Bab 5

"Mas," panggil Dewi kepada suami nya,yang baru saja pulang kerja. Tapi tidak ada sautan dari suaminya, dan sekali lagi Dewi memanggil mas Anton, tapi sayang nya Anton tetap saja tidak mendengar kan panggilan dari istri nya.

Dewi yang memegang bahu mas Anton dan berkata. "Kamu melamun mas?"

Spontan saja, Anton yang sedang melamun sembari masih menggunakan seragam kantor nya, yang kucel dan bau keringat, di buat kaget dengan tangan Dewi yang memegang bahunya. "Maaf sayang, aku cuma kecapean aja kok."

"Ya sudah, sana mandi." Dewi pun berlalu pergi membenahi tas kantor mas Anton yang terlihat di letakan di bawah lantai.

.............

"Sayang!. Nanti sebelum aku berangkat kekantor, kita pergi USG duluh ya?. Kehamilan kamu kan sudah 5 bulan, aku uda gak sabar lihat anak kita. "Ajak mas Anton yang sedang sibuk menyusun berkas kantor nya di atas meja makan.

Terlihat mama nya Anton hanya terdiam, Dan seperti biasa dengan wajah nya yang masam sembari mengaduk-aduk segelas teh hangat di hadapan nya. "Sampai kapan pun, aku gak bakalan anggap anak perempuan sialan itu, sebagai cucu ku." Ungkap mama Anton dalam hati.

" Ngabisin uang aja kamu Ton, mama duluh hamil kamu gak ada tu seribet kalian sekarang." Saut mama nya.

Dewi dan Anton hanya bisa terdiam saat mama nya berbicara seperti itu.

..............

Sesampai nya di ruangan, tampak seorang perawat yang membantu Dewi untuk naik ke atas ranjang pemeriksaan. Dan di lanjutkan menarik baju Dewi sedikit keatas untuk di mulai nya pemeriksaan. Sedang kan Anton yang tidak sabar dengan hasil nya merasa Dag Dig Dug jantung nya, sembari memegang tangan Dewi dan mencium tipis.

Setelah mereka selesai, seperti biasa dokter menjelas kan, bahwa perkembangan janin di rahim Dewi sangat baik dan janin nya sangat sehat, tidak ada yang perlu di khawatir kan. Dokter juga memberi tau bahwa anak mereka berjenis kelamin perempuan.

Anton yang mendengar hal itu sangat bahagia, dan mencium kening Dewi.

Baik la, nanti hasil USG nya biar saya print agar ibu dan bapak bisa lebih memahami nya.

Mereka pun langsung berjalan menuju pintu keluar, dengan senang Anton terus-terusan memegang dan mengelus perut Dewi dengan lembut, sampai di parkiran mobil Anton masih saja memegang perut Dewi.

Di perjalanan pulang, Dewi tidak henti-hentinya di dalam mobil memandang foto hasil USG yang dia pegang. Tidak berapa lama, Dewi pun teringat dengan Sofia, Lalu Dewi langsung menyimpan hasil USG itu kedalam tas. "Mas, kamu kenal dengan yang namanya Sofia?." Tanya Dewi yang membuat Anton mendadak mengerem mobil nya dengan tiba-tiba. "Kenapa seperti terkejut gitu kamu mas, mendengar nama Sofia?. Dan aku lihat mama sangat akrab dengan nya. Ucap Dewi yang menaruh curiga dengan gelagat suami nya yang seperti nya menyimpan banyak rahasia.

Anton tidak langsung menjawab pertanyaan dari Dewi, melainkan Anton merasa binggung harus menjawab pertanyaan istrinya bagai mana,

"Sekarang apa yang harus aku jawab ya?. pikir Anton dalam hati.

Dewi hanya memandang suami nya yang penuh dengan tanda tanya, sedang kan Anton yang mengerut kan kedua alis nya seperti menyimpan sesuatu dari Dewi. "Kenapa kamu diam aja?. Mas gak nyaman dengan pertanyaan ku?." Pungkas dewi yang mulai diam dan tidak ingin bertanya lagi.

Anton cepat-cepat memotong pembicaraan Dewi, yang masih menunggu jawaban dari suami nya itu. "Uda sampai sayang!, kebetulan aku ada rapat kerja jadi aku buru-buru ni, nanti kita bahas lagi ya." Jawab Anton yang turun membuka kan pintu mobil.

Dewi yang masih berharap jawaban dari suami nya pun, berlalu pergi masuk kedalam rumah tanpa memandang wajah suami nya.

.............

Dewi yang hendak ke dapur, melihat mama mertua nya yang sedang duduk di ruang tengah menuju dapur, yang menyadari kehadiran Dewi yang sedang berjalan, Mama mertua memandang dengan sorotan mata yang tajam. Rasa nya dewi ingin sekali menghindari setiap berpapasan dengan mertua nya itu, karna sudah separuh jalan Dewi langsung ke dapur tanpa menghiraukan lirikan mertua nya.

Tidak berapa lama terdengar suara bel rumah yang berulang-ulang.

"Ting tong.... Ting tong.... Ting tong..."

"Dewi.....!, kamu gak dengar apa ya. Coba kamu lihat siapa itu yang datang." Ucap mama mertua Dewi, yang sedang asik dengan menonton film kesukaan nya.

Dewi yang dari arah dapur, dengan perut yang membuncit mempercepat langkah kaki nya menuju pintu depan. Dewi yang berfikir, "pasti Sofia yang berkunjung". Benar saja saat Dewi membukakan pintu, terlihat Sofia yang berdiri, lagi-lagi menggunakan baju yang tidak sopan di gunakan saat berkunjung. Dengan rantang di genggaman tangan nya.

"Siapa Wi.....!!!. "Teriak mama mertua dari dalam rumah.

Dewi pun tidak menggubris teriakan mertua nya.

*

*

*

*

"Oh kamu...?, silakan masuk. Kata Dewi yang membuka lebar-lebar pintu rumah. Dan mempersilakan Sofia untuk masuk.

Sofia memandang Dewi dengan tatapan yang sangat tajam, saat hendak masuk ke dalam rumah. Dewi yang melihat Sofia seperti itu, menatap nya dengan penuh tanda tanya. "Kenapa Sofia seperti itu melihat aku?.

Sofia tanpa basa-basi masuk kedalam rumah, dia langsung berjalan menuju ruang tengah, dimana sudah ada mama nya Anton. Tanpa menggubris pertanyaan Dewi yang ada tepat di sebelah dia.

"Sayang, bawak apa itu kamu?. Tanya mama Anton yang langsung berdiri melihat kehadiran Sofia.

"Ini Sofia bawakan rendang padang kesukaan mama. "Jawab Sofia yang langsung berjalan menuju meja makan. "Sofia yang masak sendiri ini lo ma. "Kata Sofia yang langsung menata rantang yang berisi makanan di atas meja seperti dia pemilik rumah ini.

Dewi hanya bisa memandang mertua dan Sofia dari kejauhan. "Seperti buah simalakama." Dewi terlihat bodoh dengan tingkah mertua dan Sofia di rumah nya sendiri.

Tidak lama berselang, suara bel rumah berbunyi kembali. Sofia dan mama mertua nya masih kelihatan asik menata makanan di atas meja.

"Ting tong.... Ting tong...."

"Siapa lagi sih yang datang. "Ucap Dewi sembari membukakan pintu kembali.

"Sudah pulang kamu mas?" Dewi langsung mencium tangan suami nya, dan memeluk suaminya.

Anton yang seperti mendengar suara orang mengobrol dari arah ruang makan langsung bertanya." Sepertinya ada tamu ya sayang?" sambil berjalan menuju masuk.

Belum pun sempat Dewi menjawab pertanyaan suami nya. Langkah Anton seketika terhenti dan langsung melepaskan rangkulan istrinya, yang membuat Dewi terkejut dan penasaran, kenapa suami nya sampai melepaskan tangan nya dari Dewi saat melihat ada Sofia di meja makan.

Bersambung......

Terpopuler

Comments

Airhujan

Airhujan

Aku ninggalin jejak. mampir ka

2023-02-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!