Accidentally Got Into The Novel

Accidentally Got Into The Novel

Transmigrasi

"Anna, ayo kesini!" teriak gadis cantik yang mengenakan pakaian renang berwarna biru muda. Bajunya basah kuyup yang membuat ia menonjolkan lekuk tubuhnya. Tak di hiraukan oleh Anna, Bella memercikkan air ke tubuh Anna berulang ulang kali, berharap sahabatnya itu ikut turun berenang bersamanya.

"......." Anna tidak menanggapi perkataan Bella. Gadis cantik itu masih saja asyik dengan novelnya yang baru saja di gelutinya belum lama ini.

"Annaaa...." ujar Bella sekali lagi. "Cepat turun! Buat apa kita check in di hotel kalau hanya buat baca novel disini, mendingan kita pulang aja. Buang buang uang saja kamu." kata Bella sebal.

"Bentar.." ujar Anna santai.

Kesal dengan respon sahabatnya, Bella memutuskan untuk berenang lagi. Entah apa yang merasuki Anna belakangan ini, kenapa novel klise seperti itu tidak juga lepas dari tangannya. Jangan kan dulu membacanya, meliriknya pun Anna tidak pernah.

Apakah karena tokoh dalam novel itu memiliki nama yang sama dengannya? Entahlah, Bella juga tidak tau apa yang di pikirkan Anna. Perempuan bernama Anna itu memang lain daripada yang lain, pikirnya.

"Ini benar benar tidak masuk akal. Kenapa seperti alam semesta berpihak pada pameran utama wanita. Jelas jelas dia yang salah, kenapa semua orang tidak melihatnya?" kata Anna kesal.

"Tentu saja semuanya berpihak pada pameran utama wanita, karena dia tokoh utama novel itu. Kalau kamu tokoh utama novelnya, semua orang juga pasti berpihak sama kamu." balas Bella.

"Tapi ini kan tentu saja tidak bisa diterima. Sudah banyak celah dari perkataannya, kenapa semua orang tidak memperhatikannya?" sanggah Anna tidak terima.

"Novel ini terlalu klise dan penulis terlalu berpusat pada pameran utama wanita." kata Anna marah.

"Kenapa kamu marah? Wajar saja penulis memusatkan ceritanya kepada pameran utama wanita." balas Bella sambil mengangkat bahunya pertanda ia tidak peduli.

"Bellaaa.." teriak Anna kesal.

"Iya, kenapa?" jawab Bella sambil mempelototi Anna.

Bella mempunyai darah keturunan barat yang membuat ia mempunyai kelopak mata ganda dan bola mata yang tergolong cukup besar di atas orang rata-rata. Di tambah dengan matanya melotot seperti itu membuat tampilannya menjadi seram di mata Anna dan seketika membuat nyali Anna menciut.

Lain halnya dengan Bella, Anna memiliki mata berbentuk almond yang membuat matanya lebih kecil di banding Bella. Jika tersenyum matanya akan melengkung menjadi bulan sabit bak anime Jepang. Jika Bella di gambarkan sebagai Dewi Yunani, maka Anna adalah sebaliknya.

"Tidak apa-apa." balas Anna sambil tersenyum paksa.

Tiba tiba saja kaki Anna di tarik dari dalam air. Terlambat Anna tidak bisa berpegangan pada tepi kolam. Dia berteriak kaget dan tubuhnya tenggelam ke dasar kolam.

Melihat Anna jatuh ke dalam air, Bella tertawa jahat. Sudah dari tadi ia ingin mengerjai Anna karena dari tadi Anna terus saja mengabaikannya.

Tetapi sudah tiga menit berlalu, Anna tidak juga muncul di permukaan. Raut wajah Bella berubah dan ia menjadi khawatir.

"Anna, ini sama sekali tidak lucu. Cepat keluar sekarang juga!" teriak Bella gugup. Dengan cemas ia melihat air di depannya berharap menjadi beriak, tapi tetap saja tenang tanpa tanda-tanda apapun.

"Anna.." ujar Bella lagi. Kini Bella sudah mulai panik dan ia memutuskan untuk menyelam menemukan Anna. Kolam renang yang mereka gunakan, tergolong cukup luas dari rata rata kolam renang biasa dan kedalaman airnya sudah mencapai dua setengah meter. Walaupun Anna cukup pandai berenang, ia tetap khawatir jika terjadi apa apa dengan Anna.

"Bel.." ujar suara dari balik punggungnya. Bella membalikkan badannya lalu ia melihat Anna dengan tampang polosnya sambil tertawa kecil.

Marah, Bella hampir memiliki keinginan untuk mencekik Anna sekarang juga. Bagaimana ia selalu tertipu oleh lelucon Anna kapanpun dan dimanapun. Jika dipikirkan orang jahil seperti Anna tidak akan terjadi apa-apa padanya karena dia cukup kuat dari gadis biasa.

"Maaf." ujar Anna lemah ketika melihat raut wajah dingin Bella.

Bella membuang muka dan ia mulai berenang ke tepi kolam. Ia berpikir harus menunjukkan sikap tegas kepada Anna kali ini, supaya ia tidak akan mengulanginya lagi. Jika dipikirkan selama ini, ia selalu bersikap lunak pada Anna dan membuat kelakuannya bertambah parah. Karena Anna sudah tidak mempunyai orangtua lagi, oleh sebab itu ia selalu merasa kasihan padanya. Jika Anna membuat kesalahan ia akan selalu luluh dengan perkataannya

Persahabatan mereka sudah terjalin cukup lama dan selama ini ia juga sudah menganggap Anna sebagai keluarganya. Ia tidak bisa membayangkan jika suatu hari terjadi apa apa dengan Anna, ia akan sangat patah hati.

"Bella.." panggil Anna.

"...." Bella tetap mengacuhkannya. Dia mengambil handuk di kursi lalu memakainya.

"Bella, aku benar benar minta maaf. Besok aku tidak akan mengulanginya lagi. Aku janji." ujar Anna mengiba. Anna menyatukan tangannya di depan dada berharap Bella bisa memaafkannya.

Bella tidak menanggapinya. Ia melangkah pergi meninggalkan Anna yang masih berada di dalam air. Ia hanya ingin segera pergi supaya ia tidak akan luluh lagi oleh raut wajah sedih Anna.

Melihat Bella meninggalkannya, tak dipungkiri Anna berkecil hati. Sepertinya Bella sungguh marah besar padanya kali ini, karena ia sudah memohon padanya berulang ulang kali, tetapi tetap saja Bella mengabaikannya.

Anna sibuk dengan kesedihannya, sampai ia tak menyadari buku yang berada di bawahnya mengeluarkan cahaya yang sangat terang. Kaget, Anna melihat pantulan air didepannya yang bersinar karena cahaya. Dengan rasa ingin tahu Anna menjulurkan tangannya ke bawah untuk melihat sumber cahaya itu. Tiba tiba saja ada sesuatu yang menarik tangannya dari bawah. Terlambat, Anna tidak punya waktu untuk bereaksi dan seluruh tubuhnya tersedot ke dalam sana. Buku itu menutup dan cahaya itu menghilang dengan sendirinya, lalu semuanya kembali seperti sedia kala.

***

Kabut tebal menyelimuti kastil yang terletak di pinggiran hutan itu. Malam kian mencekam yang menambah kesan horor pada suasana tersebut. Bau darah mulai tercium di udara yang membuktikan ritual itu sukses.

Disana, terlihat ada sebuah altar yang sangat tinggi dan ada beberapa orang yang mengenakan jubah berwarna hitam sedang membungkuk kepada orang yang tengah duduk di atas kursi yang sangat mewah. Mereka menundukkan pandangannya tidak berani melihat orang yang sedang duduk di hadapannya. Entah mereka menghormatinya atau karena mereka takut padanya, tidak ada yang mengetahuinya.

"Nona, ini adalah persembahan warga desa untuk tahun ini." ujarnya sambil membawa seorang anak laki laki berumur sekitar dua belas tahun.

Orang yang dipanggil dengan sebutan nona itu masih saja memejamkan matanya seakan tidak peduli dengan perkataan bawahannya. Terbiasa dengan sikap tuannya yang seperti ini, pria yang mengenakan jubah hitam itu tetap berlutut tanpa kehilangan kesabaran sedikitpun.

Disisi lain, Anna membuka matanya dengan kaget. Dia memperhatikan sekelilingnya dan terkejut menemukan tempat ia berada. Apa yang terjadi? Seingatnya ia tersedot oleh sesuatu dan tiba tiba saja kegelapan mulai menyelimutinya. Ia berpikir dirinya akan mati, tapi ia malah terlempar ke tempat seperti ini.

Bagaimana dengan tubuhnya di dunia asalnya? Bella pasti akan panik ketika menemukan ia menghilang secara tiba-tiba.

Terpopuler

Comments

RATU REINKARNASI

RATU REINKARNASI

next

2023-01-13

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!