Starla Perempuan Lugu Dan Pemalu
Di satu sekolah SMA sedang mengadakan acara perpisahan untuk anak kelas Tiga SMA.
Salah satu Murid itu bernama Starla. Anak yang Manis berbadan pendek dan juga tidak terlalu berisi, badan nya ideal dan juga kulit yang tidak terlalu putih.
Dia sedang berdiri di kerumunan teman-teman nya yang sedang merayakan Perpisahan. Mereka memiliki kesibukan masing-masing untuk membuat hari terakhir berkumpul berkesan sangat berbeda dengan dia yang memilih berdiri diam tidak jauh dari kerumunan.
Starla anak yang sangat pemalu, dia pendiam dia juga tidak memiliki teman dekat. Ada beberapa teman namun tidak terlalu dekat karena sangat jarang Starla bisa dekat dengan orang lain.
Acara hari ini lancar. Setelah acara selesai Starla memutuskan untuk pulang terlebih dahulu. Selain pendiam dia juga sangat tidak nyaman di keramaian.
Saat berjalan ke parkiran dia kaget melihat Sepeda nya sudah di atas Pohon terikat.
Starla menghela nafas panjang melihat Sepeda nya. Bukan hal yang jarang sepeda nya jadi korban bullying teman nya kepada nya.
Terpaksa dia memanjat pohon sendiri. Tiba-tiba satu laki-laki yang membuat sepeda itu datang dan tertawa melihat Starla memanjat pohon.
Semua orang melihat itu dan menertawakan Starla. Dia sangat malu namun dia tidak bisa melakukan apapun selain diam.
Mereka mengambil gambar Starla.
"Ada apa ini?" tanya Guru yang baru saja keluar. Semua nya seketika langsung diam. Guru melihat ke atas pohon yang menjadi pusat perhatian murid-murid.
"Starla apa yang kamu lakukan? kenapa sepeda kamu di sana?" tanya guru.
Semua nya menoleh ke arah Pria yang bernama Diki.
"Diki! Ini ulah kamu lagi?" ucap Guru. Diki langsung terdiam.
"Sekarang kamu harus tanggung jawab, ambil tangga dan turun kan sepeda itu!" ucap guru nya.
Namun tiba-tiba Mobil Mewah datang membuat perhatian mereka teralihkan.
"Kak Martin." ucap Diki kaget.
Martin keluar dari mobil nya, dia adalah kakak laki-laki Diki.
"Ada apa ini?" tanya Martin. Semua langsung mengadukan Diki.
Martin melihat ke atas pohon, Starla mencoba melepaskan sepeda nya dari Tali.
Melihat tatapan Martin, Diki langsung naik mengambil sepeda itu.
Starla melompat ke bawah namun dia gagal mendarat dengan selamat dia keseleo dan hampir jatuh untung saja langsung di tahan oleh Martin.
"Kamu tidak apa-apa?" tanya Martin.
Starla menggeleng kan kepala nya.
"Tidak apa-apa kak, terimakasih." ucap Starla menunduk kan kepala nya.
Dia langsung pamit pulang terlebih dahulu.
"Lagi-lagi kamu membuat masalah Diki!" ucap Martin.
Diki terdiam. "Tidak ada Alasan lagi kamu harus satu universitas dengan kakak." ucap Martin.
"Aku tidak mau! aku mau universitas Bandung." ucap Diki.
"Tidak bisa! Kamu di sini tanggung jawab kakak! Kamu tidak boleh membantah, cepat masuk ke dalam mobil." ucap Martin.
Setelah acara perpisahan selama beberapa bulan libur. Waktu itu di gunakan oleh Starla membantu Ibu nya berjualan.
"Bu aku tidak usah kuliah Bu." ucap Starla kepada ibu nya yang sedang memasak.
Ibu nya menoleh ke arah Starla.
"Kenapa berubah pikiran lagi nak? Ibu tidak suka kamu tidak memiliki pendirian seperti itu!" ucap Ibu nya.
"Aku tidak tega menyusahkan Ibu terus, aku tidak mau jadi beban untuk ibu." ucap Starla.
"Ssttt... Ngomong apa kamu ini? Ibu tidak pernah mengeluh. Justru ibu sangat bangga kepada kamu bisa lulus SMA dan sudah mau kuliah.. hanya kamu satu-satunya harapan ibu." ucap Ibu nya.
"Tapi Bu kuliah itu sangat mahal sekali." ucap Starla.
"Ibu sudah memiliki tabungan untuk itu. ibu sangat ingin kamu kuliah, nilai kamu sangat bagus sayang kalau tidak di kembangkan." ucap ibu nya.
Ibu nya mengambil uang dan memberikan nya kepada Starla.
"Ibu sudah melihat pendaftaran di universitas yang sangat Ibu suka, ini lebih dari cukup nak." ucap ibu nya.
Starla sangat terharu dia tidak menyangka, dia langsung memeluk ibunya sambil menangis.
Keesokan harinya...
Starla datang ke kampus di hari pertama di antar oleh Ibunya.
"Kamu yang fokus yah belajar nya, ibu cuman bisa sampai gerbang saja." ucap ibu nya.
"Iyah Bu, aku masuk dulu yah, ibu pulang hati-hati." ucap Starla.
Starla masuk ke dalam kelas nya langsung.. Semua mata tertuju kepada nya karena penampilan nya yang sangat aneh sekali.
"Kamu yakin mau kuliah di sini? Penampilan kamu saja seperti anak SD, sangat norak." ucap teman sekelas nya.
Dia hanya diam menunduk kan kepala nya.
Waktu nya untuk pengenalan Diri. Giliran dia semua orang tidak mau mendengar kan nya. Mereka memilih untuk di skip saja, namun Starla Terus melanjutkan perkenalan diri di depan Kakak-kakak kelas nya.
Ternyata Martin salah satu kakak kelas yang akan membimbing mereka.
"Maaf-maaf saya telat." ucap Diki baru masuk ke dalam kelas.
Semua menoleh ke arah Diki.
"Wah ganteng banget sih." ucap Maba perempuan yang lain.
"push up sepuluh kali setelah itu perkenalkan diri." ucap Martin kepada Diki.
"Kak Diki aku sudah memakai parfum, aku juga sudah rapi kalau aku melakukan itu ketampanan ku akan berkurang, sebaiknya aku langsung memperkenalkan diri saja." ucap Diki.
"Haii semua nya namun ku Pratama Diki, panggil saja Diki. Aku tamatan dari sekolah SMA 2, Aku juga adik nya kak Martin." ucap Diki.
"Oohh adik nya kak Martin. pantesan saja hampir mirip." ucap teman-teman nya.
"Kalau SMA 2 berarti satu sekolah sama si culun ini dong." ucap teman-teman nya.
Diki menoleh ke arah Starla.
"Huff ini dia yang membuat aku tidak mau kuliah di sini, aku tidak mau bertemu dengan Si culun ini, namun melihat banyak cewek-cewek cantik aku tidak jadi menyesal." ucap Diki.
"Sudah selesai semua nya langsung duduk!" ucap Martin.
Starla mendengar Suara Martin membuat nya teringat beberapa bulan yang lalu, suara laki-laki yang pertama kali berbicara dengan lembut kepada nya.
Dia sama sekali tidak berani menatap wajah Martin mau pun orang-orang yang di sekitar nya.
Jam pertama sudah selesai Starla duduk di kursi koridor kampus nya sambil makan Bekal yang di siapkan oleh Ibu nya.
Tiba-tiba Diki datang.
"Brak!!!" Tiba-tiba Bekal itu jatuh ke lantai dan semua nya mengotori lantai.
"Upsssa maaf.. Aku tidak sengaja, lagian ini bukan tempat makan. Makanan jalanan seperti itu hanya mencemari Kampus elit seperti ini." ucap perempuan suruhan Diki.
"Jalan ke sebelah sana masih luas, kenapa harus menyenggol aku?" ucap Starla marah karena itu buatan ibu nya.
"Aaaa aku takut..." Ucap perempuan itu meledek.
"Apa yang terjadi?" tanya Martin baru saja datang.
perempuan itu langsung pergi, Martin melihat Diki pergi bersama perempuan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments