Episode 2

"Jalan ke sebelah sana masih luas, kenapa harus menyenggol aku?" ucap Starla marah karena itu buatan ibu nya.

"Aaaa aku takut..." Ucap perempuan itu meledek.

"Apa yang terjadi?" tanya Martin baru saja datang.

perempuan itu langsung pergi, Martin melihat Diki pergi bersama perempuan itu.

Martin hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan adiknya itu.

Starla dengan wajah yang sangat sedih dia langsung membersihkan Lantai itu sebelum kakak kelas nya itu marah.

"Maafin saya kak, saya minta maaf sudah mengotori lantai." ucap Starla.

Starla langsung pergi meninggalkan Martin yang hanya diam saja.

Starla duduk di kelas nya sambil menghitung uang nya.

"Aku sangat lapar, aku yakin makanan di kantin pasti sangat mahal-mahal." ucap Starla.

Dia minum air putih yang sangat banyak agar tidak terlalu lapar.

"Nih untuk kamu." satu perempuan datang dan meletakkan Roti di depan Starla.

Starla melihat roti itu dia melihat wajah perempuan itu.

"Terimakasih, tapi saya tidak memiliki uang untuk membayar nya." ucap Starla.

"Kenalin nama aku Hima, aku anak kelas ini juga kok. Aku kasih ini ke kamu dengan gratis." ucap Hima.

"Tapi."

"Tidak ada tapi-tapian! Cepat makan sebentar lagi kita akan berkumpul bersama kakak-kakak kelas yang lain." ucap Hima.

Akhirnya Starla makan kue itu.

Di hari pertama Kuliah menurut Starla cukup menyenangkan dari pada waktu SMA, semoga saja dia betah demi ibu nya.

"Kamu pulang naik apa?" tanya Hima kepada Starla yang duduk di halte.

"Humm aku naik bus." Ucap Starla.

"Aku anterin aja yah." ucap Hima.

"Kamu ngapain sih mau berteman dengan perempuan seperti dia Hima?" ucap Teman-teman Nya.

"Apa yang salah? Lagian Starla baik kok, dia tidak salah apa-apa." ucap Hima.

"Awas loh entar culun, bodoh, miskin dan jelek nya nular sama kamu." ucap Teman nya.

"Bus ku sudah datang." ucap Starla langsung masuk ke dalam bus dan pergi.

"Sudah Miskin dan jelek tetap saja sombong." Sindir teman Hima.

Hima hanya diam saja dia pun langsung pergi.

Martin dan juga teman-teman nya melihat itu.

"Kak ayo pulang." ajak Diki.

Martin pamit kepada teman-teman nya dan masuk ke dalam mobil.

Tidak beberapa lama akhirnya sampai di rumah.

"Diki kakak mau bicara!" ucap Martin kepada Diki yang hendak masuk ke dalam rumah.

"Apa kak?" tanya Diki.

"Kenapa kamu selalu membuly Starla? Apa yang membuat kamu begitu membenci nya?" ucap Martin.

"Humm karena aku tidak suka, aku tidak suka perempuan itu." ucap Diki.

"Kakak tidak pernah mengajari kamu jahat seperti itu kepada orang lain! Jangan melakukan hal itu lagi!" ucap Martin.

"Kakak kenapa sih? Biasanya saja tidak pernah perduli, kenapa kepada perempuan itu kakak perduli." ucap Diki.

"Kakak perduli kepada kamu!" ucap Martin.

"Baiklah kak, aku minta maaf." ucap Diki langsung masuk, Martin sudah meninggikan nada suara nya itu artinya dia sudah marah.

"Ibu aku pulang." ucap Starla setelah sudah di depan warung ibu nya.

"Humm sebaiknya kamu langsung ganti baju, habis itu makan." ucap Ibu nya. Starla menganguk sambil tersenyum.

Tidak beberapa lama akhirnya selesai makan.

"Ibu dari tadi sangat sibuk bahkan tidak ada istirahat nya." ucap Starla.

"Kamu lupa kalau hari ini ada acara di Panti asuhan? Ibu mau membuat makanan untuk anak-anak yang ada di sana." ucap Ibu nya Starla.

"Oh iya Bu, aku lupa. Aku bantuin ibu yah." ucap Starla.

"Tidak perlu nak, ini sudah mau siap kok. Sebaiknya kamu segera mandi agar kita berangkat sama-sama." ucap ibu nya.

Yah seperti itu lah Starla di perlakukan oleh ibu nya, sangat di sayangi karena hanya anak satu-satunya.

Sebenernya Starla memiliki dua kakak laki-laki, namun mereka sudah tiada. Meninggal dunia karena kecelakaan bersama Ayah nya.

Starla sering sekali merasa tidak enak kepada ibu nya karena terlalu memanjakan dia.

Tidak beberapa lama akhirnya sampai di panti asuhan mereka di sambut dengan sangat ramah sekali.

"Starla.. Kamu datang juga ke sini. Ayo langsung masuk saja, semua orang sudah berkumpul di dalam." ucap pengurus yayasan.

"Tumben banget sangat ramai sekali Bu, acara nya besar yah?" tanya ibu nya Starla.

"Tidak terlalu besar Bu, hanya saja Pemilik yayasan ini datang." ucap pengurus.

Mereka masuk ke dalam.

"Pak kenalin ini Ibu Irma dan juga ini anak nya yang sering kami ceritakan. Yang setiap Minggu memberikan makanan yang enak." ucap pengurus.

"Hanya makanan biasa saja Pak, ibu ini sering-sering melebihkan." ucap Bu Irma.

"Kak Martin." ucap Starla kaget ternyata pemilik nya adalah Kakak kelas nya.

"Senang bertemu dengan Ibu. Anak-anak selalu bilang kalau masakan ibu sangat enak, saya mau ibu sering-sering mengirim makanan untuk anak-anak." ucap Martin.

"Tentu Pak, saya sangat senang." ucap Bu Irma.

"Oh iya kenalin ini putri saya pak namanya Starla, dia juga yang sering membantu saya memasak dan mengantarkan makanan ke sini karena tidak jauh dari rumah." ucap Bu Irma.

Starla tersenyum tipis dia menyalim tangan Martin karena di suruh ibunya.

"Selain itu Starla juga guru ngaji di sini. Namun karena sudah sibuk mempersiapkan diri kuliah dia jadi jarang memiliki waktu ke sini." ucap pengurus.

Martin tersenyum.

"Ya sudah kalau begitu ayo kita masuk ke dalam, acara sudah mau di mulai." ucap Martin.

Martin membuka acara, setelah beberapa jam berbicara di depan waktu nya untuk sholawat. Martin meminta Starla untuk ke depan.

Starla kaget. Dia tidak terbiasa dengan hal seperti itu, berada di tempat keramaian saja sudah membuat dia gugup dan tidak berani mengangkat pandangan nya.

"Ayo ke depan Starla." ucap Martin.

"Boleh di ganti saja Tidak pak? Starla tidak terbiasa dengan hal seperti ini." ucap pengurus Yayasan.

"Bukan kah seorang guru harus mengajar kan hal yang positif kepada murid-muridnya." ucap Martin.

Starla menghela nafas panjang dia langsung berdiri memberanikan diri.

Berjalan ke panggung. Semua mata tertuju kepada dia.

Dia sadar itu sebabnya dia semakin gugup.

"Starla terkenal sangat pendiam dan juga pemalu, bapak akan kecewa kalau dia di suruh tampil." ucap Pengurus kepada Martin.

"Saya yakin dia bisa, semua orang kalau belum terbiasa akan gugup dan malu juga." ucap Martin.

"Ayo Starla kamu bisa, kamu pasti bisa. Kamu tidak boleh membuat nama kamu semakin buruk di depan kakak kelas kamu, apalagi di depan orang tua kamu. Ini juga demi Ibu." ucap Starla.

Dia melihat wajah ibu nya yang sangat khawatir namun terus tersenyum selalu memberikan dukungan.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!