Rahim Yang Ketiga

Rahim Yang Ketiga

RYKT Part 1 Prolog

#Rahim yang ke Tiga

#Part 1

"Lahirkan satu anak untukku dan suamiku. Dan aku akan memberikan 1 Miliar seperti yang kamu inginkan!" Ucap wanita berusia 32 tahun itu tanpa keraguan.

Dia adalah Aninda Fahira, Istri Tuan Arkana Winata. Seorang Pengusaha dibidang industri yang saat ini berada dipuncak kejayaan. Namun siapa sangka, 10 tahun menikah, mereka tak kunjung punya anak. Terlebih seteleh Aninda divonis Penyakit mematikan, hingga rahimnya harus diangkat.

Wanita mana sih, yang tidak ingin mempunyai keturunan dari rahimnya sendiri? Semua wanita pun ingin, termasuk Aninda. Namun takdir tak berpihak padanya.

Tuntutan keluarga Arka yang ingin mempunyai pewaris keluarga, dan dirinya yang ingin menimang Anakpun membutakan matanya. Aninda membeli rahim Sahabatnya sebesar 1 miliar, hanya untuk memberikan 1 nyawa kepada Suaminya, Darah daging Arka yang akan dianggap dan diakui Anak kandungnya kelak.

Ayle Zivara tersentak mendengar Ucapan Sahabatnya yang diluar batas. Tak ada wanita yang ingin berbagi dengan kondisi apapun, namun kenapa Sahabatnya bisa sebodoh itu. Bukankah Pernikahan itu memang harus melewati suka dan duka bersama, lantas apakah itu yang dinamakan suka duka bersama?

Ayle tersenyum miris membayangkan kisah hidup sahabatnya yang disangka Harmonis ternyata menyimpan begitu banyak dramatis.

"Setelah aku mengatakan iya, kamu tidak akan bisa menarik kata-katamu lagi, Nin... Lebih baik fikirkan sekali lagi!" Kilah Ayle berusha memberi penerangan untuk sahabatnya yang mungkin saat ini sedang tersesat jalan.

"Tidak. Aku serius. Arka pun sudah setuju! Plis, hanya kamu yang aku percaya untuk menampung benih Arkana." Ucap Aninda lirih penuh permohonan.

Harapannya kini adalah Ayle. Ia sangat berharap, Ayle mau menyewakan rahimnya untuk mengandung Calon anaknya. Walau bukan ia yang melahirkan, namun Anin berjanji akan memberikan yang terbaik untuk Anaknya kelak.

"Kamu tenang saja, Kamu dan Arka tidak akan berhubungan secara langsung. Aku sudah menyiapkan dokter kandungan terbaik untuk melakukan Inseminasi Buatan... ." Imbuhnya.

Jelas sangat tidak rela, bila Laki-laki yang dicintai menyentuh wanita lain. Aninda ingin main bersih tanpa kontak fisik.

Ayle nampak termenung menerawan jauh menatap luar pintu kaca dari dalam Cafe yang dijadikan tempat pertemuan menegangkan keduanya.

...Rahim Yang ke 3...

.

.

2 tahun kemudian.

"Bagaimana hasilnya? kuharap yang ke 24 kali ini berhasil" Ucap arkana dengan raut wajah menegangkan.

2 tahun sudah ia menunggu istri mudanya mendapatkan kabar baik dari hasil inseminasi buatan yang dilakukan dari 2 tahun yang lalu.

"Ay, Ayo katakan! Positif kan? Aku yakin positif. Aku tidak sabar lagi menimang Putranya Arka, iya kan sayang..." Celetuk Aninda semangat.

Arka mengangguk menanggapi Istri tercintanya. Kebahagiaan Aninda adalah semangatnya. Ia akan berusaha melakukan apapun untuk membuat Sang Istri Bahagia. Seperti janji suci pernikahan yang telah ia Ucapkan 12 tahun yang lalu.

"Maaf. Aku belum positif!"

Arka dan Aninda tersentak mendengar jawaban Ayle. 2 tahun sudah, tapi mengapa Ayle belum hamil juga. Siapa sebenarnya yang bermasalah? Ayle atau Arka?

"Kok bisa sih? Seharusnya kamu sudah hamil, Ay. Apa test pack nya salah? Coba kamu ulangi lagi dengan test pack yang baru!" Kilah Ayle tidak terima dengan Jawaban Sahabatnya.

"Aku sudah mengulangnya tiga kali, Nin. Hasilnya memang sama! Aku belum hamil--..."

"Belum atau tidak bisa?" Tanya Arka dengan nada mengejek. Ia sudah lelah dengan Istri Sirinya yang selalu saja mengatakan belum, padahal jika ayle tidak bisa memberinya Anak ia tak masalah.

Arka tidak pernah mempermasalahkan Anak kepada Istri pertamanya, Namun Aninda yang selalu menuntut Anak darinya. Seorang anak memang menjadi tali yang semakin mengikat kuat Antara Orang tuanya. Tapi jika yang diatas belum mengizinkan, lantas manusia bisa apa?

Pernikahan tidak harus sempurna karena hadirnya Buah hati yang melengkapi.

"Sudahlah sayang...Kita jangan terlalu berharap sama dia." Imbuhnya kepada sang istri.

"Ar, aku minta maaf.. ini diluar kuasaku!" Sahut Ayle.

"Cukup Ayle. Saya sudah sangat sabar menunggu 2 tahun! Kamu sudah memberi harapan palsu kepada kami!"

Aninda merasa kecewa, bukan pada Ayle ataupun Arka. Melainkan pada dirinya sendiri. Ia merasa dititik paling rendah. Sebegitu Susahkah Ia memiliki Anak? Hingga bahkan menyewa rahim lain untuk mengandung calon anaknya pun tuhan tidak mengizinkan.

Aninda berbalik berlari keluar dari kamar Ayle. Kepergiannya membuat Arka dan Ayle Terkejut. Ayle yang hendak mengejar diurungkan, karena Arka lebih dulu Mengejar Aninda.

...Rahim Yang ke 3...

.

.

.

Seorang gadis berlari tergesa-gesa sambil sesekali menoleh kebelakang, dimana dua pria botak berbaju serba hitam kini masih mengejarnya.

Mereka adalah Suruhan Anak buah dari tempat terkutuk yang sangat Alina benci. Ayahnya yang selalu mabuk-mabukan dan berjudi, hingga melakukan segala cara untuk menyalurkan hobinya, bahkan sampai meminjam uang kebeberapa orang. dan salah satunya adalah pemilik tempat mucikari, ibunya juga terjerumus kedalam kubangan Lumpur hitam karena dibuat Sandera sampai Ayahnya melunasi seluruh hutangnya.

Namun bukannya melunasi, Ayahnya malah semakin menjadi. Hutang yang lama belum dilunasi, namun malah menambah lagi. Sampai kini akhirnya Ayahnya tak sanggup membayar dan malah menyerahkan Putri semata wayangnya yang baru lulus SMA satu tahun yang lalu untuk dijadikan Alat penebus hutangnya.

Alina Anandyra, Gadis berusia 19 tahun itu semakin menambah laju kakinya saat menyadari dua pria itu semakin dekat.

"Sialan. Kenapa mereka masih mengejarku sih?" Umpat Alina Ngos-ngosan. Nafasnya memburu dadanya naik turun.

Saat menyadari belakangnya seperti tidak ada suara teriakan memanggil nya lagi, Alina pun berhenti dan menoleh kebelakang. Hanya orang-orang yang sedang berlalu lalang yang nampak. Gadis itu mengendarkan pandangannya kesana kemari, namun dua sosok hitam itu tidak kelihatan batang hidungnya.

"Syukurlah mereka tidak mengejar lagi!" Ucap Alina Lega. Ia menghembuskan nafasnya perlahan, menetralkan Jantungnya yang memompa begitu cepat.

Saat ia hendak berjalan lagi. Tiba-tiba Sebuah tangan menariknya dan menguncinya.

"Ketangkap kamu, gadis kecil. Kelinci kecil mau lari dari kita, bos!" Ucap Pria botak A.

Mereka berdua Tertawa bersamaan. Alina yang merasa dunianya akan hancur bila dibawa oleh dua pria itu pun meronta, namun sialnya tenaganya kalah jauh.

"Diam!! Atau Ayahmu kami bunuh!" Tegas Pria botak B, yang tak lain adalah Bos sang pria A.

Alina sudah capek mendengar kalimat tersebut. Setiap yang datang pada ayahnya dulu, selalu saja mengancam. Hingga ibunya pun mengalah dan menyerahkan dirinya sendiri untuk menebus Hutang Suaminya. Ibunya harap Sang suami akan bertaubat setelah itu, namun ternyata malah semakin menjadi-jadi.

"Kalau kalian mau bunuh, bunuh saja dia! Aku tidak perduli! Tapi Lepaskan Aku!!" Berontak Alina.

Dua pria itu tertawa lagi mendengar Ucapan Gadis yang mereka tangkap. Tentunya akan menjadi ladang Pundi-pundi Rupiah bagi Bos besar mereka.

"Ahhkk" Pekik Pria yang mengunci tangan Alin.

Alin menginjak kakinya kuat menggunakan Sepatunya. Seteleh terlepas ia berbalik melayangkan dua tinjuan diperutnya dan menendang lututnya hingga membuat Pria itu meringis kesakitan.

"Kelinci kurang ajar!!" Umpat Pria itu memegangi Perutnya.

Usaha Alin tidak sampai disitu. Saat pria B yang berusaha menangkap dari belakang, ia langsung berbalik dan menendang Aset berharga kebanggaan kaum adam.

"Aahhhkkkk sakiitt...Sialan kaaauuu..." Pria B langsung menunduk berjongkok memegangi Aset berharganya yang Rasanya Ngilu sakit dan nyut-nyutan.

Alin pun sempat meringis membayangkan seperti apa rasanya. Begitu juga pria A yang langsung ikut menutupi Aset berharganya.

"Kau mau juga?" Tanya Alina, Ia sudah siap bila kakinya diperlukan lagi. Menghancurkan dua Aset sekaligus. Pria B menggeleng keras, tanpa Ba Bi Bu, Alina langsung berlari menjauhkan diri lagi.

"Cepat kejar!" Sentak Pria B. Pria A dengan Cepat mengejar Alina lagi. Seakan tenaga pria itu tak ada lelahnya.

Alina mengumpat kesal. Harusnya ia tak memberi kesempatan, malah kini dirinya yang terjebak lagi.

"Berhenti kau kelinci!!" Teriak Pria B.

Jalanan Sepi karena ia salah belok jalan. Bukannya kejalan raya yang banyak dilalui orang malah kejalanan yang jarang dilewati orang.

"Pliss, Siapapun tolong aku. Aku janji akan melakukan apapun untuk menebusnya!!!" Janji Alin dalam hati disela nafasnya yang terputus-putus.

Bersambung...

*

*

*

Note : Usahakan hargai karya orang ya guysss... Dukungan kalian adalah semangat Othor.

Jangan lupa Like, Komen, Vote rating 5, fav, and Share..

kembang Lopee untuk kalian, see you***...

Terpopuler

Comments

𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐

𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐

Ini ntar yg jadi kandidat ketiga, hehe

2023-02-14

1

𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐

𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐

Jangan maksa gitu dong mbaaaa ih

2023-02-14

0

𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐

𝕾𝖆𝖌𝖊🄶𝖗𝖊𝖊𝖓92࿐N⃟ʲᵃᵃ࿐

Loh bentar itu kok jd istri muda gimana

2023-02-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!