MISTERI LIEN FENG

" ah ya , pamanmu bilang saat Lien feng berusia Delapan belas tahun maka kekuatan yang ada di dalam dirinya akan muncul, jadi jangan aneh jika dalam usia itu Lien feng seperti orang aneh "

" nah kan , adik Lien feng bukannya sudah delapan belas tahun bulan lalu. apakah kekuatan yang di maksud paman ini "

" bener juga , tapi kekuatan apa sih ibu gak tahu. apa dia bisa mendengar suara hantu " ucap sang ibu bergidik ngeri.

" jangan bicara yang aneh-aneh deh bu "

" ya kan bisa saja "

" sudahlah bu, jangan di bahas lagi. " ia pun membawa ikan untuk di bersihkan.

sedangkan sang ibu pergi mencari suaminya.

" yah " seru sang istri saat melihat suaminya duduk di depan rumah.

" ada apa bu "

" ayah masih ingat tidak apa yang di katakan Feng Hua sebelum ia pergi "

sang suami pun mencoba untuk mengingatnya, dan ia pun mengangguk kepala.

" nah kinikan Lien feng berusia delapan belas tahun, jadi apakah ini bagian awal kekuatan dia muncul "

" maksudnya ibu "

" tadi kata yanbie, saat mereka pulang Lien feng berhenti dan melamun lagi seperti nya dia mendengar sesuatu sehingga dia berhenti, namun saat di tanya dia mengatakan tidak ada apa-apa, ibu jadi khawatir yah "

" ibu tenang saja semoga tidak terjadi sesuatu pada Lien feng "

" tapi yah sebenernya keluarga ayah itu keturunan apa sih, bukankah kakek ketiga seperti itu dan ayah Lien feng juga seperti itu "

" entahlah bu ayah juga bingung "

namun sebenarnya dia tahu keluarganya seperti apa, karena takut jika sang istri kaget maka dia berusaha untuk menutupinya.

" ah sudahlah lebih baik ibu goreng ikan saja " kesalnya karena sang suami tidak memuaskan pertanyaan dirinya. ia pun pergi ke dapur .

sang suami pun memejamkan matanya, saat ini ia benar-benar merasa takut kejadian itu terulang kembali.

" resiko memiliki darah campuran seperti ini, selalu di hantui rasa ketakutan akan kehilangan anggota keluarga " gumamnya dalam hati.

" paman kenapa tidak masuk " tanya Lien feng.

" nanti saja , oh ya Lien . apakah kamu ada niat pergi dari desa ini "

Lien feng pun menggelengkan kepalanya dan berkata " Lien hanya ingin menemani paman, bibi dan kakak di sini . Lien tidak mau terlalu jauh dari kalian, karena Lien hanya memiliki kalian saja di dunia ini "

sang paman pun merasa benar-benar bersalah telah menyembunyikan sesuatu hal yang amat besar dalam hidup Lien feng.

namun apadaya ia tidak mungkin membicarakan hal ini secara gamblang pada Lien feng. sebab di umur saat ini anak muda akan di penuhi emosional yang besar. jadi jika dia mengetahui dengan tiba-tiba maka hal yang tidak di inginkan akan terjadi.

" Lien , apakah kamu akan menyayangi kamu jika kami memiliki kesalahan pada dirimu "

" paman , kesalahan apapun yang paman lakukan pada Lien , Lien tidak akan marah. karena Lien tahu paman melakukan hal itu demi kebaikan Lien " ucapnya sambil memegang tangan sang paman.

sang paman pun mengangguk kepala dan berkata " jika itu kesalahan dari orang tuamu bagaimana "

" maksudnya paman "

sang paman pun hanya menggeleng kepala dan berkata " kan seumpama "

" oh apapun itu paman , Lien percaya semua yang kalian lakukan demi kebaikan Lien "

sang paman pun terharu mendengar jawaban itu sang ponakan. sang paman pun berdiri dan mengelus kepala Lien feng.

" baiklah ayo kita masuk, sepertinya bibiku telah selesai memasaknya "

Lien feng pun mengangguk kepala dan berdiri.

" maafkan paman Lien, ini semua demi kebaikan kamu dan amanah dari kedua orang tuamu " ucap sang paman dalam hati.

" loh kemana kak qie " tanya Lien saat tidak melihat salah satu sang kakak sepupunya.

" dia sedang berada di desa tetangga, ada temannya yang sedang menikah jadi dia menemani temannya " jawab sang bibi

Lien feng pun mengangguk kepala.

" ayo makan "

sang bibi pun mengambil nasi dan lauk pauk untuk sang suami, lalu sang anak dan Lien feng.

" terimakasih bibi "

sang bibi pun tersenyum dan mengangguk kepala.

mereka berempat pun menikmati makanan mereka.

lima belas menit kemudian.

mereka pun selesai makan.

Lien feng pun membantu sang bibi membersihkan tempat makan tersebut.

" Lien kamu duduk di depan bersama paman dan kakakmu saja, biar ini bibi yang melakukannya "

" biar saja bi, setelah ini Lien akan bergabung dengan mereka "

Lien feng pun meneruskan aktivitasnya .

" kamu itu anak baik Lien, kenapa harus ada kejadian seperti ini " keluh sang bibi dalam hati.

ia sangat takut kehilangannya , karena Lien benar-benar sudah di anggap anak kandungnya.

" kenapa bibi bengong "

" eh tidak apa, tiba-tiba bibi kepingin buah persik "

Lien feng pun menghentikan aktivitasnya dan berkata " apakah bibi sedang hamil " alasan sang bibi.

" hust kamu ini , bibi sudah tua mana bisa hamil lagi " jawabnya sambil memukul lengan Chen dengan pelan.

" ya siapa tahu, lagian bibi kok pengen buah persik "

" iya juga ya, ah sudahlah jangan di bahas. toh nanti rasa pengen ini hilang "

Chen lie pun menggelengkan kepalanya. dan meneruskan aktivitasnya.

setelah selesai, Lien feng pun menghampiri paman dan kakak sepupunya.

" paman "

" kenapa Lien "

" dimana buah persik yang lebat ya di sini "

" untuk apa hemmm , kamu pengen buah itu "

" bukan Lien paman tapi bibi " ucapnya sambil duduk.

sang paman pun langsung berdiri dan berkata " kamu serius bibi kamu menginginkan buah itu "

Lien feng pun mengangguk kepala dan berkata " memangnya kenapa paman "

sang paman pun langsung bergegas masuk kedalam menemui sang istri .

" paman kenapa kak "

" jika ibu sudah menginginkan buah itu tandanya akan ada adik " sahut sang kakak dengan santai.

" tapi bibi bilang , bibi sudah tua dan tidak biaa hamil "

" ah itu alasan bibimu saja , buktinya saat ia kepengen buah itu. eh tiba-tiba dia hamil kakakmu si qie "

" eh serius , jadi jika bibi tiba-tiba kepengen buah itu maka dia sedang hamil "

" hemmm bisa jadi iya bisa enggak "

" aish kau ini kak, orang kita ingin memiliki adik kok Kakak kayak tidak suka "

" bukannya tidak suka, mengurus kalian berdua saja membuat kepala kakak pecah "

" apa iya kak "

" ah sudahlah , kau ini selalu saja menjawab "

" kan di tanya kak, jadi di jawablah "

" Lien " ucap sang kakak sepupunya dengan nada naik satu oktaf.

Lien feng pun hanya tersenyum meringis saja.

memang benar sewaktu kecil sang kakak kewalahan mengatur mereka berdua. sampai sekarang saja Lien feng dan qie selalu membuat ulah.

di sisi lain.

" ibu , ibu.... " teriak sang suami

" ada apa sih yah "

" apakah ibu benar menginginkan buah persik "

sang istri pun mengangguk kepala. dan sang suami pun langsung menggendongnya dengan rasa bahagia.

" ayah kenapa sih, turunkan ibu " Ucapnya sambil memukul pundak sang suami.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!