RYKT Part 5 Honeymoon

Tepat pukul 10 pagi, acara ijab kabul telah selesai. Pernikahan sederhana yang disaksikan beberapa pasang mata kini pun akhirnya membuat Alina lega, sekaligus kecewa. Kecewa karena ayahnya malah ternyata memanfaatkan keadaan ini untuk mendapatkan Uang dari Arka. Pak Farhan ayahnya justru melakukan perjanjian tersendiri dengan Arka, 2 Miliar ia akan menyerahkan putrinya. Dan kini sudah menjadi kenyataan.

"Kau sudah nikah sekarang. Menurutlah pada suamimu." Titah Pak Farhan tersenyum penuh arti. Ia mengusap-usap Punggung Putrinya yang masih mengenakan kebaya pengantin putih sederhana.

Alina hanya diam tak mengubris Nasehat Ayahnya, dirinya marah kecewa dan terluka atas sikap ayahnya.

Setelah mendapatkan apa yang diinginkan, pak Farhan pun langsung pergi. Kini tinggal Alina, Arka, Aninda dan Ayle. Alina sangat tegang dan takut kala dihadapkan langsung dengan kedua istri Arka yang menatapnya sangat intens, bahkan tatapan mata Ayla seperti ingin mengulitinya. Alina risih diperhatikan sedemikian rupa. Juga dengan Aninda yang tak kalah jauh penasaran dengan Sesosok gadis yang baru beranjak dewasa, yang akan menjadi Ibu yang melahirkan anaknya kelak. Ia tak menyangka, rupanya Gadis pilihan Suaminya sangat muda. Bahkan lebih muda dari Vena, adiknya Arka.

"Aku tak menyangka, rupanya seleramu sangat jauh dari pandanganku ya Ar..." Ucap Ayle dengan Senyum Smirk nya. Wanita berparas ayu dengan mata Hijaunya itu melipat tangannya diperut dan melirik Arka dengan pandangan mengejek.

Arka menggenggam jari-jari tangannya mengepal kuat. Lalu menunjuk Istri keduanya. "Diam kau..." Sahutnya menatap tajam Ayle. Jika bukan karena Aninda dan keluarga besarnya yang membenci Perceraian, ia pasti akan membuang Wanita itu sekarang juga. Ayle hanya menjadi benalu untuk rumah tanggannya dengan Aninda. Karena Aninda, selalu saja A B C, apa yang Ayle ucapkan itu, Aninda pun menurut. Namun semua yang Aninda inginkan, Ayle harus memberikannya.

Aninda menghela nafas kasar, lalu menyenggol lengan Kanan Ayle menggunakan sikutnya. Ia menggeleng pelan kala Ayle menatapnya.

Wanita yang berparas ayu namun sayangnya tak sempurna itupun beralih menatap suaminya. dengan berat hati, Aninda berkata. "Aku akan memberikan waktu untuk kalian BM Arka. Karena aku ingin dalam waktu satu tahun, Alina sudah hamil." Ucapnya sembari mennyerahkan 2 tiket ke Perancis. Menara Eiffel tepatnya, Tempat yang sangat ia ingin kunjungi bersama Arka, namun sayangnya itu hanya impian semata. Keinginannya harus gugur karena Penyakit yang bersarang di tubuhnya.

Arka menarik nafas dalam lalu membuangnya kasar. "Tidak perlu, sayang. Aku tidak perlu pergi sejauh itu.."

"Kau bahkan belum pernah kesana, Nin.." Sahut Ayle, ia iri dengan Istri ketiga Suaminya. Bahkan waktu menikah dengan Arka, dirinya tak pernah pergi bersama Arka. Namun kini, Justru Aninda malah memberikan tiket Liburan ketempat yang ia impikan. Itu tidak adil.

Tak ada yang mengubris Ucapan Ayle, Aninda justru menatap penuh harap kepada Suaminya. "Plis.." Dengan penuh harap, Aninda menggengam kedua tangan Suaminya. Walaupun sakit, namun ia akan menahannya, demi Anak. Apapun akan Aninda korbankan termasuk perasaannya.

.

.

.

.

.

Ayle pulang dengan hati dongkol. Ia kesal karena Aninda malah memberikan tiket ke Perancis kepada Alina dan Arka, bukan dirinya.

Brak

Tas branded dengan kualitas terbaik yang baru Minggu lalu ia beli pun langsung ia lempar diatas meja. Selama menjadi Istri keduanya Arka, apapun yang diinginkan selalu terpenuhi. Karena Arka selalu memberikan jatah bulanan yang begitu fantastis untuknya. Dan Ayle tak ingin kehilangan kehidupan seperti ini.

Lain dengan Aninda yang tak bisa menyembunyikan kesedihan atas apa yang baru ia lakukan. Tiket ke Perancis yang ia sangat inginkan, kini malah dia berikan ke Madunya. Bukan tak mampu kesana, hanya dulu dia dan Arka tidak punya banyak waktu untuk pergi liburan ketempat-tempat yang memiliki sejarah tersendiri. Apalagi Negara yang dijuluki negara Romantis itu.

Aninda memandang Bingkai Pernikahannya dan menatapnya Lekat lantas tersenyum. "Hanya sementara, Sayang. Setelah itu kita akan bahagia.." Ucapnya penuh keyakinan.

.

.

.

.

.

Dipesawat menuju Negara Perancis atau lebih tepatnya ke ibukota Paris. Negara Love yang romantis.

Tak pernah sekalipun Alina bermimpi, bisa pergi ke Ketempat yang pernah teman-temannya ceritakan sebagai Impian mereka untuk liburan. Ia, jangankan Berharap, bermimpi saja Alina tak berani.

Alina nampak Tegang, kala duduk dihadapan laki-laki yang sekarang berstatus Suaminya. Jari-jarinya bertautan dan bergetar. Takut menatap Laki-laki yang terpaut usia jauh diatasnya, Alina pun menatap Bangunan mewah yang ia singgahi. Jet pribadi yang disewa Suaminya, ternyata Keindahannya tak main-main. 'Kira-kira berapa sewanya ya? Pasti mahal sekali. Pantas saja Mas Arka bisa membeliku dua miliar..' Alina menggelengkan kepalanya, Apa yang barusan ia tanyakan sendiri. Tentu saja mahal, Laki-laki yang menikahinya itu bukan dari kalangan biasa.

Arka menautkan kedua alisnya, walau tak begitu memperhatikan Istri kecilnya, namun ia sempat sejenak menangkap Sikap Gadis muda didepannya. "Kenapa?" Tanyanya.

Eh. Alina sontak menoleh kepada Arka. Hingga sepersekian detik, mata mereka saling bertemu. Namun Arka langsung memalingkan wajahnya, ia tak boleh terjerat dengan Gadis muda yang akan menjadi Ibu yang melahirkan Anaknya. Tidak, Hanya Aninda Cintanya, wanita yang Ia kagumi sedari dulu. Walau Alina cantik, masih muda, porsinya sangat pas untuk gadis seusianya, sempurna pula. Tetap saja, Arka laki-laki yang normal. Cinta bisa datang kapan saja.

Seteleh menempuh penerbangan selama kurang lebih 21 jam dengan 2 kali Transit. Akhirnya Alina dan Arka sampai di Bandara paris Charles de Gaulle. Alina tak bisa menyembunyikan wajah binarnya, kala menginjakkan kaki pertama kali di negara Perancis. Begitu pula Arka, namun sayangnya tidak bersama Wanita yang dicintainya.

30 menit perjalanan menuju Hotel yang sudah disiapkan Aninda, Akhirnya pengantin baru sampai didalam kamar, diantar oleh Seorang pria yang sudah disiapkan juga oleh Aninda.

Alina sangat kagum saat memasuki kamar yang sangat luas, Ranjang King Size dengan kain warna putih, dan diatasnya bertebaran kelopak mawar merah yang berbentuk hati, Aromaterapi yang menenangkan langsung menyeruak keindra penciuman Pengantin baru. Alina dan Arka menelan salivanya masing-masing. Apalagi Alina, yang belum punya pengalaman apa-apa, tentu saja itu membuatnya takut sekaligus malu.

Arka tak menyangka, Aninda dan Ayle ternyata menyiapkan Honeymoonnya dengan Alina sangat Matang. entahlah kapan mereka merencanakannya.

Mata setajam elang itu menoleh keistri mudanya. Arka dapat melihat raut ketegangan diwajah Alina. "Ada apa?"

Alina sontak menggeleng.

Arka menarik sebelah ujung bibirnya. Pergaulan jaman sekarang, Sudah tentu berbeda dengan dulu. Ia tak percaya, jika masih ada gadis yang menjaga kehormatannya dijaman ini, terlebih Usia Alina sudah memasuki fase dewasa, untuk menjalin hubungan dengan laki-laki. Sudah pasti Alina tidak..

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Puspita Sari

Puspita Sari

lagian kalo cuma sewa rahim kayanya ga perlu sampe nikah deh cuma pake surat perjanjian gtu kan ....itu si ayle knp pake dinikahin ...tapi ga tau juga sih setau aku ya gtu kalo cuma status surrogate mother ga perlu nikah kan

2025-01-05

0

nandayue

nandayue

tidak perawan?

2023-02-16

0

nandayue

nandayue

itu cuma bayanganmu nin..

2023-02-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!