Bab. 04 Laras gadis murah senyum

Happy reading✓

🖤🤍🖤🤍🖤🤍

selang beberapa lama motor bara sampai didepan sebuah kontrakan yang hanya berukuran sepetak. Kalau di apartemen nya mungkin luas nya sama dengan ukuran kamar mandi nya.

Tempat itu ada lah kontrakan yang Laras tinggali selama ia resmi pindah dari kampung halaman nya ke ibu kota guna menimba ilmu di universitas tempat ia belajar.

"Lo tinggal disini ?" tanya bara Laras hanya mengangguk

"Bukan nya Lo bilang kampus Lo di bina bangsa/binba" tanya bara lagi Laras hanya merespon dengan anggukan.

"Kenapa gak cari kos Deket kampus aja Lo ngontrak disini kejauhan dari kampus dan tempat kerja Lo." Bara mencoba memberi saran pada Laras gadis itu hanya diam.

Memang benar apa yang dikatakan bara. Jarak dari kontrakan Laras ke kampus ataupun tempat kerja nya terbilang cukup jauh.

Tapi bagaimana lagi harga sewa kos yang dekat dengan kampus nya sangatlah mahal bagi kondisi keuangan Laras. Maka dari itu ia rela berjalan kaki atau berdesakan dengan pengguna angkutan umum lainya tiap ia akan pergi ke kampus.

"gak papa lagian disini juga cukup nyaman dan pasti nya lebih murah "

Laras menjelaskan sambil tersenyum kikuk. bara hanya mengangguk angguk kan kepala

Setelah selesai berpamitan satu sama lain. Motor bara pun meninggalkan Laras yang masih berdiri didepan pintu kontrakan nya.

Laras mulai memasuki kamar kontrakan menggantung kan kembali tas nya dan berjalan menuju kamar mandi. Sehabis mandi ia langsung merebahkan tubuh nya yang amat sangat lelah untuk hari ini.

ia sesekali memikirkan hal yang baru saja terjadi Hal yang tidak pernah ia lakukan sebelum nya berboncengan dengan seorang laki-laki.

Karena dulu dikampung halaman nya Laras sama sekali belum pernah bahkan tidak pernah dekat dengan seorang pria ataupun pacaran. Kebiasaank itu ia bawa sampai berkuliah di ibu kota. Laras sama sekali tidak pernah menjalin hubungan dengan pria manapun.

Mengenai kehidupan Laras Gadis itu kehilangan kedua orang tua nya disaat Laras baru berusia 10 tahun Orangtua nya mengalami kecelakaan saat perjalanan dinas.

Mulai saat itu nenek Laras lah Yang mengambil alih dalam membesarkan Laras. Sang nenek rela banting tulang demi menghidupi dan membiayai pendidikan cucu tersayang nya.

Untung nya gadis itu terbilang anak yg pintar disekolah nya. Maka dari itu saat SMA ia salah satu murid yang beruntung mendapatkan beasiswa Untuk masuk di universitas yang cukup bergengsi di ibukota.

Laras sangat menyayangi nenek nya itu. Bagi Laras nenek nya lah segalanya ia sangat patuh disaat sang nenek memberikan nasihat dan wejangan untuk dirinya. Yang pada saat itu akan menempuh pendidikan jauh dari kampung halaman nya.

Sang nenek selalu berpesan hindari lah kawan yang sekira nya akan memberi dampak buruk untuk nya. Karena ibarat pepatah jikalau berteman dengan pedagang parfum engkau akan terkena wangi nya. Tapi jika engkau berteman dengan pedagang ikan. Engkau juga akan kena amis nya.

Dan ada nasihat nenek yg selalu terngiang-ngiang diotak Laras Jangan pernah termakan bujuk rayu lelaki Tantangan seorang wanita harus bisa menjaga kehormatan nya.

Laki -aki akan melakukan apa saja demi mendapatkan apa yang ia inginkan dari seorang wanita. akan tetapi setelah mendapatkan nya tak ayal si lelaki itu akan meninggalkan perempuan nya begitu saja.

Maka acap kali kaum wanita lah yang akan menyesali dan yang paling dirugikan Karena bagaimana pun keperawanan wanita tidak akan pernah lagi bisa kembali utuh seperti semula.

Dikampus nya Rata-rata jadi ajang pamer barang branded dan kemewahan lainya. Tak heran karena yang berkuliah disitu kebanyakan jebolan dari keluarga kaya raya.

Tidak seperti Laras hanya anak kampung yang beruntung berkuliah disini itu juga karena beasiswa. Maka tak ayal tidak ada yg mau berteman dengan Laras Biarpun dia termasuk pintar dan cantik. Tapi lagi-lagi mereka hanya melihat nya dari segi status sosial menurut mereka itu adalah hal yang utama.

Tak jarang juga Laras mendapatkan cibiran dan hinaan dari para mahasiswa mahasiswi lain seakan akan menganggapnya hanya sebagai sampah kampus.

Tapi semua hal itu tak Laras pedulikan ia hanya perlu menutup mata dan telinga nya rapat rapat Dan tak pernah absen selalu memperlihatkan senyuman tulus nya.

Karena yang ada dipikiran nya saat ini ia ingin segera menyelesaikan belajarnya dan bisa bekerja dengan layak serta dapat gaji besar. Agar bisa membahagiakan sang nenek dikampung.

bersambung. .

Terpopuler

Comments

Khoirotul Ula

Khoirotul Ula

gambar sampulnya kok sama dengan karya kak Al Orchida,"Musim Bercinta"

2023-01-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!