Setelah selesai berembuk....
Keesokan harinya bapak Hartono langsung membeli sepeda motor untuk keperluan transportasi Icha ke Sekolah.
Icha yang mengetahui hal itu, sangat senang dan gembira, dan semakin bersemangat untuk sekolah.
Dan satu minggu setelahnya...
Icha sudah mulai masuk Sekolah menengah pertama, dengan menggunakan sepeda tersebut. Dan Icha mulai mengikuti mata pelajaran di Sekolah tersebut.
Memang Icha tidak jauh berbeda sewaktu dia masih duduk di Sekolah Dasar.
Dia adalah anak yang pandai bergaul,dan disukai banyak teman. Selain itu, Icha adalah anak yang penyayang dan penyabar.
Jadi pantas kalau dia disukai banyak teman.
Bukan Icha namanya, kalau dia tidak bisa mendapatkan Ranking 1 di Sekolahnya.
Itu dibuktikan juga di Sekolah menengah pertama, yang baru diduduki nya sekarang.
Semua mata pelajaran yang dijalaninya, iya sikat habis dengan nilai di atas rata-rata.
Tak telak, Icha menjadi idola di Sekolahnya tersebut.
Bukan hanya teman-temannya yang mengagumi Icha, tapi semua Guru pun kagum kepadanya.
Icha seringkali diikutkan lomba cerdas cermat oleh pihak Sekolah, baik tingkat Kecamatan, maupun tingkat Kabupaten, Icha meraih juara "1."
Dan berkat kepintaran dan , maka Icha dapat Beasiswa dari pihak Sekolah.
Dan itu berlanjut, sampai Icha duduk di Kelas 3 Sekolah menengah pertama tersebut. Icha selalu, dan selalu mendapatkan ranking, dan selalu menang dalam Kontes-kontes cerdas cermat tingkat Sekolah yang didudukinya itu.
Dan itu membuat Ibu Sumiatun sang Ibu dari Icha, ataupun Ibu Faridah dan bapak Hartono, selaku orang tua angkat dari Icha,
lagi- lagi merasa bangga, dan bahagia melihat Icha.
Ia pun menjadi perbincangan banyak orang,
dan bahkan menjadi Viral di media sosial. Dan bahkan pihak Sekolah pun, sering didatangi orang-orang penting dari Dinas Pendidikan. Mereka datang hanya ingin mengetahui sosok Icha secara langsung.
Tanpa terasa, Icha sekarang memasuki semester akhir di Sekolahnya. Dan sebentar lagi, akan tiba waktu kelulusan Sekolah menengah pertama tersebut.
Dan lagi-lagi Ibu Farida, pak Hartono, dan Ibu Sumiatun berembuk lagi.Membahas perihal Icha, yang segera akan memasuki bangku Sekolah menengah atas, atau SMA.
Dan kali ini yang dibahas bukan lagi transportasi, karena memang sudah ada.
Tapi yang dibahas kali ini adalah, di mana Sekolah yang akan diduduki Icha, saat masuk Sekolah menengah atas nanti.
Dan mereka sepakat, akan menyekolahkan Icha di salah satu Sekolah unggulan, dan ternama di kota.
Waktu terus berlalu...
Dan Icha sekarang sudah lulus dari Sekolah menengah pertama.Dan mereka pun berembuk lagi. Mereka ber- empat duduk bersama di meja makan, di rumah Ibu Faridah, sambil membicarakan hal tersebut.
Langsung Ibu Farida berbicara kepada Icha....
"Icha.."!! "Iya Bu."
Jawab Icha....
"Kami telah bermusyawarah tentang kelanjutan Pendidikan kamu. Dan kami sepakat untuk meneruskan pendidikan kamu, di Sekolah unggulan dan ternama di kota."!
"Bagaimana menurut kamu Nak."?
Tanya ibu Faridah kepada Icha....
Lalu Icha menjawab...
"Saya terserah Ibu saja, Kalau itu memang pilihan yang terbaik menurut Ibu, maka saya setuju.!"
Waktu terus berlalu...
Setelah pendaftaran dibuka di Sekolah menengah atas yang dimaksud, Maka Ibu Faridah dan Icha segera mendaftar ke Sekolah tersebut. Dan Icha pun diterima di Sekolah tersebut.
Selang beberapa hari kemudian...
Icha mulai masuk Sekolah menengah atas di kota tersebut, dengan menaiki sepeda motor yang dulu dibelikan oleh Ibu Farida dan pak Hartono tersebut.
Setelah Icha beberapa bulan menempuh pendidikan di sekolah tersebut, Maka lagi-lagi dan lagi. Icha menyita perhatian di Sekolah tersebut, dengan segala skill dan kemampuannya.
Tapi kali ini lebih spektakuler. Pasalnya Kali ini Icha berada di lingkungan Sekolah elit dan ternama.
Maka ketenaran Icha bukan hanya terkenal di lingkungan sekolah, ataupun tingkat kabupaten. Malah sekarang sampai ke pemerintah pusat. Dan Icha pun sekarang sering dipanggil ke salah satu stasiun Televisi swasta, untuk wawancara.
Sedangkan ibu sumiatun, Ibu Farida, dan pak Hartono mengetahui Icha masuk Televisi, dan diwawancarai seperti itu,mereka semua gembira bukan kepalang. Dan langsung sujud syukur, sembari menonton Televisi, pada saat Icha diwawancarai tersebut.
Mereka langsung berucap...
"Allahu Akbar."- Allahu Akbar."-.Allahu Akbar."
"Alhamdulillah ya Allah." Anakku masuk TV."!!
Dan mereka pun langsung berpelukan dengan perasaan gembira yang tiada tara.Dan mereka menangis dengan tangisan bahagia.
Kini Icha sudah tidak lagi membenahi orang tua. pasalnya sejak dia masuk SMA, Seluruh biaya pendidikannya itu, di tanggung pemerintah dengan Beasiswa yang di terimanya.
Apa lagi sekarang Icha sering keluar masuk TV. Tentu saja Icha mendapatkan "HONOR" dari stasiun TV tersebut. Sehingga Icha bukan hanya dapat penghasilan, akan tetapi Icha sudah bisa mengangkat harkat dan martabat orang tua.
Waktu pun terus berjalan....
Kehidupan Ibu Sumiatun sekarang sudah membaik, karna sampai sekarang masih bekerja di rumah Ibu Farida. Begitu pula dengan Ibu Farida dan pak Hartono. Mereka semakin sukses dengan peternakan lelenya.
Waktu pun terus berjalan....
Sekarang Icha sudah menginjak bangku kelas 3 SMA. Tapi bersamaan dengan itu.
Ibu Farida sekarang sudah pensiun, dari Sekolah Dasar tempat Icha dulu Sekolah.
Dan sekarang Icha sudah memasuki semester akhir, dan sebentar lagi akan memasuki waktu kelulusan.
Dan seperti biasa, Ibu Farida, pak Hartono, dan Ibu Sumiatun bermusyawarah perihal Pendidikan Icha.
Di musyawarah kali ini, mereka bersepakat untuk meneruskan Pendidikan Icha ke bangku kuliah. Kebetulan universitas yang disepakati adalah, Universitas ternama di luar kota. Karena tempat Universitas yang disepakati tersebut berada di luar kota,
Jadi mau tidak mau Icha harus "IN THE KOST."
Dan rencana itu pun, sudah dikonsultasikan dengan Icha sendiri.
Ibu Faridah berbicara dengan Icha.....
"Icha.. Begini nak.! kami sudah berdiskusi tentang kelanjutan Pendidikan kamu. Dan kami sepakat untuk melanjutkan pendidikan kamu, ke bangku Kuliah. Kebetulan Universitas yang kami sepakati yaitu di luar kota.!"
"Bagaimana menurutmu Nak, apa kamu setuju.?"
Tanya Ibu Farida....
Lalu Icha menjawab....
"Baiklah Bu, saya setuju dengan rencana Ibu.
Kalau memang itu yang terbaik, saya setuju saja.!"
Terus Ibu Farida nanya lagi kepada Icha....
Tapi Universitas tersebut ada di luar kota, jadi kamu mau nggak mau harus nge kos,
"Bagaimana, kamu setuju nggak Nak.?"
Terus Icha menjawab....
"Iya. nggak apa-apa Bu. Icha siap, walaupun Icha harus nge kos Icha yakin, keputusan Ibu adalah yang terbaik buat Icha.!"
Mendengar jawaban Icha tersebut, Ibu Farida, Pak Hartono,. Dan Ibu Sumiatun,
terlihat senang mendengarnya,dan tersenyum bahagia. Demikian juga Icha, Terlihat senang terlihat dari raut wajahnya. Karena rencana tersebut, sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh Icha sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments