Siang itu, Adelia benar saja cara menuju ke Panti Asuhan tempat dirinya dibesarkan dulu.
Yah, walaupun kebanyakan anak-anak di sana sudah berganti, namun Ibu Panti dan Pengurus lama masih bertahan disana, juga ada salah satu anak juga, yang memutuskan untuk bekerja dan membantu di Panti Asuhan itu sampai saat ini.
Lagipula keadaan Panti Asuhan ini, tugas jauh lebih baik daripada dua belas tahun lalu.
Saat ini, keadaan Panti Asuhan ini sudah ber kecukupan dan jelas mendapatkan donatur yang tetap.
Dirinya adalah salah satu donatur nya, juga Keluarga Liones yang memberikan donasi sesuai dengan yang dijanjikan sebelumnya.
Sebenarnya, ada alasan lain juga kenapa Keluarga Liones kerajinan memberikan donasi ke tempat ini, salah satunya adalah untuk menjaga image Keluarga, agar dinata orang-orang awam dan media terlihat baik.
Ya, rumor jika mereka adalah Keluarga Mafia, tentu saja tidak diketahui oleh banyak orang hanya diketahui oleh berapa saja.
Di permukaan, Keluarga Liones ini terlihat seperti keluarga Kaya Raya biasa, yang memiliki sebuah Perusahaan Besar, yang juga berinvestasi kepada banyak bidang usaha.
Reputasinya sangat baik di mata media.
Namun semua itu, bisa terjadi karena Keluarga ini cukup licik untuk bisa memberikan pengaruh yang cukup baik di Kota ini, ataupun di Negara Y, sehingga bisnis ilegal mereka bisa ditutup tutupi.
Sebuah Keluarga yang hampir tidak tersentuh oleh hukum.
Awalnya, Leluhur Keluarga ini, membuka Bisnis Rentenir Peminjaman Uang, dan jelas memiliki bunga yang besar, dan memiliki banyak Preman sebagai Debt colector.
Namun segera, bisnis itu berkembang berbagai hal.
Mulai dari Proyek Kontruksi, dimana mereka dengan cara-cara yang tidak benar berhasil mendapatkan tanah proyek dengan harga murah dengan memeras orang, selain itu juga mereka juga terkenal merebut paksa tahan proyek milik perusahaan saingan mereka.
Hal itu membuat proyek Konstruksi mereka juga menjadi berkembang sangat pesat, hingga bisa menjadi Perusahaan cukup besar.
Selain itu, mereka juga memiliki bisnis jual beli senjata secara ilegal di balik layar, juga berbagai bisnis dunia hiburan malam, dan menjalankan beberapa Klub Malam yang menyediakan layanan semacam itu.
Dan jelas selain itu juga, jelas sekali mereka melakukan praktek pencucian uang.
Keluarga itu terkenal, tanpa ampun kepada saingan mereka jadi wajar saja jika mereka tumbuh cukup pesat dengan cara menghancurkan orang-orang yang menjadi saingan utama mereka.
Salah satu Pionir utamanya, sampai membuat keluarga ini berkembang pesat saat ini adalah Kelapa Keluarga Liones, yaitu James Liones, atau dia adalah Kakek Tuan Muda Lucas.
Itu dulu ketika mereka belum stabil, namun saat ini sudah tidak ada lagi orang biasa yang cukup berani pada mereka, kecuali beberapa Konglomerat Kaya Raya yang levelnya lebih tinggi dan memiliki banyak koneksi.
Keluarga ini jelas, menjadi Keluarga yang cukup luar biasa, dan kebanyakan ditakuti oleh orang-orang Kaya di kota, kebanyakan orang-orang itu tidak ingin berurusan dengan Keluarga Liones, karena rumor buruk mereka, yang tentu saja hanya diketahui oleh segerombolan orang-orang itu.
Yah, walaupun dari Keluarga semacam itu, namun Tuan Mudanya Lucas, tetap tumbuh dengan menjaga hatinya dan benar-benar menjadi orang yang cukup baik.
Ketika Adelia memikirkan soal Tuan Mudanya itu, jelas aja membuat dirinya berdebar-debar.
"Teman-teman! Lihat Kak Adelia datang!"
Salah satu anak yang ada di halaman, melihat bagaimana Adelia turun dari taksi dan membawa berbagai macam hadiah itu.
Ya, anak-anak segera berkumpul dan mendatangi Adelia dengan perasaan senang.
Adelia lihat bagaimana anak-anak ini tersenyum bahagia.
"Sabar-sabar, nanti Kakak kan membagikan semua hadiah ini pada kalian semua,"
"Yey! Kak Adelia sangat baik!"
Lalu, Ibu Panti juga keluar juga untuk menyambut Adelia.
Tepat ketika Ibu Panti melihat kearah kalender ponselnya, dirinya segera teringat jika itu adalah ulang tahun Adelia.
"Ibunda, aku merindukanmu," kata Adelia ambil memeluk kepada Ibu Panti itu, yang sudah dirinya anggap sebagai Ibunya sendiri itu.
Sudah cukup lama sejak terakhir kali dirinya datang ke sana.
"Ya, kami juga merindukanmu. Dan selamat ulang tahun, Adelia,"
"Terimakasih, Ibunda,"
Reuni itu berjalan dengan suasana yang begitu hangat.
Adelia hantu saja menikmati ketika berada di tempat itu, tidaknya suatu tempat yang mungkin bisa dirinya sebut sebagai rumah.
Setelah itu, Adelia segera menuju ke kursi taman, dan mulai membagikan hadiah-hadiah itu satu persatu kepada anak-anak di sana.
"Mia, ini hadiah untukmu,"
Seorang gadis kecil berumur sekitar tujuh tahun itu, segera mendatangi Adelia dengan senyum ceria, lalu mengambil hadiahnya.
"Terimakasih Kak Adelia, Mia dan teman-teman sangat senang menerima hadiah dari Kakak,"
"Benar, Kak Adelia sangat baik sekali," puji anak lainnya.
"Sama-sama," kata Adelia senang sambil mengelus rambut Mia.
Mia, lalu menatap Adelia kemudian dirinya segera teringat sesuatu dan bertanya,
"Kak Adelia, Kakak Tampan yang sebelumnya datang itu, dia kemana?"
Ah, Adelia ingat, sebelumnya dirinya pernah mengajak Tuan Muda Lucas untuk mampir ke sini beberapa kali.
Tuan Mudanya Lucas juga sebenarnya cukup akrab dengan beberapa anak disini, lagi wajar buka anak-anak di sini juga merindukan dia.
"Dia saat ini sedang ada urusan di luar,"
"Ah, sayang sekali padahal kami ingin melihat Kakak Tampan itu. Dia benar-benar sangat tampan," puji Mia, dan langsung diberitahukan oleh beberapa gadis-gadis kecil di sana.
Adelia yang mendengar itu segera tersenyum,
"Tentu, saja iya adalah pria yang sangat tampan dan jika baik hati,"
Melihat jawaban Adelia itu, Mia segera bertanya lagi dengan penasaran,
"Apakah Kakak Tampan itu adalah Kekasih Kak Adelia?"
Ketika di tanya itu, Adelia negara menunjukkan ekspresi memerah karena malu.
"Ke.. kenapa kamu bisa berpikir begitu?"
"Karena Kakak itu tampan dan baik hati, sangat cocok dengan Kak Adelia yang cantik dan baik hati!"
"Kamu ini, masih kecil sudah tahu hal-hal begituan,"
"Tapi benar kok, kalian berdua benar-benar sangat serasi satu sama lain, benar bukan teman-teman?"
"Ya, ya, kalian pasti sepasang Kekasih,"
"Pfff, kalian ini bisa saja ya. Aku pasti jika akan sangat senang juga memiliki seorang Kekasih seperti Dia,"
Ketika Adelia mengatakan itu tiba-tiba ada suara yang mengagetkan Adelia.
"Eh? Apa yang barusan kamu katakan pada anak-anak?"
Itu adalah suara Lucas yang ada disana, jelas membuat Adelia panik.
Jangan bilang jika Tuan Muda nya itu mendengar omong kosong yang barusan dirinya katakan?
Mia yang melihat Lucas, segera berkata,
"Kami sedang membicarakan Kakak Tampan!"
Namun Adelia segera mencoba menyuruh Mia untuk diam dan tidak mengatakan apa-apa lagi jelas dirinya tidak ingin pria yang ada di depannya itu tahu omong kongkosnya barusan.
Adelia segera mencoba untuk mengalihkan pembicaraan,
"Lalu, kenapa Tuan Muda Lucas disini?"
Adelia ingat, bukankah Tuan Mudanya itu, harusnya pergi kencan siang ini?
Perasaan Adelia menjadi begitu rumit ketika memikirkan itu.
Ekpersi Lucas yang awalnya tersinggung itu segera berubah menjadi ekspresi sendih, dan berkata,
"Aku di tolak,"
Hal itu, jelas membuat Adelia jadi kaget.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments