MISTERI SUARA DI DALAM MIMPI LIEN FENG

" ampun kak, Lien kan tidak menyebutkan nama kakak " sambil mencoba melepaskan tangan sang kakak dari telinganya.

" ya jika kakak tidak masuk pasti kamu sebut "

mereka berdua pun tertawa terbahak-bahak.

" Feng Hua, seilien , anakmu di sini sangat bahagia , jadi kalian jangan khawatir masalah Lien feng " ucap sang bibi dalam hati. melihat Lien feng tertawa lepas itu.

" baiklah bibi keluar dulu "

mereka pun berhenti tertawa dan mengangguk kepala.

" lanjut makanmu " ucap sang kakak.

" Kakak sudah makan "

" sudah "

Lien feng pun mengangguk kepala dan melanjutkan makannya yang sempat tertunda.

" dimana kak qie " ucap Lien hua dengan mulut penuh dengan makanan itu.

" Lien.... " teriak sang bibik yang tahu Lien feng sedang makan sambil berbicara.

Lien feng pun langsung diam dan memakan makanannya.

setelah makan, ia pun bergegas membereskannya.

" Lien pergi mancing yuk, kayaknya enak deh mancing di sungai di ujung sana "

" apa di bolehkan sama bibi kak "

" nanti kakak yang bicara dengan ibu "

" baiklah , Lien akan menyiapkan bahannya "

mereka berdua pun pergi masing-masing.

" Bu "

" ada apa hemmm "

" sepertinya adik bosan di rumah , boleh tidak saya ajak pergi mancing di sungai ujung sana "

" iya juga sih anak itu selalu tidak betah berdiam diri , ya sudah tapi ingat kaga dia jangan sampai dia sendirian dan kamu lengah "

" iya iya Bu saya paham "

" bagiamana Kakak " ucap Lien yang melihat sang kakak menghampirinya ,dan ia sambil mencari cacing sebagai umpan ikan itu.

" beres "

Lien feng pun makin semangat mencari cacing sebagai umpan itu kala mendapatkan izin jika ingin pergi memancing.

selama ini dia memang patuh terhadap bibi tali berbeda dengan ia pergi kehutan itu. entah kenapa dirinya selalu kesana .

setelah mendapat cacing yang lumayan banyak Lien feng pun menghentikannya .

" kak ayo "

mereka berdua pun pergi ke arah sungai dengan hati riang.

" dimana anak-anak Bu " ucap sang suami. saat ia melihat sang istri tengah sibuk di dapur.

" Lien dan yanbie pergi memancing di sungai ujung sana , kan ayah tahu sendiri Lien feng orang nya tidak pernah bisa diam . yanbie sengaja mengajaknya pergi memancing agar Lien feng tidak memikirkan soal mimpinya itu "

" ah mimpi itu pasti membuat dia bingung "

" yah apakah kita tidak menjelaskan ini semua pada Lien feng, dia kan sudah besar " ucap sang istri yang mendekati sang suami.

" jangan ngaco kamu , kalau Lien sampai tahu dan nekat pergi ke dunia sana bagaimana"

" tapi yah , apakah ayah tidak kasian jika Lien begitu . dia pasti selalu sedih dan berdoa karena yang ia tahu kedua orang tuanya telah tiada "

" iya ayah tahu , tapi tanggung jawab kita pada Feng hua dan seilien bagaimana , jika mereka datang dan menanyakan keberadaan Lien feng yang sudah pergi ke dunia sana "

" iya sih yah , namun lambat laun pasti Lien feng tahu yang sesungguhnya dan dia pasti sangat marah jika kita menyembunyikan hal ini "

" untuk saat ini biarkan dulu Bu, dan kita lihat nantinya "

sebenarnya sang paman sudah memikirkan hal ini , karena lambat laun pasti Lien feng tahu yang sesungguhnya.

entah itu tahu sendiri atau tahu dengan cara lain.

lanjut di sisi Lien feng.

" di sebelah sana sepertinya banyak ikannya Lien " tunjuk sang kakak.

" kita berpisah saja kak "

" eh tidak-tidak , jangan berpisah "

" lah kenapa kak "

sang kakak pun bingung harua menjawab pertanyaan dari Lien feng.

" oh ya kan kamu tahu kakakmu ini tidak pandai memancing , jika kakak tiba-tiba mendapatkan ikan bagiamana coba . jika kamu dekatkan kamu bisa membantu kakak "

ide itu pun muncul seketika.

" benar juga ya , ya sudah ayo kita kesana "

akhirnya mereka pun langsung pergi ke arah yang di tunjuk yanbie.

setelah sampai mereka pun mulai memancing.

" adik " seru sang kakak yang tiba-tiba umpannya di makan ikan.

Lien feng pun langsung bergegas membantu sang kakak.

" benarkan disini banyak ikannya "

Lien feng pun mengangguk kepala saat ikan itu berhasil di tarik ke atas.

mereka pun melanjutkan memancingnya.

" wah... saya dapat kak, ini lebih besar dari ikan kakak " seru Lien feng senang .

sang kakak pun tidak mau kalah , ia terus menatap Pancingnya dan memfokuskan perhatian.

pancingnya pun bergerak tanda ikan pun memakan umpannya. dengan segera yanbie menarik Pancingnya.

" wah kakak juga dapat ikan besar "

Lien feng pun semakin semangat memancingnya.

hingga tidak terasa hari mulai Sore.

" adik Lien , ikannya sudah banyak ayo pulang "

" tapi kak ini masih seru "

" besok kita pergi lagi memancing "

Lien feng pun terpaksa mengangguk kepala.

dan mereka pun membereskan alat pancing mereka . setelah itu mereka pulang sambil membawa ikan hasil pancingannya.

" tolong "

Lien feng diam sejenak dan bergumam dalam hati " suara itu lagi "

ia pun menoleh ke kanan dan kiri. hal itu pun di lihat yanbie.

" ada apa adik Lien "

" eh tidak ada apa-apa kak " ucap Lien hua berbohong.

mereka pun melanjutkan perjalanan menuju rumah.

sepanjang perjalanan Lien feng terus memikirkan soal suara itu.

" Bu , ibu .... " teriak yanbie.

" kau ini kenapa teriak-teriak begitu ha "

yanbie pun mengedipkan matanya dan melirik ke arah Lien feng yang sedang diam saja. sehingga sang ibu mengangguk kepala dan ia pun memegang tangan Lien feng lalu berkata " apakah banyak ikan nya Lien "

" eh ya bi, kami mendapatkan ikan yang besar-besar iya kan kak "

" iya bu , nih lihat " sambil menyodorkan tempat penyimpanan ikan yang terbuat dari bambu.

" wah lumayan ini, ya sudah Lien kamu mandi dahulu biar kakakmu yang membantu bibi "

Lien feng pun mengangguk kepala dan masuk ke kamar untuk mengambil perlengkapan mandi.

" ada apa lagi " ucap sang ibu pelan.

" yanbie tidak tahu bu, tadi adik Lien sempat berhenti dan bengong lagi saat kami ingin pergi dari sungai itu . sepertinya adik Lien mendengar suara itu lagi bu, namun saat yanbie tanya dia tidak menjawab apa yang terjadi "

" aduh... kenapa jadi begini sih "

" Bu , apakah paman dan bibi pernah berkata sesuatu sebelum paman dan bibi pergi "

sang ibu pun mencoba mengingat-ingat.

" ah ya , pamanmu bilang saat Lien feng berusia Delapan belas tahun maka kekuatan yang ada di dalam dirinya akan muncul, jadi jangan aneh jika dalam usia itu Lien feng seperti orang aneh "

" nah kan , adik Lien feng bukannya sudah delapan belas tahun bulan lalu. apakah kekuatan yang di maksud paman ini "

" bener juga , tapi kekuatan apa sih ibu gak tahu. apa dia bisa mendengar suara hantu " ucap sang ibu bergidik ngeri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!