Pemilik firma dimana Alya pernah bekerja, datang mengunjungi kafenya. Baru sebulan tidak bertemu, tetapi pemilik firma itu tampak berbeda. Ada gurat lelah di wajahnya.
Alya segera menyalami mantan bosnya itu. Tak lupa juga dia mempersilakan masuk memilih meja yang sesuai seleranya.
Pemilik firma itu meminta ruangan yang lebih privat pada Alya karena dia ingin bertemu dengan kliennya di kafe itu. Dengan senang hati, Alya menunjukkan meja tersebut. Alya melayani pemilik firma itu dengan ramah.
"Ada, Pak. Mari saya antar," sahut Alya tersenyum ramah.
Sebagai seorang pedagang haruslah ramah, jika ingin dagangannya laris. Seperti itulah prinsip yang tertanam dalam pikiran Alya sejak mulai membantu usaha sang ayah.
Alya mengantarkan pemilik firma hukum itu ke sebuah bilik yang berada di halaman. Biasanya beberapa karyawan kantor yang berkunjung ke kafe itu, akan memilih outdoor untuk rapat. Hal ini dikarenakan, bilik yang lebih lebar dan jarak dengan pengunjung lain sedikit jauh, tetapi masih bisa dilihat pengunjung lain
Begitu sampai di bilik, pemilik firma itu meminta Aya menemaninya. Alya pun duduk di depan mantan bosnya itu.
"Alya, kembalilah bekerja di firma kami. Kami sangat membutuhkan tenaga dan pikiran kamu. Maaf jika kemarin saya sempat melakukan skorsing pada kamu. Itu saya lakukan agar kamu mau bangkit dan kembali bersemangat bekerja seperti sebelumnya. Tapi kamu malah memilih mengundurkan diri," ucap Andi panjang lebar untuk membujuk Alya agar mau kembali bekerja padanya.
Alya yang pada dasarnya sedikit bar-bar itu, hanya nyengir menampakkan deretan gigi putihnya sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.
"Apapun masalah kamu dahulu, sepertinya sudah teratasi. Jadi, saya harap kamu bisa kembali ke firma saya. Saya akan memberimu gaji yang besar, dua kali lipat dengan gaji sebelumnya. Bagaimana?" Pemilik firma menawarkan gaji itu karena sudah tahu bagaimana sepak terjang Alya selama bekerja bersamanya.
Gaji sebelumnya saja sudah besar dibanding teman sejawatnya di firma itu. Jika sekarang menjadi dua kali lipat, berarti dia juga dituntut lebih baik lagi.
"Akan saya pikirkan dulu, Pak. Kafe saya juga baru mulai membaik, belum tahu bagaimana ke depannya."
"Saya berharap kamu mau menerima tawaran ini dan bisa bekerja lebih fokus lagi. Jangan sampai masalah pribadi mempengaruhi kinerja kamu, tetaplah profesional walau masalah menerpa!" pinta sang pemilik firma penuh dengan permohonan.
"Baik, Pak. Saya minta waktu untuk memikirkan tawaran Bapak. Masalah yang kemarin itu saya yang salah sehingga kejadian memalukan itu harus saya alami."
Tak lama kemudian klien yang ingin bertemu dengan pemilik firma datang. Alya pun pamit undur diri.
"Al, saya menunggu jawaban kamu secepatnya!" ucap Andi sedikit memaksa diangguki oleh Alya sebelum meninggalkan bilik itu.
Alya memasuki ruangannya lalu duduk bersandar di sofa dengan tangan terentang. Lama Alya duduk pada posisi itu berpikir akankah dia kembali kerja sesuai cita-citanya dulu atau melanjutkan usaha orang tuanya.
Tengah malam, Alya, melakukan shalat istikharah. Memohon petunjukNya mana keputusan terbaiknya. Bekerja sesuai cita-cita atau fokus mengelola kafe.
Sebelum mengetahui Reno sudah menikah, dia bisa melakukan keduanya dengan baik. Untuk ke depannya, Alya juga menginginkan hal yang sama. Namun, sekarang berbeda dia baru saja melewati fase yang sulit.
Setelah beberapa hari berpikir Alya memutuskan menerima tawaran pemilik firma itu. Hal ini dikarenakan kafenya mengalami peningkatan yang signifikan. Selain itu supervisor dan karyawan sudah terbiasa bekerja tanpa pengawasan dirinya.
Mungkin ini sudah jalan hidupku, mejadi pengacara yang membela kebenaran. Semoga saja aku bisa bekerja secara profesional, bisa memilahkan masalah pribadi dengan pekerjaan.
Alya menyerahkan dalam pengelolaan supervisor dan karyawan senior lainnya. Gadis cantik itu akan bertindak seperti sebelumnya, hanya sesekali mengaudit kafe.
"Mbak Alya tenang saja, kami akan mengelola kafe ini dengan baik. Mbak Alya fokus pada pekerjaan. Kami berharap dengan kembalinya Mbak Alya menjadi advokat, bisa move on menutup dan melupakan luka di hati," ucap sang supervisor.
Alya mulai mempersiapkan berkas yang akan dibawa ke firma untuk melengkapi data pribadi. Surat lamaran kerja, ijazah, pas foto, daftar riwayat hidup dan beberapa berkas lainnya. Walaupun Alya pernah masuk ke firma, kelengkapan berkas harus tetap disertakan sebagai formalitas.
"Duh, surat keterangan sehat lupa lagi!" monolog Alya, setelah semua berkas masuk ke dalam amplop coklat berukuran folio.
Gadis itu bergegas keluar dari kamarnya, dia langsung menghubungi klinik kesehatan keluarga milik sang paman. Kebetulan kakak ibunya itu sedang bertugas jaga malam ini. Alya langsung mendatangi klinik tersebut untuk mengambil surat keterangan sehat yang tadi dimintanya.
Alya langsung kembali pulang begitu mendapat surat keterangan sehat dari pihak klinik. Dia ingin istirahat cepat agar tidak kesiangan. Selama ini dia selalu bangun kesiangan sehingga takut hari pertama kerja meninggalkan kesan yang buruk.
Pagi harinya, Reno sudah mendapat panggilan dari kesatuan untuk kembali bekerja. Setelah menjalani serangkaian tes kesehatan, akhirnya Reno mulai kembali dinas di bagian satlantas.
Reno pun memboyong istrinya ke Jogja. Dia mencari kontrakan rumah yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kantor. Hal ini dilakukan oleh Reno karena sang istri yang sangat pencemburu dan posesif.
Hari ini adalah pertama kali Reno kembali bekerja setelah tiga tahun hanya duduk diam di rumah. Selama di rumah orang tuanya, Reno tidak mendapatkan sedikit pun petunjuk tentang wanita bernama Alya sesuai cerita Rendra.
Reno sudah berpakaian dinas siap ditugaskan dimana pun oleh atasannya. Dia semangat berangkat bekerja walau tak sepenuhnya ingat. Sebelum berangkat, sang istri memintanya untuk makan terlebih dahulu.
Usai menghabiskan sarapannya, Reno berangkat ke kantor menggunakan motor barunya. Motor lama Reno masih berada di rumah Rendra, tanpa Reno ingat jika dia memiliki motor jenis trail.
Kedatangan Reno di kantor Polres disambut oleh para sahabat lamanya. Mereka membuat acara khusus untuknya. Walaupun tidak meriah, tetapi cukup membuat dia terharu.
"Selamat bergabung kembali Briptu Reno! Kami bahagia mendengar kamu bisa selamat, walau misi itu tak berhasil."
"Woiy, Bro! Apa kabar? Selamat bergabung kembali menjadi abdi masyarakat. Siap kembali menjadi pelayan masyarakat?" ucap Rendra yang tiba-tiba muncul entah dari arah mana.
"Siap! Kabar baik," jawab Reno dengan senyum mengembang.
Usai acara penyambutan Reno yang terkesan sederhana, Reno dan beberapa polisi dari satlantas mengikuti brieffing sebelum terjun ke lapangan. Dia telah diberi tahu sehari sebelumnya jika dia saat ini bergabung dengan kepolisian satlantas.
Reno dan beberapa temannya langsung menuju ke setiap ruas jalan yang membutuhkan bantuan polisi dalam mengurai jalan atau pun sekedar menertibkan para pengguna jalan.
Reno langsung turun ke lapangan untuk mengawasi dan mengatur jalannya lalu lintas. Tak butuh waktu lama mengurai antrian kendaraan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
𝐈𝐬𝐭𝐲
apakah reno bakalan ketemu lagi ma aliya
2023-02-13
1
𝐈𝐬𝐭𝐲
lagian reno aneh masa lagi amnesia mau aja nikah.. 🤭
2023-02-13
1
🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ
lama ya reno amnesia nya
2023-02-11
1