"Rin, sini deh. Aku ada aplikasi dating gitu. Lihat nih, Aku chattingan dengan siapa? OMG, orangnya gagah banget. Dia perhatian lagi. Nanyain Aku sudah makan belum, sudah bangun belum. Hihi, seneng banget deh," kata Rianti mengenalkan aplikasi yang baru di downloadnya.
"Ish Kamu tuh ya. Aplikasi apaan kayak gitu. Nanti Dia cakep di foto doang loh. Entar Dia aslinya wuuuu.. hahahaha," Ririn menjawab sambil tertawa kecil.
"Ih, Ririn. Ada-ada saja pikiran Kamu. Ini toh beneran foto Dia tahu. Mirip oppa-oppa Korea gitu," Ririn sambil berkhayal memikirkan orang yang sedang chatting dengannya.
"Dia perhatian banget loh. Nih, nih lihat Rin. Ya ampun, Aku meleleh nih," Ririn menambahkan.
"Ish, lebay banget sih An, ngapain coba. Mending cari yang ada di sekolah aja. Udah bisa lihat secara langsung lagi".
"Yaah, siapa tahu kan Aku menemukan jodohku di aplikasi ini," jawab Rianti sambil tertawa.
"Iya iya deh, terserah Kamu aja".
"Eh, Bu guru datang tuh.. masuk... masuk..," seru Mikaila.
"Assalamualaikum Anak-Anak hari ini kita belajar matematika yah," kata Bu guru.
"Iya Bu..," jawab seluruh siswa.
⭐⭐⭐
"Assalamualaikum Mah, Aku pulang," ciri khas Ririn ketika ia pulang dari sekolah.
"Iya, wa'alaikumussalam. Rin, Mama minta tolong yah jagain toko. Mama ada pengajian hari ini. Kemungkinan Bu Maryam akan datang mengambil pesanannya. Kamu tunggu aja yah".
"Iya oke siap Bu bosss," jawab Ririn sigap dengan dibarengi tawa.
"Kalau gitu, Mama pergi dulu yah. Assalamualaikum sayang," kata Mama Ririn sambil berjalan meninggalkan toko.
"Wa'alaikumussalam Mamah," jawab Ririn.
*Sementara ditempat lain
"Ilham, tolong Mama dong. Kamu ke Toko Sisterlillah ngambil pesenan Mama. Bisa kan Nak?," Bu Maryam bertanya kepada Ilham.
"Malas ah Mah. Kak Yusuf aja," Ilham menjawab dengan wajah malasnya.
Sementara Yusuf yang baru keluar dari dapur mendengarkan percakapan mereka dan langsung menghampiri mereka.
"Iya mah, Aku aja. Aku siap kok," jawab Yusuf dengan cepat.
"Ya udah deh, kalau gitu kamu aja Suf."
Yusuf dengan senang hati pun mengambil jaket favoritnya dan bersiap untuk pergi.
"Oke Mah, Aku berangkat yaaa."
"Iya hati-hati Suf."
Yusuf pun meninggalkan mereka dan menuju garasi mobil.
Yusuf dengan wajah bahagia mengeluarkan mobil miliknya.
Ia tahu, ia pasti akan bertemu gadis cantik kala itu yang pernah mengantarkan pesanan buket mamanya. Ia ingin mengenal lebih jauh perempuan cantik itu.
Kurang dari dua puluh menit, Yusuf pun tiba di tempat tujuannya yaitu Toko buket milik sang gadis cantik yang belakangan ini ada dipikiran Yusuf.
Ia pun dengan senyum di wajahnya membuka pintu toko dengan hati-hati.
"Assalamualaikum," Yusuf memberi salam.
Ririn yang sementara menata bunganya langsung menoleh melihat siapa yang datang ke tokonya.
"Wa'alaikumussalam. Iya Kak, ada apa?" Jawab Ririn.
"Masih ingat dengan Saya?" tanya Yusuf.
"Maaf Kak, kayaknya Aku udah agak lupa. Kalau boleh tahu Kakak siapa?" ucap Ririn meraba-raba pengingatannya.
"Aku Yusuf. Anaknya Bu Maryam yang waktu lalu kamu datang ke rumah nganterin pesanan Mama. Ingat gak?"
"Oh, Iya Kak. Aku sudah ingat. Hehe, maaf Kak Aku pelupa orangnya. Heheheh. Mau ngambil pesanannya Bu Maryam yah Kak?"
"Iya. Kalau boleh tahu nama kamu siapa? Boleh gak kita kenal dulu, biar lebih akrab gitu?" tanya Yusuf dengan perasaan malu.
"Eh, iya Kak. Namaku Ririn."
"Oh Ririn. Bisa minta nomor WhatsApp Kamu gak?" ucap Yusuf sambil menyodorkan Handphone miliknya.
"Mm, iya kak," Ririn pun menerima handphone milik Yusuf dan memasukkan nomor WhatsAppnya.
"Terima kasih yah Rin. Kalau gitu Aku pamit yah."
"Iya kak."
Dengan raut wajah yang bahagia, Yusuf pun menaiki mobil miliknya. Terlebih dahulu ia mencoba menelpon nomor yang tadi Ririn berikan kepadanya. Jangan sampai ada salah satu nomor yang salah. Ririn yang masih berada di depan pintu toko melihat ke arah handphone yang sedang berdering.
"Ah, sudah cocok," kata Yusuf dalam hatinya.
⭐⭐⭐
Jam menunjukkan pukul 8 malam. Ririn dan mama sudah tiba di rumahnya. Ririnpun memasuki kamarnya untuk istirahat.
Drrrrtt.....drrtttt......
Handphone milik Ririn berbunyi tanda pesan masuk.
Ririn pun membuka handphonenya. Ada pesan masuk dari nomor baru yang ternyata nomor handphone Yusuf.
"Assalamualaikum Rin, ini Aku Yusuf."
Begitulah isi pesan chat yang ada didalam handphone Ririn.
Ririn langsung membalas pesan Yusuf.
"Wa'alaikumussalam iya Kak."
"Lagi apa Rin?"
"Lagi baring-baring aja Kak. Kalau Kakak lagi apa?" balas Ririn.
"Lagi nyantai nih. Eh Rin, besok kamu ada waktu gak? Jalan yuk," ajak Yusuf dalam pesan itu.
"Boleh Kak."
"Oke kalau gitu besok aku jemput kamu, ya. Good night."
Ririn pun senyum senyum sendiri melihat isi chat dari Kak Yusuf. Sampai akhirnya ia tertidur dengan nyenyak bersama handphonenya.
⭐⭐⭐
"Rin, Ayo bangun. Ini sudah jam berapa sayang," seru Mama Ririn sambil membangunkan Ririn dengan menggoyangkan badannya.
"Iya Mah, bentar lagi. Lima menit lagi," jawab Ririn dengan suara masih serak karena ngantuk.
"Gak ada lima menit, lima menit. Ayo bangun. Ntar lambat lagi Kamu."
"Iya Mah."
Ririn pun bangun dan bersiap untuk ke Sekolah. Sebelum ke Sekolah Ririn sarapan bubur dan teh hangat.
"Rin, ada yang nungguin kamu di depan. Kayaknya itu anaknya Bu Maryam deh. Kamu kenal kan?" tanya Mama kepada Ririn yang sedang sibuk menyendok bubur kedalam mulutnya.
"Ha? Jangan jangan yang dimaksud Mama kak Yusuf? Kok gak bilang sih kalau Dia mau kesini?"
Ririn cepat-cepat menyeruput teh hangat miliknya dan berlari menuju ke depan pintu.
"Kak Yusuf, sejak kapan ada disitu? Terus kenapa Kakak gak bilang kalau Kakak mau jemput Aku?" tanyanya pada Yusuf.
"Hehe, maaf yah Rin. Gak ngabarin kamu. Tapi aku anter ke sekolah gak apa-apa kan? Gak ada yang marah kan?"
"Eh,hmm iya kak. Gak kok. Kalau gitu aku ambil tas dulu ya kak."
"Iya Rin."
Ririn masuk kembali dan mengambil tas nya. Tak lupa ia berpamitan dengan mamanya.
"Aneh, sejak kapan mereka akrab?" Tanya mama Ririn dalam hati sambil menggelengkan kepala dengan senyum di wajahnya.
15 menit kemudian Ririn sudah sampai di depan gerbang sekolahnya.
"Udah kak. Disini saja. Terimakasih ya udah mau nganter aku," Ririn dengan wajah malu-malu menatap kak Yusuf.
"Iya Rin, entar aku jemput yah. Kita jalan sebelum pulang ke rumah."
"Oke kak. Byeeee."
Ilham yang baru turun dari motornya melihat Ririn berbincang-bincang dengan seseorang. Tapi ia tak melihat siapa yang bersama Ririn karena laki-laki itu terhalang pohon.
Ririn berjalan masuk ke kelas tapi dihalangi oleh Ilham.
"Pacar kamu?," Tanya Ilham dengan wajah dinginnya.
"Kamu nanya aku? Eh, bukan. Itu teman aku. Emangnya kenapa?," Jawab Ririn sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Oh, gak apa-apa."
Setelah percakapan singkat itu, Ilham pun pergi meninggalkan Ririn.
"Ish, dasar aneh. Kenapa nanya kalau gak ada apa-apa? Apa jangan-jangan.. Ilham cemburu? Eh tapi masa ia dia suka sama aku? Woi Rin, sadar diri. Kamu tuh bukan siapa-siapa," pinta Ririn kepada dirinya sendiri sambil memukul kepalanya.
"Ah, sudahlah. Gak penting juga."
Ririn pun masuk menuju kelasnya.
⭐⭐⭐
*Bersambung.
Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?
Nikmati alurnya dan happy reading 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Mammeng
jangan bilang klau nnti mereka berantem gara2 cewek....😱
2023-02-08
0
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
dengarkan kata hatimu rinnn
2023-01-26
2
Susilawati Rela
Ilham ga tahu aja kak Yusuf kan lagi pdkt sama Ririn....😉
2023-01-18
1