Aisyah dan Raihan yang sudah resmi menikah menurut versi mereka, memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanannya.
"Kak, ini sepertinya bukan jalan ke rumah ya?" tanya Aisyah karena merasa heran.
"Memang bukan sayang, tapi ini menuju sebuah tempat yang tidak akan pernah kita lupakan," jawab Raihan.
Setelah menempuh beberapa jam perjalanan, Raihan menepikan motornya di sebuah tempat yang pemandangannya begitu indah.
"Kak, pemandangannya indah banget ya," ucap Aisyah dengan mata yang berbinar.
"Tapi lebih indah pemandangan yang saat ini berada di depan mata Kakak," ujar Raihan dengan memeluk tubuh Aisyah dari belakang, kemudian Raihan mengangkat dan memutar tubuh Aisyah, sehingga membuat Aisyah tertawa bahagia.
"Terimakasih banyak karena Kakak sudah mengajak Aisyah melihat Sunset di tempat yang indah ini," ucap Aisyah.
"Kakak akan melakukan apa pun yang kamu mau sayang, karena Kakak tau jika kamu ingin sekali pergi ke Pantai. Maaf ya Kakak baru mengabulkannya sekarang," ujar Raihan dengan memeluk erat tubuh Aisyah.
Mereka berdua mengabadikan momen indah itu dengan melakukan selfi.
Raihan kini mengambil sebuah kotak yang berisikan sepasang cincin emas putih, lalu memasukannya ke dalam jari manis Aisyah.
"Kak, kapan Kakak mempersiapkan semua ini?" tanya Aisyah.
"Sudah lama sayang sekarang masukin juga dong cincin nya ke jari manis Kakak," pinta Raihan.
Setelah mereka berdua saling memasangkan cincin ke dalam jari manis masing-masing, Raihan mengajak Aisyah ke sebuah penginapan yang berada tidak jauh dari tempat mereka saat ini.
"Selamat datang Pak Raihan dan Bu Aisyah, mari kami antar ke kamar Bapak dan Ibu," ujar salah satu Karyawan di penginapan tersebut, sehingga membuat Aisyah kembali bertanya-tanya.
"Kak, kenapa mereka sudah tau nama kita?" tanya Aisyah.
"Karena sebelumnya Kakak sudah boking penginapan ini buat honeymoon kita," bisik Raihan, sehingga membuat Aisyah merasa malu.
Aisyah semakin terkejut, karena kamar mereka sudah di hias seperti kamar pengantin.
"Kakak sudah persiapkan semua ini untuk kamu Aisyah, semoga kamu suka ya sayang," ujar Raihan dengan menggendong tubuh Aisyah menuju ranjang pengantin mereka yang sudah ditaburi oleh kelopak bunga mawar.
Aisyah merasakan kebahagiaan sekaligus ketakutan dalam hatinya, karena jika sampai mereka berdua melakukan hubungan Suami Istri berarti mereka berdua sudah melakukan dosa besar dengan berzi*na.
"Kamu kenapa sayang? apa kamu tidak suka dengan semua ini?" tanya Raihan, karena melihat Aisyah diam saja.
"Aku sangat menyukainya Kak, tapi aku masih ragu dengan status Pernikahan kita, apakah Pernikahan kita sah atau ti_," ucapan Aisyah terpotong, karena Raihan langsung membungkamnya dengan sebuah ciuman.
"Sudah sayang, kamu tidak usah mengatakan apa pun lagi tentang itu, jika memang kita telah melakukan dosa, maka itu akan menjadi dosa terindah, karena sekarang aku tidak akan melepaskan kamu lagi sayang, dan aku bakalan menjadikanmu milikku seutuhnya," ujar Raihan dengan kembali menyatukan bibirnya.
Raihan dan Aisyah yang terbawa suasana kini semakin memperdalam ciuman mereka, dan semakin lama ciuman itu semakin menuntun sehingga mereka melakukan penyatuan yang di dasari oleh rasa cinta pada keduanya, tapi semua itu merupakan sebuah hubungan terlarang karena Pernikahan mereka adalah Pernikahan sedarah.
"Terimakasih sayang, atas semuanya," ucap Raihan setelah mereka berdua menyelesaikan semuanya. Aisyah masih berada dalam dekapan Raihan dan mereka belum memakai sehelai benang pun.
Ampuni kami Ya Allah jika memang kami berdua telah melakukan dosa, batin Aisyah dengan menitikkan airmata. Kemudian mereka berdua tidur terlelap.
"Bapak kecewa sama kalian Aisyah, Raihan. Kalian itu adalah saudara kandung, kenapa kalian berdua menikah? apa kalian tidak kasihan terhadap Bapak karena harus menanggung dosa yang telah kalian perbuat?" ujar Pak Imron dalam mimpi Aisyah, sehingga dalam tidurnya Aisyah terus saja merasa gelisah.
"Maafin Aisyah Pak, maafin Aisyah, Aisyah sangat mencintai Kak Raihan," ujar Aisyah yang kini mengigau dengan menangis.
"Sayang, bangun Aisyah, kamu kenapa?" ujar Raihan dengan menggoyang-goyangkan tubuh Aisyah supaya Aisyah cepat terbangun dari mimpi buruknya.
Aisyah yang sudah terbangun, langsung saja memeluk tubuh Raihan dengan erat.
"Kak, Aisyah takut Kak," ucap Aisyah dengan menangis.
"Kamu takut apa sayang? kenapa tadi Aisyah sampai mengigau dengan menyebut Bapak terus?" tanya Raihan dengan memberikan segelas air kepada Aisyah.
"Minum dulu airnya sayang," lanjut Raihan karena melihat tubuh Aisyah gemetaran.
"Aisyah tadi mimpi buruk Kak, tadi Aisyah mimpi jika Bapak tidak merestui pernikahan kita, karena kita masih mempunyai hubungan darah," jelas Aisyah dengan menangis.
"Mimpi hanyalah bunga tidur sayang, mungkin tadi Aisyah lupa baca do'a dulu," ujar Raihan.
Maafin Kakak Aisyah karena Kakak belum bisa menceritakan semuanya tentang Kakak yang menemukan Akta kelahiran Kakak tadi pagi. Di sana tertulis jika nama kedua orangtua kita berbeda, dan semoga saja dugaan Kakak benar jika ternyata selama ini Kakak hanya Anak angkat, dan bukan Anak kandung Bapak dan Ibu, jadi pernikahan kita akan sah di mata hukum dan Agama, tapi Kakak harus membuktikan itu semua terlebih dahulu, batin Raihan.
"Sebaiknya sekarang kita tidur lagi sayang," ajak Raihan dengan kembali membawa Aisyah ke dalam pelukannya.
......................
Keesokan paginya, Raihan bangun dengan senyuman yang terus terukir di wajahnya, karena saat pertama kali Raihan membuka mata, ada sosok Aisyah yang pertama kali dia lihat.
"Kamu cantik sekali sayang, aku beruntung bisa memilikimu," ujar Raihan, kemudian mencuri ciuman pada saat Aisyah masih terlelap dalam tidurnya.
Pada saat Aisyah membuka matanya, Raihan langsung pura-pura tidur, dan saat ini Aisyah yang mencuri ciuman Raihan, karena Aisyah mengira jika Raihan masih tidur.
Raihan tidak menyia-nyiakan kesempatan dan langsung memegangi kepala Aisyah sehingga Aisyah tidak bisa melepaskan ciumannya.
Setelah merasa pasokan udara mereka habis, Raihan akhirnya melepaskan Aisyah.
"Kakak tega banget sih bohongin Aisyah," ujar Aisyah dengan cemberut.
"Tadi siapa yang punya inisiatif duluan buat nyium Kakak?" tanya Raihan sehingga membuat Aisyah malu.
"Aisyah ke kamar mandi dulu ya," ujar Aisyah dengan mencoba menggerakkan tubuhnya yang terasa sakit.
Raihan yang melihat Aisyah kesakitan pun langsung saja membopong tubuh Aisyah dan membawanya ke dalam kamar mandi.
"Kakak keluar, Aisyah malu," ujar Aisyah yang kini menutup Dadanya ketika Raihan memasukan dia ke dalam bathtub.
"Kenapa pake ditutupi segala hemm?" goda Raihan.
"Aisyah malu Kak, ayo sana keluar dulu, Aisyah mau mandi."
"Kenapa harus malu? sekarang kita Suami Istri sayang, jadi tidak ada yang perlu kamu tutup-tutupi karena Kakak sudah melihat semuanya, bahkan merasakannya," ujar Raihan dengan tersenyum sehingga membuat wajah Aisyah menjadi merah karena menahan malu.
Raihan tidak menyia-nyiakan kesempatan, dan langsung saja masuk ke dalam bathub untuk berendam bersama Aisyah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂
Aku tutup mata 🙈 masih di bawah umur 🤫🤭😁
2023-03-01
2
@Kristin
wao mereka mandi bersama kah Thor aku tutup mata aja😌
2023-02-08
1
Lee
Sepertinga Aisyah itu bkn adik kndung mas Raihan..haduh...inisial R mmg mresahkan..
2023-01-19
2