Episode 5

Martin baru saja sampai di rumah nya dia melihat Diki bersama teman perempuan nya di ruang tamu. Martin menghela nafas panjang.

"Siapa kamu? kenapa kamu ke rumah saya?" tanya Martin kepada teman Diki.

Karena sudah tidak enak dengan tatapan dan cara berbicara Martin, Diki meminta teman nya itu pergi.

"Kenapa kamu membawa orang lain ke rumah ini?" tanya Martin.

"Kak itu pacar aku, wajar lah aku membawa nya ke rumah agar dia mengenal ku lebih jauh." ucap Diki.

Martin menghela nafas panjang. "Berapa kali kakak harus bilang sama kamu kalau kakak tidak suka kamu membawa orang lain Tampa Ijin dari Kakak." ucap Martin.

"Ini bukan rumah kakak, ini rumah Papah. Aku juga anak Papah bukan hanya perintah kakak saja yang harus aku turutin." ucap Diki langsung pergi.

Martin memegang kepala nya.

"Diki sama sekali tidak bisa berubah." ucap nya.

Keesokan harinya...

"Kakak tidak ke kampus?" tanya Diki kepada Martin yang baru saja selesai menyiapkan sarapan.

Martin menggeleng kan kepala nya. "Oohh." ucap Diki merasa lega.

"Walaupun hari ini kakak tidak ke kampus, bukan berarti kamu bisa bebas, kamu leluasa membully Starla." ucap Martin.

"Seperti nya kakak mulai menyukai gadis culun dan pemalu itu." ucap Diki.

"Jaga mulut mu Diki!" ucap Martin.

Diki makan.

"Jangan sampai kakak mendengar kamu membuat ulah di kampus." ucap Martin.

Dia mengambil tas kerjanya dan segera berangkat ke perusahaan nya.

Selain Jadi mahasiswa yang sedang menyusun Skripsi dia juga bos di perusahaan Papah nya. Beberapa tahun ini dia sudah mengambil alih semua perusahaan Papah nya dari Paman nya.

Tidak beberapa lama akhirnya sampai di Kantor.

"Selamat pagi Martin." sapa Pamannya.

"Pagi Paman." jawab Martin.

"Maafin Paman yah harus merepotkan kamu hanya karena masalah ini." ucap paman nya.

"Tidak apa-apa Paman, ini juga sudah harus jadi tanggung jawab ku." ucap Martin.

Paman nya tersenyum, dia menjelaskan masalah yang terjadi. Membaca dan memahami masalah nya cukup mudah bagi Martin. Yang membuat nya pusing adalah mereka rugi banyak, mereka juga harus melepaskan saham agar semua nya kembali normal.

Namun Martin tidak mau, dia terus mencari jalan keluar walaupun paman nya sudah memaksa melepaskan satu saham.

Di tempat lain Starla berdiri di depan kelas Martin.

"Apa yang kamu lakukan di sini Starla?" tanya Hima kebetulan lewat.

"Aku mau ngasih ini sama kak Martin.". ucap Starla.

"Apa ini?" tiba-tiba Diki datang mengambil bekal yang di suruh Bu Irma berikan kepada Martin.

"Makanan seperti ini untuk kak Martin? Dia pasti tidak akan mau, percuma saja." ucap Diki langsung membawa nya pergi.

Hima mau mengejar namun di tahan oleh Starla.

"Sudah biarkan saja," ucap Starla.

Hima menghela nafas panjang.

"Sampai kapan sih kamu diam seperti ini? dia akan menjadi-jadi." ucap Hima.

"Sebaiknya kita ke kelas saja." ucap Starla. Hima mengangguk.

Seharian Starla mencari sosok Martin di antara kakak-kakak kelas nya namun tidak ada.

Sudah waktunya pulang, Starla langsung ke parkiran mobil mencari mobil Martin namun tidak juga ada.

"Apa kak Martin hari ini tidak datang ke kampus?" ucap Starla bingung.

"Hayoo kamu mencari siapa?" tanya Hima membuat Starla kaget.

Starla menggeleng kan kepala nya.

"Aku tidak melihat kamu membawa sepeda hari ini, pulang kamu pasti naik bus kan? dari pada buang-buang uang sama sempit-sempit di dalam bus sebaiknya kamu aku antar pulang." ucap Hima.

"Tidak perlu Hima, aku tidak mau merepotkan kamu." ucap Starla.

"Aku tau kalau kamu orang nya gak enakan dan pasti nya kurang nyaman, tapi percaya sama aku kalau aku tidak berniat jahat, aku hanya ingin berteman dengan kamu." ucap Hima.

"Mau yah pulang bareng aku." bujuk Hima.

"Ya Allah ternyata masih ada orang seperti Hima. Aku jadi tidak enak menjaga jarak dengan dia." batin Starla.

"Baiklah aku mau, aku minta maaf sudah merepotkan kamu." ucap Starla.

"Tidak sama sekali, aku sangat senang, kalau begitu ayo masuk ke dalam mobil ku." ucap Hima.

"Oh iya kamu mau main ke rumah aku gak?" tanya Hima setelah sudah di dalam mobil.

"Aku gak enak sama Orang tua kamu." ucap Starla.

"Sudah jangan khawatir, mereka di rumah hanya di malam hari saja. Lagian orang tua ku baik kok." ucap Hima.

"Tapi aku harus cepat pulang membantu ibu ku jualan." ucap Starla.

"Bagaimana kalau aku bermain ke rumah kamu saja? Boleh yah? Aku janji tidak akan merepotkan kamu." ucap Hima.

"Baiklah." ucap Starla. Hima sangat senang sekali.

"Kamu kok pendiam banget sih?" tanya Hima kepada Starla karena diam sepanjang jalan, tidak akan berbicara kalau tidak di ajak berbicara.

Starla menggeleng kan kepala nya. "Aku tidak tau harus ngomong apa." ucap nya. Hima tersenyum.

"Kamu sangat polos sekali. Aku yakin kamu pasti belum pernah pacaran kan?" ucap Hima.

Starla mengangguk. Hima tersenyum.

"Humm bagaimana kalau aku kenalin kamu sama temen aku." ucap Hima. Starla menggeleng kan kepala nya.

"Aku tidak mau Hima, aku tidak ingin pacaran. aku ingin fokus pada kuliah dan kepada ibu ku." ucap Starla.

Hima salut dengan jawaban teman nya itu.

"Tidak salah aku memilih berteman dengan kamu." IC Hima.

Tidak beberapa lama akhirnya sampai di Rumah Starla.

"Ibu aku pulang." ucap Starla menyalim tangan ibu nya. Ibu nya seperti biasa menyambut nya dengan sangat senang tersenyum.

Bu Irma melihat Hima.

"Ini siapa nak?" tanya Ibu nya heran karena tidak pernah Putri nya membawa teman pulang.

"Nama ku Hima Bu, teman akrab nya Starla." ucap Hima memperkenalkan diri.

Starla hanya diam. Ibu nya sudah bingung tidak mungkin Starla memiliki teman akrab di kampus baru nya.

Ibu nya sangat tau Starla seperti apa.

"Ayo duduk dulu. Ibu buatin Minuman yang segar." ucap Ibu nya.

"Ibu duduk saja, biar aku saja." ucap Starla.

Ibu nya tersenyum.

"Nak Hima tinggal di mana?" tanya Bu Irma.

"Tidak jauh kok dari sini Bu. Aku datang ke sini mau main-main juga, aku juga mendengar kalau Starla memiliki warung yang sangat ramai pengunjung, sekalian mau mencoba menu andalan nya." ucap Hima.

"Kalau begitu nak Hima Tunggu sebentar yah."

Mereka makan bersama.

"Oh iya makanan tadi sudah kamu berikan kepada Nak Martin Starla?" tanya ibu nya.

Starla berhenti makan.

"Oohh itu makanan untuk kak Martin? Hari ini kak Martin tidak datang ke kampus Bu, jadi adik nya yang bernama Diki dan sangat jahat itu mengambil nya." ucap Hima.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!