Bab 3

Hal pertama yang Arman lihat adalah sesosok wanita cantik yang sedang tersenyum ke arahnya. wanita itu begitu cantik sekali, Arman bahkan sampai membuka kedua bibirnya, bukan hanya itu kedua matanya pun menatap tanpa berkedip.

Dia sungguh terpesona oleh kecantikan Alexa, rambutnya yang lurus tergerai panjang sebatas bahu.

Mini dress berwarna dusty pink sungguh sangat pas di tubuhnya yang berwarna putih. Senyuman di bibirnya yang berwarna peach, membuat kecantikannya semakin terpancar.

Semakin dekat langkah wanita itu menghampirinya degung jantung Arman semakin berdebar kencang.

Deg ...

Deg ...

Deg ...

"Ya Tuhan, cantik sekali. Jantung ku, kenapa berdebar kencang seperti ini?" Arman memegang dada sebelah kiri, dia begitu menghawatirkan degup jantungnya saat ini.

alexa menatap ke arah Arman pandangan mereka bertemu untuk beberapa detik, namun pandangan itu langsung berakhir ketika VJ berbicara pada Arman.

"Arman, kenalkan ini istriku Alexa." VJ lalu memperkenalkan istrinya di hadapan Arman saat mereka sudah berada di depan lelaki itu.

Seketika Arman pun tersadar, suara VJ membuyarkan lamunannya. Arman langsung mengalihkan pandangannya ke arah VJ dan tersenyum canggung padanya. bagaimana mungkin dia mengagumi istri dari seseorang yang kini tengah memberinya pekerjaan.

Arman merasa bersalah dan berharap VJ tidak marah, padanya. VJ pasti tahu jika dia mengagumi istrinya. karena dari sikapnya terlihat jelas sekali jika Arman begitu mengagumi Alexa.

Arman lalu mengarahkan pandangannya ke arah Alexa, wanita itu tersenyum begitu ramah sambil mengulurkan tangannya. Lagi dan lagi senyuman itu mampu mengalihkan dunia Arman. membuat Arman seolah terhipnotis oleh senyumannya.

"Alexa."

Arman menggelengkan kepalanya agar dia tersadar, lelaki itu lalu membalas uluran tangan Alexa. Dia pun menyebutkan namanya dan berkenalan dengan Alexa.

"Arman."

Sambil tersenyum Arman mengucapkannya, lelaki itu langsung menundukkan pandangannya tak ingin berlama-lama menatap Alexa. Dia tak ingi VJ salah paham padanya, karena ketidak kesopanannya yang telah mengagumi istri orang.

tangan itu begitu lembut, menyentuh tangan Arman, saat tangan itu bersentuhan seolah ada aliran listrik yang mengalir di tubuh Arman, entah mengapa Arman bisa merasakan hal seperti itu.

"Sayang, ini pemuda yang aku ceritakan tadi padamu, nanti dia akan bekerja dengan kita menjadi supir pribadiku. Agar kamu tidak khawatir lagi," ujar VJ pad istrinya.

Saat berada di kamar tadi VJ sebenarnya sudah menceritakan bagaimana dia bertemu dengan Arman dan mengajak lelaki untuk bekerja padanya.

Alexa tersenyum ke arah Arman lalu beralih pada VJ suaminya.

"Tapi tetap saja, kau harus menjaga kondisimu itu." Alexa memperingatkan suaminya untuk menjaga kesehatannya saat ini.

"Siap ibu negara," ucap VJ sambil memberi hormat pada istrinya, lelaki itu langsung tersenyum dan mengacak lembut rambut Alexa.

Alexa terkekeh mendengar ucapan suaminya, semakin membuat wanita itu bertambah cantik di mata Arman.

Ya pemuda itu kini tengah menatap ke arah Alexa, memperhatikan interaksi Sumi istri itu. lagi-lagi Arman mencuri pandang pada Alexa.

"Betapa bahagianya kehidupan mereka," batin Arman.

VJ langsung mempersilahkan arman untuk duduk kembali, VJ dan Alexa langsung berjalan dan ingin duduk.

Namun saat VJ hendak duduk lelaki itu langsung terbatuk-batuk, Alexa yang tadinya tengah duduk langsung berdiri. Terlihat sekali kekhawatiran diwajahnya.

"Sayang, apa kau sudah meminum obatmu hari ini?”

VJ yang tengah terbatuk langsung menoleh ke arah Alexa, dia belum meminum obatnya. Bahkan dia, melewatkan obatnya hari ini. Sebenarnya tadi VJ hendak pulang mengambil obatnya, saat VJ menyadari jika dia lupa membawa obatnya hari ini.

"Kau letakkan di mana obatmu? kenapa kau begitu ceroboh sekali. Bukankah sudah kukatakan dan sudah ku peringatkan setiap harinya, jika kau harus minum obatmu itu tepat waktu jangan sampai terlewatkan." Alexa terus saja mengomel kepada suaminya dia benar-benar kesal kepada VJ.

VJ hanya tersenyum, wajahnya sudah pucat kali ini. Alexa langsung memintanya untuk duduk, VJ pun menurutinya.

"Kau tunggulah di sini aku akan mengambil obatmu." Alexa langsung saja pergi meninggalkan Arman dan VJ di ruang tamu wanita itu setengah berlari menaiki anak tangga menuju ke kamarnya.

Sedang Arman yang melihat VJ terus saja terbatuk langsung berjalan ke arah dapur dia hendak mengambilkan air putih untuknya.

"Maaf bi, Dimana gelasnya, saya mau ambil air putih."

Bibi langsung menolehkan kepalanya melihat ke arah Arman, dia segera bergegas mengambil gelas yang tersimpan rapi di dalam laci, lalu mengambil air putih dan menyerahkannya pada Arman.

"Ini Tuan," ucap Bibi sambil menyerahkan segelas air putih ke tangan Arman.

"Terima kasih, Bi."

Arman langsung saja membawa air itu ke ruang tamu, bertepatan dengan Alexa yang juga baru turun dari arah tangga.

Alexa berjalan dengan tergesa-gesa menghampiri suaminya ia duduk di sisi kanan suaminya lalu membuka satu persatu obat yang harus diminum oleh VJ.

Arman meletakkan air putih itu di atas meja ia hanya menyaksikan saja apa yang dilakukan oleh Alexa.

Pandangan Arman tertuju pada obat yang ada di pangkuan Alexa.

"Banyak sekali obatnya," gumam Arman begitu lirih, sangat lirih hingga VJ dan Alexa terdapat mendengar gumaman ya.

Seluruh obat itu sudah diminum oleh VJ. Alexa pun meminta Vj, untuk beristirahat.

"Tidak sayang, hari ini aku berniat untuk mengajak Arman ke perusahaan, sekaligus aku akan membicarakan dan menunjukkan pekerjaannya," ucap VJ.

Alexa menghela nafas panjang mendengar penuturan suaminya. VJ memang sangatlah sulit untuk dinasehati.

"Tapi kesehatanmu ini sedang tidak baik-baik saja kau istirahatlah dulu." Alexa masih saja membujuk suaminya, ia merasa cemas dan khawatir akan kondisi dan keadaan VJ akhir-akhir ini.

"Aku sudah meminum obat ku, Lexa. Sebentar lagi juga aku akan membaik." VJ tersenyum lembut ke arah istrinya sambil mengusap kepala Alexa.

VJ tau jika Alexa sangatlah khawatir kepadanya itulah yang membuatnya sayang dan memilih wanita itu sebagai istrinya. Bahkan dia rela menentang keluarga besarnya hanya untuk menikahi Alexa.

"Apa kau yakin?” tanya Alexa sekali lagi.

"Iya, sayang. Terima kasih."

VJ lalu berdiri dia hendak melangkahkan kakinya dan mengajak Arman untuk pergi. Namun tiba-tiba dia merasa begitu lemas, hampir saja VJ terjatuh untungnya Arman sigap membantunya.

"Sudah ku katakan untuk kau beristirahat tapi ku tak mau, kali ini aku akan memaksamu."

Alexa langsung memapas suaminya iya hendak membawa suaminya ke kamar untuk beristirahat. VJ pun tak bisa lagi membantah ucapan Alexa, kali ini lelaki itu menurut saja.

"Bi ... Bibi!' teriak Alexa memanggil Bibi.

Bibi yang mendengar namanya dipanggil langsung berlari dengan tergopoh-gopoh menghampiri Alexa.

"Iya, Nyonya."

"Bi, tolong antar Arman untuk ke kamarnya, lalu tolong teleponkan dokter pribadi tuan, minta padanya untuk segera datang kesini." Bisa memberi perintah kepada bibi.

Bibi langsung melihat ke arah VJ benar saja lelaki itu sudah pucat Pasih, tubuhnya terlihat begitu lemas.

"Baik, Nyonya."

Dibilang langsung mengajak Arman untuk pergi dan menunjukkan kamarnya, sedang Alexa berjalan ke arah tangga membawa VJ. Memanah suaminya itu untuk berjalan.

Saat mereka hendak menaiki anak tangga tiba-tiba VJ langsung terjatuh pingsan. Alexa panik melihat suaminya seperti itu.

"Sayang ... Sayang, bangun. Kau kenapa?"

Dia berjongkok di dekat suaminya yang kini tergeletak di atas lantai, menepuk-nepuk pipi VJ agar lelaki itu sadar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!