Raihan masih teringat dengan Ibu mereka yang saat itu dengan teganya pergi meninggalkan Raihan dan Aisyah yang masih kecil.
Flash back 17 tahun yang lalu :
Waktu itu Raihan masih berusia 7 tahun, tapi dia harus berjuang untuk menghidupi Adik kandungnya yang bernama Aisyah yang saat itu baru berusia 1 tahun.
Raihan dan Aisyah hidup sebatang kara karena mereka berdua baru saja kehilangan Ayahnya yang telah meninggal dunia karena serangan jantung. Mirisnya penyebab Ayah mereka meninggal karena mengetahui jika selama ini Istri yang dicintainya telah berselingkuh dengan tetangganya sendiri dan sang Istri memilih untuk kabur dengan selingkuhannya.
Raihan yang sudah mengerti dengan perkataan orang-orang yang membicarakan tentang keburukan Ibunya merasa marah sehingga tumbuh rasa benci pada hati Raihan.
Aisyah dari pagi terus saja menangis karena dia masih menyusu, sehingga dia terus saja mencari keberadaan Ibunya.
Raihan akhirnya mencuci beras yang tinggal sedikit lagi kemudian mengambil air cuciannya untuk dimasak dan dijadikan sebagai pengganti susu untuk Aisyah, karena biasanya Ayah mereka selalu melakukan hal itu apabila sedang tidak mempunyai uang untuk membeli susu, karena selama ini Ibunya selalu keluyuran dan jarang berada di rumah.
"Ade jangan nangis ya, sekarang Kak Raihan yang akan menjadi Ibu sekaligus Ayah untuk Aisyah," ujar Raihan dengan menggendong tubuh kecil Aisyah yang masih saja menangis.
Raihan memutuskan untuk memecahkan celengannya supaya bisa membeli susu dan bubur bayi untuk Aisyah, karena keluarga Almarhum Ayah mereka merasa kesal terhadap Ibu kandung Raihan dan Aisyah yang sudah menyebabkan Ayah mereka berdua meninggal dunia, sehingga akhirnya mereka hanya membawa Jenazah Imron ( Ayah Raihan dan Aisyah ) untuk di kebumikan tanpa memperdulikan nasib kedua Anak yang tidak berdosa tersebut.
Raihan memutuskan untuk segera membeli Susu untuk Aisyah yang masih saja menangis, dan dengan susah payah Raihan mengaitkan kain jarik pada punggungnya supaya Aisyah tidak terjatuh dari gendongannya.
"Permisi Bu, saya mau beli susu, bubur bayi, sama beras," ujar Raihan dengan memberikan uang logam recehan yang belum sempat dia hitung karena Aisyah terus saja menangis.
"Lho, Aisyah nya kenapa Raihan, kok nangis terus?" tanya Bu Inah, pemilik warung sekaligus tetangga Raihan.
"Aisyah sepertinya kehausan Bu, karena semenjak kepergian Ibu kemarin, Aisyah belum menyusu," jawab Raihan.
"Ibu macam apa sih si Neti sampai tega meninggalkan Anak kandungnya sendiri, apalagi Aisyah masih menyusu. Kasihan sekali nasib kalian, masih kecil harus hidup tanpa kasih sayang Ibu dan Ayah. Raihan sebaiknya simpan saja uangnya untuk kebutuhan kalian sehari-hari, ini Ibu kasih beras sama telor buat kamu masak, sama susu dan bubur bayi juga buat Aisyah," ujar Bu Inah dengan memberikan kantong keresek yang berisi bahan makanan kepada Raihan serta mengembalikan kembali uang logam milik Raihan.
"Terimakasih banyak ya Bu atas semua kebaikan Ibu, tapi saya ke sini buat belanja bukan untuk mengemis, karena Bapak bilang tangan di atas itu lebih baik daripada tangan di bawah," ujar Raihan.
"Kamu Anak yang baik Raihan, Ibu sama sekali tidak menganggap kamu sebagai seorang pengemis, tapi Ibu berniat untuk bersedekah, bukannya kita juga tidak boleh menolak rejeki," ujar Bu Inah memberi pengertian terhadap Raihan.
Raihan kecil nampak berpikir kemudian dia mengangguk dan tersenyum.
"Kalau begitu Raihan pamit dulu mau memasak Bu, kasihan Aisyah pasti sudah lapar juga. Sekali lagi terimakasih banyak atas kebaikan Ibu, semoga Allah SWT membalasnya," ujar Raihan yang di Amini oleh Bu Inah. Raihan pun pamit pulang kepada Bu Inah kemudian mengucapkan Salam.
Dengan menahan pundaknya yang terasa pegal karena harus menggendong Aisyah yang lumayan berat untuk Anak seusia Raihan dan juga menjinjing kantong keresek pemberian Bu Inah, Raihan melangkahkan kaki menuju rumahnya.
"Seandainya Bapak masih ada, Raihan tidak akan susah seperti ini Pak," gumam Raihan dengan meneteskan airmata.
Selama hidupnya Pak Imron merupakan sosok Suami yang baik dan bertanggungjawab, tapi Neti yang selalu merasa kurang dengan pemberian Pak Imron yang hanya seorang pedagang Bakso keliling, selalu saja menuntut banyak untuk membayar kosmetik dan juga barang-barang kreditannya. Sampai akhirnya Neti bertemu kembali dengan mantan pacarnya sekaligus tetangga Neti yang sudah menjadi pengusaha sukses di Kota, dan Neti akhirnya berselingkuh kemudian kabur bersama Pria tersebut.
Aisyah kecil yang melihat airmata di pipi Raihan langsung saja mengelapnya menggunakan tangan mungilnya, seakan Aisyah tau jika Kakaknya sedang sedih.
"Terimakasih ya Aisyah, Kakak janji tidak akan membuat Aisyah kelaparan, sekarang Aisyah duduk dulu ya, Kakak mau membuatkan susu buat Aisyah," ujar Raihan dengan menurunkan Aisyah dari gendongannya.
Setelah Raihan memberikan susu kepada Aisyah, Aisyah langsung tertidur sehingga Raihan bergegas untuk memasak nasi dan telur pemberian Bu Atun.
Untung saja Raihan selalu melihat Bapaknya yang setiap hari memasak nasi dan lauk untuk mereka, karena kerjaan Ibu nya hanya berdandan saja setiap harinya, jadi meskipun usia Raihan masih kecil, tapi dia sudah bisa melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan oleh orang dewasa.
Satu jam kemudian nasi pun telah matang, dan Raihan sudah selesai menggoreng satu buah telur dadar untuk dia serta menyeduh bubur bayi untuk Aisyah.
"Alhamdulillah, akhirnya hari ini kami bisa makan. Terimakasih Ya Allah atas nikmat dan karunia yang telah Engkau berikan," ucap Raihan dengan makan sambil menyuapi Aisyah.
Malam ini Raihan lewati dengan begadang, dikarenakan Aisyah yang terus saja terbangun karena ingin menyusu, sampai-sampai Raihan tertidur dengan menggendong Aisyah dalam pangkuannya.
Adzan Subuh telah terdengar berkumandang, Raihan pun terbangun dan menidurkan Aisyah di atas kasur. Sejak kecil, Raihan sudah di didik untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang Muslim oleh Ayahnya sehingga Raihan selalu taat dalam menjalankan Ibadah.
"Sebaiknya hari ini aku harus mencari pekerjaan supaya bisa menghasilkan uang untuk kami makan, tapi siapa yang mau mempekerjakan seorang Anak kecil, belum lagi aku harus menjaga Aisyah. Apa aku mulung rongsokan saja ya? lumayan kan aku bisa memulung dengan menggendong Aisyah, Bapak juga bilang kalau kita gak boleh minta-minta sama mencuri, tapi kalau mulung pasti tidak apa-apa," gumam Raihan.
Akhirnya, setelah Raihan memasak nasi goreng sisa nasi kemarin, Raihan bergegas sarapan dan menyuapi Aisyah dengan bubur bayi yang sebelumnya sudah dia seduh, kemudian Raihan juga memandikan Aisyah terlebih dahulu sebelum mereka berdua pergi untuk memulung rongsokan ke tempat pembuangan sampah.
Tahun ini seharusnya Raihan sudah masuk Sekolah Dasar, tapi karena tidak ada yang mengurus semua kebutuhannya dan Aisyah, Raihan pun memilih untuk bekerja dan mengurus Aisyah.
................
Selama lima tahun ini, Raihan membanting tulang untuk memenuhi semua kebutuhan Aisyah meskipun dia harus menjadi buruh bangunan. Semua pekerjaan akan selalu Raihan lakukan apa pun itu yang penting halal dan bisa memenuhi kebutuhan Adiknya yang saat ini akan masuk Sekolah Dasar.
"Kak, sebaiknya Aisyah tidak usah Sekolah saja, kasihan Kakak harus terus berjuang mencari uang untuk Aisyah, jadi sekarang giliran Aisyah bantu Kakak kerja, Aisyah bisa menjadi buruh cuci piring atau mulung rongsokan yang banyak," ujar Aisyah yang saat ini sedang tiduran di pangkuan Raihan.
"De, Aisyah tidak usah memikirkan biaya Sekolah, yang penting Aisyah semangat belajar, jangan seperti Kakak yang tidak bisa baca tulis," tutur Raihan dengan mengelus rambut Aisyah.
"Kalau begitu Aisyah akan belajar dengan rajin di Sekolah, supaya nanti bisa mengajari Kakak baca sama nulis. oh iya Kak, apa bener Ibu masih hidup? kenapa Ibu tega ninggalin kita?" tanya Aisyah.
"Aisyah tidak usah menanyakan perempuan itu lagi, karena bagi Kakak dia sudah mati semenjak meninggalkan kita berdua."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
gaby
Aq baru nemu ini novel. Gile kereen bgt, mengandung bawang. Ksian Raihan, msh kecil tp harus mengurus anak bayi. Sampe ga sekolah, ga bisa baca tulis demi Aisyah.
2025-02-08
1
꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂
Cerita Raihan dan Aisyah juga seru kak.👍😁
2023-02-28
1
@Kristin
udh favorit kan ya say
2023-02-05
1