episode 2

Di kediaman Hutamabarat ...

Rumah mewah yang ditempati Reyhan beserta keluarga tak membuat mereka menjadi orang yang sombong dan tamak. Justru sebaliknya keluarga hutamabarat sangat ideal di mata masyarakat.

Di ruang kerja Reyhan ...

" Bagaimana dengan gadisnya?" tanya papa Hutama pada Reyhan putranya. Reyhan kemudian menatap papanya dengan seksama dan memulai pembicaraan dengan papa.

" Pa ... Sepertinya Elmira lebih cocok denganku daripada Azzura. Elmira gadis penghafal Al Quran baik, sholihah, cantik aku paham kesehariannya. Sedangkan Azzura dia gadis belia yang pintar, Rajin, penurut karena aku memang dosennya, satu lagi dia sangat cantik," ujar Reyhan panjang lebar, sang ayah hanya manggut- manggut tanpa mengutarakan apapun. Reyhan kembali menghela nafasnya.

" Intinya bagaimana ini papa tidak mengerti, perjelas saja Rey," jawab pak hutama. Rey masih saja memasang wajah datar terhadapnya. Reyhan adalah pemuda idealis yang sudah memiliki kekasih bernama Elmira Alayda Al- Khansa gadis cantik itu berasal dari keluarga blester Indonesia- Qatar. Paras yang rupawan pasti ada pada Elmira. Namun papa Reyhan tidak begitu mudah merestui hubungan mereka, karena Tuan Hutamabarat tertarik pada salah satu Mahasiswanya untuk dijadikan menantu.

Kejadian 3 bulan lalu ...

" Bapak mohon maaf adakah yang bergolongan darah AB?" tanya seorang gadis muda pada Tuan hutamabarat yang sedang dilanda panik istrinya sedang dalam keadaan kritis. Gadis itu tanpa sungkan meminta bantuan.

" Maaf nona ... Tuan sedang ada masalah mohon jangan diganggu!" seru ajudan pak Hutamabarat. Namun gadis itu masih saja tak bergeming dari tempatnya berdiri. Dia menatap pak Hutamabarat dengan tatapan memelas.

" Pak saya mohon ... Ibu renta di sana sedang membutuhkan bantuan, saya tidak mengenalnya tapi jika bapak mau membantu apapun akan saya berikan pak. Beliau sedang kritis dan tidak memiliki siapapun," ucap gadis itu panjang lebar, Hutamabarat hanya memandangnya tanpa menjawab. Namun tak berselang lama

" Doakan istriku melewati masa kritisnya, maka kamu akan kubantu!" serunya. Sang gadispun dengan sungguh- sungguh mengiyakan permintaan pak Hutamabarat.

" Semoga nyonya lekas sadar tuan," jawabnya singkat. Dalam hati gadis itu bergema, bertakbir, bertasbih, bertahmid apapun dia baca supaya nyonya di dalam sana segera sadar. Karena gadis itu butuh bantuan suaminya. Namun atas izin Allah nyonya Hutamabarat sadar setelah 5 menit berlalu. gadis itu nampak bersujud syukur atas nikmat Allah dan kuasa Allah.

Tak berselang lama pak Hutamabarat berjalan menghampiri gadis itu. Gadis itu nampak terlihat tersenyum bahagia. Pak Hutamabarat tanpa ekspresi dan mengajak gadis tersebut untuk menemui seseorang yang tak memiliki keluarga katanya tadi.

Sesampainya di ruangan itu ....

" Mom !" seru pak Hutamabarat dengan syok dan kaget. Gadis itupun heran kenapa bapak-bapak di sampingnya itu seperti mengenal ibu tua di hadapannya ini.

" Bapak mengenal ibuk ini?" tanya gadis itu dengan pelan karena khawatir membangunkan si ibu tua. Pak Hutamabarat malah menatapnya balik seakan-akan bertanya kenapa ibu itu ada di ruangan ini dan bersama sang gadis.

" Jelaskan!" seru pak Hutamabarat

" Pak, dulu saya menemukan ibu ini di sebuah persimpangan jalan di dekat rumah. Tetapi ketika saya tanya alamat rumah tidak tahu pak. Jadi, selama ini saya rawat beliau kasihan jika dibiarkan," gadis itu menjelaskan dengan jelas pada pak Hutamabarat.

Tanpa di kode lagi pak Hutamabarat mendekati ibu tua itu di nakas. Pak Hutambarat meneteskan air matanya dan memeluk sang ibu dengan sangat menyesal karena selama ini dia tidak menemukan keberadaan sang ibu. Untung saja masih ada orang baik di sekitar beliau.

" Pak, anda baik-baik saja?" tanya gadis itu

" Terima kasih sudah merawat ibu saya. Berapapun biaya yang kamu keluarkan akan saya ganti," ujar pak Hutamabarat.

" Tidak perlu pak cepatlah bantulah ibu ini dengan donor darah keadaannya kurang baik," jawab sang gadis pada pak Hutamabarat. Sang gadispun memanggil dokter jaga. Beberapa orang keluar masuk ruangan. Sang gadis hanya diam di kursi menunggu kabar dari dokter yang menangani.

5 menit

10 menit

15 menit

20 menit

30 menit berlalu

Akhirnya dokterpun keluar sambil tersenyum pada gadis itu.

" Alhamdulillah sudah melewati masa kritis neneknya," ujar sang dokter yang menangani, kemudian dia pergi meninggalkan ruangan itu. Sang gadis pun masuk untuk memastikan.

Saat di dalam...

" Ibu ... Sudah lebih baik ya?" Zura bahagia sekali akhirnya karena nyawa si ibu tertolong. Tuan Hutamabarat terus memperhatikan gadis itu. Tak lama dari itu tuan Hutamabarat mulai berbicara.

" Terima kasih nak, sudah merawat ibu tanpa pamrih," ucapnya di keheningan.

" Sama-sama pak. Pak saya titip surat untuk ibuk, sekarang kan sudah ada bapak sebagai putranya saya mohon ijin," Hutamabarat hanya mengangguk.

" Nona nama anda !" seru tuan Hutamabarat

" Azzura tuan!" jawab gadis itu dan segera berlalu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!