Episode 3

"Ayo Starla kamu bisa, kamu pasti bisa. Kamu tidak boleh membuat nama kamu semakin buruk di depan kakak kelas kamu, apalagi di depan orang tua kamu. Ini juga demi Ibu." ucap Starla.

Dia melihat wajah ibu nya yang sangat khawatir namun terus tersenyum selalu memberikan dukungan.

Starla melihat ke seluruh ruangan itu, sangat banyak orang yang menunggu nya.

"Kita tidak memiliki waktu banyak." ucap Martin. Starla langsung berdiri di depan microfon.

"Ayo Starla kamu bisa." ucap Ibu nya dalam hati.

Awal nya Starla masih gugup namun dia berusaha tenang sampai suara nya terdengar stabil.

Semua orang terdiam mendengar sholawat Starla yang begitu merdu sekali. Begitu juga dengan Martin yang tersenyum.

"Saya yakin dia pasti bisa." ucap Martin dalam hati.

Sudah sangat malam acara pun selesai. Para tamu sudah pulang.

"Ibu dan Starla pulang naik apa?" tanya Martin di depan Panti.

"Naik Sepeda Pak. Rumah nya tidak terlalu jauh kok." ucap Bu Irma.

"Saya antar saja yah Bu. Ini sudah malam tidak baik berdua saja naik sepeda." ucap Martin.

"Tidak perlu pak, kami bisa pulang menggunakan sepeda, sudah terbiasa." ucap Bu Irma.

"Saya mohon jangan menolak Tawaran saya, kasihan juga Starla pasti kelelahan. Sepanjang acara dia tidak istirahat." ucap Martin.

"Yang di katakan ibu benar Pak, kami bisa pulang sendiri." ucap Starla.

"Supir saya akan membawa Sepeda ibu pulang. Ayo masuk ke dalam mobil saya." ucap Martin membuka kan pintu mobil.

Starla dan Bu Irma sudah bingung harus menolak nya bagaimana akhir nya mereka masuk.

Ternyata perjalanan ke rumah ibu Irma memakan waktu setengah jam, mungkin kalau naik sepeda satu jam lebih.

Sepanjang jalan tidak ada percakapan. Starla hanya diam saja.

"Apakah ini rumah ibu?" tanya Martin setelah sudah sampai.

"Iyah pak, ini rumah kami. Sangat lah jauh dari kata mewah tapi kami berdua di sini sudah sangat nyaman, saya juga membuka usaha di sini sudah mulai dari suami saya meninggal dunia." ucap Bu Irma.

Martin kaget ternyata Bu Irma dan Starla hanya berdua saja, dia semakin merasa bersalah sudah menyusahkan Bu Irma meminta untuk Memasak. Begitu juga kepada Starla yang sudah di buly oleh adiknya.

"Silahkan duduk dulu pak, maaf kalau tempat nya kurang nyaman." ucap Bu Irma.

Starla datang membawa kan minun untuk ibu dan Martin.

"Silahkan di minum Pak." ucap Bu Irma. "Bu aku langsung istirahat ke kamar yah." ucap Starla.

"Tidak baik seperti itu nak, ada tamu malah di tinggal." ucap Bu Irma.

"Tidak apa-apa Bu, saya juga sudah mau pulang." ucap Martin.

Starla mengantarkan nya ke depan.

"Terimakasih sudah mengantarkan saya dengan ibu saya pak." ucap Starla.

"Sama-sama, kamu masuk lah dan istirahat. Jangan telat datang ke kampus." ucap Martin. Starla mengangguk.

Martin pun meninggalkan Starla.

"Kak Martin sangat berbeda dari Diki. Kak Martin benar-benar sangat baik." ucap Starla.

Keesokan harinya..

"Selamat pagi semua nya." Sapa kakak kelas bersama dosen didepan.

Semua nya datang tepat waktu tidak ada yang telat terkecuali Diki. Hanya Martin yang berani menegur Diki yang telat. Namun tetap saja Diki selalu melawan karena dia merasa dia berkuasa.

"Heh culun!" ucap Diki kepada Starla yang sedang duduk di depan kelas.

Starla menoleh ke arah Diki. Diki langsung tertawa bersama teman-teman nya.

"Mulai dari sekarang kita harus memanggil dia si culun teman-teman." ucap Diki. Semua nya setuju.

"Apa-apaan sih kalian!" ucap Hima baru saja datang.

"Jangan bilang kamu datang mau membela si culun kutu buku ini?" ucap Diki dan teman perempuan nya.

"Salah Starla sama kalian apa sih? Dia tidak salah!" ucap Hima.

"Salah nya dia adalah, kenapa dia berada di universitas mahal seperti ini sementara dia orang miskin, aku yakin dia pasti memaksa orang tua nya untuk membayar kuliah di sini ." ucap teman nya Diki.

"Diki!" Martin tiba-tiba datang bersama Dosen. Semua nya langsung terdiam.

"Betapa kali bapak harus mengingat kan kepada kalian kalau di kampus ini di larang membuly teman!" ucap Dosen.

"Termasuk untuk kamu Diki! Kakak kamu di sini orang yang sangat berpengaruh dia jadi panutan di sini, apa kamu tega membuat nama baik nya tercoreng?" ucap dosen.

Martin melihat Starla yang benar-benar hanya diam di belakang Irma.

Diki tidak bisa mengatakan apapun mereka semua nya bubar.

Semua nya sudah bubar. Namun saat mau ke kantor Martin melihat dari jendela Starla sedang membaca buku di perpustakaan.

"Maafin adik saya yang selalu jahat kepada kamu." ucap Martin sambil duduk di samping Starla.

Starla menoleh ke arah samping nya.

"Kak Martin. Kenapa kakak bisa di sini?" ucap Starla melihat di sekitar nya sama sekali tidak ada orang padahal tadi sangat ramai.

"Saya tidak sengaja melihat kamu, saya juga sedang membaca buku." ucap Martin.

"Oohh. Silahkan kak." ucap Starla mau pergi.

"Saya mau berbicara dengan kamu namun kamu meninggalkan saya! Apa kamu tidak mengerti dengan sopan santun?" ucap Martin.

Starla langsung terdiam. "Maaf kak." Starla duduk lagi.

"Saya mau minta maaf atas Sifat adik saya kepada kamu." ucap Martin.

"Tidak apa-apa kak, saya sudah terbiasa." ucap Starla.

"Kenapa kamu tidak mencoba melawan? Diki akan terus seperti itu kalau kamu tidak membela diri." ucap Martin.

Starla menggeleng kan kepala nya. "Untuk apa melawan? Saya sudah terbiasa, saya juga sudah pasrah." ucap Starla.

Martin menghela nafas panjang.

"Apa ibu kamu tau?" Tanya Martin. Starla menggeleng kan kepala nya.

"Saya mohon jangan beri tau ibu saya." ucap Starla.

"Apa kamu di sini kuliah karena ibu kamu juga?" tanya Martin.

"Saya akan melakukan apapun untuk ibu saya agar dia bahagia." ucap Starla.

Martin terdiam.

"Bagaimana kalau hari ini saya mengantar kan kamu pulang?" tanya Martin. Starla langsung menggeleng kan kepala nya.

"Jangan pak." ucap Starla.

"Kenapa?" tanya Martin.

"Hari ini saya membawa sepeda." ucap Starla.

"Sepeda kamu bisa di bawa oleh supir saya. Kebetulan hari ini saya ada janji dengan ibu kamu." ucap Martin.

"Saya bisa menyampaikan apa yang penting kak, kakak tidak perlu jauh-jauh ke rumah membuat Kakak lelah." ucap Starla.

Martin tersenyum. "Saya mau bertemu ibu kamu, apa itu salah?" ucap Martin. Starla terdiam sejenak.

"Seperti nya kamu tidak mengijinkan saya datang ke rumah kamu, apa saya membuat kamu tidak nyaman?" tanya Martin.

"Bukan seperti itu kak, saya..."

"Sudah tidak ada alasan lagi, saya akan menunggu kamu di parkiran." ucap Martin.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!