Ciuman Pertama

"Qay,, aku mohon angkat teleponnya!"

"Sayang, percayalah padaku, dia terluka karena aku, jadi aku hanya mencoba membantunya"

"Qay, apa kamu mau aku datang kesana membuat keributan di pernikahan temanmu?"

"ANGKAT!"

Pesan-pesan dari Djani di ponsel Qaynaya yang baru sempat dibuka, karena dari pagi setelah dijemput Serli, Qaynaya dan teman-temannya sudah sibuk, sebenarnya itu juga menjadikan Qaynaya sedikit melupakan rasa sakit di hatinya dengan permasalahannya dengan Djani.

Qaynaya tidak membalas apapun dan tidak juga mengangkat panggilan telepon dari kekasihnya itu, dia ingin menenangkan diri terlebih dahulu, sikap kekasihnya yang dingin dan sering membuat dirinya kesepian sudah membuatnya sering kali ingin menyerah dengan hubungan antara mereka, apalagi ditambah masalah seperti sekarang ini.

Flashback

🌹💜🌹💜🌹💜🌹💜🌹💜🌹💜🌹💜

Qaynaya mengajak Djani makan malam bersama di apartemen nya, tetapi Djani menolak dengan alasan capek karena di kantor banyak sekali pekerjaan, awalnya Qaynaya tidak mempermasalahkan hal itu karena dia mencoba memahami situasi kekasihnya.

Tetapi kejadian itu terus terulang, bahkan mereka sudah tidak bertemu beberapa lama, Qaynaya lebih sering berangkat bekerja bersama temannya, dan jarang berangkat bekerja bersama kekasihnya.

Djani yang sibuk karena telah naik jabatan semakin tidak memperhatikan kekasihnya, bahkan hanya untuk sekedar menanyakan kabar.

Hubungan yang sudah hambar dan masing-masing sudah merasakan kesepian tetapi mereka tutupi dengan kegiatan mereka masing-masing, Djani menjadi gila kerja, dan Qaynaya yang juga lebih sering mengambil lembur.

Qaynaya pernah melihat kekasihnya di sebuah cafe bersama tim nya, sepertinya mereka sedang meeting, sementara Qaynaya sedang istirahat makan siang bersama para sahabatnya, Qaynaya tidak mau menampakkan diri di depan kekasihnya itu dan hanya memperhatikan dari kejauhan.

"Sapa pacarmu Qay" ujar Rani, tetapi Qaynaya menolak karena melihat kekasihnya itu duduk bersebelahan dengan rekan kerja wanitanya yang tidak lain adalah Reina.

Djani terlihat tersenyum ceria bersama rekan kerjanya, apalagi wanita disebelah Djani terlihat begitu dekat dengan tubuh Djani, wanita mana yang tidak cemburu melihat hal itu, tetapi Qaynaya tidak mempunyai keberanian untuk mendatanginya, dia menyadari sikap Djani yang berubah menjadi dingin, jadi Qaynaya tidak mau menanggung malu saat mendekatinya tetapi malah tidak diakui.

Setelah hari itu, Qaynaya tidak pernah lagi mengirimkan pesan kepada Djani, dan hanya menjawab singkat saat kekasihnya itu mengirim pesan.

"Kenapa kamu seperti ini? biasanya kamu sangat cerewet" ujar Djani dalam pesannya.

Qaynaya tersenyum getir membacanya, dia selama ini yang hanya mencoba kembali mendekatkan hubungan mereka, tetapi malah dianggap cerewet.

Dilain pihak, Djani juga merasa kesepian karena kekasihnya yang terus memberi jarak saat mereka bersama, Djani memilih untuk menjauh karena itu yang terbaik, itulah yang dia pikirkan.

Sebelum kejadian di sebuah karaoke bersama rekan kerjanya, Djani memang menyadari dia yang sedikit terpesona dengan Reina, wanita manis yang penuh perhatian, tetapi setelah kejadian malam itu, Djani sedikit menjauh dari gadis itu, walau Reina terus saja mencoba mendekatinya.

Flashback End

💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜

Qaynaya terlihat pucat karena dia tidak mau makan apapun, bahkan acara akad nikah sudah selesai tetapi Qaynaya tetap tidak bernafsu makan.

"Hay Qay, kamu masih mengingat diriku?" sebuah suara pria mengagetkan Qaynaya yang sedang memijat pelipisnya, Qaynaya merasa sangat sakit kepala.

"Siapa ya?" tanya Qaynaya ramah dan bangun untuk membalas uluran tangan pria itu.

"Aku Doni, sahabat Djani waktu kuliah"

Qaynaya mencoba mengingat tetapi dia tetap saja melupakannya, memang Qaynaya jarang bergaul dari dahulu, teman-teman yang dia dapatkan yang sekarang menjadi sahabatnya adalah teman semenjak mereka melakukan KKN bersama.

"Aku yang membantu Djani membawa sebuah plang besar bertuliskan kata-kata cinta saat Djani menembak dirimu di taman kampus, aku ingat saat itu kamu menolaknya"

Qaynaya tertawa walaupun dia sebenarnya masih tidak terlalu mengingat Doni, memang dahulu Djani harus berusaha begitu keras untuk mendapatkan cinta dari Qaynaya, hingga saat mereka memasuki akhir waktu kuliah, akhirnya Djani berhasil mendapatkan Qaynaya.

"Kalian memang cocok bersama, yang satu adalah dewi dan satu lagi adalah dewa, apa hubungan kalian masih langgeng dan berjalan sampai saat ini?" tanya Doni, tetapi Qaynaya hanya sedikit tersenyum, dia tidak mungkin menceritakan tentang masalahnya pada orang yang baru dia temui.

Qaynaya akhirnya mengambil semangkuk sop buah untuk mengisi perutnya, karena dia merasa sangat gemetaran ditambah sakit kepala, Doni masih saja duduk di sebelah kursi Qaynaya dan memperhatikan gadis cantik itu makan.

Doni melihat ada yang tidak beres pada Qaynaya yang terus memegangi kepalanya, dan benar saja, saat Qaynaya mencoba bangun, dia tiba-tiba tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya dan hampir terjatuh, untung saja Doni cepat memegangi tangan Qaynaya supaya tidak tersungkur ke lantai.

"Kamu kenapa? apa kamu sakit?" tanya Doni lalu mengambilkan air putih untuk Qaynaya, akhirnya Serli datang setelah berganti baju, dia memang berencana langsung ke tempat resepsi pernikahan Rani nanti malam disebuah hotel, tanpa harus pulang terlebih dahulu, sementara Qaynaya berencana untuk pulang terlebih dahulu karena dia lupa tidak membawa baju untuk acara nanti malam, tadi pagi saat dijemput Serli, dia sangat terburu-buru untuk segera menjauh dari Djani.

"Kamu kenapa? aku sudah bilang supaya kamu makan, tetapi kamu tidak mendengarkan, sepertinya kamu masuk angin" ucap Serli, satu temannya yang lain juga datang mendekati nya setelah selesai berganti baju, sementara pengantin masih sibuk dengan para keluarga.

"Kamu mau makan? atau langsung pulang dulu saja biar istirahat supaya nanti malam kamu sudah mendingan, oh iya ini siapa?" tanya Serli melihat kearah Doni.

"Kami dulu kuliah di universitas yang sama, kenalkan namaku Doni, aku adalah sahabat dari mempelai pria" sapa Doni dan menyalami sahabatnya Qaynaya.

Setelah perkenalan singkat itu, Serli lalu ingin mengantarkan Qaynaya untuk segera pulang, tetapi dia lupa kalau siang itu kekasihnya yang dari luar negeri akan datang dan meminta dijemput di bandara karena nanti malam akan menghadiri acara resepsi pernikahan Rani.

Sementara teman Qaynaya yang lain tidak mempunyai kendaraan dan selalu memakai jasa angkutan online, pada awalnya mereka ingin mengantarkan tetapi Qaynaya menolak karena menurutnya itu hanya membuang waktu para sahabatnya, lebih baik mereka bersiap disini untuk acara nanti malam.

"Aku bisa sendiri, kalian tenang saja, aku ini cuma sakit kepala, kenapa seolah aku ini sakit berat saja" ujar Qaynaya menenangkan sahabatnya, Doni yang menawarkan diri untuk mengantarkan juga di tolak oleh Qaynaya.

kedatangan mobil online pesanannya berbarengan dengan datangnya mobil Djani, Qaynaya langsung masuk kedalam mobil online pesanannya karena belum mau bertemu dengan Djani.

"Qay!!" teriak Djani frustasi, dengan cepat dia mengikuti mobil yang dinaiki oleh kekasihnya.

Qaynaya sampai lebih dulu dan segera naik menuju lantai dimana apartemen nya berada, tetapi saat akan menutup pintu, Djani dengan cepat ikut masuk ke dalam dan langsung menutup pintunya.

"Keluar" ucap Qaynaya lemah, kepalanya masih terasa sangat sakit, tetapi tentu saja Djani tidak mendengarkannya.

"Kamu kenapa? apa kamu sakit?" tanya Djani khawatir dan mencoba untuk memegang kening Qaynaya, tetapi tangannya langsung ditepis oleh kekasihnya itu.

"Qay,, aku sudah menjelaskan semua, percayalah padaku"

"Kalau aku tidak percaya, lalu kamu mau apa? sudahlah,, mulai sekarang lebih baik kita put,,, hemmppptttt" Qaynaya berhenti berbicara, sekarang matanya melotot karena bibirnya telah disambar oleh bibir Djani.

Qaynaya panik, dan mencoba mendorong tubuh Djani, tetapi Djani begitu kuat memegangi kepala Qaynaya dan terus ******* bibir kekasihnya, Qaynaya memukuli dan mencakar punggung Djani sampai bajunya sedikit sobek, tetapi Djani tidak juga melepaskan nya.

Qaynaya lalu memejamkan matanya karena tidak sanggup melawan, buliran air matanya berjatuhan, Djani melepaskan ciumannya dan memegangi kedua pipi kekasihnya.

"Jangan pernah mencoba untuk mengucapkan perkataan omong kosong!!" Djani sepertinya marah karena Qaynaya hendak mengatakan bahwa dia ingin putus.

Djani menghapus air mata Qaynaya, lalu memeluk erat tubuh kekasihnya itu.

Terpopuler

Comments

tinta hitam

tinta hitam

syukurlah langsung diobatin 😌

2023-04-10

0

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

bagus cerita nya

2023-03-28

0

boomie👑

boomie👑

seru juga ternyata,, kirain cowoknya bkal kegoda, smpet males nerusin😅✌

2023-02-28

1

lihat semua
Episodes
1 Hambar
2 Awal Mula Kesepian
3 Hancurnya Sebuah Perasaan
4 Qaynaya
5 Ciuman Pertama
6 Terbakarnya Hati Pelakor
7 Kebencian
8 Masih Berusaha
9 Ketahuan
10 Doni
11 Pernikahan
12 SAH
13 Bertemu Kembali
14 Djani VS Doni
15 Pertarungan
16 Pembalasan
17 Ternyata
18 Selesai
19 Jebol
20 Terluka Demi Harga Diri
21 Kedatangan Rini
22 Kaela
23 Kebohongan Djani
24 Wanita Ular
25 Surat Kematian
26 Hidup Tanpamu
27 Batal
28 Arka
29 Wanita Malam
30 Ternyata?? (Arka)
31 Kedatangan Doni dan Djani
32 Cemburu
33 Melepaskan Rindu
34 Kamu Mencintaiku?
35 Milikku
36 Berpamitan
37 Sezkia
38 Luka Lama
39 Menghadapi Mertua
40 Wanita Berkelas
41 Neli
42 Rini & Rega
43 Djani Kecewa
44 Perceraian
45 Keras Kepala
46 Semakin Kuat
47 Kabur
48 Kemarahan
49 Hukuman
50 Hukuman Berlanjut
51 Ganas
52 Hhuueeekkkk
53 Trauma
54 Fear Of Abandonment
55 Kalian Sama Saja
56 Hadapi Bersama
57 Bulan Madu
58 Bulan Madu Part 2
59 Geby
60 Wanita Gila
61 Salah Diagnosa
62 Sarapan
63 Ditangkap Polisi
64 Tembakan
65 Lina
66 Sezkia Kembali
67 Pesanan Makanan
68 Tidak Ada Yang Gratis
69 Preman
70 Lina Meninggal?
71 Acting
72 Suamiku
73 Arka Berulah
74 Terbongkar
75 Qaynaya Diusir?
76 Djani Menikah Lagi
77 Keguguran?
78 Menghilang
79 Bersamamu
80 Qaynaya Sudah Menikah Lagi
81 Andjani
82 Tenggelam
83 Berkumpul Bersama
84 99,99%
85 Menetap?
86 Lagi-lagi Perjodohan
87 Ibu-ibu
88 Raja Dimasa Lalu
89 Kamulah Ratunya
90 Darius Penghianat
91 Arion
92 Neli Sudah Berpulang
93 Ayah Bucin
94 Remaja
95 Andjani Terluka
96 Cheril
97 Ardi
98 Pengampunan
99 Mencari Bukti
100 Awal Masalah
101 Rencana Kembali
102 Kelemahan Qaynaya
103 Tua-tua Keladi
104 Layu Sebelum Berkembang
105 Memperjuangkan Cinta
106 Cinta? Atau Hanya Perasaan Biasa Karena Sering Bersama?
107 Penolakan
108 Hidup Sederhana
109 Bullying di Sekolah
110 Masalah Baru
111 Penghinaan
112 Kekecewaan
113 Cinta dan Obsesi
114 Zaman Yang Berbeda
115 Populer
116 Djani Sudrajat
117 Terimakasih
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Hambar
2
Awal Mula Kesepian
3
Hancurnya Sebuah Perasaan
4
Qaynaya
5
Ciuman Pertama
6
Terbakarnya Hati Pelakor
7
Kebencian
8
Masih Berusaha
9
Ketahuan
10
Doni
11
Pernikahan
12
SAH
13
Bertemu Kembali
14
Djani VS Doni
15
Pertarungan
16
Pembalasan
17
Ternyata
18
Selesai
19
Jebol
20
Terluka Demi Harga Diri
21
Kedatangan Rini
22
Kaela
23
Kebohongan Djani
24
Wanita Ular
25
Surat Kematian
26
Hidup Tanpamu
27
Batal
28
Arka
29
Wanita Malam
30
Ternyata?? (Arka)
31
Kedatangan Doni dan Djani
32
Cemburu
33
Melepaskan Rindu
34
Kamu Mencintaiku?
35
Milikku
36
Berpamitan
37
Sezkia
38
Luka Lama
39
Menghadapi Mertua
40
Wanita Berkelas
41
Neli
42
Rini & Rega
43
Djani Kecewa
44
Perceraian
45
Keras Kepala
46
Semakin Kuat
47
Kabur
48
Kemarahan
49
Hukuman
50
Hukuman Berlanjut
51
Ganas
52
Hhuueeekkkk
53
Trauma
54
Fear Of Abandonment
55
Kalian Sama Saja
56
Hadapi Bersama
57
Bulan Madu
58
Bulan Madu Part 2
59
Geby
60
Wanita Gila
61
Salah Diagnosa
62
Sarapan
63
Ditangkap Polisi
64
Tembakan
65
Lina
66
Sezkia Kembali
67
Pesanan Makanan
68
Tidak Ada Yang Gratis
69
Preman
70
Lina Meninggal?
71
Acting
72
Suamiku
73
Arka Berulah
74
Terbongkar
75
Qaynaya Diusir?
76
Djani Menikah Lagi
77
Keguguran?
78
Menghilang
79
Bersamamu
80
Qaynaya Sudah Menikah Lagi
81
Andjani
82
Tenggelam
83
Berkumpul Bersama
84
99,99%
85
Menetap?
86
Lagi-lagi Perjodohan
87
Ibu-ibu
88
Raja Dimasa Lalu
89
Kamulah Ratunya
90
Darius Penghianat
91
Arion
92
Neli Sudah Berpulang
93
Ayah Bucin
94
Remaja
95
Andjani Terluka
96
Cheril
97
Ardi
98
Pengampunan
99
Mencari Bukti
100
Awal Masalah
101
Rencana Kembali
102
Kelemahan Qaynaya
103
Tua-tua Keladi
104
Layu Sebelum Berkembang
105
Memperjuangkan Cinta
106
Cinta? Atau Hanya Perasaan Biasa Karena Sering Bersama?
107
Penolakan
108
Hidup Sederhana
109
Bullying di Sekolah
110
Masalah Baru
111
Penghinaan
112
Kekecewaan
113
Cinta dan Obsesi
114
Zaman Yang Berbeda
115
Populer
116
Djani Sudrajat
117
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!