Sebenarnya Jantung nya Nayna sudah sangat deg-degan ketika dia berjalan menuju kamar Mama Ayyu selaku ibu mertua nya.
Karena memang keputusan ini sebenarnya masih berat untuk Nayna lakukan, namun Nayna sadar dia seharusnya segera pergi, tapi saat melihat anaknya yang masih berumur dua tahun lebih ini dia masih membutuhkan sosok Keluarga dan juga bila Nayna bekerja bagaimana dengan kedua anaknya,?
Tapi kata-katanya ibu tadi terus terngiang di ingatan Nayna.
'Hei benalu, kau masih mau tinggal di rumah mantan mertua mu, dengan uang nya si Bima.' begitu yang Nayna ingat saat ini maka tekadnya sudsh bulat biarlah terserah nanti soal hidupnya.
''Hmmm'' sebelum mengetuk pintu dan masuk Nayna berdehem untuk menetralkan rasa gugup di dalam dirinya.
Barulah Nayna mengetuk pintu kamar mama Ayyu.
Tokkk
Tokk
Tokk
''Ma...'' Nayna memanggil
Ceklekkkkkkk
pintu sudah di buka Mama keluar lalu berkata ''Eh Nay ada apa, ayo sini masuk Nak.'' ajak Mama Ayyu sangat baik pada Nayna dari semenjak Nayna ini hadir Sampai suaminya yaitu anak Mama Ayyu sudah tiada, tapi Mama Ayyu tetap menyayangi Nayna.
Kembali hal ini semakin membuat Nayna kesulitan untuk pergi.
''Nay ada apa ?'' kembali tanya Mama Ayyu yang malah melihat Nayna jadi bengong.
''Ma...'' Nayna menatap Mama Ayyu
''Ya Nay, kau butuh sesuatu ?'' tebak Mama
Tapi Nayna menggeleng ''Tidak Ma, begini Ma sebelumnya Nay mau meminta maaf sama Mama---''
''Loh kok minta maaf kenapa ?'' segera di potong oleh Mama karena merasa heran .
''Iya karena Nay harus pergi dari rumah ini, Nay Mints maaf Ma, bukan Nay tidak berterima kasih sama Mama juga Bima. Tapi mungkin ini sudah saatnya Nay untuk pergi dari rumah ini.'' ungkap Nayna akhirnya
Sontak saja ini membuat Mama Ayyu sangat shock, tidak lah sebelumnya Mama Ayyu akan mengira hari ini bisa terjadi, karena Ayyu tak pernah sekalipun berpikir bahwa Nayna akan keluar dari rumah ini, tidak.
''Nay kenapa jadi seperti ini? Apa yang terjadi Nay, bilang sama Mama ! Apa ada yang menekan mu untuk pergi Nay ? Mama tidak mau ya Nayna kamu pergi dari rumah ini.!'' dengan tegas nya Mama Ayyu menolak kepergian Nayna
''Tapi ma, maaf . Mas Bimo suami Nay sudah gak ada jadi Nay merasa di sini tidak pantas, apalagi Nay gak bekerja, Nayna tidak mau menyusahkan Mama dan Bima..'' ujar Nayna dia menundukkan kepalanya menyembunyikan kesedihannya.
''Nay...'' Mama Ayyu mengusap pundak Nayna ''Dengarkan Mama Nak, jangan pernah ya menganggap mu ini beban di rumah kita ini, tidak Nay kau adalah bagian dari keluarga ini, kau anak Mama juga kau adalah ibu dari cucu-cucunya Mama, mana mungkin kau menjadi beban kami tidak Nay, kita ini Keluarga . Kalau kamu ingin bekerja tunggu lah sampai anak-anak mu agak besar ya, atau kamu minta saja pekerjakan sama Bima.'' Mama Ayyu menasehati Nayna panjang lebar juga menyadarkan Nayna kalau dia itu adalah anggota keluarga rumah ini.
Dan tiba-tiba Mama mengusulkan pekerjaan dari Bima tentu Nayna langsung menggeleng tak setuju ''Tidak ma, jangan minta sama Bima. Nay gak mau menyusahkan Bima, biarlah nanti Nay cari sendiri pekerjaan lagian kalau kerja di kantor Nay gak bisa,'' ucapnya menolak halus sambil tersenyum di akhir kalimat.
''Hmm kamu ini katanya mau kerja, di kasih pekerjaan yang enak di kantor malah tidak mau ,'' Mama ikut tertawa
''Nay, ingat awas ya kamu jangan lagi mengatakan ingin pergi, Mama tetap gak ijinkan kamu keluar dari rumah ini.'' tegas Mama Ayyu.
''Iya baiklah Ma..'' mengangguk patuh, tapi apakah Nayna mampu bertahan dengan gunjingan orang-orang yang tak menyukainya seperti beberapa saat yang lalu.
Nayna kembali ke kamar nya, rupanya di sana ada Bima tengah mengajak main anaknya Cillo.
Cukup lama Nayna menatap dan melihat Bima yang sedang berinteraksi dengan anaknya itu, hati Nayna semakin terasa mencelos entah mengapa melihat Cillo dengan Bima, membuat Nayna semakin rindu pada Bimo.
Nayna tersenyum dan membayangkan bisa dan andai saja, yang sedang duduk berdua di depan sana itu adalah Bimo dengan Cillo.
'Mas, Bimo. Aku rindu kamu mas ' ucap batin Nayna dengan tersenyum membayangkan wajah Bimo. Hingga mendadak bayangan wajah Bimo pun hadir di belakang tubuh Bima.
Bayangan itu melambaikan tangannya agar Nayna mendekat sambil tersenyum pada Nayna.
'Dek, kesini. Ini Mas' panggil bayangan itu.
''Mass.. Mas Bimo.'' tak sadar Nayna memanggil bayangan tersebut dengan lirih. lalu dengan berjalan mendekat.
''Bunda ...?'' panggil Cillo ketika Nayna mendekati mereka kemudian Cillo sedikit kaget saat Nayna bunda nya kini memeluk Nayna dan menangis dalam pelukan Bima. Yang Cillo tahu Bima ini paman nya walaupun umurnya masih kecil belum tiga tahun, tapi Cillo tahu soal Ayah nya dan paman nya yang wajahnya ini mirip, begitu beritahu Nenek kemarin.
''Mbak, ada apa?'' tanya Bima juga bingung terkejut dengan Nayna yang lagi tak sadar memeluk nya.
''Mas Bimo, kamu hadir kembali mas?'' Nayna malah langsung mendekap erat tubuh Bima dengan melihat bayangan Bima adalah Bimo.
''Mbak, a-ku , aku Bima!'' beritahu Bima
''Bima?'' lirih Nayna, lalu mengucek mata hingga dia mengerjap mata beberapa kali dan rupanya benar, ini Bima.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Neulis Saja
kalau Bima mau melanjutkan kisah kakaknya yg sdh meninggal akan lebih baik jika menikahi kakak iparnya agar anaknya ada sosok pengganti ayahnya yg sdh meninggal
2023-10-08
0
Betinia
lanjut,KK
2023-02-10
0
Alya Yuni
Halu bngat si Nay pantas tetangga gosip sadar diri jngn trllu byang byng Bimo
2023-02-09
1