NovelToon NovelToon

Kekasih Halalku

Episode 1

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" Pagi pak, bolehkah saya masuk?" tanya seorang mahasiswi pada Reyhan Hutamabarat , seorang dosen muda pindahan dari Timur Tengah. Kajian materinya yang membuat anak- anak mahasiswa begidik ngeri saat dia memasuki kelas.

" Sudah jam berapa ini? Kenapa tidak sekalian besok masuk kelasnya?" tanya pak Reyhan membuat jantungku berhenti berdegup. Ucapannya yang sadis sekaligus menandakan keseriusan membuatku tak bisa berkomentar dan hanya mematung.

" Siapa namamu? Mau sampai kapan jadi patung selamat datang di kelas saya?" tanya dia kembali yang membuatku langsung menjawab tanpa koma titik dan tanda baca lainnya.

" Azzura Celine Nora pak absen no. 1," jawabku tanpa jeda sama sekali. Setelah mendengar namaku dia menatap kearahku dengan detailnya.

" Masuklah, tutup pintu. Satu lagi duduklah di bangku paling depan kerjakan 1 modul belajar tentang kajian islam. Saya tunggu sebelum materi saya selesai hari ini !" ucap pak dosen membuatku melongo tanpa jejak kata. Hanya anggukan yang aku berikan pada dia. Hari ini aku benar- benar membuat sibuk diriku sendiri. Hari pertama masuk kuliah, bapak dosenpun baru. Namun kesannya sudah tidak baik.

Hari ini adalah hari pertama masuk kelas ushul fiqh. Hari ini sangat memalukan sekali. Absen nomor satu terlambat masuk kelas, Asisten dosen pula. Malunya double seharusnya menjadi contoh yang baik ini malah sebaliknya.

" Siapa asisten dosen di sini? Pak Akmal tadi berpesan bahwa kelas ini ada," tanya pak Reyhan. pandangannya mengedar namun tak ada satu orangpun yang menjawab. Pak dosen hanya menggelengkan kepala hingga akhirnya Chintya menjawab pertanyaannya.

" Azzura pak Asdos di kelas ini," jawabnya dengan nada pelan. Sontak saja pak Reyhan kembali menatapku dengan tatapan mematikannya itu. Aku hanya mengangguk saat dia menatapku kembali dengan tatapan yang tak dapat kuartikan. Jengelkah, marahkah, ingin mengeluarkanku dari kelasnya kah atau apalah. Namun pak dosen muda ini tak memberikan jawaban yang gamblang. Dia yang awalnya tanya tak berusaha bertanya kembali.

Sudah 2 jam berlalu kelas kami bersama ushul fiqh. Pak Reyhanpun mengakhiri materi hari ini. Materi berikutnya akan di masuki pak Bendot, namun pak Bendot sedang ada tugas di luar kota sehingga kita hanya mendapat tugas dan bisa mengerjakan dimanapun.

" Zura, yuk kita ke kantin setelah itu ke bla blue hang out !" ajak Chintya pada sahabatnya itu. Zura langsung menunjukkan tugasnya tanpa basa-basi. Chinty hanya mengambil nafas panjang dan mengangkat bahu.

" Pahamkan sampai sini, kenapa aku masih saja duduk manis di tempat yang sama. Sudah sana pergilah bersama Laura dan yang lain," jawab Zura yang kemudian fokus kembali dengan laptopnya.

.

.

Ting ... Ting ...

" Ke ruangan saya sekarang !"

" Reyhan"

Dua pesan masuk membuat Azzura menghela nafas panjang. Azzura tak membalas pesan itu dia segera bergegas ke ruangan pak Reyhan sebelum dia diberi hukuman.

Beberapa menit kemudian...

" Assalamualaikum pak, permisi !" ucap Azzura

" Masuklah !" jawabnya singkat dengan posisi di hadapan laptop. Pandangannya masih fokus pada benda pipih yang lebar itu. Aku masih saja berdiri di tempat yang sama.

" Duduklah, saya masih mengerjakan laporan!" serunya dari jarak yang agak jauh. Setelah aku duduk aku langsung saja menghidupkan laptop karena tugas modul belum kuselesaikan tinggal sedikit lagi. Ruangan pak Reyhan sangat mewah sekali dan nyaman. Tidak seperti ruang dosen pada umumnya. Mungkin karena pak Reyhan putra dari pemilik universitas islam ini.

1 jam.

2 jam.

3 jam.

Akhirnya aku menyelesaikan tugasku. Aku yang sudah mulai lelah dan lapar. Mencoba kembali untuk membuka sebuah percakapan dengan pak Reyhan.

" Pak, bolehkah saya keluar sebentar? Saya belum makan siang," ujarku sedikit memelas karena perutku sakit kalau tidak kemasukan makanan sama sekali. Pak Reyhan berdiri tanpa berucap apapun. Dia memberikan sebuah tas yang berisikan sebuah kotak dan minuman padaku.

" Makan dan minumlah, 1 jam lagi silahkan keluar kalau sudah makan !" serunya yang kemudian kembali lagi ke tempat duduknya. aku menerimanya saja karena sudah merasa lapar. Sambil makan, kukirimkan tugas modul pada pak Reyhan. Dia yang sedari tadi tak respon dengan apapun, akhirnya membalas pesanku dengan emot jempol 3 dan senyum semangat. Tapi kulihat wajahnya datar-datar saja tak berekspresi. 1 jam kemudian...

" Pak, saya sudah boleh keluar atau apa ada tugas karena bapak menyuruh saya kemari tadi?" tanyaku dengan hati-hati supaya pak Reyhan tidak tersinggung.

" Tidak, keluarlah!" jawabnya membuatku melongo. Untuk apa aku dipanggil ke sini jika tak dibutuhkan.

" Baik pak, permisi. Assalamulaikum!" seruku

" Waalaikumsalam," jawabnya singkat

" Terima kasih pak makanannya," ucapku sebelum keluar

" Sama-sama," lagi-lagi jawabn yang singkat, tapi tak kuambil pusing. Aku segera keluar karena sudah lelah ingin segera pulang dan memeluk guling kesayangan.

.

.

.

Hai para pembaca, salam kenal dari author ya. Sehat- sehat selalu bagi para pembaca semoga dilancarkan urusannya Aamiin.

Jangan lupa di like, subscribe, komen dan love-nya ya sayangku. Makasihhhhhh

episode 2

Di kediaman Hutamabarat ...

Rumah mewah yang ditempati Reyhan beserta keluarga tak membuat mereka menjadi orang yang sombong dan tamak. Justru sebaliknya keluarga hutamabarat sangat ideal di mata masyarakat.

Di ruang kerja Reyhan ...

" Bagaimana dengan gadisnya?" tanya papa Hutama pada Reyhan putranya. Reyhan kemudian menatap papanya dengan seksama dan memulai pembicaraan dengan papa.

" Pa ... Sepertinya Elmira lebih cocok denganku daripada Azzura. Elmira gadis penghafal Al Quran baik, sholihah, cantik aku paham kesehariannya. Sedangkan Azzura dia gadis belia yang pintar, Rajin, penurut karena aku memang dosennya, satu lagi dia sangat cantik," ujar Reyhan panjang lebar, sang ayah hanya manggut- manggut tanpa mengutarakan apapun. Reyhan kembali menghela nafasnya.

" Intinya bagaimana ini papa tidak mengerti, perjelas saja Rey," jawab pak hutama. Rey masih saja memasang wajah datar terhadapnya. Reyhan adalah pemuda idealis yang sudah memiliki kekasih bernama Elmira Alayda Al- Khansa gadis cantik itu berasal dari keluarga blester Indonesia- Qatar. Paras yang rupawan pasti ada pada Elmira. Namun papa Reyhan tidak begitu mudah merestui hubungan mereka, karena Tuan Hutamabarat tertarik pada salah satu Mahasiswanya untuk dijadikan menantu.

Kejadian 3 bulan lalu ...

" Bapak mohon maaf adakah yang bergolongan darah AB?" tanya seorang gadis muda pada Tuan hutamabarat yang sedang dilanda panik istrinya sedang dalam keadaan kritis. Gadis itu tanpa sungkan meminta bantuan.

" Maaf nona ... Tuan sedang ada masalah mohon jangan diganggu!" seru ajudan pak Hutamabarat. Namun gadis itu masih saja tak bergeming dari tempatnya berdiri. Dia menatap pak Hutamabarat dengan tatapan memelas.

" Pak saya mohon ... Ibu renta di sana sedang membutuhkan bantuan, saya tidak mengenalnya tapi jika bapak mau membantu apapun akan saya berikan pak. Beliau sedang kritis dan tidak memiliki siapapun," ucap gadis itu panjang lebar, Hutamabarat hanya memandangnya tanpa menjawab. Namun tak berselang lama

" Doakan istriku melewati masa kritisnya, maka kamu akan kubantu!" serunya. Sang gadispun dengan sungguh- sungguh mengiyakan permintaan pak Hutamabarat.

" Semoga nyonya lekas sadar tuan," jawabnya singkat. Dalam hati gadis itu bergema, bertakbir, bertasbih, bertahmid apapun dia baca supaya nyonya di dalam sana segera sadar. Karena gadis itu butuh bantuan suaminya. Namun atas izin Allah nyonya Hutamabarat sadar setelah 5 menit berlalu. gadis itu nampak bersujud syukur atas nikmat Allah dan kuasa Allah.

Tak berselang lama pak Hutamabarat berjalan menghampiri gadis itu. Gadis itu nampak terlihat tersenyum bahagia. Pak Hutamabarat tanpa ekspresi dan mengajak gadis tersebut untuk menemui seseorang yang tak memiliki keluarga katanya tadi.

Sesampainya di ruangan itu ....

" Mom !" seru pak Hutamabarat dengan syok dan kaget. Gadis itupun heran kenapa bapak-bapak di sampingnya itu seperti mengenal ibu tua di hadapannya ini.

" Bapak mengenal ibuk ini?" tanya gadis itu dengan pelan karena khawatir membangunkan si ibu tua. Pak Hutamabarat malah menatapnya balik seakan-akan bertanya kenapa ibu itu ada di ruangan ini dan bersama sang gadis.

" Jelaskan!" seru pak Hutamabarat

" Pak, dulu saya menemukan ibu ini di sebuah persimpangan jalan di dekat rumah. Tetapi ketika saya tanya alamat rumah tidak tahu pak. Jadi, selama ini saya rawat beliau kasihan jika dibiarkan," gadis itu menjelaskan dengan jelas pada pak Hutamabarat.

Tanpa di kode lagi pak Hutamabarat mendekati ibu tua itu di nakas. Pak Hutambarat meneteskan air matanya dan memeluk sang ibu dengan sangat menyesal karena selama ini dia tidak menemukan keberadaan sang ibu. Untung saja masih ada orang baik di sekitar beliau.

" Pak, anda baik-baik saja?" tanya gadis itu

" Terima kasih sudah merawat ibu saya. Berapapun biaya yang kamu keluarkan akan saya ganti," ujar pak Hutamabarat.

" Tidak perlu pak cepatlah bantulah ibu ini dengan donor darah keadaannya kurang baik," jawab sang gadis pada pak Hutamabarat. Sang gadispun memanggil dokter jaga. Beberapa orang keluar masuk ruangan. Sang gadis hanya diam di kursi menunggu kabar dari dokter yang menangani.

5 menit

10 menit

15 menit

20 menit

30 menit berlalu

Akhirnya dokterpun keluar sambil tersenyum pada gadis itu.

" Alhamdulillah sudah melewati masa kritis neneknya," ujar sang dokter yang menangani, kemudian dia pergi meninggalkan ruangan itu. Sang gadis pun masuk untuk memastikan.

Saat di dalam...

" Ibu ... Sudah lebih baik ya?" Zura bahagia sekali akhirnya karena nyawa si ibu tertolong. Tuan Hutamabarat terus memperhatikan gadis itu. Tak lama dari itu tuan Hutamabarat mulai berbicara.

" Terima kasih nak, sudah merawat ibu tanpa pamrih," ucapnya di keheningan.

" Sama-sama pak. Pak saya titip surat untuk ibuk, sekarang kan sudah ada bapak sebagai putranya saya mohon ijin," Hutamabarat hanya mengangguk.

" Nona nama anda !" seru tuan Hutamabarat

" Azzura tuan!" jawab gadis itu dan segera berlalu.

Episode 3

Kenangan itu kembali berputar di benak tuan Hutamabarat. Putranya sedari tadi menatap sang Ayah.Reyhan kemudian memecahkan lamunan sang ayah.

" Pa , kok diam?" tanya Reyhan pada sang ayah.

" Gimana Rey ? Apakah dia tidak menarik?" tanya sang papa menegaskan.

" Pa, Reyhan kan masih ada Elmira mana mungkin Reyhan menjalani 2 hubungan sekaligus. Biarkan semuanya mengalir saja ya? Toh Nora masih belia," ujar Reyhan dengan datar. Diapun pergi meninggalkan sang Ayah.

.

.

Di kamarnya...

Yang Reyhan lakukan adalah belajar untuk menghabiskan waktunya longgar dengan kesibukan supaya dia tidak punya waktu memikirkan gadis lain selain Elmira. Kini gadis itu sedang menempu pendidikan bahasa arabnya di Universitas Kairo. Sebenarnya Reyhan aneh dengan ayahnya diberikan menantu yang luar biasa malah memilih anak ingusan.

" Pa, sebenarnya apa yang papa suka dari Nora/si Zura itu. Tidak ada keunggulan yang signifikan," monolog Reyhan. Namun hpnya berbunyi dan ada no baru masuk.

" Assalamualaikum pak," suara serak di sana membuat Reyhan mengernyitkan dahinya.

"Waalaikumsalam, ya dengan siapa?" tanya Reyhan dengan sopan.

" Saya Azzura pak, untuk besok saya ijin y ibu sedang sakit jadi saya harus menjaga beliau," Azzura berpamitan untuk tidak hadir. Namun Reyhan sempat tidak meresponnya beberapa menit.

" Sudah di bawa ke rumah sakit?" tanya Reyhan khawatir karena dari yang dia tahu Azzura tinggal berdua dengan sang ibu.

" Belum pak!" serunya.

" Perlu bantuan untuk membawa?" tawar Reyhan dengan tenang.

" Terima kasih pak, tidak ingin merepotkan. Tugas untuk teman-teman besok sudah saya share bapak bisa melihatnya Assalamualaikum," ucap Azzura di seberang sana.

"Waalaikumsalam," jawab Reyhan sebelum hp-nya mati. Gadis itu tegas, lugas dan to the poin. Langsung kepada intinya, Reyhan sebenarnya berpikir keras apa sebenarnya keunggulannya daripada Elmira tapi dia tak menemukan sisi berbeda. Permintaan sang ayah untuk menikahi Azzura bukanlah tidak ada alasan tapi sang Ayah tidak mengatakan apapun. Hanya saja dia mengatakan bahwa Azzura anak baik, Reyhan akan bahagia berada di sisi gadis sederhana itu.

Keesokan pagi harinya...

" Pa, hari ini Azzura tidak hadir ke kampus," ucap Reyhan memberikan informasi.

" Kenapa ? Apa alasannya," tanya papa Reyhan.

" Ibunya sakit hanya itu yang Reyhan tahu," jawab Reyhan.

Ayah hanya mengangguk dan meneruskan makannya. Nampak sang ayah segera menyelesaikan makannya dan segera menelpon seseorang di seberang sana.

" Cari tahu dimana ibu Azzura dirawat?" tanya Reyhan kepada sang papa saat Reyhan melintasi sang papa di taman depan rumah.

" Papa ada keperluan Reyhan," jawab ayahnya singkat. Tak jauh berbeda dengan gadis pilihannya. Reyhanpum memilih berangkat ke kampus.

Di rumah sakit ...

" Bu, semua pasti segera membaik," ujar Azzura pada ibunya yang masih memejamkan mata.

Beberapa saat kemudian ada seseorang masuk pada bangsal tempat ibu Azzura di rawat.

" Zura? Sakit apa ibumu?" tanya bapak- bapak di belakangnya. Zura yang mendengar segera menoleh.

" Tuan kok di sini? Oh, ibu sakit karena kelelahannya saja Tuan," jawab Azzura sekenanya.

" Zura, sudah saya bilang jika butuh bantuan bilang saja jangan sungkan," ucap pak Hutamabarat.

" Baik tuan. Tadi malam urgent saya ngeblank tidak bisa mengabari siapapun, yang saya hubungi hanya pak Reyhan," jawabnya dengan polos.

"Siapa Reyhan?" tanya pak Hutamabarat dengan pura-pura tidak mengenali putra semata wayangnya.

" Dia dosen Zura tuan, karena saat itu hanya pak Reyhan yang harus saya hubungi dan itupun karena sebuah tugas yang beliau amanahkan pada saya." jawab Azzura tentang putranya.

" Baiklah Zura, semoga ibumu lekas sembuh. Saya pamit dulu, untuk rumah sakit dan lain-lain tagihannya masuk di saya jangan khwatirkan apapun," ujar pak hutamabarat.

" Terima kasih pak," jawab Azzura. Sekilas pak hutamabarat memperhatikan sikap Azzura di depannya. Pak Hutamabarat segera berpamitan mengundurkan diri.

"Semoga bahagia nak," ucapnya diikuti Aamiin oleh zura ( bahagia bersama putraku) batin tuan Hutamabarat.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!