Jack sudah kembali ke depo jualan es keliling nya dan akan pulang ke kontrakan nya. Tiba-tiba, lewat beberapa pemuda dan mengejeknya.
"Minggir! Kami mau lewat!" hardik seseorang dari belakangnya.
Jack menoleh lalu menyingkir, membiarkan mereka lewat. Mereka pemuda yang sudah lama tinggal disini, sedangkan Jack disini hanya mengontrak saja.
"Wooiiii! Dengar ngga! Kami mau lewat!"
"Aku sudah ke pinggir. Kalian silahkan lewat," ucap Jack sopan.
Satu dari mereka menyenggolnya hingga Jack terjatuh ke selokan.
bruuukkkk!
Aaawwww!
"Udah gue bilang ke pinggir Lo! Nyeburkan!"
Dia masuk ke selokan karena salah satu kakinya tidak mampu menopang. Kakinya pincang, jadi kekuatan hanya bertumpu pada satu kaki yang normal.
Karena dia menendang bagian yang normal, maka Jack hilang keseimbangan dan tercebur ke selokan.
"Hahahaha....hahahaha..."
"Tolongin aku. Aku ngga bisa naik. Kakiku sakit," ucap Jack sambil berusaha naik.
Salah satu kakinya yang sakit terasa sangat ngilu. Dia tahan rasa sakit itu dan meminta kepada para pemuda itu untuk menolong nya naik.
"Aku benar-benar ngga bisa naik. Ulurkan tanganmu. Aku akan naik!"
"Woiii! Enak saja. Bangun sendiri! Selokan pendek saja ngga bisa naik. Kalah lo sama anak kecil!"
Bukannya menolong Jack, mereka malah mentertawakan dirinya.
Jack berusaha bangun sendiri karena tidak ada gunanya meminta tolong pada mereka.
"Kalian tidak minta maaf meskipun membuat aku jatuh ke selokan," ucap Jack ketika berhasil bangun dan naik ke atas.
"Hahahaha apa? Minta maaf? Bukan salah kami. Kamu yang tidak jalan ke pinggir! Dasar pincang! Wajah sih oke, ganteng, tapi lihat kakinya. Pincang gitu, mana ada gadis yang mau dengannya....."
"Apa? Kalian sekarang justru menghinaku? Bukannya merasa bersalah kalian malah mentertawakan diriku! Aku dulu juga seperti kalian. Kakiku ini dulu juga normal,"
"Halah! Kau banyak bicara! Ayo kita tinggalkan dia! Tidak ada gunanya berbicara dengan pria cacat seperti itu. Siapa dia? sok hebat! Paling juga peminta-minta dengan memanfaatkan kakinya itu!" kata salah seorang dari mereka.
Jack menarik nafas dalam dan menggelengkan kepalanya.
"Dulu aku juga senakal kalian. Tapi aku sadar sekarang, setelah aku menjadi cacat," ucap Jack lalu melanjutkan jalan ke kontrakan nya.
****
Jack pulang ke kontrakan dan dia merasa kakinya sangat ngilu. Dia tidak tahan lagi, dan menelpon Krisan.
"San! Jemput gue di kontrakan! Ada masalah dengan kaki gue!" ucap Jack melalui telepon.
"Ya Bos!"
Krisan pamit pada nyonya Vera dan Tuan Johan.
"Pak, Bu, saya minta ijin bawa mobil Tuan Krisan. Tuan minta di jemput di kontrakan nya,"
"Ada apa? apakah dia baik-baik saja?" Nyonya Vero terlihat sangat cemas.
"Katanya ada masalah di kakinya," ucap Krisan.
Krisan adalah pemuda baik yang seumuran dengannya. Dan melamar pekerjaan sebagai sopir pribadinya. Usianya sama dengan Jack. Dan Jack menganggapnya seperti teman kendati dia adalah sopirnya.
"Ya sudah! Cepat bawa dia kembali kesini!"
"Dasar anak itu!"
Vera menatap suaminya dan akalnya hampir hilang karena putranya yang keras kepala, dia bahkan mundur dari jabatannya sebagai CEO dan memilih untuk menjadi pria biasa.
"Pah! Aku benar-benar tidak mengerti apa maunya anak itu!"
"Sudahlah ma, kita lihat saja. Sampai berapa lama dia tahan hidup menjadi pria miskin dan keliling berjualan es krim," sahut suaminya lalu pamit pada istrinya dan akan pergi ke suatu tempat.
"Ma, aku pergi dulu!"
"Mau kemana pa?"
"Ada klien dan minta ketemuan di puncak!"
"Aku ikut pa..."
"Tidak usah ma. Jack akan datang,"
"Ya sudah kalau begitu, hati-hati ya pa...."
"Hem...." Johan segera pergi dengan mobilnya.
****
Krisan sampai di kontrakan Jack. Dan Jack sedang tiduran dengan menggantung salah satu kakinya lebih tinggi.
Tok tok tok !
"Masuk!"
"Bos....." Krisan kaget melihat paha Jack yang lebam kebiruan.
"Bos, kenapa kakinya? Kok jadi lebam biru begini?"
"Gue jatuh di selokan!"
"Kok bisa!?"
"Kok bisa! Kok bisa! Ya bisalah! Sudah cepetan! Bantu gue ke mobil! Gue harus menemui dokter. Kakiku sangat ngilu,"
"Iya Bos..."
Krisan mengulurkan tangannya dan membantu Jack bangun. Mereka lalu masuk ke dalam mobil dan menuju ke rumah besar.
Jack turun di bantu oleh Krisan ketika sudah sampai di halaman parkir rumah mewahnya itu.
Bahkan ketika turun dia masih mengenakan kaos hoker es krim yang biasa di pakai untuk jualan keliling dengan identitas merk tersebut.
Jack perlahan masuk dan duduk di sofa dibantu oleh Krisan.
Nyonya Vera yang melihat dia tidak bisa berjalan sendiri langsung berjalan cepat kearahnya dan menatap kedua kakinya.
"Kenapa dengan kakimu? Apakah ada masalah?"
"Ngga ma. Jangan cemas. Cuma ngilu sedikit,"
"Jangan cemas kamu bilang? Itu pahanya sampai biru begitu? Apa yang terjadi?"
"Ehm, itu Nyonya, Tuan Jack jatuh ke selokan...."
"Astaga Jack! Bagaimana kamu sampai bisa jatuh ke dalam selokan? Apakah kamu tidak hati-hati? Sudah mama bilang, ngga ada gunanya kamu mencari gadis itu. Kamu tetap keras kepala! Lihat hasilnya? Bagaimana kalau kakimu kenapa-kenapa?"
"Ma, ini cuma lebam sedikit. Tidak papa. Mama jangan cemas gitu, bikin Jack takut aja,"
"Ya bagaimana mama tidak cemas. Kaki kamu itu yang satu sudah sakit. Dan semua ini gara-gara gadis itu! Anak mama yang tampan dan ganteng ini menjadi cacat karena gadis itu,"
"Kok malah salahin dia sih ma. Jelas-jelas ini murni kecelakaan,"
"Mama mau telpon dokter. Kaki kamu harus diperiksa,"
Nyonya Vera lalu berjalan ke kamarnya dan menelpon Dokter dari agar segera datang kerumahnya.
Dan Jack, dia melotot pada Krisan karena jujur didepan mamanya.
"Krisan. Lo diam aja! Kenapa Lo bilang kalau gue jatuh di selokan. Lihat! Gue jadi kena marah sama mama,"
"Maaf Bos! Ini tidak bisa di biarkan. Nyonya harus tahu, jadi kalau ada apa-apa dengan kaki bos kan jadi cepat di obati,"
"Ah, lo...sudah sana! Mending lo bantuin gue cari gadis ini selama kaki gue sakit. Nih seragamnya!"
Jack langsung melepaskan kaos identitas es krim itu agar di pakai oleh Krisan.
"Maksud Bos! Saya harus jualan es krim ngegantiin Bos gitu?"
"Nanti gue bayar. Tenang saja. Yang penting kamu cari gadis ini disetiap gang. Dan kalau sudah ketemu, segera hubungi gue. Nanti kalau kaki gue sudah sembuh, lo balik kesini lagi,"
"Ya sudah deh Bos. Sebenarnya saya belum pernah jualan keliling. Saya malu Bos...."
"Ah lo juga belum nyoba udah di malu aja. Coba dulu, semua pekerjaan itu ngga ada yang memalukan. Yang penting Lo ngga mencuri,"
"Oke deh Bos, Asssiiiaaappp!"
Krisan lalu pergi meninggalkan Jack dan ketika itu Nyonya Vero masih saja ngedumel karena putranya yang keras kepala.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments