[ S2 ] Obsessive Brother Obsessive Brother_13

Obsessive Brother_13

𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜

🍷🥀

Ceklek

Anastasya Floni Ivander

* Melotot kaget

Anastasya Floni Ivander

K-kak Liver?

Oliver berjalan mendekat kearah Floni, gadis itu terus melangkah mundur sampai tangannya sudah meraih gagang pintu dan hendak membuka pintu kamarnya.

Oliver Ignatius Ivander

Buka pintunya dan pergilah sayang..

Oliver Ignatius Ivander

Besok pagi, mommy dan daddy akan tahu bahwa kau pulang larut malam

Oliver Ignatius Ivander

Kau mau itu terjadi hum? * Langkah semakin mendekat

Anastasya Floni Ivander

Kakak sedang mengancamku?

Oliver Ignatius Ivander

Tidak sedang mengancam, tapi aku memberikanmu saran sayang..

Oliver Ignatius Ivander

Ikuti semua perkataanku, bisa kan?

Oliver Ignatius Ivander

Tadi pagi aku sudah cukup sabar

Oliver Ignatius Ivander

Kau mengabaikanku, aku tidak suka. * Menatap tajam kedua bola mata Floni

Anastasya Floni Ivander

Apa mau mu?

Oliver Ignatius Ivander

Aku? Mau ini~ * Mengusap lembut bibir cherry milik Floni dengan ibu jarinya

Anastasya Floni Ivander

* Terpojok

Anastasya Floni Ivander

* Tak bisa berkutik

Anastasya Floni Ivander

Kak Liver! Sadar!

Anastasya Floni Ivander

Aku ini adikmu, berhenti bertingkah seperti ini!

Oliver Ignatius Ivander

Hmm.. benar.. adik yang spesial, sangat spesial.

Floni sudah tidak tahan lagi, masa bodoh dengan apa yang akan dikatakan oleh kedua orangtuanya. Persetan dengan ancaman Oliver.

Yang ada di otaknya saat ini adalah keluar dari kamarnya dan memberitahukan semua tingkah kakak tertuanya yang tidak wajar ini kepada seluruh anggota keluarganya.

Anastasya Floni Ivander

* Memegang knop pintu

Grep!

Cup!

Oliver Ignatius Ivander

* M€lumat bibir Floni dengan paksa

Plak!

Anastasya Floni Ivander

AKU MEMBENCIMU OLIVER IGNATIUS IVANDER!!

Anastasya Floni Ivander

Hikss hiksss

Oliver Ignatius Ivander

Kau menamparku? Kau membenciku? Benci aku semaumu..

Oliver Ignatius Ivander

Tapi jangan salahkan takdir jika pria yang kau benci ini adalah calon suamimu, sayang

Detik berikutnya Oliver mengangkat tubuh mungil Floni dan mendorongnya hingga tubuh gadis itu terbaring diatas tempat tidur. Oliver sudah menindih tubuh Floni, sangat berat hingga Floni kesulitan untuk bergerak.

Oliver Ignatius Ivander

Kau tahu? Aku tidak suka dengan tingkahmu hari ini..

Oliver Ignatius Ivander

Aku sangat kesal dan marah saat ada pria lain yang mendekatimu! * Desisnya

Srakk

Oliver membuka paksa atasan milik Floni, gadis itu kembali menangis dan menjerit ketakutan.

Floni tahu tangisan dan jeritannya itu hanya sia-sia karna semua kamar di kediaman Ivander kedap suara. Hal ini yang membuat Oliver leluasa melakukan apapun terhadap Floni.

Oliver Ignatius Ivander

Kau itu milikku, dari dulu sampai sekarang.

Oliver Ignatius Ivander

Kau tidak ada pilihan lain selain bersamaku

Oliver Ignatius Ivander

Tidak ada pria manapun yang berhak atasmu selain aku, Oliver Ignatius Ivander. * Bisiknya ditelinga Floni

Mendengar tangisan Floni bukannya menghentikan aksinya tapi pria Ignatius itu semakin menggila. Tanda merah ia tinggalkan pada area dada milik Floni.

Gadis itu menggeleng dengan cepat saat tangan Oliver sudah berhenti di pinggangnya. Floni takut jika Oliver melakukan hal lebih yang sangat diluar batas.

Oliver Ignatius Ivander

* Melepas atasannya

Anastasya Floni Ivander

* Semakin panik

Anastasya Floni Ivander

Kakak.... mau apa?

Anastasya Floni Ivander

Jangan aku mohon

Oliver Ignatius Ivander

Menghukummu, aku sangat emosi melihat tingkahmu hari ini

Oliver Ignatius Ivander

Bajunya sudah, tinggal rok mu yang belum..