Russell Adrian adalah seorang gig*lo nomor satu yang begitu digandrungi para wanita. Selain parasnya yang menawan, sikapnya yang romantis dan selalu memperlakukan seorang wanita bak ratu membuat ia sangat mudah membuat seorang wanita tergila-gila.
Semenjak pertemuannya dengan Kesia, Russel menjadi sering mengirimi pesan kepada wanita itu bahkan menelponnya hanya untuk mengetahui kabar putranya. Namun siapa sangka tak satupun pesannya yang dibalas oleh wanita itu. Kei bahkan tak pernah mengangkat telpon darinya.
Merasa diabaikan oleh Kesia membuat pria itu justru semakin penasaran dengannya.
Mengetahui Kesia bekerja di sebuah hotel membuat Russell berpikir untuk membalas apa yang dilakukan wanita itu padanya di tempat kerjanya.
Mudah saja baginya untuk menjadi tamu VIP hotel bintang lima tersebut. Apalagi saat tahu sang pemilik hotel adalah seorang wanita.
*********
Pagi itu Kesia terkesiap saat ia melihat Russell menemuinya di hotel tempat ia bekerja.
Ia segera membalikkan badannya dan bergegas pergi saat melihat sosok Russell.
Namun seorang manajer hotel langsung menariknya.
"Mulai hari ini kamu akan menjadi pelayan pribadi Mas Russell. Karena Mas Russell ini adalah tamu VIP di sini jadi kamu harus melayaninya dengan baik jika tidak mau di pecat dari hotel ini, apa kau mengerti!" seru Regina seorang manajer hotel
"Baik Bu," jawab Kesia
"Ok Mas Russell jika anda membutuhkan sesuatu atau ingin apapun silakan panggil saja dia, aku pastikan dia akan melayani anda selama 24 jam," ucap Regina tersenyum simpul padanya
"What?? 24 jam, yang benar saja, jam kerjaku saja hanya 8 jam," gerutu Kesia
"Aku tidak mau tahu, yang penting aku hanya menyampaikan pesan dari pemilik hotel ini, jika kamu mencoba membuat Mas Russell tidak nyaman maka siap-siap saja angkat kaki dari sini," bisik Regina
Kesia seketika melotot mendengar ancaman dari manajernya itu.
"Kalau begitu aku pamit dulu ya Mas Russell, semoga betah ya nginep di sini dan anggap aja hotel ini seperti rumah anda sendiri. Oh ya kalau ada keluhan tentang pelayan ini langsung saja hubungi aku, dan aku pastikan selalu ada untukmu 24 jam," ujar Regina
"Tentu saja cantik, btw thanks ya untuk semuanya," jawab Russell
Seketika wajah Regina langsung bersemu merah mendengar Russell memanggilnya cantik.
"Rasanya rahimku langsung bergetar saat ia memanggil ku cantik, oh Mas Russell kamu udah bikin aku nyut-nyutan di pagi hari," ucap Regina berlalu pergi
"Dasar buaya, selalu saja pandai memperdaya wanita," gerutu Kesia
Russell tertawa mendengar celetukan wanita itu. Ia kemudian memerintahkan Kesia untuk menyiapkan sarapan untuknya.
"Pagi ini aku mau sarapan nasi goreng seafood tapi harus kamu yang memasaknya," ujar Russell
Kesia langsung menolaknya karena ia tidak diijinkan untuk memakai dapur hotel kecuali Chef.
Russell kemudian memberikan sebuah kartu ajaib kepada Kesia.
"Mulai hari ini kau bisa melakukan apapun di hotel ini dengan kartu ini, so jangan pernah mengeluh lagi. Aku berikan waktu setengah jam untuk memasak nasi goreng itu," ucap Russell kemudian meninggalkannya
"Sekarang kau tak bisa mengabaikan aku lagi Kei," ucap Russell melirik kearah Kesia yang masih menggerutu karena harus memasak untuknya.
********
Kesia yang kembali ke Indonesia untuk membalas dendam kepada Sarman, berusaha menemui lelaki itu dan mulai menerornya.
Diam-diam ia mengirimkan pesan singkat kepada mantan suaminya itu untuk menerornya.
Bukan hanya pesan singkat, Kesia juga sesekali menelponnya hanya untuk menakut-nakuti pria itu.
*Gedung Purwadinata Company
Seorang wanita cantik memasuki ruang kerja Sarman sambil membawa sebuah paket untuknya.
Sarman tampak terkejut saat wanita itu meletakkan sebuah hampers di atas meja kerjanya.
"Apa ini?" tanya Sarman menyipitkan matanya
"Itu adalah paket dari salah seorang klien untuk anda Pak,"
Karena penasaran dengan bentuknya yang unik, membuat Sarman tertarik untuk melihat apa isinya.
Ia begitu terkejut saat melihat isi paket itu yang ternyata adalah baju usang yang berlumuran darah.
Sontak saja Sarman langsung membuangnya dengan raut wajah ketakutan.
Ia buru-buru melihat siapa pengirimnya, namun tak ada nama pengirim di paket itu.
Tidak lama ponselnya berdering,
"Apa kau sudah menerima paket dariku??" tanya Kesia
"Kesia??" ucap Sarman tak mengira jika mantan istrinya itu masih hidup dan berusaha menerornya
"Syukurlah kau masih mengingat ku, karena kalau tidak aku bisa saja langsung membunuh mu atau mengambil semua warisan kakek Handoyo yang kau rebut dariku,"
"Apa yang kau inginkan sekarang?" tanya Sarman
"Tentu saja aku ingin kau meminta maaf padaku dan mengakui perbuatan mu tujuh tahun silam dan menyerahkan diri ke polisi," jawab Kesia
"Jangan mimpi," sahut Sarman
"Kalau begitu bersiaplah untuk menjadi penghuni hotel prodeo untuk selamanya," ujar Kesia kemudian mengakhiri obrolannya
"Sial, beraninya dia mengancam ku. Kau pikir siapa dirimu sampai berani mengancam seorang Sarman Purwadinata."
Menganggap Kesia sebagai ancaman yang dapat merusak nama baiknya, membuat Sarman memerintahkan seseorang untuk mencari keberadaan kesia yang sudah meresahkan hidupnya.
"Sekarang sudah saatnya kau membayar semua yang kau lakukan padaku," ucap Kesia
Karena terlalu sibuk meneror Sarman ia sampai lupa untuk menyiapkan sarapan untuk Russell.
"Astaga!!" seru Kesia saat melihat Regina berdiri di hadapannya dengan wajah bengisnya
Wanita itu langsung memberikan surat peringatan kepadanya.
"Ini adalah surat peringatan pertama, asal kau tahu di hotel ini hanya ada dua surat peringatan karena yang ke tiga kau langsung out dari sini. Apa kau mengerti!" seru Regina
"Baik Bu,"
"So jangan sampai membuat kesalahan lagi, satu lagi... dilarang menggunakan handphone saat sedang bekerja atau aku akan menyita ponsel mu,"
"Baik Bu, mulai sekarang aku akan menyimpannya di loker," jawab Kesia langsung menyimpan ponselnya di saku celananya
"Sekarang buatkan sarapan untuk Mas Russell, ingat kau tidak boleh mengecewakannya lagi jika tidak mau mendapatkan surat peringatan kedua,"
"Siap Bu!" teriak Kesia
Kesia segera menyiapkan bahan-bahan untuk membuat nasi goreng.
Setelah selesai ia segera mengantarnya ke kamar Russell.
"Baru telat setengah jam saja ia sudah memberikan surat peringatan dasar pria jahat!" gerutu Kesia
Ia kembali terkejut saat ia melihat Russell tiba-tiba muncul didepannya dan hanya menggunakan handuk untuk menutupi bagian bawah tubuhnya.
"Astaga!" seru wanita itu langsung menutup matanya.
"Untuk apa kau menutup matamu, bukankah kau sudah melihat semuanya waktu itu," bisik Russell mendekatkan wajahnya kearah wanita itu membuat Kesia segera mendorongnya dan berlari meninggalkannya.
Tak mau mendapatkan surat peringatan dari hotel Kesia terpaksa mengirimkan pesan kepada Russell saat ia hendak menjemput putranya di sekolah.
Sementara itu anak buah Sarman terus membuntuti wanita itu saat melihat ia keluar dari hotel.
Merasa ada yang mengikutinya membuat Kesia sengaja menghentikan sepeda motornya di depan kantor polisi.
Setelah memastikan para penguntit itu sudah pergi ia baru melanjutkan perjalanan menuju ke sekolah Naka.
*Ciiittt!!!
Ia tiba-tiba menghentikan motornya saat melihat seorang lelaki sengaja menghadang jalannya. Saat ia akan membalikkan sepeda motornya sebuah mobil langsung menjegalnya.
Wajahnya seketika pucat pasi saat pria itu menghampirinya dan menyeretnya ke turun dari sepeda motornya.
"Tolong!!" seru Kesia mencoba mencari pertolongan
Namun kondisi jalan yang sepi membuat tak seorangpun Mendengarnya.
Seorang lelaki lain datang menghampirinya dan menyelipkan belati di tangannya.
Sadar nyawanya dalam bahaya, Kedua kembali berteriak meminta tolong saat melihat sebuah mobil melintas.
*Ciittt!!
Lelaki itu langsung menyembunyikan belatinya saat melihat seorang pria turun dari mobilnya dan menghampiri mereka.
"Tolong aku!" seru Kesia melambaikan tangannya kearah pria itu.
"Lepaskan wanita itu!" seru lelaki itu
"Jangan ikut campur urusan rumah tangga orang. Dia ini istriku jadi kamu gak usah ikut campur," sahut sang preman
"Cih, kalau ingin berbohong lihat dulu siapa lawan bicaramu. Dasar amatiran beraninya mengakui istriku sebagai istrimu," sahut Russell kemudian melepaskan tinjunya kearah pria itu hingga membuatnya sempoyongan
Melihat satu pria lainnya berusaha menikam Kesia membuat ia semakin geram.
"Jangan pernah menyentuh wanita ku jika kau tak ingin menyesal seumur hidupmu!" ancam Russell
Pria itu tak mengindahkan peringatan darinya bahkan sengaja menantangnya dengan menggores leher Kesia hingga darah segar mengucur deras.
Melihat Kesia memucat membuat Russell langsung melepaskan tendangan melingkar hingga membuat pria itu terhempas dan Kesia terlepas dari cengkeramannya.
Russell segera menangkap tubuh Kesia kedalam pelukannya.
Ia buru-buru membawa wanita itu ke rumah sakit untuk menyelamatkannya.
"Bertahanlah Kei," ucap Russell begitu cemas
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Ayuk Vila Desi
cepet bener ketemunya
2023-01-16
0
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
Rasain kau SARMAN dan ini saatnya pembalasan
2023-01-14
1
Tika Oshin2
Keisa keras kepala sih tapi ada benarnya juga namanya harga diri tetap dipertahankan
2023-01-13
2