Bab 02

Setelah semuanya CLEAR....

    Maka sang Guru langsung pamit pulang, kepada Ibu Sumiatun, dan Icha.

"Baiklah Bu Sumiatun dan Icha, kalau begitu Ibu pamit pulang ya.?

Oh iya Bu,  mulai besok Ibu bisa langsung kerja di rumah saya.!  Saya tunggu di rumah Bu ya.?"

Tambah sang Guru, kepada Ibu Sumiatun....

Ibu Sumiatun menjawab....

"Iya Bu, mulai besok saya akan kerja di rumah Ibu.!!"

Jawab Ibu Sumiatun kepada Ibu Guru....

Lalu, Ibu Guru berpamitan kepada Ibu sumiatun, dan Icha.....

"Assalamualaikum.!"

Lalu Ibu Sumiatun dan Icha menjawab....

"Waalaikum salam.!"

Lalu sang  Guru langsung pulang ke rumahnya.

    Lalu keesokan harinya, Ibu Sumiatun dan Icha, bangun pagi-pagi sekali, dan langsung beres-beres rumah, untuk kemudian bersiap-siap pergi ke rumah sang Ibu Guru.

    Setelah Jam 06.00 Pagi, dan pekerjaan rumah sudah beres, Ibu Sumiatun dan Icha, langsung berangkat ke rumah sang Ibu Guru.

Dan sesampainya di rumah Ibu Guru,

Ibu Sumiatun dan Icha, disambut dengan ramah oleh sang Ibu Guru. Kebetulan sang Ibu Guru, tinggal berdua dengan sang Suami, mereka selama hidup berumah tangga tidak dikaruniai anak.

Dan Suami si Ibu Guru sendiri, adalah seorang pensiunan TNI. Dan kesehariannya adalah peternak ikan lele di rumahnya.

Dan permasalahan dari Ibu Sumiatun dan Icha, itu sebelumnya sudah diceritakan kepada sang Suami oleh sang Ibu Guru, Dan sang Suami si Ibu Guru, menyetujui. Rencana sang Ibu Guru, untuk mempekerjakan Ibu Sumiatun, dan membantu Icha anaknya, untuk membiayai Sekolahnya.

    Setelah Ibu Sumiatun disambut sang Ibu Guru dengan sang suami, maka mereka mulai berkenalan. Kebetulan walaupun mereka satu kampung, tapi mereka tidak saling kenal satu sama yang lain. Karena rumah mereka tidak bertetangga atau tidak satu RT. Sang Ibu Guru sendiri bernama "Farida 40 tahun."

dan sang suami bernama  "Hartono 45 tahun."

    Setelah mereka berkenalan, lalu Ibu Guru dan suaminya, mengajak Ibu Sumiatun dan Icha untuk sarapan pagi. Sebelum Ibu Sumiatun memulai kerja, dan Icha berangkat ke Sekolah.

    Setelah keduanya selesai makan,

lalu Ibu Farida sang Guru menyuruh Icha, untuk segera mandi, dan Ibu Farida menyuruh Ibu Sumiatun, untuk segera mengerjakan pekerjaan di rumah Ibu Farida sang guru.

Termasuk membereskan piring, yang sudah dipakai Ibu Sumiatun dan Icha makan tadi.

    Setelah Icha selesai mandi,. lalu Ibu Farida sang guru, menyuruh Icha untuk berpakaian, untuk segera berangkat ke sekolah.

Dengan pakaian seragam Sekolah, yang telah dipersiapkan oleh Ibu Farida sang guru.

Dengan pakaian seragam yang baru, tas yang baru dan sepatu yang baru.

    Tentu saja hal itu, sangat membuat Icha gembira sekali.

"Ya maklumlah."

    Selama ini, Icha belum pernah dibelikan baju baru, tas baru, sepatu baru, dari sang Ibu.

Sejak Icha duduk di bangku sekolah kelas 1 SD,sampai kelas 3 ini, cuma satu kali memakai baju, tas, dan sepatu baru. Yakni mulai masuk sekolah dasar kelas 1, sampai kelas 3 ini.

"Ya miris memang."

    Sekarang Icha berumur 10 Tahun, dan tumbuh sebagai anak periang, cantik, pintar, dan tidak minder lagi. Dan teman-temannya di sekolah pun, tidak berani mem BULLY Icha lagi. Karena mereka semua tahu, bahwa sekarang Icha menjadi anak angkat ibu Faridah sang Guru.

    Icha sekarang mulai disukai teman-temannya, karena selain dia pintar, dia juga berpenampilan baik, dan berperilaku baik. Dan lagi, dia adalah anak angkat sang Ibu Guru Farida.

    Icha sendiri menganggap Ibu Farida, layaknya Ibu kandung. Dan Icha sangat menghormati ibu Farida, dan sopan kepadanya.

    Setiap harinya pulang dari Sekolah,Icha langsung kerumah Ibu Farida, soalnya Ibu Sumiatun ibunya Icha belum pulang, yang kerja di rumahnya Ibu Farida.

Baru ntar sore Ibu Sumiatun pulang kerumahnya, dan Icha ikut bersamanya.Dan begitu seterusnya.

    Hari demi hari berlalu, dan tanpa terasa sekarang Icha sudah duduk di bangku Kelas 6 Sekolah Dasar. Dan kian hari, si Icha makin pintar saja.

Iya  semenjak duduk di bangku Kelas 3 Sekolah Dasar, iya selalu Ranking 1. Tapi bukan karena ia, dijadikan anak angkat oleh ibu Farida. Akan tetapi, itu semua terjadi karena Icha semenjak Kelas 3 SD, bebas dari beban mental dan moral. Dan dia juga rajin belajar.

    Iya sekarang menjadi Anak yang cantik, pintar, dan disegani oleh teman-temannya di Sekolah. Dan itu, membuat Ibu Sumiatun bangga. Dan bahkan bukan hanya Ibu Sumiatun,, Ibu Farida sang Guru pun, beserta Pak Hartono sang suami dari Ibu Farida sang Guru, merasa bangga kepada Icha.

Bahkan Ibu Faridah dan bapak Hartono berencana, akan terus melanjutkan Pendidikan Icha sampai ke Perguruan tinggi.

Karena dinilai, Icha memiliki Potensi, untuk menjadi orang sukses.

Dan hal itu pun sudah dibicarakan kepada Ibu Sumiatun, selaku orang tua dari Icha.

    Ibu Sumiatun mendengar rencana tersebut, tentu saja merasa senang dan bahagia,

lagi pula, apa yang diberikan oleh Ibu Farida dan bapak Hartono, itu dirasa Ibu Sumiatun betul-betul tulus dan ikhlas.

Lagi pula, Ibu Sumiatun dan Icha Putrinya, sudah dianggap keluarga sendiri oleh mereka.

"Kalau dihitung-hitung sih...."

    Mereka tidak mempunyai anak penerus dalam keluarganya.

Jadi, pantaslah mereka memperlakukan Icha sebagaimana Putri kandungnya sendiri.

    Tapi.... Walaupun Ibu Farida dan bapak Hartono begitu tulusnya menganggap mereka keluarga sendiri, Ibu Sumiatun dan Icha sang Putri, cukup tau diri siapa mereka.

Ibu Sumiatun menganggap, keluarga Ibu Farida dan bapak Hartono adalah malaikat penolong bagi dirinya dan putrinya, dengan segala ketulusan dan kebaikannya.

Waktu terus berlalu....

    Dan tidak terasa sekaran, Icha sudah lulus dari Sekolah Dasar di desanya tersebut.

    Icha si Anak pintar tersebut, akan memasuki bangku SMP.

Dan kebetulan, Sekolah menengah pertama, atau SMP tersebut, tidak ada di desanya.

Tapi ada di kampung sebelah, yang jaraknya lebih jauh dari Sekolah Dasar yang pernah ia tempuh sebelumnya.

Jadi mau nggak mau, Icha harus naik kendaraan, untuk mempermudah akses ke Sekolah tersebut.

Dan hal itu dirembukkan oleh Ibu Farida dan bapak Hartono sang suami, kepada Ibu Sumiatun.

   Ibu Sumiatun mendengar rencana tersebut, tentu saja merasa tidak enak hati,

karena walau bagaimanapun juga, itu akan lebih membebani terhadap Ibu Faridah dan sang suami.

Ibu Sumiatun berbicara sama Ibu Farida dan pak Hartono....

"Maaf Ibu Farida dan bapak Hartono.!!"

   "Kalau masalah transport si Icha untuk ke sekolah,

biar saya yang membelikannya sepeda ontel saja, agar tidak terlalu membebani Ibu dan bapak,

lagian gaji saya hasil kerja dari Ibu dan bapak masih ada kok, saya tabung.!!"

   Mendengar ucapan Ibu Sumiatun tersebut...

Ibu Farida dan pak Hartono langsung menegur Ibu Sumiatun.

"Buu.. bukannya kami lancang terhadap Ibu,!!"

   "Kami berembuk hal ini, karena kami tau ,Ibu adalah Ibu kandung dari Icha.

Dan kami tidak ada hak untuk pengambilan keputusan terkait dengan Icha, tanpa sepengetahuan Ibu.

Dan kami tahu Ibu tidak enak hati terhadap kami.

Tapi kami mohon Bu, terimalah ketulusan hati kami untuk membantu Ibu Sumiatun dan Icha.   Lagi pula kami ini sudah tua, dan tidak punya keturunan.Jadi izinkanlah kami untuk berbuat yang terbaik untuk Icha, agar kami menjadi orang yang berguna bagi orang lain disisa sisa hidup kami ini."!

Mendengar kata-kata tersebut...

   Sesaat Ibu Sumiatun terdiam dan tertunduk. Lalu Ibu Sumiatun langsung berdiri dan memeluk Ibu Farida, seraya menangis haru dan bahagia.

Lalu Ibu Farida bertanya sekali lagi kepada

Ibu Sumiatun....

.

"Bagaimana Bu, apa Ibu setuju dengan rencana kami.?"

Lalu Ibu Sumiatun menjawab...

"Iya Bu, saya setuju dengan rencana Ibu dan bapak.

Dan saya sangat berterima kasih sekali sama Ibu dan Bapak, atas semua ketulusan dan keikhlasan yang diberikan kepada kami, karena saya sebagai orang tua dari Icha, tidak mampu membalas kebaikan ibu dan bapak.

Saya hanya bisa berdoa kepada Tuhan.

Semoga kebaikan Ibu dan Bapak dibalas yang setimpal oleh Tuhan.!"

   Mendengar jawaban dan doa Ibu Sumiatun, Ibu Faridah dan pak Hartono langsung berucap  "Amin..!!"

Terpopuler

Comments

Abdul azis

Abdul azis

hebat

2023-03-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!