Pagi ini matahari sangat terik yang memancar kan sinar nya ke sudut-sudut ruangan . Sesaat aku menghela kan nafas. Baru pun siap membersihkan serpihan kaca yang berserakan, aku sudah melihat pakaian kotor yang sudah menumpuk, belum lagi sampah yang berserakan di teras rumah.
Sedang kan mertua ku, hanya santai di bangku pojok depan teras rumah sambil membaca koran, tidak lupa dengan kaca matanya yang slalu bersama nya.
"Dewi...!!!." Teriak mertua ku dengan sedikit menurun kan kaca mata nya.
"Iya ma." Saut Dewi dari dalam rumah. Dewi sedikit mempercepat langkah kaki nya. "Ada apa ma?." Tanya aku yang baru saja sampai di hadapan mertua ku.
"Tolong kamu belikan mama koyo di warung sebelah rumah kita ya." Ucap mertuanya, sembari mengambil uang di saku celana nya.
Dewi pun langsung mengambil uang dari tangan mertuanya dan langsung pergi membeli pesanan mertuanya.
Setelah kembali dari warung, Dewi langsung memberi pesanan mertua nya, dan langsung masuk kekamar untuk beristirahat karna dia merasa hari ini begitu sangat melelahkan. Apa lagi saat ini Dewi sedang mengandung.
............
Siang menjelang, untung saja pekerjaan semuanya sudah siap. Hanya teras saja yang belum aku sapu, dan aku bergegas untuk membersihkan halaman depan. Ibu mertua ku masih saja terlihat duduk didepan rumah, membuat aku rasanya tidak bersemangat. Tapi mau gak mau aku harus juga menyapunya karna sudah sangat kotor.
*
*
*
*
"Ma.....!!!." Suara wanita yang memanggil mertua ku dengan sebutan (Ma).
Terlihat seorang wanita cantik yang sudah berdiri di pagar rumah ku memegang 1 buah koper di tangan kanan nya, dengan menggunakan pakaian yang sangat sexsi dan rambut terurai panjang, sembari memanggil mertua ku."Siapa wanita itu?." ucap ku dalam hati.
wanita itu pun langsung berjalan mendekati mertua ku, yang sudah berdiri menyambut nya.
Aku lihat mereka saling berpelukan, seperti sudah sangat akrab."Kalau kerabat tidak mungkin kan, aku tidak mengenal nya?." ucap ku, yang masih memegang sapu di tangan ku.
Tanpa basa-basi, mertua ku langsung mengajak wanita itu berjalan, menuju masuk ke dalam rumah ku, tanpa memperkenal kan dia itu siapa. Bahkan tanpa menghiraukan aku yang sama-sama ada di teras.
Aku pun berjalan tepat di belakang mereka.
"Siapa wanita ini mah!!." aku yang langsung meletakan sapu dan menghampirin mama mertua ku.
"Siapa dia!, bukan urusan kamu."Jawab mertua ku dengan sinis." Dari pada kamu banyak bicara, lebih baik kamu ambil kan minuman yang dingin dan makanan ringan buat Sofia." perintah mertua ku yang bawel.
Dengan rasa kesal aku berjalan menuju dapur dengan berfikir." Sepertinya nama Sofia tidak asing di telinga ku, tapi dimana ya aku pernah mendengar nama itu." ungkap aku perlahan, sambil membuat kan just jeruk dan mengambil biskuit yang ada di atas lemari makan.
Setelah selesai membuatkan minuman, aku kembali keruang tamu untuk menyuguhkan minuman dan biskuit itu. Terlihat mertua ku sangat senang mengobrol dengan Sofia. Langsung saja aku meletakan segelas just dan biskuit di atas meja.
"Ow... Iya!,Dewi. Sofia ini bakalan tinggal di sini untuk beberapa hari, dan kamu, harus memperlakukan Sofia dengan sangat baik. Dengar kamu!?, Dewi." ungkap mertua ku yang selalu saja memperintah aku seperti seorang pembantu.
"Tapi dia siapa ma?. Tidak mungkin ada perempuan asing yang bukan siapa-siapa, harus tinggal satu atap dengan saya dan mas Anton." ucap aku yang tidak setuju dengan permintaan mertua ku.
"Mau atau tidak, Sofia tetap tinggal disini. Ngerti kamu!?." kata mertua ku dengan tegas.
"Sofia tinggal di hotel aja ma!. Dari pada istri mas Anton tidak memberi izin. Nanti Sofia pasti sering-sering main kerumah ini kok." Sofia yang mencoba berpura-pura lugu dengan berkata-kata manis dari mulut nya.
"Tidak sayang, Mama tidak mau kamu tinggal sendiri di hotel." Ucap mertua ku, memohon agar Sofia tetap tinggal."
"Tidak apa ma, Sofia janji bakalan sering kemari." Ucap Sofia yang sangat lembut menolak permintaan mertua ku.
Dan kini aku bisa lega, karna perempuan yang bernama Sofia ini tidak jadi tinggal di rumah ku. Dan mama mertua ku sudah tidak bisa menahan nya untuk tetap tinggal bersama kami.
Apa coba jadi nya,wanita seperti Sofia tinggal 1 atap dengan kami, apa lagi dalam hal berbusana dia sangat tidak sopan.
Tanpa pamit aku pergi meninggal kan pembicaraan mereka, tapi setelah aku berjalan beberapa langkah dari ruang tamu, aku seperti mendengar mama mertua ku bilang." Nanti kamu biar di antar Anton saja untuk mencari hotel." Dan dewi masih sangat penasaran siapa sebenar nya wanita ini.
............
"Kringggg....kringgg....kringgg."
Dering telpon tampaknya belom berhenti sebelum Dewi mengangkat nya. Dewi yang terlelap tidur di balik selimut tanpa mendengarkan suara telpon genggam yang berulang kali berbunyi, yang terletak tepat di bawah bantal yang dia tiduri.
Anton yang berulang-ulang kali menelpon, nampak sangat kesal karna Dewi tidak mengangkat tlpon dari nya.
"Kenapa kamu Ton?, kelihatan nya sangat kesal." tanyak Gunawan teman sekantor Anton yang begitu dekat dengan nya.
"Biasa la Dewi. Setiap aku telpon gak pernah cepat di angkat nya." jawab Anton dengan nada rendah.
"Tidur mungkin dia. Biasalah orang hamil kan mau nya tidur teros." ucap Gunawan sembari menenangkan Anton.
Anton pun langsung menghubungin lewat telpon rumah, takut kenapa-napa dengan Dewi, apa lagi dia sedang mengandung.
Namun tidak di sangkah,Sofia yang masih di rumah itu, langsung mengangkat tlpon yang tepat di samping kirinya.
"Ya,Halo. Ada perlu apa ya?." ucap Sofia, saat mas Anton berbicara, Sofia pun langsung mengenalinya. "Mas Anton ya?. Ini aku Sofia.
Anton langsung telonjak kaget begitu mengetahui kalau yang mengangkat telpon nya adalah Sofia. Anton langsung berfikir "Bagai mana bisa ada Sofia di rumah ku. Bukan nya dia di Australia."ucap ku dalam hati. Apakah Anton akan flashback kembali nantinya dengan Sofia atau tidak ya??
Apa lagi melihat Sofia yang sekarang, lebih berani dalam hal berpakaian yang sangat terbuka, yang pasti membuat lelaki siapa saja yang melihat nya pasti sangat tergoda, dengan tubuh yang tinggi dan berisi, apa lagi Sofia adalah cinta pertama Anton, yang sudah meninggal kan Anton begitu saja, Disaat Anton akan melamar nya.
Namun di saat Anton putus asa, Datang la Dewi, wanita yang sangat sederhana,mandiri dan selalu menerima keadaan Anton sebelum sesukses sekarang ini, walaupun Dewi tidak secantik Sofia dan sepintar Sofia.
Bersambung......
Jangan lupa like, komen dan vote nya ya 😊
Maaf kalau masih ada kata-kata yang kurang dan belom di pahami🙏
salam hangat dari jauh🤗😍😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments