Bab 3

Sayang...sayang....!!!."

Terdengar seperti suara jeritan mas Anton dari depan rumah. Cepat-cepat aku meninggal kan cucian piring ku yang sangat menumpuk."Ada apa ya?. "Ungkap ku dalam hati.

Ada 2 koper di depan pintu rumah ku, ya!. Aku tanda dengan koper itu. Itu adalah koper mertua ku,ibu dari mas Anton. Langsung saja aku buru-buru untuk memberi salam dengan mertua ku yang sudah duduk bersama mas Anton.

"Ma....!. Kenapa tiba-tiba mama datang?. "Kata ku yang sambil membungkuk kan badan memberi salam ke mertua ku.

"Kamu ini ya...!, emang perlu saya minta izin untuk kerumah anak mama sendiri?. Atau kamu tidak suka saya kemari. "Jawab mertua ku dengan nada keras.

"Bukan begitu ma, kan bisa mas Anton jemput kalau mama bilang mau kemari."

"Uda, jangan sok baik kamu didepan suami mu. Lebih baik kamu pergi ke dapur, ambil kan minum mama."Kata mertua ku yang super galak.

Aku pun bergegas ke dapur untuk membuat kan minuman mama mertua ku dan segelas air putih dengan sedikit cemilan, aku sedia kan ke duanya, karna aku tau sifat mama mertua ku yang slalu salah aku di mata nya. Karena sejak awal menikah, mama mertua ku sudah tidak suka dengan ku.

"Kamu lihat itu istri kamu, macem tidak suka lihat mama kamu kemari. Itu pilihan kamu, yang gak pernah betul."ujar mama mertua ku yang slalu saja menjelekan aku didepan mas Anton.

.........

Malam pun berlalu, hari demi hari aku lewati dengan kehidupan yang sangat rumit. Sejak kehadiran mertua ku, slalu saja ada kegaduhan antara aku dan mama mertua yang slalu saja tidak pernah ada benar nya. Sedang kan mas Anton,tidak pernah memarahi aku. Mungkin karna aku sedang hamil dan berjanji akan mempertahan kan anak yang ada di dalam kandungan ku. Namun mas Anton slalu membela mama nya,dan membenar kan ucapan mamanya.

*

"

*

*

"Sayang..., cepat sedikit!."Teriak mas Anton dari luar kamar, yang sedang menunggu aku di ruang tv.

Aku langsung buru-buru keluar, karna tidak mau membuat mas Anton lebih lama lagi menunggu.

Karna ini hari mas Anton sudah membuat janji dengan dokter praktek yang baru, tentu nya yang lebih ternama.

Setelah sampai di tempat praktek yang ke -2, aku langsung di periksa dan di USG, untuk melihat apakah semua nya dalam keadaan baik-baik saja atau tidak. Kali ini mas Anton ikut melihat aku di periksa. Mungkin dia khawatir, tentu saja bukan dengan aku, melainkan dengan anak yang sedang aku kandung.

Seperti biasa setelah pemeriksaan, dokter memberi penjelasan dan memberi tau hasil nya. Tapi kali ini berbeda, dokter memberi resep dan obat agar kandungan dan aku baik-baik saja, tanpa harus mengangkat rahimku. Mendengar hal ini mas Anton sangat senang. Setelah semuanya selesai, kami memutus kan untuk pulang langsung, agar aku lebih banyak beristirahat kata mas Anton.

..............

"Kring-kring-kring"

Terdengar bunyi suara jam weker yang ada di atas meja kamar, yang menunjukan pukul 06:00, waktunya aku siap-siap untuk membuat kan sarapan suami ku dan mama mertua.

Aku mulai sibuk di dapur, memasak, membuat kan minum dan mencuci piring, itu memang sudah tugas ku setiap pagi. Walaupun terkadang mas Anton sudah tidak memperbolehkan ku untuk terlalu banyak beraktifitas.

Sekarang semua masakan sudah tertata rapi di atas meja makan. Dan aku segera membangun kan mas Anton agar tidak telat ke kantor. Sedang kan mama mertua sudah terlihat duduk di meja makan, dengan menatap masakan yang sudah aku hidang kan di atas meja, dengan sorotan mata yang tajam.

"Dewi....!!!."

Teriakan mama mertua, membuat aku dan mas Anton langsung menuju ke meja makan. Aku merasa bingung kenapa mama mertua ku sampai teriak seperti itu. Padahal semuanya sudah aku sajikan dengan sempurna.

"Kenapa si ma...?."Tanya mas Anton.

"Dewi..!!, kamu itu bisa masak apa ngak?. Coba kamu rasa ini. Emang dasar menantu gak bisa apa-apa kamu."ungkap mertuaku,sembari membuang makanan yang ada di mulut nya ke lantai.

"Biasa nya juga mas Anton suka kok ma. Iya kan mas?."Mas Anton hanya terdiam, sembari meminum susu hangat dan langsung berangkat kekantor, tanpa berpamitan.

"Kamu lihat itu, gara-gara kamu anak aku sampai gak makan. Tau nya kamu hanya habis kan uang anak aku aja."Ujar mertua ku yang slalu berkata kasar di depan suami ku.

"Uda 8 tahun loh pernikahan kami ma!, kenapa mama masih aja membenci ku. Dewi sedang mengandung cucu pertama mama, anak dari mas Anton. Seharusnya mama bahagia."Ungkap aku dengan nada tinggi.

Mendengar perkataan aku, mama mertua ku langsung bangkit dan membanting piring yang ada di hadapan nya, menimbulkan suara yang sangat keras.

"Pyarrr...."

Pecahan piring berserakan,tepat di mana aku berdiri. Spontan membuat aku sangat terkejut dengan sifat arogan mertua ku yang sangat berlebihan membenci aku.

Tidak sampai di situ saja. Belum puas dengan apa yang di buat mama mertua ku, dia kembali memaki-maki aku dengan kata yang sangat kasar.

"Jangan harap aku bisa terima kamu sebagai menantu ku. Apa lagi dengan anak yang kamu kandung, dia bukan cucu ku."ungkap mertua ku yang menarik rambut ku dengan sangat keras."Kamu ingat ya perempuan ******, kamu harus sadar kalau kamu itu dari keluarga miskin,yang di naikan derajat nya dengan anak aku. Dan pantas nya kamu jadi pembantu buat anak ku."

"Aduh...., sakit ma. Dewi minta maaf, kehadiran Dewi sudah membuat mama kesal."Aku yang kesakitan karna mama mertua ku menarik rambut aku dengan sangat keras.

Mama mertua ku pun berlalu pergi masuk ke kamar nya. Sedangkan aku masih tetap terduduk di lantai karna perbuatan mama mertua ku yang tidak pernah mengingin kan aku. Dengan perlahan aku bangkit,sambil memegang perut ku yang sudah terlihat membuncit."Nak, kuat kan mama ya?. Kamu baik-baik di dalam perut mama." Ungkap aku dengan perlahan sembari mengelus perut buncit ku, yang semakin lama sudah terlihat.

"Haemmmm..."

Sejenak aku menghela kan nafas panjang ku, sembari melihat meja makan yang berserakan dan serpihan kaca di lantai, membuat aku sedikit lelah dengan melihat nya saja."Smogah suatu saat nanti akan lebih indah, saat engkau hadir buah hati ku."tidak lupa sambil mengelus perut buncit ku, karna dia penyemangat ku saat ini.

Bersambung.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!