Mata kuliah Reyhan telah dimulai. Reyhan nampak menikmati perannya menjadi seorang dosen. Sebelumnya dia adalah seorang mahasiswa namun saat ini dia yang berada di depan untuk memberikan materi.
" Teman-teman mahasiswa pertemuan berikutnya saya ingin kalian menyampaikan Ushul Fiqh yang ditulis oleh Dr. Moh. Bahrudin, M.Ag kembangkan menurut versi kalian namun rujukan tetap memakai yang saya rekomendasikan. Terima kasih saya akhiri pertemuan hari ini Assalamualaikum Wr.Wb," ucap Reyhan sebelum mengakhiri percakapannya di forum kelas.
Reyhanpun berjalan menuju ruangannya. Sesampainya di sana dia lihat ponselnya yang sedari tadi belum ia toleh sama sekali. Nampak nama seseorang yang membuat wajah Reyhan berbinar. Is segera menggapainya dan kembali melakukan sebuah panggilan pada seseorang di sana.
" Assalamualaikum sayang," ucap Reyhan saat seseorang di sana mengangkat telponnya.
" Waalaikumsalam kakak Reyhan sayang. Kemana saja daritadi Khansa rindu sekali jarang dihubungi akhir- akhir ini," jawabnya sedikit lesu dan cenderung memprotes kekasihnya itu. Reyhan hanya tersenyum saja saat tahu khansa merindukannya.
" Berat ya rasanya rindunya? Kasihan kekasih kakak ini," ujarnya memanja. Kemanjaan Reyhan hanya berlaku untuk khansa. Semua orang tidak akan pernah memahami perilaku Reyhan meskipun itu keluarganya.
" Kakak ingat jangan pernah mendua, kuijinkan kakak kembali ke indonesia karena niat baik yang mau mengajar," ucap Khansa dengan tegas. Tidak ada kata manja lagi dalam dirinya. Begitupun dengan Reyhan tiba- tiba diam seribu bahasa. Otaknya kembali mengingat keberadaan Azzura akhir- akhir ini. Gadis itu mewarnai kemelut kehidupannya saat ini.
" Khansa kakak sedang sibuk bisakah kita berbicara lain waktu lagi?" tanya Reyhan tanpa membalas pertanyaan yang diajukan oleh kekasihnya itu.
Dengan cemberut di seberang sana khansa pun mengiyakan permintaan kekasihnya. Sebenarnya khansa masih merindu dan ingin berbicara banyak. Namun sepertinya akhir-akhir ini si kakak sedang disibukkan menjadi dosen.
" Baiklah kak ... Jangan lupa mengabari khansa. Please beneran jangan menduakan khansa," ucap khansa memohon pada Reyhan.
" Assalamualaikum khansa sayang," ucap Reyhan yang lagi-lagi tidak membalas permintaan khansa.
" Waalaikumsalam kak," jawab khansa dengan berat.
Reyhan mengusap wajahnya kasar. Dia benar-benar berada di posisi yang dipersulit oleh sang ayah. Azzura memang baik tetapi khansa juga gadis baik-baik. Tidakkah ayah memikirkan perasaan Reyhan yang sedang kacau saat ini.
" Gila ... Lama-lama papa membuatku tak bisa mengambil sebuah pilihan. Keterlaluan memang pak hutama. Huffft," lelah Reyhan dengan sikap kekanakan sang ayah.
Drrtt.drrrtt.drrt
Pesan masuk nampak di ponsel Reyhan. Dia tengok nampak nama Azzura muncul di layar hpnya. Reyhan membuka pesan gadis itu.
" Pak tugas hari ini silahkan dikirim lewat wa, nanti seperti biasa teman-teman saya back up. terima kasih... Mohon maaf belum bisa hadir," pesan masuk ini membuat hati Reyhan mencelos. kenapa dia sedetail ini. Apakah memang sebelum-srbelumnya demikian?
" Baik," balas Reyhan dengan singkat. Ia pun mengirimkan tugas apa saja yang harus di selesaikan. Azzura hanya menggelengkan kepala saat tahu isu pesannya yang singkat. Dia kemudian mendownload tugas dari pak Reyhan.
" Dari siapa nak?" tanya sang ibu.
" Oh.. Dosen Reyhan bu. Tugas kampus," jawab zura sambil tersenyum.
" Besok pergilah ke kampus jangan bolos," ucap sang ibu. Azzura mendekati ibunya dan memegang tangan ibunya.
"Bu ... Ibu adalah nomor 1 bagi zura, tak ada lagi yang lebih penting dari ini. Yang nomor 2 ada tapi masih bisa di tinggal. Ibu fokus sehat ya," jawab zura seringan mungkin. Ibunya pun tersenyum dia tahu bahwa putrinya begitu menyayangi dirinya. Ibu pun yang mendengar penuturan zura hanya mengangguk pasrah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments