Bab 04

Waktu terus berlalu....

Tak selang berapa lama, Icha lulus dari SMA yang ditempuh sekarang.

Beberapa hari kemudian Ibu Farida dan Icha segera mendaftar ke Universitas yang dimaksud sebelumnya.

Dan Icha diterima di Universitas tersebut.

Hal itu tentu saja Icha merasa sangat senang. karena Universitas tersebut, adalah Universitas ternama.

Selang berapa lama kemudian, ada kabar dari pihak kampus, bahwa Icha harus mulai masuk di hari dan tanggal yang sudah ditentukan oleh pihak kampus.

Kebetulan tanggal yang ditentukan oleh pihak kampus tersebut kurang dua hari lagi.

Jadi Icha harus mempersiapkan segala kebutuhan yang akan dibawa ke luar kota tersebut.

Setelah semuanya rampung, maka semuanya bersiap-siap untuk segera berangkat.

Kebetulan Ibu Farida dan pak Hartono mempunyai mobil sendiri, jadi semuanya bisa ikut mengantarkan Icha dalam satu mobil tersebut

Setelah semua perlengkapan masuk dalam mobil, maka semuanya bersiap-siap untuk berangkat. Setelah bapak Hartono mengunci pintu rumah, Maka semuanya masuk dalam mobil, termasuk Ibu Sumiatun. Maka mereka langsung berangkat.

Selama di perjalanan, mereka tidak henti-hentinya bersenda gurau, dan se-sekali menoleh ke kanan dan ke kiri, melihat indahnya pemandangan.

Dan setelah sekian lama di perjalanan...

Tidak terasa sampailah mereka ke tempat yang dituju, yakni tempat kost wanita yang akan ditempati oleh Icha. Selama indekos di sana.

Lalu mereka menurunkan barang-barang keperluan Icha, dan langsung menuju ke dalam ruangan kos tersebut.

Dan ternyata di dalam kos-kosan tersebut sudah ada banyak Mahasiswa-mahasiswa lain yang "IN THE KOST" di sana,. Dan semuanya ramah-ramah.

Dan langsung saja mereka saling berkenalan satu sama lain. Dan setelah itu mereka berbincang-bincang dengan sangat akrabnya.

Dan ternyata sebagian besar dari mereka, banyak yang mengenal Icha secara tidak langsung. Karena Icha sering masuk dalam siaran televisi.

Setelah beberapa waktu kemudian,. Bapak Hartono, Ibu Farida, dan Ibu Sumiatun

berpamitan untuk pulang.

Namun sebelum mereka keluar dari kos-kosan tersebut,. Tak lupa Ibu Farida berbicara dengan semua para penghuni kost di sana.

Ibu Farida bilang...

"Baiklah Adik-adik semua, sebelum kami pulang, kami titip Icha bersama kalian di sini.

Baik-baiklah kalian. Dan jangan saling bermusuhan, karena kalian seperjuangan.

Mudah-mudahan kalian semua sehat selalu, dan apa yang dicita-citakan kalian semoga tercapai.!

Semua yang ada di ruangan tersebut mendengar ucapan dari Ibu Farida, semuanya berucap. Amin...!!!"

Lalu setelah itu, Ibu Farida, Pak Hartono, dan Ibu Sumiatun berpamitan pulang kepada semuanya, termasuk Icha.

Dan mereka langsung menuju ke mobil, dan langsung pulang, dengan di iringi lambaian tangan oleh Icha dan teman-temannya.

Icha sekarang sudah berumur 19 Tahun. Dan tumbuh menjadi Gadis yang sangat cantik, pintar, dan pandai bergaul.

Tentu saja Icha sangat disukai dan disayang oleh teman-teman seperjuangannya.

Waktu terus berlalu...

Kebetulan Icha mengambil jurusan Hukum di Universitas tersebut, dan kuliahnya lancar.

Dan sesekali kalau Icha merasa rindu kepada sang ibu, maka Icha Video CALL mereka.

Setelah sekian waktu lamanya Icha menempuh bangku kuliah, akhirnya Icha memasuki tahap akhir dari kuliahnya.

Dan sayangnya...

Bersamaan dengan itu, Ibu Farida jatuh sakit, dan masuk rumah sakit.

Dan hal itu tentu saja menyita perhatian Icha. Karena bagaimanapun, Ibu Faridah adalah orang yang sangat berjasa dalam karir Pendidikan Icha.

Lagian Icha sudah menganggap Ibu Farida, seperti Ibu kandungnya sendiri, layaknya Ibu Sumiatun.

Jadi saat itu juga, Icha memutuskan untuk langsung pulang menuju rumah sakit, untuk menemui Ibu Farida.

Ibu Faridah terkena serangan jantung, dan itu memang penyakit bawaan yang sejak dulu dideritanya.

Tapi Ibu Farida tidak pernah mengeluh, apalagi membicarakan tentang penyakitnya kepada Icha.

Selang beberapa waktu kemudian, sampailah Icha di rumah sakit tempat Ibu Farida dirawat.

Dan betapa terkejutnya Icha melihat pemandangan di salah satu ruangan rumah sakit tersebut.

Dimana disitu ada pak Hartono dan Ibu Sumiatun "Ibunya,"menangis Ter sedu-seduh sembari memeluk seseorang di ranjang rumah sakit, yang terselimuti kain putih.

Pak Hartono dan Ibu Sumiatun yang melihat kedatangan Icha, langsung menghampiri dan memeluk Icha sembari menangis sejadi-jadinya.

Sembari pak Hartono berkata kepada Icha dengan nada yang lirih dan ter bata-bata....

"Icha,"-I,"-I,"-Ibumu,"-I,"-Ibumu."!!!

Icha yang mengerti maksud dari perkataan tersebut, langsung pingsan seketika.

Rupanya orang yang terselimuti kain putih tersebut adalah Ibu Farida.

Dan ternyata Ibu Farida telah meninggal dunia.

Setelah beberapa saat, Icha sadar dari pingsannya,Icha langsung menangis sejadi-jadinya, sembari memeluk Jasad Ibu Farida yang terbaring kaku di atas ranjang tersebut.

"Ibu.!!. ibu...!! Ibu...!! Jangan tinggalkan Icha Bu...!!"

Ucap Icha dengan suara yang sangat menyayat hati....

Setelah beberapa saat kemudian, datanglah beberapa orang petugas rumah sakit,

Untuk membawa Ibu Farida menuju ambulans.

Dan Icha pun pingsan yang kedua kalinya, karena tidak kuat menahan kesedihan yang mendalam.

Dan Icha pun digotong ke mobil pak Hartono, untuk kemudian ikut mengiringi mobil ambulans yang membawa Jenazah Ibu Farida menuju ke rumah.

Dan sesampainya mobil ambulans ke rumah,

Lalu Jenazah Ibu Farida di bawah ke dalam rumah.

Sedangkan Icha belum sadar dari pingsannya. Dan Icha pun digotong ke dalam rumah.

Dan setelah Icha sadar dari pingsannya,

Icha langsung menghampiri Jasad Ibu Farida, yang disemayamkan di rumah,

Sembari menangis sejadi-jadinya dan memeluk Jasad Ibu Farida.

Ibu sumiatun yang melihat anaknya mengalami goncangan sedemikian dahsyatnya,

maka langsung menghampiri dan memeluk Icha dan menenangkannya, sembari menyeka air mata dan rambutnya yang berantakan.

Begitu dalam kesedihan yang dialami Icha.

Sampai-sampai para tetangga yang akan memandikan Jenazah Ibu Farida, dilarang oleh Icha.

Dengan ucapan dan nada yang keras, Icha berbicara dengan para tetangga yang akan memandikannya tersebut....

"Mau kalian bawa ke mana ibu saya. pergi kalian...!! Pergi...!!"

Ucap Icha kepada mereka....

Ibu Sumiatun yang memeluk tubuh anaknya langsung berkata.

"Icha..!! jangan gitu nak....!! sadar nak, sadar...!!"

Mendengar Ibu Sumiatun menyadarkan dirinya, Icha langsung memeluk Ibunya tersebut dengan se rat-eratnya.

Selang kemudian...

Para tetangga pun membawa Jasad Ibu Farida untuk segera dimandikan.

Sedangkan Icha di papah oleh Ibu Sumiatun menuju ke pemandian Jenazah,

ikut memandikan Jenazah Ibu Farida.

Setelah proses pemandian selesai...

Jenazah dibawa kembali ke dalam rumah untuk segera dikafani.

Para pelayat pun pada berdatangan.

Bukan hanya para tetangga dan kerabat yang datang melayat,

Teman-teman kampus Icha pun semuanya datang untuk menyampaikan bela sungkawa.

Kali ini Icha sudah tenang dan bisa menerima, serta mengikhlaskan kepergian Ibu Farida tercinta.

Dan beberapa saat kemudian,beberapa tetangga bersiap-siap untuk membawa Jenazah Ibu Farida ke pemakaman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!