini aku mulai berpikir. Aku tidak mungkin seperti ini terus, aku harus belajar, belajar untuk mencintai suamiku itu. Namun aku tidak tahu caranya, bingung sumpah. Aku sudah lama sekali tidak dekat dengan pria, aku memang tidak perna mencintai lawan jenis kecuali hanya kagum. Iya aku berpacaran dengan mantan-mantanku dulu, ternyata hanya rasa kagum.

Namun kira-kira Raika sudi tidak kucintai, jangan-jangan dia tidak terima dan menuntun ku ke pengadilan karena telah lancang mencintainya, maksudku belajar mencintainya. Aku harus kursus sama siapa agar bisa mencintai Raika. Aduh aku bingung sumpah, siapa kiranya pakar cinta yang sudi membantuku.

Aku membuka goegle, mencari definisi cinta ternyata sangat luas namun satu hal yang mencentil hatiku, cinta itu artinya rela berkorban dan membuat orang yang dicintai bahagia. Lalu apa yang mesti aku korbanku untuk mencintai Raika dan apa yang membuat Raika bahagia?

Masak, awal pertama Raika perna menyuruhku untuk memasakan nya dan aku menolak. Bukankah jika aku memasakan nya, aku membuang egoku dan juga membuat perutnya kenyang. Perut terisi pasti Raika merasa bahagia karena rasa laparnya teratasi.

Aku bergegas ke dapur. Raika harus harus makan yang masakan yang ku masak, itu janji seorang istri.  Namun masak apa yah? Apa aku harus belanja dulu. Yang ku punya hanya telur, selebihnya tidak ada. Namum jika aku pergi sekarang, aku bahkan belum izin pada Raika. Kalau ku telvon, aku tidak punya nomornya. Izin ke mama saja ah, tapi pasti aku akan kena omel. Namun demi Raika, aku harus menemui mertua galak ku.

Aku memasuki rumah besar di depan rumah kami, mama sedang asik dengan pekarangannya. Beliau iri, karena belakang rumahku ku sulap jadi kebun hidroponik. "Mama," panggilku, dia melotot galak karena terkejut.

"Ada apa? Tumben kamu kemari?" Singgungnya sinis, mengajakku duduk di bangku-bangku.

"Laisa mau ijin pergi." Ujarku lembut, dia mengernyitkan dahinya, "ke mana, kenapa tidak izin dengan suamimu?"

"Raika masih mengajar Ma, Iha mau ke desa sebelah. Beli bahan-bahan, habis." Ujarku jujur.

"Bahan apa? Bahan bangunan?" Guraunya.

"Ica mau masak Ma. Namun di rumah cuma punya telur itupun tinggal satu biji."

"Tumben kamu masak?" Lagi-lagi Leha menyingung menantunya itu.

"Ica mau masakin Raika,..."

Leha tertawa sinis namun kemudian perempuan itu tersenyum hangat. "Baiklah mama izinkan. Kita akan belanja bersama."

"Benarkah?" Tanyaku berbinar, aku bahagia mertuaku mengajakku belanj, dia mengangguk, aku memeluk erat mama keduaku itu, "terimakasih mama."

Aku dan mama mertuaku diantar oleh papa. Kami ke Limart, supermarket yang mirip mini mall. Kalo boleh jujur, ini milikku. Beneran Limart ini milikku, tapi pasti kalian tidak akan percaya. Karena orang tuaku pun tidak tahu kalau aku pemiliknya. Di belakang gedung Limart itu ada kebun gede, luasnya 2 hektare dikelilingi tembok tinggi. Aku tidak perlu menjelaskannya. Nanti saja aku ajak kalian ke sana.

Karyawanku, mereka mana tahu aku boss mereka. Kecuali pak Mamat, bu Ima dan Pak Firman, beliau supervisor di limart. Intinya mereka bertiga itu menjabat tangan kananku. Selebihnya mereka tidak mengenalku.

Kenapa aku tidak bisa lepas dari internet, karena memang aku memantau limart dari ponselku. Aku tidak terjun langsung, hanya sesekali saja itupun cuma sebentar. Penjelasan tentang Limartnya cukup sampai di sini. Sekarang waktunya belanja, aku mengambil daging, ayam, ikan dan sayuran, juga beberapa buah segar, tujuanku kan emang ingin memasak untuk hari ini. Memasakan Raika ku, lagian di rumahku itu tidak ada kulkas. Aku akan memasak banyak hari ini karena sejujurnya aku tidak tahu apa yang disukai suamiku itu.

Berkutat dengan dapur, aku sudah siap dengan apron berwarna pink. Mengiris juga menumbuk bumbu masakan. Nasi juga sudah ku kukus dan sebentar lagi matang. Aku mengambil wajan, menghidupkan kompor lalu menuang minyak sayur ke dalam wajan, kemudian mulai memasak. Setelah semuanya matang aku menata semua masakanku di meja makan, lima menit lagi Raika pulang dan benar saja suara motornya sudah terdengar ditelinga. Aku melepas apron ku, lalu sedikit berlari menyambut suamiku hal yang baru pertama kali kulakukan. Wajahnya lelah, mengabaikan ku, Aku mengikutinya dari belakang.

Dia menganti bajunya, aku berdiri mematung mengamatinya. Tepatnya aku masih mencari kata yang pas untuk mengajaknya bicara, sampai-sampai aku tidak sadar dia sudah melewati ku kembali. Aku segera mengejarnya dan menghadangnya.

"Apa?" Ucapnya sinis.

"Kamu mau kemana?" Tanyaku gugup.

Dia menghela nafas, "ke rumah mama, lapar!" Jawabnya ketus kembali berjalan melewati ku, namun entah keberanian dari mana aku segera menangkap lengannya kemudian menarik tangan besarnya mengikuti ku menuju meja makan kami.

"Kamu masak sebanyak ini?" Binar matanya membuatku tersenyum kemudian mengangguk, "duduklah!" Perintahku mengambilkan nasi untuknya, kemudian menyerahkan piring itu untuknya.

"Aku tidak tahu apa yang kamu suka, jadi aku memasak semuanya." Ungkap ku jujur.

"Aku akan menyukai semua masakan istriku, tenang saja aku tidak pilih-pilih makan!" Raika tersenyum lembut menatap mataku. Aku membalas senyumnya dan duduk di sampingnya.

Raika mulai melahap makanannya dan dari ekspresinya dia memang menyukai masakanku. "Kamu tidak makan?" Tanyanya sambil menyuapkan nasi ke mulutnya.

Aku mengeleng, "belum lapar!" Sejujurnya melihatnya makan membuat perutku kenyang, entahlah kenapa.

Dia menyuapkan nasi ke mulutku, aku memakannya dengan tersenyum. Kami saling memandang, "terimakasih istriku." Ucapnya membuat mukaku memerah, entah dia melihatnya atau tidak.

Aku tersenyum hangat kepadanya. Dia ikut tersenyum, "besok-besok masakin lagi yah! Masakanmu enak," pujinya kembali menyuapkan makanan ke mulutnya.

Setelahnya aku langsung membersihkan meja dan mencuci piring, Raika tentu meninggalkan meja makan. Aku mencarinya usai pekerjaanku selesai. Wajahnya tersenyum memandangi ponsel miliknya. Dia duduk di sofa keluarga kami. Lagi-lagi entah keberanian dari mana, aku mendekatinya lalu merebahkan kepalaku di pahanya, Raika tentu gelagapan. Apalagi kedua tanganku melingkar di perutnya dan mukaku terbenam diperut seksinya.

"Aku mengantuk, mau tidur!" Perlahan mataku terpejam selain menahan malu, mataku memang tiba-tiba mengantuk. Tangannya mengelus lembut rambutku,  hingga aku benar-benar terlelap.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!