Kekasih Halalku
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
" Pagi pak, bolehkah saya masuk?" tanya seorang mahasiswi pada Reyhan Hutamabarat , seorang dosen muda pindahan dari Timur Tengah. Kajian materinya yang membuat anak- anak mahasiswa begidik ngeri saat dia memasuki kelas.
" Sudah jam berapa ini? Kenapa tidak sekalian besok masuk kelasnya?" tanya pak Reyhan membuat jantungku berhenti berdegup. Ucapannya yang sadis sekaligus menandakan keseriusan membuatku tak bisa berkomentar dan hanya mematung.
" Siapa namamu? Mau sampai kapan jadi patung selamat datang di kelas saya?" tanya dia kembali yang membuatku langsung menjawab tanpa koma titik dan tanda baca lainnya.
" Azzura Celine Nora pak absen no. 1," jawabku tanpa jeda sama sekali. Setelah mendengar namaku dia menatap kearahku dengan detailnya.
" Masuklah, tutup pintu. Satu lagi duduklah di bangku paling depan kerjakan 1 modul belajar tentang kajian islam. Saya tunggu sebelum materi saya selesai hari ini !" ucap pak dosen membuatku melongo tanpa jejak kata. Hanya anggukan yang aku berikan pada dia. Hari ini aku benar- benar membuat sibuk diriku sendiri. Hari pertama masuk kuliah, bapak dosenpun baru. Namun kesannya sudah tidak baik.
Hari ini adalah hari pertama masuk kelas ushul fiqh. Hari ini sangat memalukan sekali. Absen nomor satu terlambat masuk kelas, Asisten dosen pula. Malunya double seharusnya menjadi contoh yang baik ini malah sebaliknya.
" Siapa asisten dosen di sini? Pak Akmal tadi berpesan bahwa kelas ini ada," tanya pak Reyhan. pandangannya mengedar namun tak ada satu orangpun yang menjawab. Pak dosen hanya menggelengkan kepala hingga akhirnya Chintya menjawab pertanyaannya.
" Azzura pak Asdos di kelas ini," jawabnya dengan nada pelan. Sontak saja pak Reyhan kembali menatapku dengan tatapan mematikannya itu. Aku hanya mengangguk saat dia menatapku kembali dengan tatapan yang tak dapat kuartikan. Jengelkah, marahkah, ingin mengeluarkanku dari kelasnya kah atau apalah. Namun pak dosen muda ini tak memberikan jawaban yang gamblang. Dia yang awalnya tanya tak berusaha bertanya kembali.
Sudah 2 jam berlalu kelas kami bersama ushul fiqh. Pak Reyhanpun mengakhiri materi hari ini. Materi berikutnya akan di masuki pak Bendot, namun pak Bendot sedang ada tugas di luar kota sehingga kita hanya mendapat tugas dan bisa mengerjakan dimanapun.
" Zura, yuk kita ke kantin setelah itu ke bla blue hang out !" ajak Chintya pada sahabatnya itu. Zura langsung menunjukkan tugasnya tanpa basa-basi. Chinty hanya mengambil nafas panjang dan mengangkat bahu.
" Pahamkan sampai sini, kenapa aku masih saja duduk manis di tempat yang sama. Sudah sana pergilah bersama Laura dan yang lain," jawab Zura yang kemudian fokus kembali dengan laptopnya.
.
.
Ting ... Ting ...
" Ke ruangan saya sekarang !"
" Reyhan"
Dua pesan masuk membuat Azzura menghela nafas panjang. Azzura tak membalas pesan itu dia segera bergegas ke ruangan pak Reyhan sebelum dia diberi hukuman.
Beberapa menit kemudian...
" Assalamualaikum pak, permisi !" ucap Azzura
" Masuklah !" jawabnya singkat dengan posisi di hadapan laptop. Pandangannya masih fokus pada benda pipih yang lebar itu. Aku masih saja berdiri di tempat yang sama.
" Duduklah, saya masih mengerjakan laporan!" serunya dari jarak yang agak jauh. Setelah aku duduk aku langsung saja menghidupkan laptop karena tugas modul belum kuselesaikan tinggal sedikit lagi. Ruangan pak Reyhan sangat mewah sekali dan nyaman. Tidak seperti ruang dosen pada umumnya. Mungkin karena pak Reyhan putra dari pemilik universitas islam ini.
1 jam.
2 jam.
3 jam.
Akhirnya aku menyelesaikan tugasku. Aku yang sudah mulai lelah dan lapar. Mencoba kembali untuk membuka sebuah percakapan dengan pak Reyhan.
" Pak, bolehkah saya keluar sebentar? Saya belum makan siang," ujarku sedikit memelas karena perutku sakit kalau tidak kemasukan makanan sama sekali. Pak Reyhan berdiri tanpa berucap apapun. Dia memberikan sebuah tas yang berisikan sebuah kotak dan minuman padaku.
" Makan dan minumlah, 1 jam lagi silahkan keluar kalau sudah makan !" serunya yang kemudian kembali lagi ke tempat duduknya. aku menerimanya saja karena sudah merasa lapar. Sambil makan, kukirimkan tugas modul pada pak Reyhan. Dia yang sedari tadi tak respon dengan apapun, akhirnya membalas pesanku dengan emot jempol 3 dan senyum semangat. Tapi kulihat wajahnya datar-datar saja tak berekspresi. 1 jam kemudian...
" Pak, saya sudah boleh keluar atau apa ada tugas karena bapak menyuruh saya kemari tadi?" tanyaku dengan hati-hati supaya pak Reyhan tidak tersinggung.
" Tidak, keluarlah!" jawabnya membuatku melongo. Untuk apa aku dipanggil ke sini jika tak dibutuhkan.
" Baik pak, permisi. Assalamulaikum!" seruku
" Waalaikumsalam," jawabnya singkat
" Terima kasih pak makanannya," ucapku sebelum keluar
" Sama-sama," lagi-lagi jawabn yang singkat, tapi tak kuambil pusing. Aku segera keluar karena sudah lelah ingin segera pulang dan memeluk guling kesayangan.
.
.
.
Hai para pembaca, salam kenal dari author ya. Sehat- sehat selalu bagi para pembaca semoga dilancarkan urusannya Aamiin.
Jangan lupa di like, subscribe, komen dan love-nya ya sayangku. Makasihhhhhh
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Asmi_SA
assalamualaikum kakk.. salam kenal, yuk mampir di ceritaku juga..
1. Mantan Rasa Pacar
2. Untuk Kakakku
3. Kepingan Rindu
semangat buat kakakknyaa ,🔥🔥🤗🤗
2024-08-01
1
Sefta Fafa
Assalamualaikum, salam kenal kak.
pertama saya baca cerita ini terus lihat kata "bla blu" saya heran, tpi ternyata emang kakaknya orang lumajang.
terus semangat kak
2024-07-30
0
Eva Karmita
assalamu'alaikum salken dari Kaltim 🙏 seperti cerita nya bagus langsung masuk favorit 🙏🥰
2023-05-29
2