"Nona, bak mandi anda sudah siap." ujar maid yang tiba tiba saja muncul di hadapan Anna. Anna cukup terkejut dengan kehadirannya yang tiba-tiba, tapi sebisa mungkin ia tidak memperlihatkannya.
Badan maid itu membungkuk sembilan puluh derajat menghadap Anna. Ia mengenakan seragam pelayan berwarna hitam putih dan wajahnya pucat seperti mayat. Bibirnya berwarna merah darah dan rambutnya sehitam malam.
Anna menganggukkan kepalanya. Ia cukup tercengang dengan perawakan maid di depannya. Bibir yang mungil, hidungnya yang mancung tapi kecil, wajahnya berbentuk V dan hanya seukuran telapak tangan orang dewasa. Jika ia hidup di kehidupannya dulu, mungkin ia bisa menjadi selebriti atau semacamnya. Jiwa bisnis Anna meronta ronta dari dalam tubuhnya berteriak memanfaatkan kecantikan kecil di depannya ini.
"Nona, manusia tadi terus menangis dengan keras, jadi saya hanya bisa membungkamnya. Mohon nona memaafkan saya." ujar maid yang kerap disapa dengan Olive itu. Kebetulan ia juga merupakan pelayan terdekat pemilik asli karena ialah yang menyiapkan segala kebutuhan pribadi pemilik asli.
Anna menganggukkan kepalanya tidak peduli apa metode maid di depannya untuk mendiamkan anak laki laki tadi. Lagipula ia tidak percaya gadis manis didepannya melakukan hal aneh.
Benar saja, ia baru teringat dengan anak laki laki tadi. Dengan cepat, Anna bergegas menuju ke arah tangga. Entah kenapa ia merasakan tubuh ini mempunyai kedekatan alami dengan lantai dua.
Sesampainya di kamarnya, Anna terkejut dengan apa yang dilihatnya. Pemuda berusia dua belas tahun itu sekarang sedang meringkuk di sudut dan di depannya ada beruang berwarna coklat setinggi orang dewasa. Kakinya di rantai ke pilar belakangnya, tapi sayangnya beruang itu buta. Jadi ia tidak bisa melihat bahwa ada manusia di depannya.
Air mata terus keluar dari manik manik mata anak laki laki itu, tapi sebisa mungkin ia meredam suaranya supaya tidak terdengar oleh beruang dihadapannya. Benar benar pemandangan yang menyayat hati.
Apakah ini yang dimaksud maid tadi tentang membungkamnya? Ini benar benar memperluas pandangan Anna tentang dunia ini. Caranya memang tergolong cukup unik. Anna bisa merasakan badannya menggigil ketakutan.
Ternyata benar pepatah mengatakan, kita tidak bisa menilai orang dari sampulnya. Ia pikir gadis tadi kelinci kecil yang lucu ternyata serigala hitam yang kejam.
Anna melangkah dengan pelan menuju anak laki laki itu. Ia membujuknya supaya ikut bersamanya. Mungkin karena sudah terlalu putus asa, ia langsung menurut ketika diajak oleh orang Anna, walaupun Anna orang asing baginya.
"Apakah kamu baik baik saja?" ujar Anna khawatir.
Ia hanya menganggukkan kepalanya mendengar pertanyaan Anna, tapi tubuhnya mengkhianati perkataannya. Badannya masih saja gemetaran, air matanya tak kunjung menunjukkan tanda tanda berhenti.
Melihatnya seperti ini membuat Anna merasa bersalah, karena secara tidak langsung ialah yang membuat anak ini menjadi seperti ini. "Tidak apa apa sekarang." hibur Anna seraya memeluk anak laki-laki itu dengan lembut.
Lama kelamaan Anna merasakan sesuatu yang berat menimpa bahunya, ternyata anak laki laki itu sudah tertidur. Bulu matanya masih basah karena menangis, membuat Anna merasa kasihan. Anna merapikan rambutnya yang berantakan dan tersingkaplah wajah anak laki-laki itu sepenuhnya.
Tadi ia tidak terlalu memperhatikan rupa anak ini, karena ia terus menundukkan kepalanya ketakutan. Sekarang Anna baru menyadari ternyata ia anak yang tampan. Melihat wajah damainya ketika tertidur membuat Anna merasa tenang. Sebagai orang yang menyukai kecantikan, tidak dipungkiri sulit kalau ia tidak menyukainya.
Anna mencoba menggendongnya ke atas tempat tidur dan terkejut ternyata ia bisa mengangkatnya dengan mudah. Selain bisa berlari dengan sangat cepat, ia menemukan pemilik asli juga mempunyai kekuatan Hercules.
Dilimpahi kekayaan yang berlimpah ruah secara tiba-tiba, mempunyai kekuatan super yang sangat luar biasa tanpa harus melakukan usaha, membuat Anna merasa bersyukur. Inilah kehidupan yang diinginkannya selama ini. Tapi ia tak menyadari kehidupan yang damai itu tidak akan bertahan lama, karena kita juga tidak bisa mengetahui masa depan ke depannya.
Tiba tiba saja Anna merasakan sakit kepala yang menyerang dirinya. Wajahnya mengkerut karena menahan rasa sakit. Ia mencengkram kepalanya ketika menemukan ingatan yang bukan miliknya terus berdatangan.
Tak lama kemudian, rasa sakitnya perlahan mereda. Ia menyadari ternyata ini adalah ingatan pemilik asli. Di dalam ingatannya, ia menemukan pemilik tubuh ini adalah seorang vampir bangsawan. Vampir bangsawan dianggap memiliki kedudukan tertinggi di antara bangsa Vampir dan kaum mereka sudah mulai hampir punah.
Mereka tidak akan meminum darah manusia seperti vampir umumnya, karena mereka menganggap manusia adalah makhluk rendahan. Oleh karena itu, mereka tidak akan menggantungkan hidupnya kepada manusia.
Lain halnya dengan vampir liar, mereka terbiasa menjadikan manusia sumber makanan mereka. Oleh sebab itu korban terus berjatuhan karena vampir liar terus memburu manusia terus menerus.
Pemilik asli sudah hidup seorang diri di kastil selama tujuh ratus tahun. Tidak ada teman, kerabat, ataupun saudara disekitarnya. Ia hanya ditemani oleh pelayan pelayannya yang setia. Tidak ada juga ingatan tentang orang tua pemilik asli. Mungkin karena sudah terlalu lama, jadi pemilik asli sudah mulai melupakannya.
Selama ini pemilik asli sudah hidup berdampingan dengan manusia. Ia membantu membasmi para vampir ganas yang terus memburu manusia. Kekuatan pemilik asli termasuk salah satu yang terkuat diantara bangsa vampir. Karena itu juga, dia berhasil membuat perjanjian dengan bangsa vampir untuk tidak memburu manusia.
Mereka boleh meminum darah manusia dengan syarat manusia itu harus memberikannya secara sukarela. Sejak saat itu vampir liar mulai jarang terlihat di antara manusia. Tidak ada lagi mayat yang bertebaran dimana mana. Lingkungan tempat pemilik asli mulai tenang saat itu juga.
Pemilik asli sudah banyak membantu manusia. Jadi ketika ia membuat permintaan supaya memberikannya salah satu anak yang terlahir di bulan purnama untuk dipersembahkan padanya, manusia dengan rela menyetujuinya. Usia anak itu harus mencapai masa remaja. Tidak boleh terlalu dewasa dan tidak boleh juga terlalu muda. Mungkin pada saat itu manusia sedang masa berkembang. Entah apa yang dilakukan pemilik asli kepada anak anak itu, Anna juga tidak mengetahuinya. Secara kebetulan, anak laki-laki tadi merupakan persembahan warga desa tahun ini.
Lama kelamaan Anna menyadari kehidupan pemilik asli tidak asing di telinganya. Baru ia menyadari, ternyata gambaran kehidupan pemilik asli sama persis dengan jalan cerita oleh buku yang baru dibacanya.
Ia baru saja pindah ke novel yang sangat dibencinya.
Sial.
Rasanya Anna ingin mengutuk. Apakah penulis punya dendam padanya sampai ia memasukkannya ke novel berdarah seperti ini. Walaupun ia dulu menganggap hidupnya terlalu monoton dan ingin merasakan lika likunya kehidupan. Tapi jika dihadapkan situasi seperti ini, lebih baik ia memilih hidupnya seperti dulu saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments