...🍀🍀🍀...
Uwek...uwek...
Zeevana memuntahkan cairan dari dalam perutnya, namun hanya cairan saja. Tidak ada makanan yang ia muntahkan. Sudah 2 Minggu ia seperti ini sejak satu malam bersama pamannya itu dan akhirnya dia memutuskan pergi ke rumah sakit di Paris untuk mengecek kondisi tubuhnya. Dan ternyata ia mengetahui fakta bahwa dirinya tengah berbadan dua.
Wanita itu positif hamil dan ternyata apa yang ditakutkan oleh Xander benar adanya. Zeevana tidak pernah menyangka bahwa ini semua akan terjadi padanya pafahal ia sudah meminum pil KB. Bagaimana dengan masa depannya? Sekolahnya belum usai? Lalu hubungan Xander dan Tessa yang sedang hangat-hangatnya?
"Huft...huft..." Zeevana memegang dadanya yang naik turun setelah memuntahkan cairan terus menerus. "Tenanglah Zeevana, tenang...kau akan baik-baik saja. Semuanya akan baik-baik saja." gadis itu berkata baik-baik saja, tapi hatinya resah. Ia menahan tangis dan berjalan keluar dari kamar mandi dengan langkah gontai.
Ketika Zeevana keluar dari kamar mandi, matanya terkejut saat melihat sosok pria yang ada dihadapannya. Hatinya berdebar dan sontak saja ia memalingkan wajahnya.
'Uncle? Kenapa dia ada disini?'
"Zee...apa kau hamil?" tanya Xander dengan mata yang terus menatap Zeevana. Gadis itu pucat, ia yakin.
"Uncle...kenapa kau sembarangan masuk ke kamarku? Keluar uncle!" alih-alih menjawab pertanyaan dari Xander, ia malah mengusir pria itu dari kamarnya.
Bukannya pergi, tapi Xander malah mendekat dan memegang satu tangan Zeevana. "Jawab uncle, Zee! Kau hamil? Jawab!" sentak Xander tegas.
"A-apa maksud uncle? Aku...tidak..."
"Kau hamil atau tidak, jawab uncle." lugas Xander dengan nada yang tegas namun menusuk ke dalam dada Zeevana.
"Ti-tidak..." jawab gadis itu gugup.
"Tatap mataku Zeevana dan jawab pertanyaanku dengan benar. Kau hamil atau tidak?" tanya Xander dengan cekalan tangan yang masih belum ia lepas dari Zeevana.
"Uncle...lepas...tolong, sakit." pinta Zeevana, yang masih setia memalingkan wajahnya. Sekuat mungkin ia menahan tangis.
'Bagaimana bisa aku mengatakan kalau aku hamil anak uncle? Tidak uncle, aku tidak bisa mengatakannya. Akan banyak yang terluka karena hal ini' batin Zeevana merasa bersalah.
Xander semakin dibuat jengkel dan penasaran disaat bersamaan, Zeevana tidak mau menjawab pertanyaannya. Tapi melihat raut wajah gadis itu, sepertinya ada kemungkinan terburuk.
"Zee, jawab uncle...uncle tidak akan melepaskanmu sebelum kau menjawab pertanyaan uncle." pinta Xander dengan raut wajah dinginnya, ia agak memaksa Zeevana untuk buka mulut.
Kesal, akhirnya Xander memegang dagu Zeevana dan membuat wajah gadis itu berhadapan dengannya karena sedari tadi dia memalingkan wajah.
Xander bisa melihat dengan jelas, gadis itu menangis, bibirnya pucat pasi. Nafasnya terengah. Dan Xander jadi berpikir, apa dugaannya benar tentang Zeevana yang hamil.
"Zee, jawab uncle...kau hamil anak uncle?" tanyanya lembut kali ini.
"Please uncle...jangan bertanya lagi." pinta Zeevana pada Xander, semakin pria itu bertanya. Air mata Zeevana mengalir semakin deras.
"Zee, kau hamil, benar kan?" tanya Xander lagi.
Tok,tok,tok!
Kamar Zeevana di ketuk dari luar dan membuat gadis itu panik sebab sang paman masih belum melepaskan tangannya.
"Uncle lepas!"
"Jawab dulu, uncle!" sentak Xander keras kepala. Ia menatap tajam pada keponakannya itu.
"Zee, Xander? Kalian sedang apa di dalam sana? Kenapa pintunya di kunci?" suara Savana terdengar di luar sana.
"Tidak ada uncle disini mom! Maaf aku menutup pintunya karena aku sedang ganti baju." Zeevana terpaksa berbohong karena ia tak mau ketahuan berduaan dengan Xander di dalam kamar itu.
"Benarkah?" Savana tak percaya. "Baiklah, kalau sudah selesai ganti baju...mari kita makan malam bersama sayang. Mommy akan cari uncle mu juga."ucap Savana lagi.
Setelah tak terdengar suara itu, Zeevana langsung mendorong tubuh Xander dengan paksa untuk keluar dari kamarnya. Meski Xander memohon pada Zeevana untuk menjawab pertanyaannya.
"Baiklah, aku akan bicara denganmu lagi setelah makan malam dan kau harus menjawabnya Zee." ucap Xander sebelum ia meninggalkan kamar itu. Zeevana menahan tangis saat mendengarnya.
****
Semua orang berkumpul di ruang makan, Savana, Darren, Javier, Xander, Zeevana bahkan keluarga Elena juga ada disana. Elena sendiri adalah sahabat dari Savana sekaligus anak tirinya. Savana seumuran dengan Elena dan anak sulung mereka juga hanya berbeda beberapa bulan. Elena memilki anak perempuan bernama Rachel yang berprofesi sebagai model sama seperti dirinya dulu.
"Oh ya Zee, kapan kau akan kembali ke Paris? Apa kau masih lama disini?" tanya Elena pada adiknya itu.
"Lusa, aku akan kembali kesana kak. Sebab masa liburanku hanya sebentar." jawab Zeevana pada kakaknya. Zeevana kemudian melihat ke arah Xander yang berada di kursi tepat di seberangnya. Pria itu menatap tajam dan memperhatikan Zeevana, tapi ia mengacuhkannya.
"Begitukah? Sukses ya Zee..." Elena menyemangati.
"Iya aunty muda ku, kau pasti bisa!" seru Rachel ikut menimpali. Ia sangat sayang dengan aunty mudanya itu.
"Terima--" belum sempat Zeevana menyelesaikan kata-katanya, gadis itu tiba-tiba terdiam.
'Ya tuhan.. kepalaku sangat pusing'
"Zee, kau kenapa sayang?" tanya Javier seraya melihat ke arah anak gadisnya dengan cemas. Disisi lain Xander juga mencemaskan keadaan Zeevana.
"Ma-maaf semuanya, aku sudah kenyang. Aku duluan ya."
"Sudah kenyang bagaimana? Kakak bahkan baru makan 1 suap, aku melihatnya." kata Darren pada kakaknya.
"Pokoknya, aku sudah kenyang. A-aku permisi." gadis itu beranjak dari tempat duduknya, di gelagapan dan wajahnya berkeringat. Savana dan Javier yakin ada yang tidak beres dengan buah hati mereka.
Zeevana berjalan dengan gontai, kepalanya sangat pening dan berat. Hingga tak lama kemudian, dia pun jatuh tak sadarkan diri. Beruntung Xander cepat dan menangkap tubuhnya, hingga tak jatuh ke lantai keras itu.
"ZEE!!" teriak semua orang terkejut melihat Zee tiba-tiba tak sadarkan diri. Terutama Xander.
****
Tak berselang lama kemudian, seorang dokter keluarga Sanderix datang memeriksa kondisi Zeevana. Gadis itu terbaring di atas ranjang kamarnya dan semua orang ada disana. Menatap Zeevana dengan cemas.
"Dokter Edward, apa Putriku baik-baik saja?"
"Iya Mrs. Sanderix, kau tenang saja. Nona muda hanya kelelahan dan kurang istirahat. Wanita hamil trimester pertama biasa seperti ini." jelas dokter Edward yang sontak membuat semua orang terkejut. Berita ini sangat membuat keluarga Sanderix terguncang.
"Ha-hamil?!"
Xander juga tampak syok dengan berita ini, walaupun ia sudah menduga sebelumnya bahwa Zeevana hamil. Namun disaat seperti ini ia masih memikirkan hubungannya dengan Tessa..
...****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
kau memang lelaki durjana Xander... di saat Zeevana seperti ini kau malah memikirkan kekasih mu yang curang itu 😡😡
2024-06-14
0
Dewi Zahra
kacau de
2023-05-22
0
Vita Zhao
Xander benar-benar ya, masih mikirin Tessa🤬
2023-04-14
0