Episode 5: Tidak Mengerti

Adelia jelas merasa sangat kaget tentang apa yang baru saja dikatakan oleh Tuan Mudanya itu.

Di Tolak bagaimana?

Tuan Muda Lucas di tolak?

Bagaimana bisa hal semacam itu terjadi?

Lucas juga melihat ekspresi kaget di wajah Pelayan Pribadinya itu.

Adelia segera menarik Tuan Mudanya itu, menjauh dari rombongan anak-anak, karena sepertinya mereka akan membicarakan hal yang penting.

"Melihat dari wajahmu sepertinya kamu tidak menyangka aku akan ditolak bukan? Aku tentu saja belum mengatakan soal perasaanku ini hanya karena dia menolak ajakanku untuk pergi makan siang bersama, aku sendiri juga tidak mengerti kenapa padahal jelas dia tidak memiliki jadwal, namun tiba-tiba dia bilang ada kelas tambahan di tempat dia Kuliah," kata Lucas lagi dengan ekpresi tidak senang.

"Saya hanya tidak bisa mempercayai jika gadis itu menolak ajakan anda, benar padahal saya juga sudah memastikan jika dia siang ini tidak memiliki jadwal namun kenapa dia nisa menolak ajakan anda?"

Tentu saja soal mencari tahu jatwal dan seputar Identitas orang yang Tuan Mudanya sukai, itu adalah tugasnya sebagai pelayan pribadinya.

Gadis yang Tuan Mudanya sukai merupakan seorang Mahasiswi S2 jurusan Hukum di salah satu universitas ternama di kota ini.

Menurut latar belakang keluarganya, dia salah satu dari Nona Muda Kaya, Keluarganya sangat baik, Ayahnya adalah seorang pengusaha ternama, sedangkan Ibunya seorang anggota Kejaksaan kota ini, yang memiliki reputasi cukup baik untuk membela masyarakat.

Menurut informasi yang dirinya galih, gadis ini berniat mengikuti jejak sang Ibu untuk menjadi seorang ahli hukum, entah ingin menjadi seorang pengacara atau seorang jaksa.

Eve Leztizia Amory, seorang gadis yang sangat cantik, pintar dan baik hati, dia memiliki reputasi yang sangat baik, terkenal karena kebaikan gadis itu, yang tidak pernah memadang rendah orang-orang kalangan bawah.

Seorang gadis yang mungkin akan cukup sempurna bersanding dengan Tuan Muda Lucas.

Ya, dan sangat wajar jika Tuan Muda Lucas terpikat oleh gadis yang begitu sempurna semacam itu, benar-benar berbeda dengan dirinya, selain dirinya hanya orang miskin, gadis yatim piatu menyedihkan, memiliki penampilan yang biasa-biasa saja jauh dari Nona Eve ini.

Adelia merasa terlalu sadar diri bahwa dirinya benar-benar tidak layak untuk Tuan Mudanya ini.

Namun tunggu, sekarang bukan saatnya untuk memikirkan perasaan tidak jelas yang dirinya miliki ini.

Sekarang adalah saatnya untuk memikirkan kehidupan cinta Tuan Mudanya ini yang kemungkinan besar terancam gagal.

Ya, penolakan langsung seperti itu bisa jadi merupakan respon negatif, seolah Nona Muda itu tidak ingin berurusan dengan Tuan Mudanya.

Namun kenapa?

"Aku juga tidak tahu, padahal saat pertemuan-pertemuan kita sebelumnya dia selalu tersenyum dan ramah kepadaku, namun aku tidak tahu kenapa dia tiba-tiba bersikap dingin seperti itu,"

Adelia segera terdiam sebentar, lalu segera bertanya lagi,

"Mungkin Tuan Muda pernah menyinggung perasaannya atau sesuatu?"

Lucas terdiam sebentar dan mulai memikirkan perkataan Adelia, namun walaupun dirinya menggali ke dalam ingatannya dirinya tetap tidak menemukan apapun.

"Aku merasa tidak melakukan apapun pada pertemuan terakhir kita saat acara Sukarelawaan sebelumnya,"

Owh benar ada semacam kegiatan amal semacam itu di kota, dimana biasanya beberapa orang ikut terlibat untuk menyumbangkan dana dan bahkan acara memasak bersama untuk orang-orang jalanan dan orang-orang tidak mampu.

Kebetulan saat itu, Tuan Mudanya mengajukan diri ikut acara itu, denga alasan sebagai pecitraan Publik, pada Keluarganya, yah lagipula Keluarga Liones semacam itu, mana mungkin benar-benar meyetujui jika Tuan Mudanya ikut karena benar-benar ingin membantu?

Dan disalalah dririnya dengar mereka berdua bertemu, ada sebuah komunitas yang rutin untuk mengadakan acara semacam itu, dan Tuan Mudanya bergabung sebagai sukarelawan juga sebagai donatur.

"Hmm, itu cukup aneh,"

Lucas yang mendengar itu juga merasa bingung sendiri.

Adelia mulai kembali memikirkan soal hal-hal ini.

Lalu dirinya segera teringat sesuatu yang penting, ngecek arah ponselnya, yang didalamnya ada berkas satu penyelidikan nya soal Nona Eve itu.

Dan benar saja, ketika dirinya mengecat informasi di sana, Adelia menilai mungkin hipotesis nya benar.

"Emm, Tuan Muda, aku rasa aku sepertinya menemukan sedikit alasannya kenapa dia tiba-tiba menjauh ini Tuan Muda,"

Lucas segera bertanya dengan penuh rasa ingin tahu,

"Ya kenapa dia melakukan itu?"

"Mungkin, dia akhirnya sadar soal Latar Belakang Keluarga Tuan Muda, melihat Nona Eve ini sepertinya berasal dari Keluarga yang terkenal dengan Karir mereka sebagai penegak hukum, Aku rasa wajar jika dia mendengar dari Keluarganya seperti apa sebenernya Keluarga Liones itu,"

Ketika mendengar itu, jelas ekpersi Lucas menjadi cukup rumit.

Adelia jelas segera melihat perubahan ekspresi itu.

Tuan Muda biasanya tidak terlalu banyak menunjukkan ekspresinya, namun sekarang terlihat sekali ekspresi kecewa itu.

Adelia yang melihat itu jelas merasa tidak tega.

"Tidak apa-apa Tuan Muda, jika tuhan muda lebih berusaha untuk menunjukkan sikap baik Tuan Muda yang sebenarnya, Saya yakin, nanti Nona Eve akan bisa jatuh cinta pada Anda," kata Adelia lagi, mencoba untuk memberikan dukungannya.

Yah, walaupun sebenarnya dalam hati, Adelia jelas merasa cukup terluka untuk dirinya malah mendukung orang yang dicintainya bersama orang lain...

Namun inilah cara dirinya menujukan cintanya.

Hanya ini yang dirinya bisa, untuk mencoba melihat Tuan Mudanya bahagia.

"Baiklah aku rasa kita tidak perlu lagi membicarakan hal ini lebih dalam. Ini adalah Hari Ulang Tahunmu pula, aku malah menjadi merepotkan mu untuk mengurus soal masalahku, padahal aku sudah memberimu hari libur,"

"Tidak masalah sama sekali ini jelas tidak merepotkan. Punya saja saya sedikit terkejut kenapa Tuan Muda tiba-tiba ada disini,"

Lucas lalu segera memalingkan wajahnya dan menatap anak-anak panti dari arah kejauhan.

"Yah, ketika Aku merasa kecewa barusan, Aku pikir aku membutuhkan seseorang yang bisa Aku ajak berbicara, dan hal yang pertama Aku pikirkan adalah kamu, karena kamu selalu ada di sampingku, jadi wajar jika Aku langsung mencarimu, hah ini benar-benar menjadi suatu kebiasaan,"

Lucas hanya mengatakan kata-kata itu secara santai.

Namun Adelia yang mendengar itu, merasa hatinya menjadi semakin berdebar.

Astaga...

Jika dirinya tidak tahu jika Tuan Mudanya menyukai orang lain...

Pasti dirinya akan menjadi terbawa perasaan ketika mendengar kata-kata barusan.

Seolah-olah, ketika Tuan Mudanya sedang dalam masalah, diri nya adalah orang pertama yang dia cari.

Perasaan menjadi yang pertama ini, benar-benar membuat Adelia merasa salah tingkah sendiri.

Ukhh...

Lucas lihat bahwa gadis yang ada disampingnya itu jadi diam setelah dirinya mengatakan itu.

Lucas segera berkata lagi,

"Apakah itu menjadi masalah untukmu? Jika Aku memikirkan kamu sebagai yang pertama?"

Adelia karena tersadar dari lamunan nya yang tidak jelas itu.

Namun kata-kata dari Lucas barusan menjadi sangat ambigu.

Lalu Adelia segera berkata lagi,

"Tentu saja tidak sama sekali. Ah benar, mari sebaiknya kita bermain saja dengan anak-anak, itu bisa menghibur mu,"

Lucas menahan kearah wajah Adelia yang saat ini terlihat memerah.

Lucas secara spontan memegang dahi Adelia, untuk mengecek suhu, mungkinkah Adelia terlalu banyak bekerja hingga dia demam?

Adelia yang mendapatkan sentuhan tiba-tiba itu jelas merasa sangat kaget, hatinya terlalu tidak kuat, sampai-sampai tidak segaja menampar pipi Lucas.

Lucas yang tiba-tiba mendapat tamparan itu jelas ngerasa kaget.

Astaga, kali ini apalagi yang dirinya lakukan?

Kenapa Adelia malah tiba-tiba menamparnya?

Sebelumnya, dirinya di tolak oleh seorang gadis dan sekarang di tampar oleh seorang gadis.

Dirinya benar-benar tidak mengerti soal wanita.

Wanita menjadi makhluk misterius untuk dirinya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***