Bab 4. Kau hamil?

...🍀🍀🍀...

Uwek...uwek...

Zeevana memuntahkan cairan dari dalam perutnya, namun hanya cairan saja. Tidak ada makanan yang ia muntahkan. Sudah 2 Minggu ia seperti ini sejak satu malam bersama pamannya itu dan akhirnya dia memutuskan pergi ke rumah sakit di Paris untuk mengecek kondisi tubuhnya. Dan ternyata ia mengetahui fakta bahwa dirinya tengah berbadan dua.

Wanita itu positif hamil dan ternyata apa yang ditakutkan oleh Xander benar adanya. Zeevana tidak pernah menyangka bahwa ini semua akan terjadi padanya pafahal ia sudah meminum pil KB. Bagaimana dengan masa depannya? Sekolahnya belum usai? Lalu hubungan Xander dan Tessa yang sedang hangat-hangatnya?

"Huft...huft..." Zeevana memegang dadanya yang naik turun setelah memuntahkan cairan terus menerus. "Tenanglah Zeevana, tenang...kau akan baik-baik saja. Semuanya akan baik-baik saja." gadis itu berkata baik-baik saja, tapi hatinya resah. Ia menahan tangis dan berjalan keluar dari kamar mandi dengan langkah gontai.

Ketika Zeevana keluar dari kamar mandi, matanya terkejut saat melihat sosok pria yang ada dihadapannya. Hatinya berdebar dan sontak saja ia memalingkan wajahnya.

'Uncle? Kenapa dia ada disini?'

"Zee...apa kau hamil?" tanya Xander dengan mata yang terus menatap Zeevana. Gadis itu pucat, ia yakin.

"Uncle...kenapa kau sembarangan masuk ke kamarku? Keluar uncle!" alih-alih menjawab pertanyaan dari Xander, ia malah mengusir pria itu dari kamarnya.

Bukannya pergi, tapi Xander malah mendekat dan memegang satu tangan Zeevana. "Jawab uncle, Zee! Kau hamil? Jawab!" sentak Xander tegas.

"A-apa maksud uncle? Aku...tidak..."

"Kau hamil atau tidak, jawab uncle." lugas Xander dengan nada yang tegas namun menusuk ke dalam dada Zeevana.

"Ti-tidak..." jawab gadis itu gugup.

"Tatap mataku Zeevana dan jawab pertanyaanku dengan benar. Kau hamil atau tidak?" tanya Xander dengan cekalan tangan yang masih belum ia lepas dari Zeevana.

"Uncle...lepas...tolong, sakit." pinta Zeevana, yang masih setia memalingkan wajahnya. Sekuat mungkin ia menahan tangis.

'Bagaimana bisa aku mengatakan kalau aku hamil anak uncle? Tidak uncle, aku tidak bisa mengatakannya. Akan banyak yang terluka karena hal ini' batin Zeevana merasa bersalah.

Xander semakin dibuat jengkel dan penasaran disaat bersamaan, Zeevana tidak mau menjawab pertanyaannya. Tapi melihat raut wajah gadis itu, sepertinya ada kemungkinan terburuk.

"Zee, jawab uncle...uncle tidak akan melepaskanmu sebelum kau menjawab pertanyaan uncle." pinta Xander dengan raut wajah dinginnya, ia agak memaksa Zeevana untuk buka mulut.

Kesal, akhirnya Xander memegang dagu Zeevana dan membuat wajah gadis itu berhadapan dengannya karena sedari tadi dia memalingkan wajah.

Xander bisa melihat dengan jelas, gadis itu menangis, bibirnya pucat pasi. Nafasnya terengah. Dan Xander jadi berpikir, apa dugaannya benar tentang Zeevana yang hamil.

"Zee, jawab uncle...kau hamil anak uncle?" tanyanya lembut kali ini.

"Please uncle...jangan bertanya lagi." pinta Zeevana pada Xander, semakin pria itu bertanya. Air mata Zeevana mengalir semakin deras.

"Zee, kau hamil, benar kan?" tanya Xander lagi.

Tok,tok,tok!

Kamar Zeevana di ketuk dari luar dan membuat gadis itu panik sebab sang paman masih belum melepaskan tangannya.

"Uncle lepas!"

"Jawab dulu, uncle!" sentak Xander keras kepala. Ia menatap tajam pada keponakannya itu.

"Zee, Xander? Kalian sedang apa di dalam sana? Kenapa pintunya di kunci?" suara Savana terdengar di luar sana.

"Tidak ada uncle disini mom! Maaf aku menutup pintunya karena aku sedang ganti baju." Zeevana terpaksa berbohong karena ia tak mau ketahuan berduaan dengan Xander di dalam kamar itu.

"Benarkah?" Savana tak percaya. "Baiklah, kalau sudah selesai ganti baju...mari kita makan malam bersama sayang. Mommy akan cari uncle mu juga."ucap Savana lagi.

Setelah tak terdengar suara itu, Zeevana langsung mendorong tubuh Xander dengan paksa untuk keluar dari kamarnya. Meski Xander memohon pada Zeevana untuk menjawab pertanyaannya.

"Baiklah, aku akan bicara denganmu lagi setelah makan malam dan kau harus menjawabnya Zee." ucap Xander sebelum ia meninggalkan kamar itu. Zeevana menahan tangis saat mendengarnya.

****

Semua orang berkumpul di ruang makan, Savana, Darren, Javier, Xander, Zeevana bahkan keluarga Elena juga ada disana. Elena sendiri adalah sahabat dari Savana sekaligus anak tirinya. Savana seumuran dengan Elena dan anak sulung mereka juga hanya berbeda beberapa bulan. Elena memilki anak perempuan bernama Rachel yang berprofesi sebagai model sama seperti dirinya dulu.

"Oh ya Zee, kapan kau akan kembali ke Paris? Apa kau masih lama disini?" tanya Elena pada adiknya itu.

"Lusa, aku akan kembali kesana kak. Sebab masa liburanku hanya sebentar." jawab Zeevana pada kakaknya. Zeevana kemudian melihat ke arah Xander yang berada di kursi tepat di seberangnya. Pria itu menatap tajam dan memperhatikan Zeevana, tapi ia mengacuhkannya.

"Begitukah? Sukses ya Zee..." Elena menyemangati.

"Iya aunty muda ku, kau pasti bisa!" seru Rachel ikut menimpali. Ia sangat sayang dengan aunty mudanya itu.

"Terima--" belum sempat Zeevana menyelesaikan kata-katanya, gadis itu tiba-tiba terdiam.

'Ya tuhan.. kepalaku sangat pusing'

"Zee, kau kenapa sayang?" tanya Javier seraya melihat ke arah anak gadisnya dengan cemas. Disisi lain Xander juga mencemaskan keadaan Zeevana.

"Ma-maaf semuanya, aku sudah kenyang. Aku duluan ya."

"Sudah kenyang bagaimana? Kakak bahkan baru makan 1 suap, aku melihatnya." kata Darren pada kakaknya.

"Pokoknya, aku sudah kenyang. A-aku permisi." gadis itu beranjak dari tempat duduknya, di gelagapan dan wajahnya berkeringat. Savana dan Javier yakin ada yang tidak beres dengan buah hati mereka.

Zeevana berjalan dengan gontai, kepalanya sangat pening dan berat. Hingga tak lama kemudian, dia pun jatuh tak sadarkan diri. Beruntung Xander cepat dan menangkap tubuhnya, hingga tak jatuh ke lantai keras itu.

"ZEE!!" teriak semua orang terkejut melihat Zee tiba-tiba tak sadarkan diri. Terutama Xander.

****

Tak berselang lama kemudian, seorang dokter keluarga Sanderix datang memeriksa kondisi Zeevana. Gadis itu terbaring di atas ranjang kamarnya dan semua orang ada disana. Menatap Zeevana dengan cemas.

"Dokter Edward, apa Putriku baik-baik saja?"

"Iya Mrs. Sanderix, kau tenang saja. Nona muda hanya kelelahan dan kurang istirahat. Wanita hamil trimester pertama biasa seperti ini." jelas dokter Edward yang sontak membuat semua orang terkejut. Berita ini sangat membuat keluarga Sanderix terguncang.

"Ha-hamil?!"

Xander juga tampak syok dengan berita ini, walaupun ia sudah menduga sebelumnya bahwa Zeevana hamil. Namun disaat seperti ini ia masih memikirkan hubungannya dengan Tessa..

...****...

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

kau memang lelaki durjana Xander... di saat Zeevana seperti ini kau malah memikirkan kekasih mu yang curang itu 😡😡

2024-06-14

0

Dewi Zahra

Dewi Zahra

kacau de

2023-05-22

0

Vita Zhao

Vita Zhao

Xander benar-benar ya, masih mikirin Tessa🤬

2023-04-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Xander mabuk
2 Bab 2. Kita sudah melakukannya?
3 Bab 3. Lupakan saja semuanya
4 Bab 4. Kau hamil?
5 Bab 5. Siapa ayahnya?
6 Bab 6. Kekecewaan keluarga
7 Bab 7. Pernikahan Xander dan Zeevana
8 Bab 8. Pesta resepsi
9 Bab 9. Kemarahan seorang ibu
10 Bab 10. 3 Janji Xander
11 Bab 11. Ketenangan sebelum badai
12 Bab 12. Kecurigaan istri
13 Bab 13. Kenapa harus bohong?
14 Bab 14. Ancaman Zee
15 Bab 15. Aku mau berpisah
16 Bab 16. Zeevana Kecewa
17 Bab 17. Bad dream
18 Bab 18. Kecelakaan
19 Bab 19. Murkanya orang tua
20 Bab 20. Javier kecewa
21 Bab 21. Penyesalan Xander
22 Bab 22. Anakku baik-baik saja kan?
23 Bab 23. Kesempatan satu minggu
24 Bab 24. Surat cerai
25 Bab 25. 6 tahun hukuman?
26 Bab 26. Pertemuan bisnis
27 Bab 27. I catch you!
28 Bab 28. Penuh hukuman
29 Bab 29. Siapa Aiden?
30 Bab 30. Cinta tidak akan melukai
31 Bab 31. Dia anakku.
32 Bab 32. Sama-sama egois
33 Bab 33. Axel dan Xander
34 Bab 34. Kedatangan Savana Javier
35 Bab 35. Kekuatan seorang ayah
36 Bab 36. Obrolan ayah dan anak
37 Bab 37. Karma ku
38 Bab 38. Perkara obat tidur
39 Bab 39. Usaha merebut hati
40 Bab 40. Bad mood
41 Bab 41. Teringat luka lama
42 Bab 42. Jangan diangkat
43 Bab 43. Red lamp dari Aiden
44 Bab 44. Butuh banyak waktu
45 Bab 45. Green light dari Savana
46 Bab 46. Menyerah?
47 Bab 47. Jalan-jalan (1)
48 Bab 48. jalan-jalan (2)
49 Bab 49. Luluh
50 Bab 50. Bukan Zeevana yang dulu
51 Bab 51. Mabuk, imut
52 Bab 52. Kesialan
53 Bab 53. Rachel wedding
54 Bab 54. Fakta tak terduga
55 Bab 55. Gejala hamil lagi
56 Bab 56. Mulai ngidam
57 Bab 57. Kemajuan besar
58 Bab 58. Kandungan Zeevana
59 Bab 59. Xander Kecelakaan?
60 Bab 60. Berjalan sampai akhir
61 Bab 61. Menuju hari Bahagia
62 Bab 62. Resepsi pernikahan
63 Bab 63. Tessa berulah
64 Bab 64. Gangguan jiwa
65 Bab 65. Kritis
66 Bab 66. Baby twins
67 Bab 67. Kembalilah sayang kumohon...
68 Bab 68. Cepat sembuh aunty Zee
69 Bab 69. Jesslyn Ivana Dacosta
70 Bab 70. Kebahagiaan keluarga Xander (End)
71 Sekuel One Night Stand With My Uncle
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1. Xander mabuk
2
Bab 2. Kita sudah melakukannya?
3
Bab 3. Lupakan saja semuanya
4
Bab 4. Kau hamil?
5
Bab 5. Siapa ayahnya?
6
Bab 6. Kekecewaan keluarga
7
Bab 7. Pernikahan Xander dan Zeevana
8
Bab 8. Pesta resepsi
9
Bab 9. Kemarahan seorang ibu
10
Bab 10. 3 Janji Xander
11
Bab 11. Ketenangan sebelum badai
12
Bab 12. Kecurigaan istri
13
Bab 13. Kenapa harus bohong?
14
Bab 14. Ancaman Zee
15
Bab 15. Aku mau berpisah
16
Bab 16. Zeevana Kecewa
17
Bab 17. Bad dream
18
Bab 18. Kecelakaan
19
Bab 19. Murkanya orang tua
20
Bab 20. Javier kecewa
21
Bab 21. Penyesalan Xander
22
Bab 22. Anakku baik-baik saja kan?
23
Bab 23. Kesempatan satu minggu
24
Bab 24. Surat cerai
25
Bab 25. 6 tahun hukuman?
26
Bab 26. Pertemuan bisnis
27
Bab 27. I catch you!
28
Bab 28. Penuh hukuman
29
Bab 29. Siapa Aiden?
30
Bab 30. Cinta tidak akan melukai
31
Bab 31. Dia anakku.
32
Bab 32. Sama-sama egois
33
Bab 33. Axel dan Xander
34
Bab 34. Kedatangan Savana Javier
35
Bab 35. Kekuatan seorang ayah
36
Bab 36. Obrolan ayah dan anak
37
Bab 37. Karma ku
38
Bab 38. Perkara obat tidur
39
Bab 39. Usaha merebut hati
40
Bab 40. Bad mood
41
Bab 41. Teringat luka lama
42
Bab 42. Jangan diangkat
43
Bab 43. Red lamp dari Aiden
44
Bab 44. Butuh banyak waktu
45
Bab 45. Green light dari Savana
46
Bab 46. Menyerah?
47
Bab 47. Jalan-jalan (1)
48
Bab 48. jalan-jalan (2)
49
Bab 49. Luluh
50
Bab 50. Bukan Zeevana yang dulu
51
Bab 51. Mabuk, imut
52
Bab 52. Kesialan
53
Bab 53. Rachel wedding
54
Bab 54. Fakta tak terduga
55
Bab 55. Gejala hamil lagi
56
Bab 56. Mulai ngidam
57
Bab 57. Kemajuan besar
58
Bab 58. Kandungan Zeevana
59
Bab 59. Xander Kecelakaan?
60
Bab 60. Berjalan sampai akhir
61
Bab 61. Menuju hari Bahagia
62
Bab 62. Resepsi pernikahan
63
Bab 63. Tessa berulah
64
Bab 64. Gangguan jiwa
65
Bab 65. Kritis
66
Bab 66. Baby twins
67
Bab 67. Kembalilah sayang kumohon...
68
Bab 68. Cepat sembuh aunty Zee
69
Bab 69. Jesslyn Ivana Dacosta
70
Bab 70. Kebahagiaan keluarga Xander (End)
71
Sekuel One Night Stand With My Uncle

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!