PENGANTIN REMAJA

Karena malas meladeni Vano aku memutuskan untuk langsung masuk kerumah. Mengabaikan panggilan Vano di luar.

" Benar-benar deh itu orang,maunya apa sih. Giliran gw punya cowok di kebakaran jengkot lah giliran dia punya pacar kayak ganti baju gw diam bae kayak patung. Emang perlu di keramas itu otaknya biar bersih " umpatku dalam hati.

" Daripada aku mikirin tuh orang mending aku ngedrakor " ujarku dalam hati.

Tok ..tok

" Ya bentar " balasku dari dalam kamar.

Ceklek

"Set dah lama bener loe buka pintu. Ngapain loe? Hayo! Loe enggak lagu ngelakuin yang aneh- anehkan Bry " ledek Vano.

" Dih gw mau aneh aneh apaan sih lagi ngedrakor gw. Lagian kalo gw tau kalo yang ngetok itu loe ogah gw bukain pintu ujarku sewot.

" Hais gitu amat loe sama laki mau jadi istri durhaka loe " balas Vano tak kalah sewot.

Dia langsung merebahkan diri diatas tempat tidurku. Tentu saja aku heran dibuatnya selama 2 tahun pernikahan aku dan Vano baru kali ini Vano ada di rumah padahal biasanya jam segini dia udah ngacir entah kemana aku tak tau. Tapi liat sekarang dia lagi rebahan di kasurku. " Amazing kan " pujiku dalam hati.

" Van loe ok! Apa perlu gw panggilin tante Amel buat meriksa loe. Kali aja loe waras lagi " ujarku menawarkan bantuan tapi,

bugh

Cuma lemparan syantiq yang aku dapat dari abang suami.

" Lou kata gw gila waras - waras. Gw ini waras banget tau enggak loe. Sangking warasnya gw pengen bet nyekek loe tau enggak Bry " omel Vano kesal.

" Yee abisnya loe tumbenan di rumah jam segini. Biasanya kan udah ngelayap entah kemana " balasku kalem.

" Loe jadi bini bener-bener dah. Gw ngelayap loe ngomel karena gw ngelayap terus enggak pernah di rumah. Giliran gw di rumah di katain enggak waras. Bener - bener ya loe Bry,gw jebolin juga loe sekarang " ujar Vano gemas pada istri cantiknya.

" Ya abis nya gw kan dah biasa ditinggal sama loe kalo malam. Jadi sangking biasanya gw merasa kalo gw masih single tau enggak bukan istri seorang Devano Erlangga "ujarku membela diri.

Mendengar pembelaan diriku Vano langsung menatapku intens. Membuatku takut dan merinding.

" Apaan sih Van! Matanya dikondisikan "ujarku memberanikan diri untuk mengusir rasa takutku.

" Enggak! Gw mikir aja gitu saat melihat loe. Ini tentang perjanjian kita waktu itu. Soal gw bakalan dapat hak gw sebagai suami setelah kita kelulusan. Loe ingat kan " ujar Vano serius.

" Iya ingatlah! Kenapa emangnya. Loe enggak berunah pikiran kan Van " ujarku grogi.

" Itu dia Bry! Gw capek sebenarnya keluar setiap malam. Apalagi ninggalin loe tapi mau diapain lagi. Gw takut khilaf kalo tetap di rumah " ujar Vano lirih

Dan melanjutkan ucapannya,

" Gimana kalovkita batalin aja perjanjiannya Bry. Terus terang aja perjanjian itu nyiksa gw banget " ujarnya berharap.

Mendengar ucapan Vano aku sedikit merasa bersalah. Karena harus membuat Vano menahan dirib tapi gimana lagi aku belum mau hamil dan masih ingin menikmati masa remajaku. Tapi aku kasihan juga sama Vano,Aku jadi dilema.

Setelah lama saling diam Vano bersuara

" Jadi gimana Bry! Loe mau enggak. Kalo mau gw pengen loe tinggal bareng di rumah gw. Satu rumah,soalnya gw suka kesepian kalo malam. Rumah sepi dan dingin banget kalo malam " ujar Vano berharap.

Aku termenung memikirkan permintaan Vano. Rasanya kejam juga kalo menolak permintaan Vano tapi gimana kalo aku hamil? Sekolah aku gimana? Apalagi mengingat sepak terjang Vano yang suka gonta ganti cewek kayak ganti baju.

Jangan- jangan ntar setelah dapat yang dia mau trus aku bakalan diabaikan sama kayak cewek - cewek itu. "Oh no,aku tidak bisa kalo hal itu benar terjadi. Sepertinya aku harus mengetes Vano dulu deh sebelum mengiyakan keinginan Vano " bisikku dalam hati.

Setelah lama terdiam dengan pemikiran liarku tentang Vano akhirnya aku buka suara

" Gw butuh waktu Van! Untuk memikirkan ini semua. Jadi gw enggak bisa jawab sekarang " ujarku final.

"Ok deh Bry! Gw ngerti kok apa yang membuat loe ragu sama gw tapi asal loe tau aja Bry gw enggak bohong soal gw yang enggak pernah nyelup di lembah cewek - cewek yang gw pacarin meskipun mereka mancing - mancing gw sih buat nyentuh mereka ujar Vano jujur.

Aku memicingkan mataku sebelah mencari kebohongan di mata Vano tapi tak ada.

" Serius Van loe loe enggak kepancing gitu. Kan udah di kasih jalan sama mereka " ujarku tak percaya.

" Ya seriuslah! Gw enggak mau ya sama barang bekas apalagi lepas perjaka. Harus sama yang ori juga dong ye! Loe pikir gw cowok apaan Bryanda Allinsky " ujar Vano sewot . Lalu menyambung,

" Lagian loe konyol banget sih ngasih perjanjian itu. Lupa loe tugas seorang istri apa? Enggak takut dosa loe? Kalo gw terjerumus pergaulan **** bebas gimana. Nanggung dosa gw mau loe " ujar Vano ketus.

" Dih biasa aja sih! Kalo sampe loe terjerumus berarti iman loe aja yang lemah. Enggak usah nyalahin gw ye " balasku tak kalah sewot.

" Abisnya gedek gw sama loe Bry. Loe tau enggak fungsi bini apa? Yang pertama sebagai pasangan halal dan kedua mencegah suami untuk terjerumus ke arah zina. Trus kalo gw dilarang nyentuh loe,terus gw nyentuh siapa njir elah gemes gw sama loe Bry " ujar Vano kesal.

Mendengar omelan Vano aku hanya bisa cemberut dan mengomel dalam hati.

" Emang nikah cuma seputaran **** doang banyak kali yang lain loenya aja yang mesum. Otaknya cuma di ************ doang malah nyalahin gw " umpatku dalam hati.

" Enggak usah ngumpat loe Bry. Kalo salah tuh ngaku aja enggak usah nyumpah - nyumpahin gw segala loe. Emang ya loe jadi bini perlu gw instal ulang otak loe biar bener dan jadi istri yang patuh " omel Vano kayak emak - emak komplek.

Setelah ngomel - ngomel Vano langsung beranjak dari tempat tidurku lalu beranjak keluar kamar.

" Mau kemana Van" tanyaku padanya tapi malah dapat sentilan di keningku.

"Aduh apaan sih Van! Gw nanya baik - baik ya kok loe malah nyentil sih " omelku kesal.

"Lagian loe kebangetan jadi bini. Laki loe ini lapar seenggaknya loe tawarin makan kalo enggak mau ngasih jatah di ranjang " ujar Vano cetus.

" Dih santai kali enggak usah ngegas. Bilang aja lapar enggak usah kdrt loe nyet " ujarku tak kalah ketus.

Setelah itu aku dan Vano berjalan beriringan ke bawah menuju dapur.

" Mau makan apa Van? Tanyaku pada Vano yang sedang duduk di kursi ameja makan sambil main hp.

" Bikinin gw mie deh Bry pake telur sama rawitnya 6 ujar Vano

Sambil menunggu aku memasak mie Vano membahas tentang hubungan aku dan Alex.

" Gw mau loe putus sama Alex Bry. Gw enggak suka loe jalan sama dia " ujar Vano sewot.

Episodes
1 PENGANTIN REMAJA
2 PENGANTIN REMAJA
3 PENGANTIN REMAJA
4 PENGANTIN REMAJA
5 PENGANTIN REMAJA
6 PENGANTIN REMAJA
7 PENGANTIN REMAJA
8 PENGANTIN REMAJA
9 PENGANTIN REMAJA
10 PENGANTIN REMAJA
11 PENGANTIN REMAJA
12 PENGANTIN REMAJA
13 PENGANTIN REMAJA
14 PENGANTIN REMAJA
15 PENGANTIN REMAJA
16 PENGANTIN REMAJA
17 PENGANTIN REMAJA
18 PENGANTIN REMAJA
19 PENGANTIN REMAJA
20 PENGANTIN REMAJA
21 PENGANTIN REMAJA
22 PENGANTIN REMAJA
23 PENGANTIN REMAJA
24 PENGANTIN REMAJA
25 PENGANTIN REMAJA
26 PENGANTIN REMAJA
27 PENGANTIN REMAJA
28 PENGANTEN REMAJA
29 PENGANTIN REMAJA
30 PENGANTIN REMAJA
31 PENGANTIN REMAJA
32 PENGANTIN REMAJA
33 PENGANTIN REMAJA
34 PENGANTIN REMAJA
35 PENGANTIN REMAJA
36 PENGANTIN REMAJA
37 PENGANTIN REMAJA
38 PENGANTIN REMAJA
39 PENGANTIN REMAJA
40 PENGANTIN REMAJA
41 PENGANTIN REMAJA
42 PENGANTIN REMAJA
43 PENGANTIN REMAJA
44 PENGANTIN REMAJA
45 PENGANTIN REMAJA
46 PEBGANTIN REMAJA
47 PENGANTIN REMAJA
48 PENGANTIN REMAJA
49 PENGANTIN REMAJA
50 PENGANTIN REMAJA
51 PENGANTIN REMAJA
52 PENGANTIN REMAJA
53 PENGANTIN REMAJA
54 PENGANTIN REMAJA
55 PENGANTIN REMAJA
56 PENGANTIN REMAJA
57 PENGANTIN REMAJA
58 PENGANTIN REMAJA
59 PENGANTIN REMAJA
60 PENGANTIN REMAJA
61 PENGANTIN REMAJA
62 PENGANTIN REMAJA
63 PENGANTIN REMAJA
64 PENGAMTIN REMAJA
65 PENGANTIN REMAJA
66 PENGANTIN REMAJA
67 PENGANTIN REMAJA
68 PENGANTIN REMAJA
69 PENGANTIN REMAJA
70 PENGANTIN REMAJA
71 PENGANTIN REMAJA
72 PENGANTIN REMAJA
73 PENGANTIN REMAJA
74 PENGANTIN REMAJA
75 PENGANTIN REMAJA
76 PENGANTIN REMAJA
77 PENGANTIN REMAJA
78 PENGANTIN REMAJA
79 PENGANTIN REMAJA
80 PEMGANTIN REMAJA
81 PENGANTIN REMAJA
Episodes

Updated 81 Episodes

1
PENGANTIN REMAJA
2
PENGANTIN REMAJA
3
PENGANTIN REMAJA
4
PENGANTIN REMAJA
5
PENGANTIN REMAJA
6
PENGANTIN REMAJA
7
PENGANTIN REMAJA
8
PENGANTIN REMAJA
9
PENGANTIN REMAJA
10
PENGANTIN REMAJA
11
PENGANTIN REMAJA
12
PENGANTIN REMAJA
13
PENGANTIN REMAJA
14
PENGANTIN REMAJA
15
PENGANTIN REMAJA
16
PENGANTIN REMAJA
17
PENGANTIN REMAJA
18
PENGANTIN REMAJA
19
PENGANTIN REMAJA
20
PENGANTIN REMAJA
21
PENGANTIN REMAJA
22
PENGANTIN REMAJA
23
PENGANTIN REMAJA
24
PENGANTIN REMAJA
25
PENGANTIN REMAJA
26
PENGANTIN REMAJA
27
PENGANTIN REMAJA
28
PENGANTEN REMAJA
29
PENGANTIN REMAJA
30
PENGANTIN REMAJA
31
PENGANTIN REMAJA
32
PENGANTIN REMAJA
33
PENGANTIN REMAJA
34
PENGANTIN REMAJA
35
PENGANTIN REMAJA
36
PENGANTIN REMAJA
37
PENGANTIN REMAJA
38
PENGANTIN REMAJA
39
PENGANTIN REMAJA
40
PENGANTIN REMAJA
41
PENGANTIN REMAJA
42
PENGANTIN REMAJA
43
PENGANTIN REMAJA
44
PENGANTIN REMAJA
45
PENGANTIN REMAJA
46
PEBGANTIN REMAJA
47
PENGANTIN REMAJA
48
PENGANTIN REMAJA
49
PENGANTIN REMAJA
50
PENGANTIN REMAJA
51
PENGANTIN REMAJA
52
PENGANTIN REMAJA
53
PENGANTIN REMAJA
54
PENGANTIN REMAJA
55
PENGANTIN REMAJA
56
PENGANTIN REMAJA
57
PENGANTIN REMAJA
58
PENGANTIN REMAJA
59
PENGANTIN REMAJA
60
PENGANTIN REMAJA
61
PENGANTIN REMAJA
62
PENGANTIN REMAJA
63
PENGANTIN REMAJA
64
PENGAMTIN REMAJA
65
PENGANTIN REMAJA
66
PENGANTIN REMAJA
67
PENGANTIN REMAJA
68
PENGANTIN REMAJA
69
PENGANTIN REMAJA
70
PENGANTIN REMAJA
71
PENGANTIN REMAJA
72
PENGANTIN REMAJA
73
PENGANTIN REMAJA
74
PENGANTIN REMAJA
75
PENGANTIN REMAJA
76
PENGANTIN REMAJA
77
PENGANTIN REMAJA
78
PENGANTIN REMAJA
79
PENGANTIN REMAJA
80
PEMGANTIN REMAJA
81
PENGANTIN REMAJA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!