Bab 5 Akhirnya bertemu

Dua hari kemudian, Alea berjualan kembali dan berniat untuk mengembalikan uang yang dia pinjam dari Krisan.

Dia sudah mendapatkan uang pinjaman dari bos depo jamunya.

Dan ketika, dia menunggu ditempat biasa Krisan lewat, ternyata yang lewat justru orang lain, yang sama-sama menjual es krim.

Dan saat tahu itu Jack, Alea menoleh kearah lain. Jack pun berlalu dan tidak menghiraukan dirinya.

"Apakah itu benar-benar Jack? Apakah aku tidak salah lihat? Bagaimana mungkin dia jualan es krim. Bukankah dia itu CEO? Apakah mereka kembar sama seperti aku dan Wilea?" Alea bicara sendirian.

Namun, tiba-tiba hujan mengguyur dengan derasnya dan Alea tidak sempat berteduh. Jack yang berjalan pincang sudah mendapatkan tempat untuk berteduh. Melihat Alea kebingungan mencari tempat untuk berteduh, diapun memanggilnya.

"Mbaaakk! neduh sini saja!" panggilnya pada Alea yang berdandan menyerupai wajah orang lain.

Jack menyingkir karena memang tempatnya sempit dan memberikan ruang untuk Alea.

"Aahhh, hujannya sangat deras. Semoga dugaanku salah. Aku yakin seratus persen, pasti itu kembarannya. Kan kata orang di dunia ini kita akan menemukan orang yang mirip dengan kita meskipun tidak lahir dari rahim yang sama?" Alea bicara sendiri sambil melamun.

"Baiklah....." Alea tidak menyadari jika air hujan membuat riasannya luntur dan wajah aslinya mulai terlihat.

Jack pun menoleh kearah lain dan tidak menyadari hal itu. Dan ketika Jack menoleh padanya lagi, dia sangat terkejut karena ternyata penjual jamu itu adalah Alea, gadis yang dia cari selama ini.

"Alea....."

Sesaat Alea hanya terbelalak dan terbengong. Merasa begitu percaya diri jika pria itu tidak memanggil namanya.

"Alea....jadi kamu adalah Alea....?" Jack akan memegang bahunya namun tiba-tiba Alea naik ke sepedanya dan mengayuhnya hujan-hujanan.

"Astaga! Itu beneran Jack!"

"Alea...tunggu!"

Jack pun tak mau kehilangan jejaknya lagi.

Jack berlari menyusulnya dan mereka hujan-hujanan di jalan padahal hujan mengguyur sangat deras.

Semakin deras hujan mengguyur dan mengenai wajah Alea, maka wajah aslinya semakin nampak jelas.

Alea tidak peduli pada Jack yang terus berteriak memanggil namanya.

Dalam hati yang dia pikirkan harus lari dari semua orang karena takut jika mereka akan mengambil anaknya darinya secara paksa.

"Aku harus lari. Aku harus lari!" serunya dengan nafas terengah-engah.

Seluruh tenaganya dia kerahkan untuk mengayuh sepeda dengan sangat kuat dan menghindar dari semua yang mengenalnya.

Tapi Jack adalah seorang pria. Meskipun kakinya pincang dia bisa berlari mengejarnya dengan sepedanya yang sekarang hanya berjarak sangat dekat dengan Alea.

"Alea! Tunggu! Alea! Aku mohon!"

Alea tidak peduli dan tetap mengayuh sepedanya.

"Pergilah! Jangan cari aku lagi!"

"Alea! Berhenti! Kita bicara!"

"Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi! Semua sudah berakhir!"

Alea terus mengayuh sepedanya didekat rel kereta api dan tiba-tiba palang kereta itu diturunkan. Alea terpaksa berhenti dan Jack tersenyum senang.

"Akhirnya aku menemukanmu...." Jack berhenti dan memaksa Alea untuk tidak lari lagi.

Mereka kini ada di atas sepeda masing-masing saling menatap dengan sejuta tanda tanya.

"Alea...aku mencarimu. Dan aku benar-benar gila karena tidak menemukan dirimu,"

"Sudahlah Jack. Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi! Biarkan aku hidup dengan tenang!"

"Alea...aku ingin bicara denganmu. Aku juga ini melihat anak kita...."

"Tidak Jack! Dia adalah anakku. Dan selamanya akan tetap begitu," Alea menahan kedua airmatanya yang hampir saja meluap keluar.

"Dengarkan aku Alea. Kamu pasti sudah salah paham. Aku tahu apa yang kau hadapi tidak mudah. Aku minta maaf. Tapi kita bicara...ya....kita harus bicara...."

Tut Tut Tut Tut...

Kereta api berlalu dihadapan mereka dan Alea siap untuk kabur lagi. Dan Jack benar-benar bingung bagaimana harus meyakinkan dirinya jika dia juga telah salah paham selama ini karena mengira jika Alea sudah menikah. Ternyata yang menikah adalah kembaranya yang bernama Wilea.

Dan Jack baru tahu semua itu, karena dia memang tidak begitu mengenal keluarga Alea sebelumnya. Dan setelah Alea hamil, Jack dilantik menjadi CEO, dia sangat sibuk.

Alea terus mengayuh sepedanya dan dia tidak jualan hari ini. Dia pulang ke kontrakan nya dan Jack mengikutinya di belakangnya.

Selain karena bajunya basah, dia takut dan khawatir anak buah Jack mengambil putranya yang dia titipkan pada tetangganya.

"Kenapa kau mengikutiku. Tidak ada hubungan apapun diantara kita. Untuk apa kau mencariku...." Alea memarkir sepedanya dengan kasar dan menatap Jack yang mengikutinya terus.

"Alea, kita harus bicara. Dan aku ingin melihat anak kita,"

"Sudah ku bilang Jack. Dia anakku bukan anak kita. Kita tidak menikah!" Alea keceplosan dan seorang tetangganya menoleh padanya.

"Astaga!" Alea menjadi heran karena selama ini dia menyembunyikan status dirinya. Tidak ada orang yang tahu apakah dia gadis atau janda. Orang tahunya dia adalah single parent yang membesarkan anaknya sendirian.

"Ya sudah. Masuklah!" hardiknya kesal.

Dan ketika Jack berjalan, Alea baru sadar jika Jack berjalan tidak seperti sebelumnya. Dia berjalan dengan pincang.

Alea menatapnya dan tertegun sesaat.

Apa yang sudah terjadi padanya? batin Alea dalam hati.

Apapun yang terjadi padanya, aku tahu jika dia orang kaya dan orang seperti dirinya akan membayar siapapun untuk mencapai tujuannya. Bahkan untuk mencuri anaknya dari dirinya!

"Berhenti disitu dan duduk disana!" kata Alea dengan ketus.

"Aku akan ganti baju. Kau diam disana!" ucap Alea karena dia merasa kedinginan.

Tidak lama kemudian dia keluar dan melihat jika Jack masih ada disana.

"Dimana anak kita? Bolehkah aku melihatnya?" tanya Jack pada Alea yang memasang wajah sinis dihadapan nya.

"Tidak!"

"Alea...aku mohon. Maafkan aku. Aku pikir selama ini kau bersama keluargamu. Dan ketika aku tahu jika kau pergi dari rumah dan hidup sendirian, aku memutuskan untuk mencarimu...."

"Memangnya selama ini kau kemana saja? Aku memohon agar kau menikahiku, tapi kau juga tidak kunjung datang melamarku! Aku kerumahmu dan kau ada diluar negeri! Dan sekarang, setelah kau tahu anakmu lahir dengan selamat, kau ingin bertemu dengannya? Apakah kau juga ingin merampasnya dariku? Kau ingin memisahkan anakku dariku?!"

"Alea pelankan suaramu. Kita bisa bicara baik-baik. Aku sangat mencintaimu....aku ingin membawamu dan anak kita pulang ke rumah...."

"Pulang kerumah? Rumah siapa? Rumahku atau rumahmu? Lalu keluargamu? Mereka akan menghinaku dan keluargaku! Pergilah dari hadapanku sekarang! Aku tidak ingin melihat wajahmu disini! Pergi atau aku panggil kan warga untuk mengusir mu dari sini!" ancam Alea yang ketakutan anaknya akan di pisahkan darinya secara paksa.

"Kau tidak percaya padaku. Lihatlah aku? Apakah kau tidak melihat cinta dimataku untukmu?"

"Cinta? Cinta yang hanya ada Dimata dan bertahan disana? Tidak pernah ada bukti tentang cinta itu sendiri? Untuk apa? Semua itu tidak berguna. Semua itu hanya kiasan!"

"Aku benar-benar mencintaimu dan akan menikahimu..."

"Menikah lalu diceraikan. Setelah itu kau meminta hak asuh anak. Tidak! Aku sekarang bisa hidup sendiri dan aku tidak mengemis untuk di nikahi olehmu!"

"Alea...demi anak kita. Maafkan kesalahanku. Dia juga butuh kasih sayang ayahnya..."

"Aku sudah cukup baginya. Aku akan menjadi ibu sekaligus ayah baginya...."

"Alea...kamu tidak mengerti. Dunia ini sangat kejam. Kau butuh seseorang yang akan melindungi mu dan juga anakmu..."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!